BAB I PENDAHULUAN. yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelola

DAFTAR PUSTAKA. Amalia, S. T. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen. Dinamika Manajemen. Vol. 2(No. 5), Hal

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. efek. Dalam hal ini akuntansi berfungsi sebagai penyedia informasi. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. mengembalikan dana yang diperoleh tersebut. melakukan penerbitan dan penjualan saham di Pasar Modal atau Bursa Efek.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan, laba dalam jangka panjang, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia setiap tahunnya semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. motif profit, mempunyai tujuan utama untuk memperoleh laba seoptimal mungkin dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Investor memerlukan informasi

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari investor. Investor dapat melakukan investasi dipasar

PENDAHULUAN. yang go public. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat berkembang dan tumbuh guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi dan total arus kas. Belkaoui (2000:32) menyatakan bahwa Laba

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendapatan (return), baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan pasar. Kondisi persaingan tersebut menuntut setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Fungsi ini penting karena dalam kegiatan operasinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian global saat ini, sedang tidak menggembirakan bagi

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan pengembangan atau perluasan usaha (expansion). Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, perusahaan tentunya harus dapat meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan usahanya. Selain itu, tujuan perusahaan harus mampu menciptakan nilai (value creation) bagi pemiliknya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai tersebut diwujudkan ke dalam harga pasar dari saham biasa perusahaan. Harga saham penting bagi perusahaan karena hal tersebut merupakan salah satu alasan utama yang mendasari para investor untuk membeli saham sebagai bentuk investasinya pada perusahaan. Perusahaan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menjalankan bisnis atau usahanya membutuhkan dana yang cukup besar. Sehubungan dengan hal ini, perusahaan senantiasa dihadapkan pada permasalahan mengenai bagaimana memperoleh dana, bagaimana menggunakannya dan mengembalikan dana yang diperoleh tersebut dengan suatu tingkat pengembalian yang dapat memuaskan pihak pemberi dana. Salah satu alternatif memperoleh pendanaan adalah melalui penerbitan dan penjualan saham di Bursa Efek Indonesia, dimana para investor dapat menginvestasikan dananya dengan cara membeli saham. Investasi saham dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan membeli saham 1

BAB I Pendahuluan 2 dari emiten (perusahaan yang menerbitkan saham) atau membeli dari pemegang saham lama. Tujuan utama seorang investor dalam menanamkan dananya adalah untuk memperoleh pendapatan (return), baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dividen yang diperoleh merupakan salah satu alasan investor untuk menanamkan dananya pada suatu perusahaan. Dividen merupakan salah satu motivasi untuk menanamkan dana di pasar modal (market security) bagi investor. Selain itu, investor dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menilai besarnya dividen yang dibagikan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham. Menurut Arieska dan Gunawan (2011) tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham. Pemegang saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan dan perspektif berkenaan dengan perusahaan. Pemegang saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan dan perspektif berkenaan dengan perusahaan. Pemegang saham akan cenderung memaksimalkan nilai saham dan memaksa manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan mereka melalui pengawasan yang mereka lakukan. Kreditor di sisi lain cenderung akan berusaha melindungi dana yang sudah mereka investasikan dalam perusahaan dengan jaminan dan kebijakan pengawasan yang ketat pula. Manajer juga memiliki dorongan untuk mengejar kepentingan pribadi mereka. Bahkan tidak tertutup kemungkinan para manajer

BAB I Pendahuluan 3 melakukan investasi walaupun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan nilai pemegang saham. Konflik kepentingan antara pemegang saham pemegang saham dengan manajer dapat timbul jika manajer bertindak untuk kepentingannya sendiri demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan para pemegang saham (Wardani dan Siregar 2009). Bagi perusahaan harga saham merupakan hal penting karena merupakan salah satu alasan utama yang mendasari para investor untuk membeli saham sebagai bentuk investasinya pada perusahaan. Investasi tersebut tentunya sangat berpengaruh pada perusahaan sebab sebuah perusahaan tentunya membutuhkan dana yang besar untuk kelanjutan hidupnya. Dana yang diperoleh perusahaan salah satunya adalah dengan menerbitkan dan menjual saham melalui Pasar Modal atau Bursa Efek sebagai perantaranya. Menurut Meythi (2011) sebelum menanamkan modalnya, investor terlebih dahulu melihat kinerja perusahaan. Investor tentu hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi penanam modal. Kinerja perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan untuk umum. Pada umumnya, informasi laba merupakan informasi yang paling mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai kalangan terutama investor. Menurut Hartono (2008) dalam Meythi et al. (2011) keuntungan yang diperoleh investor dari penanaman modal saham ini dapat berasal dari laba perusahaan yang dibagikan atau dividen, dan kenaikan atau penurunan harga saham. Menurut Ramli dan Arfan (2011) tujuan utama dan keuntungan para investor dalam menanamkan dananya pada sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I Pendahuluan 4 memperoleh pendapatan (return), baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan keuntungan dalam selisih dari harga jual dan harga beli saham (capital gain). Dividen merupakan salah satu motivasi untuk menanamkan dana di pasar modal (market security) bagi investor. Menurut Manurung dan Siregar (2010) perusahaan didalam operasi normalnya terkadang mempunyai laba yang besar dalam kegiatan bisnisnya selama setahun, tetapi laba tersebut tidak mencerminkan jumlah kas atau likuiditas perusahaan yang sebenarnya. Menurut Horngren et al. (1998) laba tidak mengukur kinerja entitas dalam menghasilkan kas. Hal ini disebabkan pendapatan maupun penjualan tidak selamanya diterima berupa kas tetapi masih berupa piutang. Bagi perusahaan, informasi yang terkandung dalam Dividend Payout Ratio (DPR) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan jumlah pembagian dividen kas. Dividen yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan kepada investor tentunya dipengaruhi oleh kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Menurut Deitiana (2009) perusahaan harus menetapkan dividen, yaitu kebijakan yang dibuat oleh perusahaan untuk menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen dengan proporsi laba yang ditahan perusahaan untuk diinvestasikan kembali. Brigham dan Houston (2001) mengklasifikasikan dividen menjadi 5 jenis, salah satunya adalah dividen kas. Dividen kas merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Pembayaran dividen kas lebih disukai oleh para investor karena dapat mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya dalam suatu perusahaan demikian pun stabilitas dividen yang

