BAB I PENDAHULUAN. telah menunjukkan dan mengajarkan kita akan hal-hal baru sehingga kita

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL HUKUM PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH YANG MENGALAMI KERUGIAN DALAM PENGGUNAAN INTERNET BANKING YANG DISEBABKAN OLEH INTERVENSI PIHAK LAIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan

I. PENDAHULUAN. perekonomian. Kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap sektor masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet, hampir semua barang

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. berbasiskan internet yaitu pelaksanaan lelang melalui internet.

BAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan lebih. mengedepankan kemudahan di segala aspek kehidupan. Dalam melakukan suatu

BAB I. yang salah satu bentuknya berupa e-banking. 2 Dengan adanya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum. 1 Salah satu dampak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mampu untuk hidup secara

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. informasinya sebagai sarana nasabah untuk bertransaksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB V PENUTUP. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan Klausula Baku pada Perjanjian Kredit

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah sebuah proses

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. canggih dikenal dengan istilah electronic banking atau disingkat e-banking. E-

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

USER GUIDE BII VA PAYMENT V 2.0 INSTANTICKET.COM DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesejahteraan umum merupakan salah satu dari tujuan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENYETORAN PAJAK DAERAH SECARA ELEKTRONIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

PETUNJUK PEMESANAN TIKET KERETA API DENGAN LAYANAN CALL CENTER DAN PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan asas kehati-hatian, mampu meredam hingga sekecil-kecilnya

BAB V PENUTUP. 1. Tanggung Jawab Bank Dan Oknum Pegawai Bank Dalam. Melawan Hukum Dengan Modus Transfer Dana Melalui Fasilitas

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, sehingga mengimplikasikan berbagai perubahan dalam. kinerja manusia. Salah satu produk inovasi teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. anggapan, uang adalah darah -nya perekonomian, karena dalam mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 28 A Undang-Undang Dasar 1945 mengatur bahwa, Setiap

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan mengenai perekonomian untuk dapat dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan antara lain internet banking. Internet Banking kini bukan lagi istilah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak

BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dinegara Indonesia. Semakin meningkat dan bervariasinya kebutuhan masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB V PENUTUP. Pelaku Usaha Yang Melakukan Jual Beli online Dengan Sistem phishing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang. Salah satu sarana yang mempunyai peran strategis didalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini menimbulkan banyak masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian tanah air terus tumbuh, dan transaksi perdagangan baik

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar Tahun 1945 yang berbunyi: diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan semakin ketat, hal ini terlihat bahwa Bank berlomba lomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan dan Informasi, edisi no.2 Vol.1, 2005, hlm.34.

BAB I Pendahuluan. disingkat Kemenakertrans, tercatat sebanyak perusahaan melanggar

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan permasalahan dalam pengambilan setiap keputusan. Hukum. akan mendapatkan sanksi dari eksternal power.

BAB I PENDAHULUAN. diperiksa oleh hakim mengenai kasus yang dialami oleh terdakwa. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB V PENUTUP. dirugikan akibat penerapan dari layanan E-banking; 2. Setelah melakukan analisis yuridis terhadap Putusan

BAB 1 PENDAHULUAN. kejahatan dirasa sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia,

Frequently Asked Questions (FAQ) Gratis Uang Saku Rp ,- dengan Aplikasi Mobile Mandiri Fiestapoin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) sebagai

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dimasa sekarang ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya elektronik, kemajuan teknologi di era globalisasi telah menunjukkan dan mengajarkan kita akan hal-hal baru sehingga kita dituntut untuk serba cepat dan praktis. Media Elektronik selalu memudahkan manusia untuk melakukan segala bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Perkembangan elektronik sudah di segala bidang, salah satunya di bidang Infomasi dan Transaksi Elektronik. Perkembangan teknologi informasi telah memaksa pelaku usaha mengubah strategi bisnisnya dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Perlindungan terhadap konsumen dipandang secara material maupun formal makin terasa sangat penting, mengingat makin lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktifitas dan efisiensi produsen atas barang atau jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal tersebut, akhirnya baik langsung atau tidak langsung, konsumenlah yang pada umumnya akan merasakan dampaknya. Demikian upaya-upaya untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang penting dan mendesak untuk segera dicari solusinya, terutama di

