BAB I PENDAHULUAN. menjadi demikian penting, karena orang-orang yang memperoleh rezeki dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. energi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia haruslah makanan. dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 172:

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 43 Tahun 2012 Tentang PENYALAHGUNAAN FORMALIN DAN BAHAN BERBAHAYA LAINNYA DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN IKAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan makanan itulah manusia akan dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

Nilai Harta Seorang Muslim

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia, merupakan makhluk yang paling. sempurna, dengan dikarunia akal pikiran, paling disempurnakan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya jual beli, masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

SPEED DIESEL DI SUMBER KURNIA MANDIRI KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi. Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang, bahkan menjadi

A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA... 61

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat bisnis dan perdagangan dalam kacamata Islam menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara yang mendapat perhatian yang lebih besar. Pada saat ini

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

{mosimage} Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB I PENDAHULUAN. informasi produk yang ditawarkan perusahaan, akan cepat sampai kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya telah ditegaskan dalam al-qur an maupun hadis Nabi. SAW, bahwa Allah SWT mencintai keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya hukum waris yang terdapat di Indonesia ini masih bersifat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. harga ayam di pasaran maka kebutuhan penduduk Puruk Cahu terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan umat manusia, dan usaha juga sangat menentukan pola hidup, corak

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB I PENDAHULAN. tersebut diperkuat dengan salah satu misi Kota Batu tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 1 2 Ibid, hlm. 2 3 Sukarno Wibowo, Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perkok, maka

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang menawarkan sistem sosial yang adil dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perspektif etika bisnis Islam, ada tuntunan sekaligus tuntutan agar aktivitas bisnis dilakukan sesuai hukum Allah dengan memperhatikan aspek-aspek keridhaan dan kehalalannya. Penekanan kepada yang halal menjadi demikian penting, karena orang-orang yang memperoleh rezeki dari sumber-sumber yang haram dan dengan cara yang haram akan menimbulkan kerugian bagi kehidupannya di dunia ini bahkan mendapat azab di akhirat kelak. 1 Sesuatu yang sudah ma ruf bahwa setiap orang membutuhkan sesuatu melalui proses jual beli. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya aktivitas tersebut karena setiap hari dibutuhkan. Namun patut diketahui bahwa seorang muslim punya kewajiban untuk memilih yang halal dan meninggalkan yang haram. Oleh sebab itu, seorang muslim tidak boleh asal-asalan dalam melakukan aktivitas ibadah dan juga jual beli. Ada aturan dalam jual beli yang mesti diperhatikan. 2 Prinsip dasar perdagangan Islam adalah unsur kebebasan, keridaan dan suka sama suka dalam melakukan transaksi. Azas yang mendasari prinsip perdagangan ini adalah firman Allah dalam Q.S. an-nisa ayat 29. 3 1 Muhammad dan Rahmad Kurniawan, Visi dan Aksi Ekonomi Islam, Malang: Intimedia, 2014, h. ix. 2 Muhammad Abduh Tuasikal, Aturan jual beli, http://rumaysho.com/muamalah/aturanjual-beli-1-jual-beli-tanpa-ucapan-2302 ( Online diunduh tgl 17-02-2015). 3 Muhammad dan Rahmad Kurniawan, Visi dan Aksi Ekonomi Islam, h. 51-52. 1 1

2 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 4 Jaminan kepastian hukum halal dalam obyek atau produk yang diperdagangkan dengan sendirinya telah memenuhi unsur etika. Unsur ini tidak hanya merefleksikan aspek hukum dalam bisnis, perdagangan dan aspek etika dalam bisnis melainkan juga merefleksi perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan dan juga pengusaha-pengusaha kecil terhadap kemaslahatan konsumen. 5 Melaksanakan jual beli yang benar dalam kehidupan merupakan perbuatan yang mulia dan pelakunya mendapat keridaan Allah SWT. Bahkan Rasulullah SAW menegaskan bahwa penjual yang jujur dan benar kelak di akhirat akan ditempatkan bersama para nabi, syuhada dan orang-orang yang saleh. Hal ini menunjukan tingginya derajat penjual yang jujur dan benar. 6 4 Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2005, h. 65. 5 Ibid, 52-53. 6 Abdul Rahman, Ghufron Ihsan Dkk, Fiqh Muamalat, Jakarta: Kencana, 2010, h. 89.

