BAB I PENDAHULUAN. layak, permodalan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

PENGARUH JUMLAH DANA PIHAK KETIGA DAN TINGKAT MARGIN TERHADAP ALOKASI PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (Pada BRI Syari ah Cabang Cirebon) SKRIPSI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagimana keinginan masyarakat indonesia akan hadirnya ke giatan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit atau jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (UU

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai Perbankan dan juga PP No. 72 / 1992 mengenai BPR atau Bank. Perkreditan Rakyat (Ridwan, 2013 : 34).

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi sangatlah dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan. moneter maupun kebijakan fiskal. Kebijakan pertama yang diambil

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Lembaga Keuangan atau yang lebih khusus lagi disebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong kepada Penelitian Asosiatif untuk mengetahui

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal dari yang terpengaruh oleh volatilitas harga di pasar dunia, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. yaitu metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... HALAMAN MOTTO...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Objek dan Metode Penelitian Yang Digunakan. suku bunga sebagai variabel independen dan simpanan deposito mudharabah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman ekonomi pasar bebas yang akan dihadapi Indonesia ini memberikan dampak pada para masyarakat untuk beralih profesi sebagai wirausaha atau paling tidak mempunyai profesi sebagai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) karena disadari bahwa pekerjaan ini memberi hidup yang layak, permodalan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi salah satu tema pokok didalamnya untuk membentuk suatu bentuk usaha dalam merintis usaha. Di Indonesia, salah satu keistimewaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terlihat ketika berguncangnya krisis ekonomi tahun 1997-1998 yang melemahkan hampir semua sektor ekonomi. Saat itu, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mampu bertahan menghadapi goncangan dibandingkan dengan usaha besar. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ini juga sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja baru dan juga dapat menambah jumlah unit usaha baru yang mendukung pendapatan rumah tangga dari usaha tersebut. UKM juga memiliki fleksibilitas jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas besar. Pengembangan UKM menjadi suatu hal yang krusial mengingat UKM mempunyai peranan yang begitu penting untuk pertumbuhan ekonomi sebuah negara termasuk di negara Indonesia. Sebagai ilustrasi, UKM di Indonesia telah memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 1

99,74% dari total serapan nasional dan memberikan konstribusi terhadap PDB sebesar Rp 547 miliar atau 56,73%. Besarnya konstribusi ini menunjukan bahwa UKM mempunyai kemampuan untuk memperkuat perekonomian nasional (Prawirokusumo,2001) Berdasarkan statistika tentang perkembangan UKM dari tahun 2012 hingga 2014 yang ditunjukan pada Tabel 1.1 setiap tahunnya UKM di Indonesia mengalami kenaikan kurang lebih sebesar 1,4 juta setiap tahunnya. Tabel 1.1. Perkembangan data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha besar (UB) 2012-2014 No INDIKATOR SATUAN JUMLAH TAHUN 2012 JUMLAH TAHUN 2014 PERKEM BANGAN 2012-2014 1 Usaha Mikro, (unit) 56,5 juta 57,9 juta 1,4 juta kecil dan Menengah 2 Tenaga Kerja (orang) 110 juta 118 juta 8 juta 3 PDB atas dasar (Rp. 4.869 M 6.492 M 1.623 M harga berlaku Miliyar) UKM Sumber : Departemen Koperasi dan UKM, 2014 Data tersebut menunjukan bahwa UKM yang ada di Indonesia dari tahun 2012 hingga 2014 mengalami peningkatan dan diperkirakan akan terus meningkat. Meningkatnya jumlah UKM yang ada di Indonesia diiringi dengan permasalahan yang dimiliki oleh UKM menurut (Winarni, 2006) Permasalahan yang dihadapi UKM, salah satunya adalah kurang pemodalan. Menurut (Kasmir, 2004), kebutuhan akan dana ini baik diperlukan baik untuk modal investasi atau modal kerja dan dapat dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan(lembaga keuangan). Dalam praktinya lembaga keuangan dikelompokan dalam 2 golongan besar yaitu lembaga 2

keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya. Di dalam Undang-Undang No 21 tahun 2008 di sebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Fungsi bank sendiri sebagai lembaga intermediasi yang membuat bank memiliki posisi yang strategis dalam perekonomian. Aktifitas bank yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan akan meningkatkan arus dana untuk investasi, modal kerja maupun konsumsi. Dengan demikian akan meningkatkan perekonomian nasional. (Sri Delasmi, Deky, 2016 ) Perbankan syariah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari sisi pendanaan maupun pembiayaan. Menurut (Suhardjono, 2003), pada pembiayaan alokasi dana usaha kecil dan menengah (UKM) maka dapat dilakukan berbagai alternatif lembaga Pembiayaan, terdapat tiga alternatif pembiayaan yang dapat dipilih, yaitu kredit dari perbankan, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan modal venture. Peran ini juga tidak terlepas dari perbankan syariah, yaitu Bank Umum Syariah yang didalamnya tercatat atau terdaftar bank-bank syariah, Berdasarkan bentuk pembiayaan yang ditawarkan pada bank syariah menurut (Suhardjono, 2003), yaitu pembiayaan berdasarkan jual beli (ba i), sewa menyewa (ijarah), bagi hasil (syirkah) dan pembiayaan lainnya. Macammacam bentuk pembiayaan yang diberikan bank-bank syariah kepada usah 3

