FORUM MASYARAKAT ADAT DATARAN TINGGI BORNEO



dokumen-dokumen yang mirip
Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo (FORMADAT)

mendorong menemukan pasar untuk produk yang sudah ada dan mendukung spesies-spesies lokal yang menyimpan potensi ekonomi (Arifin et al. 2003).

Prinsip dan Kriteria EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. di dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

Profil Wilayah Heart Of Borneo

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan budaya itu tersimpan dalam kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai kata

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. spesifik. Oleh sebab itu, apa yang diperoleh ini sering disebut sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tradisi serta budaya. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan

Shared Resources Joint Solutions

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

LAMPIRAN KERTAS POSISI WWF INDONESIA TENTANG PEMANFAATAN TRADISIONAL SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN KONSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB VI LAMPIRAN A. Tabulasi Focus Group Discussion di Desa Batu Tangkui Kecamatan Kahayan Hulu Utara

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA Oleh : Dr. Ir. Sriyadi., MP (8 Januari 2016)

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

Konsep Design Mikro (Bangsal)

Media Background MEWUJUDKAN KABUPATEN MALINAU SEBAGAI KABUPATEN KONSERVASI

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

BUAH-BUAHAN LANGKA HUTAN PEGUNUNGAN MERATUS

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

1. WARISAN BUDAYA BENDA DAN TAK BENDA KABUPATEN NUNUKAN. Jenis Warisan Budaya : Cagar Budaya ( Warisan Budaya Benda )

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajra Adha Barita, 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN. pemahaman bahwa perempuan berada dalam posisi yang kuat. Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

PT Kalimantan Surya Kencana

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PAD1 DAN PERLUASAN AREAL TANAM DAN PENGEMBANGAN UBI KAYU (P3PATPU) DI LONG MIDANG

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV KESIMPULAN. Secara astronomi letak Kota Sawahlunto adalah Lintang Selatan dan

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

Pembangunan Bambu di Kabupaten Bangli

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Barat yang berbentuk selendang.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. (1968) disebut sebagai tragedi barang milik bersama. Menurutnya, barang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PENJELASAN ATAS QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR : 14 TAHUN 2002 TENTANG KEHUTANAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI WILAYAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kampung Wisata -> Kampung Wisata -> Konsep utama -> akomodasi + atraksi Jenis Wisatawan ---> Domestik + Mancanegara

I. PENDAHULUAN. Hutan memiliki berbagai fungsi bagi kehidupan. Ditinjau dari aspek ekonomi,

Ketika Budaya Sasi Menjaga Alam Tetap Lestari

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

Transkripsi:

Kami. Masyarakat adat dataran Tinggi yang terletak di jantung Borneo yang memiliki kesamaan warisan suku budaya dan kesamaan tanah air seperti Lun Dayeh, Kelabit, Lun Bawang, dan penduduk Sa ban, bersama-sama membentuk persatuan dalam Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo untuk: meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang masyarakat dataran tinggi, membangun kemampuan lokal, dan mendorong pembangunan yang berkesinambungan di jantung Borneo (Deklarasi Formadat) FORUM MASYARAKAT ADAT DATARAN TINGGI BORNEO

FORUM MASYARAKAT ADAT DATARAN TINGGI BORNEO FORMADAT Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo Penulis Kontributor Kredit Foto : Cristina Eghenter dan Dora Jok : Gat Khaleb, Jayl Langub, John Trawe, Rejani Kunjappan : Dora Jok, Sandra Tagal, Andy Paul, Cristina Eghenter, Rashidah Maqbool, Dr. Rahimatshah Amat, Lait Lakung Foto Sampul: Pemain flute musik tradisional Lundayeh dalam acara inagurasi Sekolah Kebudayaan di Terang Baru, Krayan. ( Foto oleh Sandra Tagal) Diterbitkan pada bulan Juni 2012 Pencetakan booklet ini terlaksana atas bantuan dari WWF-Indonesia

