dan sumber ac satu piranti terminal yaitu anoda lebih Ketika dibias mundur JOBSHEET/L LABSHEET NOMOR : V : 2 x 50 MENIT : TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

dokumen-dokumen yang mirip
PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

LAB SHEET ILMU BAHAN DAN PIRANTI

controlled rectifier), TRIAC dan DIAC. Pembaca dapat menyimak lebih jelas

DIODA KHUSUS. Pertemuan V Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom

THYRISTOR. SCR, TRIAC dan DIAC. by aswan hamonangan

NAMA : WAHYU MULDAYANI NIM : INSTRUMENTASI DAN OTOMASI. Struktur Thyristor THYRISTOR

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

PENYEARAH TIGA FASA. 30 dan sudut pemadamannya

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

THYRISTOR & SILICON CONTROL RECTIFIER (SCR)

Politeknik Gunakarya Indonesia

MODUL 03 RANGKAIAN DIODA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

MAKALAH DASAR TEKNIK ELEKTRO SCR, DIAC, TRIAC DAN DIODA VARAKTOR NAMA : NIM : JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PRODI : TEKNIK ELEKTRO

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

PENGERTIAN THYRISTOR

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Politeknik Negeri Bandung

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

semiconductor devices

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

THYRISTOR. Gambar 1 Thyristor

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh :

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

NAMA : VICTOR WELLYATER NPM : : DR. SETIYONO,ST,.MT : BAMBANG DWINANTO,ST,.MT

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA

LAPORAN KERJA ELEKTRONIKA DASAR SEMICONDUCTOR I


RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber

LAPORAN PRAKTIKUM III DAN IV KARAKTERISTIK DIODA DAN TRANSFORMATOR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

Pengendali Kecepatan Motor Induksi 3-Phase pada Aplikasi Industri Plastik

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Simbol Dioda.

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

BAB II LANDASAN TEORI

Resistor Sebagai Pendeteksi Zero Cross Voltage Pada Sinkronisasi Pulsa Penyulut

TIN-302 Elektronika Industri

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Mekatronika Modul 8 Praktikum Komponen Elektronika

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

Abstrak SUSUNAN PHYSIS DIODA EMPAT LAPIS

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

APLIKASI SILICON CONTROL REACTIFIRED (SCR) PADA PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK. Abstrak

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4 DIODA ZENER KELOMPOK 6 : 1. Setya Arief Pambudi (21) 2. Suci Indah Asmarani (22) 3. Syahadah Rizka Anefi (23)

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

MODUL 05 TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

MODUL SUPLEMEN KULIAH ELEKTRONIKA DAYA SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA DAYA DENGAN PSIM

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

TEKNIK LISTRIK INDUSTRI JILID 3 untuk SMK Siswoyo

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

Transkripsi:

PENYEARAH SATU FASAA TERKENDALI FAKULTAS TEKNIK UNP JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI :DIV MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051 I. TUJUAN JOBSHEET/L LABSHEET NOMOR : V WAKTU : 2 x 50 MENIT TOPIK : PENYALAAN SCR 1. Mahasiswa terampil mengoperasi ikan rangkaian SCR pada sumber dc dan sumber ac 2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik SCR II. TEORI SINGKAT Thyristor atau SCR (Siliconn Controlled Rectifier) adalah salah satu piranti semikonduktor yang digunakan pada elektronika daya sebagai bistable switch, yang beroperasi dari keadaan non-konduksi ke keadaan konduksi. SCR terdirii dari 4 buah layer semikonduktor berupa tipe n (berfungsi sebagai anoda) dan tipe p (berfungsi sebagai katoda) yang saling bergantian, seperti p-n-p-n. SCR mempunyai 3 buah terminal yaitu anoda, katoda dan gate yang berfungsi sebagai pengontrol. SCR mempunyai 3 buah junction, yaitu J1, J2, dan J3.. SCR dikatakan sebagai saklar dayaa semi terkendali, karena tegangan gate hanya dapat digunakan untuk penyalaan saja. SCR akan konduksi ketika gate diberi tegangan dan akan tetap konduksi walaupun tegangan di gate telah nol. Gambar 1. Simbol dan kontruksi SCR Ketika anoda lebih positif dibandingkan katoda dan tidak ada tegangan padaa gate, maka junction J1 dan J3 akan dibias maju (forward bias) dan junction J2 akan dibias mundur (reverse bias). Karena J2 dibias mundur, makaa tidak ada konduksi atau pada keadaan off. Jika nilai V ak dinaikkan mendekati tegangan breakdown V BO padaa thyristor, avalanche breakdown dari J2 akan menggantikannya dan thyristor akan mulai mengkonduksi atau pada keadaan hidup (on state). Karakteristi V-I SCR saat tidak ada tegangan gate ditunjukkan oleh Gambar 2. Gambar 2. Karakteristik SCR tanpa tegangan gate 22