BAB I Pendahuluan 5 dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, maka kebijakan dividen sangat penting bagi perusahaan, apakah perusahaan akan lebih banyak digunakan untuk membayar dividen atau sebaliknya. Menurut Brian Purba, Dody (2012) dalam penetapan kebijakan mengenai pembagian dividen yang menjadi faktor perhatian perusahaan adalah besarnya laba akuntansi yang dihasilkan perusahaan. Selain laba akuntansi yang dijadikan ukuran kinerja akuntansi sebuah perusahaan, perusahaan pun mempertimbangkan laba tunai yang pada dasarnya merupakan laba akuntasi yang diperhitungkan setelah beban- beban non kas seperti beban penyusutan dan amortisasi. Bila dilihat secara mendalam, laba akuntasi adalah laba yang timbul dari proses laporan keuangan, yaitu selisih dari hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok dan biaya operasi perusahaan (laba bersih). Laba akuntansi tertera di laporan keuangan tahunan (annual reports) dan menunjukan kinerja intern perusahaan yang menggambarkan kinerja perusahaan pada periode tertentu. Menurut Bustanul Arifin (2013), laba tunai bukanlah definisi yang sesungguhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan mengenai cara untuk menghitung laba yang sesungguhnya diperoleh perusahaan berdasarkan basis kas. Teknik perhitungan laba tunai dilakukan dengan menambahkan kembali nilai beban- beban non kas, khususnya beban penyusutan dan amortisasi ke laba akuntansi. Perbedaan antara laba akuntasi dan laba tunai adalah penggunaan dasar akuntansi yang digunakan. Laba akuntansi menggunakan dasar akuntansi akrual (accrual basis) yang mewajibkan pendapatan dicatat ketika dihasilkan dan beban dicatat ketika terjadi pada periode dimana transaksi itu terjadi tanpa melihat kas diterima atau dikeluarkan, sedangkan laba tunai menggunakan dasar akuntansi kas

BAB I Pendahuluan 6 (cash basis) dimana pendapatan dicatat ketika kas diterima dan beban dicatat ketika kas keluar. Hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti. Beberapa penelitian terdahulu berikut yang berhubungan dengan topik ini telah ditelaah oleh beberapa penelitian. Rosna (2007) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Rosna menganalisa 30 perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pada tahun 1999 2003. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Hery (2009) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan laba bersih dan arus kas operasi dengan dividen kas. Hery menganalisa 25 perusahaan publik top dunia, bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat dan positif antara laba bersih dengan dividen kas. Sedangkan arus kas dengan dividen kas mempunyai pengaruh yang kuat dan positif. Ramli, M. R., dan M. Arfan (2011) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang diduga dapat menjelaskan variasi dividen kas yang dibagikan oleh suatu perusahaan kepada investor, diantaranya laba, arus kas operasi, arus kas bebas, dan pembayaran dividen kas sebelumnya. Laba memiliki hubungan yang positif dengan dividen kas, hal ini terlihat pada umumnya perusahaan akan menaikkan dividen bila terjadi peningkatan laba. Hasil penelitian Surya (2007) menunjukkan bahwa laba berpengaruh terhadap dividen kas.