TANAH & MASYARAKAT di DATARAN TINGGI ataran tinggi Borneo terletak jauh di kedalaman pulau, yaitu di "jantung" Dpulau Borneo, dan terbagi di antara negara tetangga yang berdaulat yaitu Malaysia (Sarawak dan Sabah) dan Indonesia (Kalimantan Timur). Dataran tinggi ini termasuk di dalamnya, kecamatan Krayan dan Krayan Selatan (Kalimantan Timur); Bario, juga dikenal dengan nama Dataran Tinggi Kelabit; Ba Kelalan dan Semadoh Panjang (Sarawak); dan Ulu Padas (Sabah). Walaupun secara pemerintahan terbagi menjadi dua negara, namun penduduk di dataran tinggi tersebut memiliki kesamaan bahasa dan warisan budaya, dan juga asal usul tanah airnya. Hubungan dekat antar suku dan keterikatan yang erat antar keluarga para penduduk yang tinggal di dataran tinggi ini merupakan salah satu alasan utama terciptanya kekerabatan sosial dan interaksi ekonomi yang terjadi di dataran tinggi sepanjang perbatasan Indonesia dan Malaysia. Komunitas-komunitas penduduk setempat dikenal sebagai Lun Dayeh/Lun Bawang, Kelabit dan Sa ban. Dataran tinggi yang berada di jantung Borneo ini termasuk sebagai salah satu lahan hutan terbesar dan lahan hasil perkebunan tradisional di pulau Borneo. Beberapa sungai utama di Borneo berasal dari tanggul2 utama (sumber air) di dataran ini yang mengalir baik ke Malaysia dan Indonesia.Hutan-hutan menyelimuti kestabilan iklim pada level setempat dan mengurangi efek-efek negatif pada perubahan iklim.dataran tinggi ini juga merupakan tempat yang kaya akan monumen-monumen megalitikum dan sisa-sisa peninggalan arkeologi, saksi bisu sejarah panjang tentang masyarakat yang pernah menghuni lahan ini. Pemain musik tradisional dalam acara inagurasi Sekolah Kebudayaan di Terang Baru, Krayan. ( Kredit foto: Sandra Tagal)

TENTANG FORMADAT de untuk membentuk sebuah forum komunitas antar penduduk di dataran tinggi IMalaysia dan di Indonesia diprakarsai oleh Datuk Dr Judson Sakai Tagal (alm), seorang mantan Asisten Menteri di Departemen Kepala Kementerian Sarawak., pada tahun 2003. Dia ingin melihat dataran tinggi Borneo dibangun secara berkelanjutan, dengan tetap memelihara lingkungan dan melindungi adat istiadat dan budaya tradisional masyarakatnya. Terinspirasi oleh ide tersebut, masyarakat Lun Dayeh/Lun Bawang, Kelabit, dan Penduduk asli Sa aban dari Bario, Ba Kelalan, Long Semandoh (Sarawak), Ulu Padas (Sabah), Krayan dan Krayan Selatan (Indonesia) berkumpul dan mendirikan Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo atau FORMADAT di Long Bawan (Krayan) pada bulan Oktober 2004. Inisiatif ini menemukan legitimasinya dalam kepemimpinan tradisional di dataran tinggi. Kepala Adat Krayan Selatan, Lewi G, Paru, adalah Kepala Formadat Indonesia, dan kepala adat Ba'Kelalan, George Sigar Sultan, adalah Kepala Formadat Malaysia. FORMADAT adalah sebuah lingkup antar batas, prakarsa mendasar yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman tentang komunitas-komunitas di dataran tinggi, pelestarian tradisi budaya, membangun kemampuan masyarakat lokal, dan mendorong pembangunan yang berkesinambungan di jantung Borneo tanpa mengurangi kualitas daripada sosial dan keaslian lingkungan. Tujuan FORMADAT adalah untuk mendorong pembangunan secara berkelanjutan melalui ekoturisme (ekowisata) yang berazaskan komunitas masyarakat, perkebunan organik dan hutan-agro, teknologi komunikasi dan informasi, dan pemeliharaan warisan dan budaya asli dataran tinggi yang menguntungkan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.organisasi FORMADAT terbagi atas FORMADAT Indonesia yaitu wilayah di Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan; dan FORMADAT Malaysia, yaitu wilayah Bario, Ba Kelalan, Long Semadoh dan Ulu Padas. FORMADAT sudah didaftarkan secara formal di Kecamatan Nunukan (Indonesia) dan Sarawak sebagai sebuah organisasi sosial, sesuai dengan peraturan dan prosedur hukum yang berlaku.jika proses pendaftaran mungkin selalu berbeda untuk menghormati kedaulatan negara, semangat, visi dan misi FORMADAT tetap satu dan sama, dan jelas diartikulasikan dalam piagam organisasi. "FORMADAT yang didirikan pada tahun 2004 adalah sebuah forum di halaman kita sendiri untuk melayani kepentingan kita semua yang tinggal di sepanjang perbatasan dataran tinggi Borneo. Tempat ini kita sebut 'patar dita' Borneo adalah hanya tanah air kita Lundayeh, Kelabit, Lun Bawang and Sa'ban yang kita miliki. Sebelumnya, kita pergi dengan jalan yang saling terpisah: kita di Krayan menjaga untuk diri kita sendiri; kamu di Sarawak menjaga untuk dirimu sendiri; mereka di Sabah menjaga untuk diri mereka sendiri. Kita tida tidak memiliki persatuan untuk membawa kita bersama dalam satu pikiran, satu kekuatan, untuk mempertahankan tanah kita, lingkungan kita, budaya kita, kepentingan ekonomi kita." Lewi G. Paru, Kepala Adat Krayan Hulu, 2006. Upacara penyambutan di Terang Baru, Krayan. ( Kredit foto: Formadat)