Gambar 3 menunjukkan karakteristik V-I SCR ketika diberi tegangan gate. SCR akan semakin cepat konduksi ketika diberi tegangan gate lebih besar. Gambar 3. Karakteristik SCR dengan memberi tegangann pada gate Dengann karakteristik ini, kita dapat mengatur sudut penyalaan SCR berdasarkan nilai tegangan yang diberikan pada gate. Sudut penyalaan SCR disimbolkan dengan α dan sudut pemadamannyaa disimbolkan dengan β. Gambar 4 menunjukkan bentuk gelombang output penyearah SCR dengan sudut penyalaan 90. Gambar 4. Gelombang output penyearah dengan SCR ketika sudut penyalaann 90 Pemadaman SCR dapat dilakukan dengan : 1. Menurunkan tegangann sumber sampai dibawah tegangan Breakover (V BR ). 2. Memutuskan tegangann anoda 3. Memberikan tegangann balik pada anoda. Pada penyearah dengan beban murni, sudut pemadamannya adalah β = 180. Pemadaman terjadi karena adanya tegangan balik pada anoda saat tegangan sumber berada pada siklus negatif. Penyalaan SCR dapat dilakukan dengan sumber AC dan sumber DC. Gambar 5 menunjukkan bentuk rangkaian penyalaan SCR. 23

Load R D SCR S (a) (b) (c) (d) Gambar 5. Bentuk rangkaian trigger SCR. (a) Trigger dengan sumber dc. (b) Trigger sumber ac (c) Trigger sumber ac dengan R variable. (d) Trigger dengan R dan C III. BAHAN DAN ALAT 1. Power Suplply dc 0-12 Volt 2. Transformator stepdown 6 Volt 3. SCR (Silicon Controlled Rectifier) 4. Resistor 100, 1K, 1K5 Ω 5. Variabel Resistor 50K 6. Kapasitor 22 µf 7. Dioda silikon 8. Osiloscop 9. miliamperemeter 10. Multimeter 11. Saklar 12. Pushbutton 13. Lampu senter 14. Kabel jumper IV. LANGKAH KERJA 1. Penyalaan SCR dengan sumber DC a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan b. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 6. S2 NC + 4 Volt - V S1 NO SCR Lampu senter - + ma Gambar 6. Rangkaian percobaan penyalaan SCR dengan sumber DC 24