2 Indonesia, mengingat sedemikian kompleksnya permasalahan yang menyangkut perlindungan konsumen, lebih-lebih menyongsong era perdagangan bebas yang akan datang. 1 Sektor perbankan yang memiliki posisi strategis sebagai lembaga intermediasi dan penunjang sistem pembayaran merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses penyesuaian dimaksud. Sehubungan dengan itu, diperlukan penyempurnaan terhadap sistem perbankan nasional yang bukan hanya mencakup upaya penyehatan bank secara individual melainkan juga penyehatan sistem perbankan secara menyeluruh. Upaya penyehatan perbankan nasional menjadi tangungjawab bersama antara pemerintah, bank-bank itu sendiri dan masyarakat pengguna jasa bank. Adanya tanggungjawab bersama tersebut dapat membantu memelihara tingkat kesehatan perbankan nasional sehingga dapat berperan secara maksimal dalam perekonomian nasional. 2 Tingkat kesehatan suatu lembaga perbankan tidak yang akhirnya membuat masyarakat memilih lembaga perbankan untuk menyimpan dananya, tetapi juga kepercayaan dari masyarakat terhadap lembaga perbankan kemudian menjadi sangat penting. Tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan membuat masyarakat memilih untuk menyimpan dananya dalam lembaga investasi lainnya, yang berarti operasional bank akan terganggu. Pihak perbankan selaku pelaku usaha menyediakan kemudahan bagi nasabahnya dengan berbagai fasilitas diantaranya adalah internet banking yang merupakan salah satu bentuk baru dari delivery channel pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi oleh teknologi. Nasabah diberi kemudahan untuk 1 CelinaTri Siwi Kristiyanti, S.H., M.Hum., 2014, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.5. 2 Penjelasan umum Undang-Undang No 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

3 pengecekan saldo nasabah, dan melakukan transaksi yang dapat dilakukan tidak harus melalui bank langsung melainkan dapat diakses langsung melalui gadget pribadi, ataupun laptop secara online kapan saja dan dimana saja nasabah berada. Seiring dengan perkembangan teknologi tidak hanya dampak positif yang ditimbulkan dari bank untuk nasabah dalam memberikan fasilitas, namun ada juga dampak negatif dari internet banking yaitu dapat merugikan nasabahnya yang mana data nasabah itu sendiri dapat diambil oleh penyusup atau hacker (pihak intervensi) yang memanfaatkan kemajuan kecanggihan teknologi dengan cara menyusup data nasabah lalu menghilangkan atau menguras dana nasabah yang tersimpan dibank, dengan mudah penyusup atau hacker mengakses dan menghilangkan dana nasabah yang tersimpan hingga menguras habis dana nasabah, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi diperlukan sistem hukum yang dapat melindungi nasabah dan/atau pihak bank dari para tindakan pelaku yang dapat merugikan nasabah dan/atau pihak bank serta yang dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan memberikan kepastian hukum bagi nasabah maupun pihak bank. Adapun mengenai peraturan hukum yang berkaitan dengan perlindungan terhadap nasabah dalam penggunanaan internet banking, yaitu Undang Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) Pasal 1 butir 1 mengenai perlindungan konsumen dan butir 2 mengenai konsumen, serta Pasal 19 UUPK. Undang Undang No. 11

4 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 1 butir 2 mengenai transaksi eletronik. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum Pasal 1 butir 3 mengenai electronic banking. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 Tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran Pasal 10 disebutkan bahwa penyelenggara wajib untuk bertanggung jawab kepada konsumen atas kerugian yang timbul karena kesalahan pengurus dan pegawai penyelenggara. Fasilitas internet banking tidak hanya kemudahan yang dirasakan oleh nasabah, namun ada kerugian yang timbul seperti yang dialami seorang nasabah bank mandiri yang bernama Wahab Yulfikar. Wahab Yulfikar pada saat itu mencoba untuk mengecek saldo yang ada di rekening dengan menggunakan internet banking, namun pada saat login alamat situs bank mandiri berubah serta muncul sinkronisasi token. Setelah terbuka, Wahab Yulfikar mendapati bahwa saldo direkeningnya berkurang sebesar Rp 40 juta, yang mana diketahui oleh Wahab Yulfikar saldo direkeningnya berjumlah Rp 80 juta. 3 Kasus serupa juga terjadi pada seorang nasabah bank permata Tjho Winarto yang mana saldo direkeningnya berkurang sebesar Rp 245 juta, adanya transaksi ke 3 bank yang berbeda dengan total transaksi ke 3 bank tersebut sebesar 245 juta. Ada orang lain yang menghubungi bank dan mencoba mengubah 3 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/09/055250726/nasabah.bank.mandiri.kehilang an.rp.40.juta.akibat.sinkronisasi.token, diakses tanggal 26 September 2016 pukul 15.12