VISI & MISI FORMADAT Dataran Tinggi Heart of Borneo Kita tidak mempunyai tanah air yang lain, selamatkan patar dita Borneo dimana kita telah hidup sejak turun temurun. Kita adalah satu akar rumpun, satu nenek moyang, satu tradisi. Kita terbagi menjadi dua kelompok, terpisah karena sebuah perbatasan yang memisahkan kita. Kami di Krayan, dan kalian berada di Sarawak dan Sabah. Walaupun sebuah perbatasan memisahkan kita, kita tetap satu akar, satu nenek moyang, satu budaya, satu kepercayaan. FORMADAT adalah sebuah forum yang menampung aspirasi kami semua yang hidup di sepanjang perbatasan di dataran tinggi Borneo. Sebuah forum yang begitu berguna. Yang menyatukan kita dalam sebuah persahabatan, satu pemikiran, satu perjalanan, untuk menjaga tanah air kami, hak-hak kami. Lewi G. Paru, Kepala Adat Krayan Hulu, 2006. Legenda: Batas Negara Batas Provinsi Batas HoB Kecamatan & Ibukota Provinsi KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR Visi : Tanah air orang-orang Lundayeh/Lun Bawang, Kelabit dan Sa ban di dataran tinggi Heart of Borneo dikembangkan dengan cara yang adil dan berkesinambungan untuk kebaikan masyarakat setempat dan generasi masa depan. KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN Misi : 1. Memelihara dan memperkuat tradisi budaya, bahasa, adat istiadat dan hubungan kekeluargaan antar masyarakat Lun Dayeh/Lun Bawang, Kelabit dan Sa ban yang telah terjalin sepanjang sejarah di dataran tinggi Borneo. 2. Mendorong pembangunan ekonomi alternatif yang berkesinambungan seperti perkebunan organik dan ekoturisme berazaskan masyarakat, dan membangun jaringan perdagangan yang adil di sepanjang dataran tinggi. 3. Mendorong konservasi dan pembangunan di dataran tinggi yang berkesinambungan, dan menjamin peran serta dan partisipasi masyarakat adat dalam segala aspek. 4. Memelihara sumber air, muara sungai,komunitas di hutan, menjaga situs-situs sejarah dan budaya dan melindungi hak kekayaan intelektual masyarakat adat di dataran tinggi.

Batu ukiran di paru ating antara Pa Upan dan Long Rungan, Krayan Selatan. ( Kredit foto: Andy Paul)

DATARAN TINGGI Jumlah populasi penduduk Bakalan dan Long Semadoh adalah 2.914 orang. Sebagian besar adalah orang-orang Lun Bawang, suku terbesar di wilayah tersebut. Wilayah ini terletak pada ketinggian 3000 kaki di atas permukaan laut di bagian dataran tinggi bernama Maligan. Wilayah ini berbatasan dengan Krayan (Indonesia), Bario dan Ulu Padas. Ba Kelalan merupakan akses masuk terdekat dan termudah untuk menuju Krayan dari Malaysia. Aktifitas perekonomian utama yaitu budidaya padi dengan sistem irigasi (beras adan dan jenis lainnya) dan pemeliharaan kerbau. Area ini juga dikenal akan perkebunan apelnya, hanya satu jenis di Malaysia, tambak garam dan hutan padang rumput dengan ciri khas tanamannya seperti anggrek, rhododendron, dan tanaman pitcher. Ba Kelalan merupakan tujuan ekowisata yang telah cukup maju di Sarawak. Pematang sawah di Ba Kelalan. ( Kredit foto: Dora Jok) Panen padi di Long Rusu, Ba Kelalan. ( Kredit foto: Dora Jok)