kecil menjadi sangat berarti bagi berkembangnya Usaha kecil dan Menengah (UKM). Pembiayaan Usaha kecil dan Menengah (UKM) diharapkan menjadi solusi bagi masalah perekonomian saat ini. tanpa kredit atau pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan kehilangan potensi untuk tumbuh dan berkembang dikarenakan dukungan utama berdirinya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah pembiayaan, jadi keduanya tidak terlepas. Pembiayaan yang diberlakukan Usaha kecil dan Menengah (UKM) pada bank syariah ini juga tidak lepas dari penghimpunan dana yang dilakukan bank syariah dari pihak ketiga. Menurut (Sudarsono, 2007) perkembangan jumlah dana dari pihak Ketiga berasal melalui sumber dana Al-Wadiah, Mudharabah, Mudharabah Mulaqah atau Mudharabah Muqayyadah. Berdasarkan data Statistika Perbankan Syariah tahun 2012-2014 penghimpunan dana dari pihak ketiga dan Pembiayaan Perbankan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan, hal ini dapat dilihat pada grafik 1.1 setiap tahunnya Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Perbankan di Indonesia mengalami kenaikan kurang lebih sebesar 26.506 (miliar rupiah) pada tahun 2013 dan kenaikan kurang lebih 12.590 (miliar rupiah) pada tahun 2014. 4

Grafik 1.1. Perkembangan DPK dan Pembiayaan Perbankan (miliyar rupiah) 200.000 150.000 100.000 50.000 2012 2013 2014 0 DPK pembiayaan Sumber : Statistika Perbankan Syariah, 2014 Penghimpunan dana dari pihak ketiga sangat dibutuhkan dunia usaha dan investasi, jika orang sudah enggan menabung, maka dunia usaha membutuhkan dana dari masyarakat. (Huda, 2008) Variabel Makro baik Inflasi maupun Tingkat margin pembiayaan merupakan komponen penting yang harus diperhatikan setelah jumlah dana pihak ketiga. Tingkat margin pembiayaan juga mempengaruhi UKM karena semakin tinggi tingkat margin pembiayaan maka akan menimbulkan keengganan masyarakat yaitu usaha kecil menengah untuk meminjam dana jika tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh Usaha Kecil Menengah (UKM), karena tingkat margin yang diberlakukan bank syariah lazimnya menggunakan tingkat suku bunga pasar sebagai rujukan (Muhammad, 2005). Inflasi juga berpengaruh atau menarik perhatian perbankan dalam menyalurkan pembiayaan. Karena ketika terjadi Inflasi yang tinggi maka nilai 5

riil uang akan turun, keadaan tersebut mengakibatkan masyarakat lebih suka menggunakan uangnya untuk spekulasi antara lain dengan membeli harta tetap seperti tanah dan bangunan. Hal ini akan mengakibatkan nasabah berpotensi penarikan uang dari perbankan.juga berdampak pada bank syariah sehingga bunga UKM ikut naik. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntukan. Maka pemilik modal biasannya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi (Sukirno, 2013). Inflasi merupakan kenaikan dalam harga-harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan dengan penawaran harga di pasar (Sudarsono, 2007). Kestabilan tingkat inflasi sangat penting untuk mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Apabila tingkat atau kondisi inflasi yang stabil, maka dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonominya, baik konsumsi maupun investasi. Gejolak inflasi yang signifikan akan menganggu kestabilan perekonomian. Dampak adanya inflasi yang tinggi akan merugikan banyak golongan masyarakat. Pada Tabel 2.1 dijelaskan tingkat Inflasi pada tahun 2012-2014. Angka inflasi tahun 2012 mencapai 4, 30 % merupakan angka terendah selama dua tahun terakhir, yaitu tahun 2011 sebesar 7,39 dan 2010 sebesar 6,39. Dan kemudian tingkat inflasi naik secara drastis pada tahun 2013 sebesar 8,38% dan sebesar 8,36 pada tahun 2014. 6