3 Lain halnya jual beli yang mengandung unsur kezaliman, seperti berdusta, mengurangi takaran, timbangan dan ukuran, maka tidak lagi bernilai ibadah, tetapi sebaliknya, yaitu perbuatan dosa. 7 Seorang mukmin sudah semestinya memakan dan meminum atas sesuatu yang sudah mendapat label halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun, tidak hanya cukup makan dan minum apa-apa yang dihalalkan oleh Syari at saja melainkan makanan dan minuman itu hendaknya juga Thayyibah (Baik). Seorang yang beriman akan senantiasa mengkonsumsi apa saja yang dipandang oleh syariat sebagai perkara yang halal dan baik. Entah itu mengkonsumsi untuk dirinya sendiri, dinafkahkan kepada keluarga atau diperjual belikan kepada kaum muslimin. 8 Makna Halālan Tayyiban (halal dan baik) merupakan hal yang sangat dijunjung tinggi dalam pandangan ekonomi syariah bukan hanya tertuju pada nilai dan kemanfaatan suatu objek, melainkan juga yang lebih menentukan bagaimana proses yang digunakan untuk memproduksi, mengolah, ataukah cara mendapatkan benda itu. 9 Makanan siap saji merupakan makanan yang disajikan dengan cepat. Makanan ini banyak di jual dibanyak tempat seperti restoran maupun warungwarung makan. Minat masyarakat sangat tinggi terhadap konsumsi makanan siap saji ini karena adanya keuntungan yang diperoleh. Banyaknya minat 7 Ibid,. 8 Muhammad Fachmi Hidayat, Tafsir QS. Al Baqarah 168 : Tidak Cukup Hanya Halal (http://ngaji-tafsir-al-quran.blogspot.com/2012/11/tafsir-qs-al-baqarah-168-tidak-cukup.html Online tgl 07-03-2015) 9 Supriadi, Aktualisasi Prinsip Tazkiyah Dalam Makna Halalan Tayyiban (Halal Dan Baik) Dalam Kegiatan Ekonomi, (http://fariadi-filsafatpendidikan.blogspot.com/2013/10/blogpost.html Online tgl 08-03-2015)

4 masyarakat terhadap makanan siap saji memberikan peluang besar bagi para pedagang makanan untuk menjual makanan siap saji tersebut. Pedagang makanan siap saji dalam hal ini harus memperhatikan aspek halal atau haramnya makanan yang diperjual belikan. Bukan hanya mementingkan terpenuhinya keinginan pribadi dengan mengumpulkan laba, harta dan uang. Pedagang juga harus memperhatikan apakah makanan yang dijualnya tersebut bermanfaat atau malah berbahaya, baik atau buruk, dan tentunya tidak mendatangkan kemudaratan yang dapat merugikan konsumen. Realita yang banyak di temukan dalam praktik jual beli dewasa ini, yakni dimana kasus-kasus curang para pedagang makanan semakin banyak yang mengakibatkan kerugian dan meresahkan masyarakat sebagai konsumen. Bahkan adanya dampak secara langsung, dimana setelah menyantap makanan yang dijual pedagang, konsumen langsung dilarikan ke Rumah Sakit akibat keracunan makanan. Seperti halnya dalam kasus makanan bakso yang positif mengandung daging babi. Kondisi seperti ini menjebak konsumen dalam mengkonsumsi makanan yang haram dan juga sangat mengandung kemudharatan bagi kesehatan. 10 Kasus yang sering juga diperbincangkan yakni maraknya makanan yang mengandung formalin 11 dan boraks 12, kedua jenis cairan kimia yang sangat 10 Hendra, Kasus bakso Mengandung babi, (www.dakwatuna.com online tgl 06-03-2015) 11 Formalin adalah larutan berbau menyengat mengandung methanol untuk bahan pembunuh kuman dan pengawet (Lihat R. Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Tangerang: Karisma Publising Group, 2009, h. 167).

5 berbahaya jika dicampur dengan bahan makanan. Ditambah lagi makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut dikonsumsi secara terus menerus akibat ketidaktahuan konsumen maka kemungkinkan besar yang terjadi adalah timbulnya sel-sel kanker yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Bahkan beberapa waktu lalu publik digemparkan dengan isu mengenai daging bekas hotel dan restoran yang diolah kembali. 13 Informasi-informasi yang juga banyak diperbincangkan di ruang publik seperti di salah satu program televisi yang menayangkan praktik-praktik curang para pedagang makanan. Salah satunya adalah penjualan makanan yang menggunakan ayam tiren (ayam mati kemaren). Karena harga yang murah membuat sebagian pedagang makanan siap saji yang curang menggunakan ayam tersebut sebagai bahan utama yang dihidangkan dalam makanan siap saji yang dijual. Penggunaan bahan-bahan atau bumbu-bumbu makanan yang sangat membahayakan konsumen juga marak terjadi digunakan oleh pedagang makanan seperti pemanis buatan, penyedap rasa yang digunakan secara berlebihan, air yang digunakan tidak sesuai dengan kualitas prima serta pewarna makanan yang menggunakan pewarna tekstil juga merupakan salah satu problematika yang juga masih ditemukan dan diterapkan oleh pedagang makanan. 12 Boraks adalah bahan pembersih yang berupa Kristal berwarna kuning, bahan pengawet (Lihat R. Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Tangerang: Karisma Publising Group, 2009, h. 90) 13 Adi Febriyanto, Makalah Tentang Perlindungan Konsumen (Adi Febriyanto 76.blogspot.com/2012/ Online diunduh tgl 06-03-2015)