Ulu Padas meliputi desa Long Pasia dan Long Mio, di sisi Barat Daya Sabah. Sekitar 800 penduduk Lun Dayah tinggal di Ulu Padas, kelompok suku terbesar di daerah tersebut. Ulu Padas terletak pada ketinggian 3000 kaki di atas permukaan laut di dataran tinggi Maligan dan berbatasan dengan Krayan (Indonesia) dan Long Semadoh. Aktivitas perekonomian utama adalah budidaya padi dengan sistem irigasi dan ekowisata. Area ini dikenal akan keanekaragaman tanaman anggrek, rhododendrons dan pitcher, yang dapat dengan mudah diamati di Taman Botani Hutan Ladang di Long Pasia. Para pemimpin Bario dalam suatu rapat forum. ( Kredit foto: Rahimatshah Amat) Bario terdiri atas 14 desa dengan jumlah penduduk sekitar 1200 orang, sebagian besar orang-orang Kelabit, suku terbesar di daerah ini. Dataran tinggi Kelabit terletak pada ketinggian 3200 kaki di atas permukaan laut, di mata air yang menjadi sumber sungai Baram. Area ini berbatasan dengan Krayan dan Krayan Selatan (Indonesia) dan Ba Kelalan. Aktivitas perekonomian utama adalah budidaya padi dengan sistem irigasi dan ekowisata. Beras adan dari Bario sudah menjadi sebuah produk yang populer. Disamping itu, Bario terkenal dengan buat nenas yang manis, kayu manis, dan garam yang berasal dari sumber alami di daerah tersebut. Di daerah ini masih banyak terdapat hutan padang rumput yang kaya akan tanaman-tanaman unik nya seperti anggrek, rhododendrons, dan tanaman pitcher. Pemandangan Long Pasia, Ulu Pedas, Sabah. ( Kredit foto: Rashidah Maqbool)

Kecamatan Krayan Selatan terdiri atas 2 lahan adat, Krayan Hulu dan Krayan Tengah. Terdapat 24 desa dan 6 wilayah hunian di daerah yang berbatasan dengan Bario (Sarawak) ini. Sekitar 2400 penduduk dari suku Lun Dayeh dan Sa ban hidup di sekitarnya, dan sebagian kecil kelompok suku Punan. Ketinggian rata-rata di daerah ini adalah 3000 kaki di atas permukaan laut. Kegiatan perekonomian utama adalah irigasi dan sawah terasering, dan peternakan kerbau. Penanaman vanila pada awalnya juga bermula di daerah ini. Krayan Selatan terkenal dengan hasil buah-buahannya yang berlimpah (duren, maritam, mata kucing dan lainnya) dan bisnis ekowisata yang dikelola oleh penduduk lokal yang juga berkembang. Sepanjang sungai Krayan, juga masih terdapat habitat hutan dataran rendah. Hutan padang rumput dapat ditemukan di Paye Rungan dan Paye Milau, keduanya kaya akan kenekaragaman sumber daya alam. Daan dan Lepo, bangunan tradisional di camp Sekolah Kebudayaan dekat Terang Baru, Krayan. ( Kredit foto: Formadat) Kecamatan Krayan terdiri atas dua lahan adat, Krayan Hilir dan Krayan Darat. Krayan adalah bagian dari wilayah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Lebih dari 7000 orang tinggal di lahan yang terbagi dalam 18 wilayah hunian (setiap wilayah terdiri dari 2 desa atau lebih ). Area ini terletak pada ketinggian 3000 kaki diatas permukaan laut. Gunung dan bukit memisahkan lembah-lembah yang besar dimana dibangun disana lahan persawahan. Aktifitas utama perekonomian adalah penanaman lahan padi, terutama beras adan yang terkenal di dataran tinggi. Penduduk lokal juga memelihara kerbau, memproduksi garam dan perdaganan antar perbatasan dengan Ba Kelalan. Daerah ini juga dikenal dengan hasil kerajinan tangan yang unik dan berkualitas yang dibuat dari berbagai bahan alami (bambu, rotan, alang, etc). Sebuah sekolah teologi yang terkenal berada di Kampung Baru. Para wanita selepas kembali dari ladang di Pa Upan, Krayan Selatan. ( Kredit foto: Cristina Eghenter)