5 password internet banking yang mengatasnamakan Tjho Winarto yang kemudian orang tersebut berhasil untuk mengubah password Tjho Winarto. 4 Kasus internet banking seringkali yang kerugian terjadi nasabah dikarenakan adanya pihak intervensi yang berusaha membobol rekening nasabah untuk meraib uang nasabah. Berdasarkan uraian kasus tersebut maka perlu dikaji mengenai perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain? C. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yaitu: Mengetahui perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain. 4 https://m.tempo.co/read/news/2015/01/20/064636099/tabungan-raib-bank-permata-dilaporkanke-polda, diakses tanggal 25 April 2016 pukul 13.10

6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan perkembangan bidang hukum tertentu pada khususnya mengenai perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain. 2. Manfaat praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Lembaga Perbankan agar dapat menambah referensi dalam memberikan perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain. b. Masyarakat agar dapat menambah pengetahuan mengenai bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya melalui peraturan yang berlaku. c. Bagi saya sendiri untuk mendapat tambahan mengenai Lembaga Perbankan pada umumnya dan bentuk perlindungan hukum dari bank kepada nasabah mengenai fasilitas internet banking. E. Keaslian Penelitian Penelitian dengan judul Perlindungan Hukum terhadap Nasabah yang Mengalami Kerugian dalam Penggunaan Internet Banking yang disebabkan oleh Intervensi Pihak Lain merupakan karya hasil penulis. Ada

7 beberapa penelitian skripsi yang temanya senada tetapi berbeda dengan penulisan atau penelitian yang ditulis oleh penulis : 1. Syarifah Wardatul Jannah, 071010264 Lembaga Pendidikan Universitas Islam Riau menulis skripsi dengan judul Tinjauan Yuridis Transaksi Perbankan dengan Menggunakan Internet Banking dalam Perspektif Hukum Perjanjian. a. Rumusan Masalah 1) Bagaimana pelaksanaan perjanjian transaksi dengan menggunakan internet banking ditinjau dari hukum perjanjian? b. Tujuan Penulisan 1) Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian dalam transaksi perbankan dengan menggunakan internet banking. 2) Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi nasabah yang melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan internet banking. c. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Perjanjian yang terjadi dalam transfer dana elektronik dengan menggunakan Internet Banking tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata. Perjanjian melalui internet

8 banking tidak dapat memenuhi syarat kecakapan seseorang sebagaimana diatur dalam Pasal 1230 KUH Perdata.Walaupun syarat kecakapan tidak dapat terpenuhi, perjanjian tetap dipandang sah sepanjang tidak dibatalkan oleh para pihak.perjanjian melalui internet banking terjadi ketika pihak nasabah mengakseptasi untuk dilaksanakannya transaksi dengan meng-klik tombol kirim. Tindakan meng-klik tersebut menunjukkan bahwa pihak nasabah sepakat untuk mengadakan transaksi sehingga pada saat itu juga terikat dengan pihak bank dalam perjanjian. 2) Perlindungan hukum terhadap nasabah pengguna internet banking hingga saat ini hanya berdasarkan pada ketentuan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektornik karena belum terdapat peraturan secara khusus mengatur tentang hak dan kewajiban para pihak baik pihak bank maupun pihak nasabah serta perlindungan nasabah. Perlindungan hukum nasabah terhadap tindakan pihak bank selaku pelaku usaha didasarkan pada ketentuan UUPK yaitu berdasarkan ketentuan sanksi pidana yang terdapat pada Pasal 62 dan 63 UUPK dan sanksi administratif yang terdapat pada Pasal 60 UUPK.

9 Perlindungan hukum nasabah dari tindakan cyber crime dapat didasarkan pada ketentuan UU ITE. hukum pidana. Penegakan hukum perdata dalam UU ITE diatur dalam ketentuan Pasal 23 ayat (3), Pasal 26 ayat (2) dan Pasal 38 ayat (1). Sedangkan penegakan hukum pidana dalam UU ITE diatur dalam ketentuan Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 51 dan Pasal 52. 2. Yuliana Dhone Dopo 040508660 Lembaga Pendidikan Universitas Atma Jaya Yogyakarta Tahun 2008 menulis skripsi dengan judul Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Pengguna Transaksi Melalui Internet Banking. a. Rumusan Masalah 1) Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum atas dana nasabah pengguna internet banking terkait dengan transaksi melalui internet banking terutama yang mengalami gangguan sistem? b. Tujuan Penulisan Diharapkan dapat bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap hak nasabah pengguna layanan transaksi internet banking yang mengalami kerugian akibat permasalahan yang berkaitan dengan transaksi melalui internet banking tersebut dan bagaimanakah penyelesaian masalah