c. Periksa kebenaran rangkaian anda melalui instruktur d. Hubungkan rangkaian dengan sumber dc 4 Volt. e. Amati kondisi lampu sebelum gate SCR ditrigger f. Tekan pushbutton S 1 untuk mentrigger gate SCR. g. Amati kondisi lampu dan catat hasil pengukuran miliamperemeter dan voltmeter h. Tekan pushbutton S 2 untuk pemadaman SCR. Amati kondisi lampu dan alat ukur. Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel 1. 2. Penyalaan SCR dengan sumber AC A. Trigger dengan Variabel Resistor a. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 7. Dan periksa kebenaran rangkaian melalui instruktur b. Kalibrasi osiloskop. c. Hubungkan rangkaian dengan sumber. d. Sebelum mentrigger gate SCR amati gelombang input, output SCR dan bentuk gelombang pada kaki gate SCR. Untuk mengamati gelombang output tempatkan prof Y osiloskop ke titik A dan prof ground ke titik G, sedangkan untuk mengamati gelombang input pindahkan prof Y ke titik B. Untuk mengamati gelombang gate SCR, tempatkan prof Y ke titik C dan prof G ke titik G. e. Amati miliamperemeter f. Lakukan pentriggeran dengan menekan saklar S dan atur sudut penyalaan SCR sesuai table melalui pengaturan potensio pada posisi 0, ¼, ½, ¾ dan 1. g. Catat hasil pembacaan alat ukur dan amati bentuk gelombang input, output dan gate SCR h. Masukkan semua hasil pengamatan ke dalam table 2. i. Ubah nilai beban. Ulangi langkah f sampai h. B 220 Vac 6 Volt CT 6 Volt 50K R D R Load S C R 100 - ma + G SCR G Y X G Gambar 6. Rangkaian percobaan penyalaan SCR dengan sumber AC melalui variable resistor A B. Trigger dengan Variabel Resistor dan Kapasitor a. Buatlah rangkaian seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 8. Dan periksa kebenaran rangkaian melalui instruktur b. Kalibrasi osiloskop. c. Hubungkan rangkaian dengan sumber. 25

d. Sebelum mentrigger gate SCR amati gelombang input, output SCR dan bentuk gelombang pada kaki gate SCR. Untuk mengamati gelombang output tempatkan prof Y osiloskop ke titik A dan prof ground ke titik G, sedangkan untuk mengamati gelombang input pindahkan prof Y ke titik B. Untuk mengamati gelombang gate SCR, tempatkan prof Y ke titik C dan prof G ke titik G. e. Amati pembacaan alat ukur f. Lakukan pentriggeran dengan menekan saklar S dan atur sudut penyalaan SCR sesuai tabel melalui potensio. g. Catat hasil pembacaan voltmeter dan miliamperemeter dan amati bentuk gelombang input, output dan gate SCR h. Masukkan semua hasil pengamatan ke dalam table 3. i. Ubah nilai beban. Ulangi langkah f sampai h. μf Gambar 7. Rangkaian percobaan penyalaan SCR dengan sumber AC melalui variable resistor dan kapasitor Tabel 1. Hasil Percobaan Penyalaan SCR Dengan Sumber DC Kondisi Saklar V (Volt) A (ma) Lampu (hidup/mati) S1 OFF dan S2 OFF S1 ON dan S2 OFF S2 OFF Tabel 2. Hasil Percobaan Penyalaan SCR Dengan Variabel Resistor Beban Ω 100 1K Posisi Potensio Tanpa gate 0 ¼ ½ ¾ 1 0 ¼ ½ ¾ 1 Arus (ma) Tegangan (Volt) Bentuk Gelombang Sumber Beban Gate Sumber Beban Gate 26

Tabel 3. Hasil Percobaan Penyalaan SCR Dengan Variabel Resistor dan Kapasitor Beban Ω 100 1K Sudut Penyalaan Tanpa gate 0 30 60 90 135 180 0 30 60 90 135 180 Arus (ma) Tegangan (Volt) Bentuk Gelombang Sumber Beban Gate Sumber Beban Gate V. TUGAS Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan, kemudian buatlah laporan lengkap dengan menganalisa hasil pengamatan sesuai dengan rumus yang diberikan pada teori di atas untuk dikumpul minggu depan VI. ANALISIS 1. Jelaskan cara kerja penyalaan dan pemadaman SCR dengan sumber DC 2. Jelaskan hubungan posisi potensio dengan tegangan output SCR 3. Jelaskan cara kerja pemadaman SCR pada percobaan 2 dan 3 27