BAB I Pendahuluan 7 Murtanto dan Febby (2004) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas. Mereka menganalisis perusahaan industri barang konsumsi pada tahun 1999, 2000 dan 2001. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara laba akuntansi terhadap dividen kas. Tetapi hubungan yang kurang kuat antara laba tunai terhadap dividen kas. Sagala (2006) dalam penelitianya pengaruh earnings dan arus kas operasi terhadap dividen tunai menyimpulkan bahwa earnings dan arus kas berpengaruh terhadap dividen tunai. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyanti (2007) yang menganalisis hubungan laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas, dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman Rank, Ariyanti menganalisis 19 perusahaan industri barang konsumsi yang go publik di BEJ pada tahun 2002, 2003, dan 2004. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa ada konsistensi hubungan yang signifikan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas. Menurut Reagen (2007) dalam analisis hubungan antara laba akuntansi dan kas terhadap dividen tunai yang mana hasil penelitianya menyatakan bahwa laba akuntansi dan kas menunjukkan hubungan yang kuat dan positif terhadap dividen kas. Hermi (2004) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan antara laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen kas pada perusahaan perdagangan besar barang produksi di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode 1990-2002 menunjukkan hasil penelitiannya bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara besaran laba bersih dan arus kas operasi dengan besaran dividen kas pada perusahaan perdagangan besar barang produksi pada tahun 1999-2002. Menurut Sinurat (2009) dalam penelitiannya yang menganalisis

BAB I Pendahuluan 8 hubungan laba akuntansi dan laba tunai (arus kas operasi) dengan dividen kas dari perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI dari 2004 sampai 2006 dapat disimpulkan bahwa ada konsistensi hubungan yang signifikan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas. Pada umumnya laba akuntansi lebih mempengaruhi besarnya dividen kas yang dibagikan dari laba tunai. Beberapa penelitian empiris tentang informasi arus kas salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Fanny (2007) hasil penelitiannya mengatakan bahwa pengaruh yang positif atau searah dan sedang antara variabel X (arus kas dari aktivitas pendanaan) terhadap variabel Y (dividen kas) pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Febriadi et al. (2011) menguji analisis antara laba akuntansi, laba tunai, dan arus kas pendanaan dengan dividen kas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel independen terhadap dividen kas sebagai variabel dependen dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Untuk penelitian ini, Febriadi et al. menggunakan pengujian Korelasi Spearman. Berdasarkan analisa statistic non parametrik, Febriadi et al. menyatakan bahwa variabel laba akuntansi terhadap dividen kas memiliki hubungan yang kuat. Terbukti dari hasi uji signifikansi dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Hasil yang serupa juga dinyatakan oleh Irawan dan Nurdhiana (2011), menguji pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menyatakan bahwa laba bersih sebagai variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen, dimana dalam kebijakan dividen, yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap dividen kas yang dibagikan kepada pihak-pihak yang

BAB I Pendahuluan 9 bersangkutan. Variabel arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Sahlan (2010) dalam penelitiannya yang mengalisis pengaruh antara laba akuntansi dan tunai terhadap dividen kas pada perusahaan perbankan di BEJ pada Tahun 2008, 2009, 2010. Sahlan (2010) menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap dividen kas, sedangkan laba tunai tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap dividen kas pada perusahaan industri di BEJ pada tahun 2008, 2009 dan 2010. Sitepu (2010) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas pada perusahaan industri yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006, 2007, 2008. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas tetapi tidak signifikan. Menurut penelitian Alfioza et al. (2011) meguji pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas. Penelitian yang dilakukan oleh Alfioza et al. Menggunakan uji hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau melihat ρ value masing-masing variabel. Terdapat pengaruh yang signifikan antara laba tunai terhadap dividen kas sebesar 0,006 < 0,05. Yocelyn dan Christiawan (2012) melakukan penelitian yang mirip mengenai pengaruh perubahan arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan berkapitalisasi besar. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini dilakukan terhadap 97 perusahaan yang memiliki kapitalisasi besar yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2010. Hasil penelitian

BAB I Pendahuluan 10 ini menyimpulkan bahwa pengungkapan laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti bahwa investor mempertimbangkan informasi laba akuntansi yang diungkapkan dalam laporan tahunannya untuk mengambil keputusan. Anan, Malesa (2010) melakukan penelitian yang sama mengenai pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei. Penelitian dilakukan untuk mengetahui Pengaruh antar variabel yang bersifat korelasional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005-2007. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 perusahaanperusahaan yang diseleksi dengan kriteria tertentu dengan purposive sampling method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap dividen kas sedangkan laba tunai tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap dividen kas tetapi laba akuntansi dan laba tunai berpengaruh signifikan secara simultan terhadap dividen kas. Berdasarkan latar belakang dan penelitian terdahulu diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian : Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas : Studi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periose 2013 2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap dividen kas?

BAB I Pendahuluan 11 2. Apakah terdapat pengaruh laba tunai terhadap dividen kas? 3. Apakah terdapat pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh laba akuntansi terhadap dividen kas. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh laba tunai terhadap dividen kas. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh laba akuntansi dan laba tunai terhadap dividen kas. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini, peneliti berharap agar hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu dan pengetahuan penulis mengenai laba akuntansi dan laba tunai serta pengaruh kedua variabel tersebut terhadap dividen kas. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat keputusan tentang pengaruh laba akuntansi, laba tunai terhadap dividen kas. 3. Bagi Investor maupun Calon Investor

BAB I Pendahuluan 12 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat keputusan tentang pengaruh laba akuntansi, laba tunai terhadap dividen kas. 4. Pihak lain Sebagai informasi tambahan yang dapat digunakan untuk bahan penelitian dan menambah pengetahuan bagi yang berminat dalam bidang serupa.