Tabel 1.2. Tingkat Inflasi Tahun 2012-2014 Tahun Tingkat % 2012 4, 30% 2013 8,38% 2014 8,36% Sumber : Bank Indonesia Dengan adanya variabel-variabel yang mempengaruhi alokasi pembiayaan usaha kecil seperti tersebut diatas, penelitian ini akan difokuskan pada pengaruh variabel dana pihak ketiga, inflasi, dan tingkat margin terhadap alokasi pembiayaan UKM pada bank Umum Syariah periode 2012-2014. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan atau mempengaruhi pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari bank umum syariah layak untuk diteliti serta apakah ketentuan pembiayaan juga menjadi prioritas Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk melakukan pembiayaan terhadap usahanya. Berdasarkan kepentingan di atas penulis berkeinginan untuk meneliti dan menganalisis pengaruhnya terhadap pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) pada Bank Umum Syariah. diharapkan dengan penelitian ini semua pihak yang berkaitan dan berkepentingan dengannya dapat memanfaatkan hasil yang sebesar-besarnya. Penelitian ini oleh penulis dijadikan sebagai skripsi dengan judul Pengaruh Faktor Internal Terhadap Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah pada Bank Umum Syariah (Tahun 2012-2014). diharapkan dengan penelitian ini semua pihak yang terkait dan berkepentingan dapat memanfaatkan hasil yang sebesar-besarnya. 7

B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Faktor Internal Dana Pihak Ketiga mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembiayaan UKM pada Bank Umum Syariah? 2. Apakah Faktor Tingkat Margin mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembiayaan UKM pada Bank Umum Syariah? 3. Apakah Faktor Inflasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap pembiayaan UKM pada Bank Umum Syariah? C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini yang akan dikaji adalah pengaruh faktor internal terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Bank Umum Syariah. Sedangkan yang menjadi obyek data pada penelitian ini adalah laporan pada statistika SPS (Statistika Perbankan Syariah) pada tahun 2012-2014. Dalam penelitian ini dibatasi pada variabel Dana Pihak Ketiga, Inflasi, Tingkat Margin (pinjaman) sebagai variabel independent, dan pengaruhnya yakni pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai variabel dependent. 8

D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi Faktor Internal Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Bank Umum Syariah. 2. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi Faktor Internal Tingkat Margin terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Bank Umum Syariah. 3. Untuk mengetahui pengaruh signifikansi Faktor Internal Inflasi terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada Bank Umum Syariah. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang akan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagi Penulis a. Menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti kuliah b. Menambah wawasan bagi penulis mengenai penghimpunan dana pada Bank Umum Syariah untuk mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan pemberian pembiayaan yang dihimpun Bank Umum Syariah. 9

2. Bagi Bank Syariah a. Manfaat bagi Bank Syariah adalah untuk sumber referensi dan informasi bagaimana membuat kebijakan yang berkaitan dengan pembiayaan UKM. 3. Bagi Pemerintah dan Masyarakat. a. Manfaat bagi pemerintah dan masyarakat adalah untuk informasi bagimana pemerintah dan masyarakat dapat meningkatan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta berguna bagi pembanding bagi penelitian yang serupa. 4. Bagi Jurusan Ekonomi a. Manfaat bagi jurusan ilmu ekonomi pembangunan yakni sebagai tambahan dan perbandingan dalam penelitian selanjutnya. F. Metode Analisis Data 1. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian statistik dengan pendekatan deskriptif. Statistik Deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Seperti telah dijelaskan pada penelitian ini bahwa subjek penelitiannya adalah alokasi pembiayaan usaha kecil dan menegah pada bank umum syariah, maka data juga diambil sesuai penelitian tersebut. Data dependen dari penelitian tersebut adalah UKM (Usaha Kecil dan 10

Menengah) data independennya adalah tingkat margin pinjaman bank syariah, jumlah dana pihak ketiga dan tingkat laju inflasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga melalui perantara dan berbagai sumber tersedia. Jenis data mencakup : a. Data dana pihak ketiga yang dihimpun bank syariah b. Data tentang pembiayaan UKM c. Data tentang tingkat margin (bagi hasil) d. Data tentang tingkat inflasi di Indonesia Dalam penelitian ini sumber data yang diambil yakni dari Stastika Perbankan Syariah, Bank Indonesia dan Departemen Koperasi dan UKM. 2. Metode Analisis Data Model analisis menggunakan alat analisis regresi liner berganda yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas. Pada penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk membutikan sejauh mana hubungan pengaruh faktor internal terhadap pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah pada bank umum syariah. Penulis melakukan replikasi model dari Sri Delasmi Jayanti, 2016, Pengaruh Inflasi dan BI Rate Terhadap Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (studi kasus Pada Bank Umum Syariah). I-Economic Vol.2. Dengan model persamaan regresi berikut : 11

Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana : Y a b 1, b 2 X1 X2 e = Pembiayaan UMKM = Konstanta = Koefisien Regresi = Inflasi = BI Rate = Standar eror Kemudian penulis disini mengemukakan model replikasi sebagai berikut : PKM t = α+ β 1 DPK t + β 2 INF t + β 3 TM t + u t Di mana : PKM = Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (miliyar rupiah) α = konstanta β 1, β 2, β 3 = Koefisien Parameter DPK = Dana Pihak Ketiga (miliyar rupiah) INF = Inflasi (%) TM = Tingkat Margin/Imbalan (%) u = Komponen error (error term) t = waktu ke t (untuk data time sries, ganti dengan i untuk data cross section) Metode analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variabel independen secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda 12

korelasi berganda, antara lain, tahap-tahap analisis data dari penelitian ini adalah : a. Uji Asumsi klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang distribusi normal atau mendekati normal (Utomo,2012). 2. Uji Multikolinieritas Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sepurna atau pasti di antara satu atau lebih variabel independen dalam model. Dalam kasus terdapat multikolinieritas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Dengan demikian, bila tujuan dari penelitian adalah mengukur arah dan besarnya pengaruh variabel independen secara akurat, masalah multikolinieritas penting untuk diperhitungkan(utomo, 2015) 3. Uji Heteroskedasitas Heteroskedasitas terjadi apabila variasi u t tidak konstan atau berubah-ubah seiring dengan berubahnya niali variabel independen. Konsekuensi dari keberadaan dari heteroskedasitas adalah metode regresi OLS akan menghasilkan estimator yang 13

biasa untuk nilai variasi u t dan dengan demikian variasi dari koefisien regresi. akibatnya uji t, uji F dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid. Disini akan digunakan uji White untuk melacak keberadaan heterokedastisitas (Utomo, 2012). 4. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. Konsekuensi dari keberadaan dari Otokorelasi adalah metode regresi OLS akan menghasilkan estimasi yang terlalu rendah untuk nilai variasi u t dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu tinggi untuk R 2. Bahkan ketika estimasi nilai variasi u t tidak terlalu rendah, maka estimasi dari nilai variasi dari koefisien regrsi mungkin akan terlalu rendah dan karenanya akan signifikansi dari uji t dan uji F tidak valid atau menghasilkan konklusi yang meyesatkan. Di sini akan menggunakan Uji Breusch-godfrey untuk melacak keberadaan otokorelasi (Utomo, 2012). 5. Uji Spesifikasi model (linieritas) Uji ini digunakan untuk menguji asumsi CLRM tentang linieritas model, sehingga sering disebut juga sebagai uji linieritas model. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey Raset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specification error (Utomo,2012) 14

b. Uji Hipotesis 1. Uji F (secara simultan) Uji seluruh koefisien regresi secara serempak/silmutan sering disebut dengan uji model. Nilai yang digunakan untuk melakukan uji simultan adalah nilai Fhitung yang dihasilkan dari rumus. Uji F yang signifikan menunjukan bahwa variasi variabel terikat dijelaskan sekian persen oleh variabel bebas secara bersama-sama adalah benar-benar nyata dan bukan terjadi karena kebetulan (Utomo, 2015) 2. Uji t (secara parsial) Parameter model pada dasarnya menggambarkan arah dan besarnya pengaruh dari variabel independen dalam model statistik. Isu terpeting berkenaan dengan parameter model adalah : apakah nilai parameter ini secara statistika tidak sama dengan nol. Jika suatu nilai parameter model secara statistika tidak sama dengan nol, berarti pengaruh variabel independen yang diwakili oleh parameter model bersangkutan secara statistika signifikan. Isu signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen dalam model diantisipasi dengan melakukan uji t terhadap masing-masing parameter model (Utomo, 2015) 3. Koefisien Determinan Majemuk (R 2 ) Merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuain atau ketetapan hubungan antara variabel independen dengan variabel 15

dependen dalam suatu persamaan regresi. Dengan kata lain, koefisien determinan menunjukkan kemampuan variasi X (X 1, X 2...X K ) yang merupakan variasi dari variabel bebas yang dapat menjelaskan variasi dari variabel Y yang merupakan variabel tidak bebas. Semakin besar nilai koefisien determinasi semakin baik kemampuan variasi X dalam menjelaskan variasi Y (suharyadi, 2004). G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menerangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode analisis data dan sistematika penulisan skripsi BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini merupakan penjabaran landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini memuat identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data dan model penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, pengujian hipotesis, analisis data dan pembahasan. 16

BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang simpulan dan serangkaian pembahasan skripsi pada bab IV serta saran-saran yang perlu disampaikan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 17