KEGIATAN FORMADAT Jaringan lokal dan global untuk melestarikan budaya di Dataran Tinggi 1. Produk hijau dari dataran tinggi. FORMADAT percaya bahwa ekonomi berkelanjutan yang bergantung pada manajemen yang bijaksana dari sumber lokal dan aset alami merupakan kunci untuk membantu perkembangan dan kesejahteraan masyarakat di dataran tinggi Borneo. FORMADAT mempromosikan pertanian organik dan berkelanjutan, pemasaran produk premium seperti beras lokal (beras adan Krayan, beras Borneo), buah lokal, kayu manis, kerajinan tangan, garam pegunungan. 2. Telecenter E-Bario, E-Ba Kelalan, E-Krayan. Dengan beroperasinya tiga telecenter di dataran tinggi, teknologi digital dapat secara efektif menjembatani pembagian informasi dan memfasilitasi jaringan komunikasi dengan dataran tinggi dan dunia luar. 3. Ekowisata lintas batas berbasis masyarakat di dataran tinggi. Komunitas dan tour operator, dengan dukungan pemerintah lokal, bekerja sama untuk mengembangkan usaha ekowisata dan mempromosikan area ini di jantung Borneo untuk aktivitas trekking hutan, budaya tradisional dan kehidupan pedesaan, biodiversitas yang khas, dan arkeologi dataran tinggi. 4. Kebangkitan budaya dan pelestarian tradisi. Sekolah budaya di Terang Baru (Krayan) dibangun dengan gaya tradisional dan menjadi pusat pelatihan dan pembelajaran mengenai budaya dan tradisi artistik dari dataran tinggi. FORMADAT pernah dua kali berpartisipasi dalam Rainforest World Music Festival (RWMF) di Kuching, Sarawak. 5. Membangun kepedulian. Perwakilan FORMADAT berpartisipasi dalam CBD COP X di Nagoya (2010), dan di beberapa konferensi internasional di Malaysia dan Indonesia. 1. Upacara adat di Terang Baru, Krayan. 2. Ketua FORMADAT - Indonesia memberi ucapan selamat dan perwakilan dalam rapat peran serta IP's dalam pembangunan berkelanjutan di dataran tinggi, Long Bawan (Krayan). 3. Rapat antara masyarakat adat, para pemimpin FORMADAT dan beberapa perwakilan pemerintah di Long Bawan (Krayan). 4. Sebuah improvisasi musik tradisional di acara RWMF bersama para anggota FORMADAT dan Kementerian Pariwisata Malaysia di Kuching, Sarawak. 5. Telecenter di Long Bawan, Krayan. 6. Para anggota perempuan FORMADAT memamerkan beberapa jenis produk dari dataran tinggi dalam acara Rainforest Music Festival di Kuching (Sarawak).

Sungai Krayan, Krayan Selatan. ( Kredit foto: Andy Paul)

FORMADAT & PARA MITRA ORMADAT sedang membangun sebuah jaringan kemitraan, para kerabat Fdan rekan untuk bekerja sama dalam mendukung aktifitas ini. FORMADAT bekerja dengan beberapa organisasi lokal seperti LSM Tana Tam Krayan Hulu, E-Bario, yang merupakan forum penggagas teknologi digital pertama di pedalaman dataran tinggi Borneo, dan E-Ba Kelalan. FORMADAT bekerjasama erat dengan berbagai lembaga pemerintah, LSM nasional dan internasional, dan sektor-sektor swasta. WWF-Indonesia dan WWF Malaysia merupakan rekanan dalam pelestarian alam dan pengembangan misi FORMADAT yang berkelanjutan sedari awal. Rekan penting FORMADAT lainnya adalah Borneo Jungle Safari (BJS)untuk promosi dan pengembangan ekowisata di dataran tinggi, di kedua Negara. Organisasi lain yang bekerja bersama FORMADAT termasuk: ITTO (International Timber Trade Organization), Rurum Kelabit Sarawak, Persatuan Lun Bawang, dan Persatuan Dayak Lundayeh Kalimantan Timur (PLDKT) Kemitraan dengan organisasi dan institusi lain yang juga memliliki kesamaan visi merupakan salah satu cara bagi FORMADAT untuk bisa tumbuh lebih kuat dan terjalin dukungan guna terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan di dataran tinggi di jantung Borneo. Guru ritual tradisional dalam acara upacara pelanggaran tanah CFS, Terang Baru, Krayan. ( Kredit foto: Formadat)

STRUKTUR FORMADAT PENASIHAT KETUA Indonesia Malaysia KETUA WILAYAH Krayan/Indonesia Ba Kelalan/Long Semadoh/Malaysia Krayan Selatan/Indonesia Long Pasia/Malaysia Bario/Malaysia KOMITE Pertanian Organik Hukum Adat & Praktek Konservasi Ekowisata Seni & Budaya Kewanitaan Komunikasi dan Informasi Para ketua FORMADAT, Indonesia dan Malaysia, dalam acara RWMF di Kuching. ( Kredit foto: Formadat)

HUBUNGI KAMI Pusaka Lundayeh, Terang Baru, Krayan. (Kredit foto: Formadat)