10 hukumnya apakah sudah memberikan kepastian hukum kepada pihak konsumen (nasabah)? c. Hasil Penelitian F. Batasan Konsep 1. Lindung Bahwa bentuk perlindungan hukum yang diberikan belum sepenuhnya melindungi kepentingan dan hak nasabah pengguna transaksi internet banking. Berdasarkan Kamus Besar Indonesia, lindung adalah menempatkan dirinya dibawah sesuatu supaya tidak terlihat. 2. Nasabah Berdasarkan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 23 bahwa nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank. 3. Internet Banking Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, pengertian mengenai internet banking dikelompokkan ke dalam electronic banking pada Pasal 1 angka 3 bahwa: Layanan Perbankan Melalui Media Elektronik atau selanjutnya disebut Electronic Banking adalah layanan yang memungkinkan nasabah Bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik antara lain ATM ( Anjungan Tunai Mandiri ), phone banking, electronic fund transfer, internet banking, mobile phone.

11 4. Intervensi Berdasarkan Kamus Besar Indonesia, intervensi adalah campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, negara, dan sebagainya). Intervensi yang dimaksud dalam penulisan ini merupakan intervensi dari pihak lain artinya campur tangan dari pihak yang tidak punya kepentingan. G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian hukum Jenis Penelitian Hukum Normatif yaitu merupakan penelitian yang dilakukan atau berfokus pada norma hukum positif yaitu berupa peraturan perundang-undangan. - Titik Fokus : Norma hukum positif berupa peraturan perundangundangan - Data : Data sekunder 2. Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data kepustakaan. Bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder yaitu: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer yang terdiri atas peraturan perundangundangan yang tata urutannya sesuai dengan Tata Cara Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. 5 5 Peter Mahmud Marzuki, 2014, Penelitian Hukum, Cetakan ke-9, Kencana, Jakarta, hlm. 182.

12 1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab XA Pasal 28 H ayat (2) mengenai setiap orang berhak untuk memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus dalam memperoleh keadilan dan ayat (4) mengenai setiap orang memiliki hak yang tidak boleh diambil alih secara sewenangwenang oleh siapapun. 2. Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang Undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan tentang pengertian nasabah. 3. Undang Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen mengenai perlindungan konsumen dan mengenai konsumen. 4. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektoronik tentang pengertian transaksi elektronik. 5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum mengenai electronic banking. 6. Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 Tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran disebutkan bahwa penyelenggara wajib untuk bertanggung jawab kepada konsumen atas kerugian yang timbul karena kesalahan pengurus dan pegawai penyelenggara.

13 b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder merupakan pendapat hukum dan pendapat bukan hukum yang diperoleh dari buku, hasil penelitian, jurnal hukum, internet dan makalah. 3. Pengumpulan Data a. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukann untuk mempelajari bahan hukum primer yang berupa peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder yang berupa pendapat hukun dan pendapat non hukum dari buku, internet dan lain-lain. b. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung dengan mengajukan pertanyaan secara terstruktu kepada Bapak J. Widijantoro, S.H, M.H, selaku Koordinator Bidang Pengaduan dan Layanan Masyarakat Lembaga Konsumen Yogyakarta. 4. Analisis Data Tahap menganalisis data merupakan langkah setelah pengumpulan data dilakukan, semua bahan hukum yang ada yang didapat dari hasil penelitian kemudian harus dianalisis guna menjawab permasalahan. Semua data yang sudah didapatkan dari hasil penelitian, kemudian dikumpulkan, dipisahkan berdasarkan kebutuhan, kemudian dideskripsikan dan yang terakhir adalah dianalisis menggunakan analisis kualitatif berkaitan dengan permasalahan yang diajukan, dan

14 kemudian disimpulkan, sehingga dapat menjawab permasalahan mengenai perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain. 5. Proses Berpikir Langkah terakhir dalam menarik kesimpulan dilakukan dengan proses berpikir atau prosedur bernalar deduktif. Proses berpikir deduktif berawal dari proposisi umum yang telah diketahui kebenarannya yang berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan yang baru yang bersifat khusus, dalam hal ini untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap nasabah yang mengalami kerugian dalam penggunaan internet banking yang disebabkan oleh intervensi pihak lain. H. Sistematika Penulisan Sistematika skripsi terdiri atas tiga bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan Pada Bab I ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, keaslian penelitian, batasan konsep, metode yang digunakan dalam penulisan hukum ini dan juga sistematika penulisan hukum ini. Bab II : Pembahasan Dalam bab ini menguraikan tentang berbagai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan judul penulis dan menguraikan tentang hasil dari penelitian penulis tentang Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah yang

15 Mengalami Kerugian dalam Penggunaan Internet Banking yang Disebabkan oleh Intervensi Pihak Lain. Bab III : Kesimpulan dan saran. Dalam bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dan saran yang merupakan hasil temuan yang harus ditindaklanjuti.