6 Berdasarkan hasil pengamatan saya di lapangan isu adanya masalah serta kasus-kasus makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya serta makanan yang tidak halal yang dilarang untuk dikonsumsi dalam Islam juga marak diperbincangkan oleh sebagian masyarakat kota Palangka Raya. Tidak ketinggalan pula isu ini juga ada di salah satu tempat yang menjual berbagai makanan, khususnya makanan tradisional yakni warung-warung yang ada di pasar Blauran kota Palangka Raya. Hal ini tentunya sangat meresahkan masyarakat khususnya yang beragama Islam. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi atas barang yang diperdagangkan. Dalam hal ini penulis berminat untuk melakukan penelitian di pasar Blauran kota Palangka Raya. Pasar Blauran merupakan pasar yang hanya buka pada malam hari yang menjual berbagai macam barang dagangan, salah satunya adalah makanan tradisional yang dijual oleh para pedagang warung makan di pasar tersebut. Selain makanan yang dijual adalah makanan tradisional, pedagang warung makan di pasar tersebut adalah mayoritas muslim yang ditekankan untuk menerapkan halālan thayyiban atas makanan siap saji yang dijual. Melihat fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh lagi tentang praktik para pedagang muslim khususnya di warung-warung makanan siap saji di pasar Blauran kota Palangka Raya dalam menerapkan halālan thayyiban dan bagaimana pemahaman tentang halālan dan ṭayyiban terhadap makanan siap saji oleh pedagang pada warung makan Kota Palangka Raya, kemudian penulis ingin menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah

7 yang berjudul Pemahaman Halālan Ṭayyiban (Halal dan Baik) Oleh Pedagang Makanan Siap Saji (Studi Pada Warung Makan Tradisional di Pasar Blauran Kota Palangka Raya). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana praktek halālan ṭayyiban makanan siap saji oleh pedagang warung makan tradisional di Pasar Blauran kota Palangka Raya? 2. Bagaimana pemahaman pedagang warung makan tradisional di pasar Blauran kota Palangka Raya terhadap halālan ṭayyiban pada makanan siap saji? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan tentang: 1. Praktek halālan ṭayyiban makanan siap saji oleh pedagang warung makan tradisional di pasar Blauran kota Palangka Raya. 2. Pemahaman pedagang warung makan tradisional di pasar Blauran Kota Palangka Raya terhadap halālan ṭayyiban pada makanan siap saji. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini diharapkan berguna secara teoritis maupun secara praktis yakni: 1. Sebagai bahan masukan dan pengetahuan dalam melakukan transaksi jual beli serta informasi bagi semua kalangan, dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang jual beli;

8 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan transaksi jual beli pada umumnya dan pada pemahaman atas halālan ṭayyiban oleh pedagang muslim terhadap makanan siap saji secara khususnya; 3. Sebagai bahan informasi atau bahan untuk penelitian lain yang ingin menggali permasalahan yang sama dari aspek yang berbeda; 4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis khusus yang berkaitan dengan penelitian ini; 5. Sebagai bahan pustaka untuk menambah khazanah pengembangan keilmuan perpustakaan IAIN Palangka raya, terutama dalam bidang Ekonomi Syariah. E. Fokus Penelitian Dalam penelitian ini nantinya agar pembahasan tidak terlalu luas dan juga lebih memudahkan penulis maka yang akan dikaji secara fokus. Adapun fokus dalam penelitian ini diarahkan pada: 1. Pemahaman halālan ṭayyiban oleh pedagang makanan siap saji, dalam hal ini penulis akan menggali tentang bagaimana praktek dan pemahaman pedagang dalam menerapkan halālan ṭayyiban dari makanan yang diolah atau dimasak. Halālan yang berarti suatu hal yang diperbolehkan dalam Hukum atau Syariat Islam untuk dimakan atau dikonsumsi. Ṭayyiban yang berarti baik, yaitu makanan yang disajikan tidak mengandung zat-zat yang membahayakan bagi tubuh. 2. Makanan siap saji adalah makanan yang pengolahan dan penyajiannya dilakukan dengan cepat dan langsung disajikan, dalam hal ini penulis

9 akan fokus terhadap makanan tradisional yang sudah dimasak terlebih dahulu kemudian dijual dan langsung disajikan secara cepat kepada pembeli. 3. Dalam hal ini penulis akan mengambil tempat di Pasar Blauran kota Palangka Raya dengan subjek 10 pedagang pada warung makan. F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun proposal ini yakni penyusunan secara sistematis, maka penulis membaginya dalam beberapa bab yang terdiri dari: BAB I Pendahuluan, di dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka, di dalam bab ini berisi tentang Penelitian Terdahulu, Landasan Teori yang meliputi Definisi Pemahaman, Definisi Halālan Ṭayyiban, Makanan halal dan ṭayyib, Jual beli dalam Islam, Makanan siap saji, Makanan Tradisional, Pedagang Tradisional, Warung Makan Tradisional dan Zat-zat yang dilarang dalam makanan, selanjutnya kerangka berpikir yang menggambarkan secara singkat dan rinci mengenai permasalahan dalam penelitian. BAB III Metodologi Penelitian, di dalam bab ini berisi tentang Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis dan Pendekatan Penelitian, Obyek

10 dan Subyek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Pengabsahan Data dan Analisis Data. BAB IV Hasil Penelitian dan Analisis, di dalam bab ini berisi tentang Gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis dan Pembahasan. BAB V Penutup, di dalam bab ini berisi Kesimpulan dan Saran