BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 36 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 99

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 3 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 2 SERI E

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARAA BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGHASILAN PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 7 TAHUN 2O15 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 58 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

Ditetapkan di Malili pada tanggal 29 April 2015 BUPATI LUWU TIMUR, ANDI HATTA M.

KEPALA DESA PEJAMBON KABUPATEN/KOTA BOJONEGORO PERATURAN KEPALA DESA PEJAMBON NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

SALINANN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENGHASILAN PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 4 SERI E

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN PADA LINGKUP PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 5 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

KEPALA DESA SRABAH KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN KEPALA DESA SRABAH NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI FLORES TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Perubahan,PeraturanBupati, pengelolaan,keuangan desa.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPALA DESA PLANGKAPAN KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS PERATURAN DESA PLANGKAPAN KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA KEPADA DESA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN TETAP BAGI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA

PERATURAN BUPATI SOLOK NOMOR : 7 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2018 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2018

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN BUPATI NATUNA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 25

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2015

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 09 TAHUN 2017 TENTANG PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN BAGI PEMERINTAHAN DESA

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KEPALA DESA MEJUWET KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DESA MEJUWET NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 25 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGHASILAN DAN TUNJANGAN APARAT PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 15/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KAMPAR PROVINSI RIAU

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

- 1 - KABUPATEN LANNY JAYA PROVINSI PAPUA PERATURAN BUPATI LANNY JAYA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGHASILAN BAGI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN TUNJANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 36 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81, 82, 96 ayat (3) huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa di Kabupaten Magelang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015-1-

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN MAGELANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Magelang. 2. Bupati adalah Bupati Magelang. 3. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 6. Kepala Desa adalah pimpinan pemerintahan desa di Kabupaten Magelang. 7. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Pelaksana Kewilayahan dan Pelaksana Teknis. -2-

8. Penjabat (Pj) Kepala Desa adalah seseorang yang diangkat oleh Bupati untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu yang berasal dari pegawai negeri sipil daerah yang dipandang mampu. 9. Penjabat (Pj) Perangkat Desa adalah seseorang yang diangkat oleh Kepala Desa untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Perangkat Desa dalam kurun waktu tertentu dan berasal dari unsur perangkat desa setempat yang dipandang mampu. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 11. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 12. Penghasilan tetap adalah penghasilan yang diterima setiap bulan oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa. 13. Tunjangan adalah tunjangan yang diberikan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang bersumber dari APB Desa diluar penghasilan tetap. 14. Tambahan Tunjangan adalah tambahan tunjangan yang diberikan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang bersumber dari hasil pengelolaan tanah bengkok. BAB II BELANJA DESA Pasal 2 (1) Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan: a. paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan b. paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: 1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa; 2. operasional pemerintah Desa; 3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan 4. insentif rukun tetangga dan rukun warga. -3-

(2) Perhitungan belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di luar pendapatan yang bersumber dari hasil pengelolaan tanah bengkok. BAB III PENGHASILAN TETAP KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 3 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan. (2) Penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam APB Desa yang bersumber dari ADD. (3) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa menggunakan penghitungan sebagai berikut: a. ADD yang berjumlah sampai dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) digunakan paling banyak 60% (enam puluh per seratus); b. ADD yang berjumlah lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) digunakan antara Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak 50% (lima puluh per seratus); c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) digunakan antara Rp350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak 40% (empat puluh per seratus); dan d. ADD yang berjumlah lebih dari Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) digunakan antara Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak 30% (tiga puluh per seratus). (4) Pengalokasian batas minimal sampai dengan maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat desa, kompleksitas tugas pemerintahan, dan letak geografis. Pasal 4 (1) Besaran penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa ditetapkan sebagai berikut: a. Kepala Desa sebesar Rp2.092.000 (dua juta sembilan puluh dua ribu rupiah) per bulan; -4-

b. Sekretaris Desa sebesar Rp1.506.000 (satu juta lima ratus enam ribu rupiah) atau sebesar 72% (tujuh puluh dua persen) dari penghasilan tetap kepala Desa per bulan; dan c. Perangkat Desa selain Sekretaris Desa sebesar Rp1.255.000 (satu juta dua ratus lima puluh lima ribu rupiah) atau sebesar 60% (enam puluh persen ) dari penghasilan tetap Kepala Desa per bulan. (2) Penetapan besaran penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus tetap mempertimbangkan ketentuan belanja desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dan perhitungan pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3). Pasal 5 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil tidak menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. (2) Penjabat (Pj) Kepala Desa dan Penjabat (Pj) Perangkat Desa tidak menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. (3) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang sedang mendapatkan hukuman disiplin berupa pemberhentian sementara menerima 50% (Lima puluh persen) dari penghasilan tetap se bagaimana dimaksud dalam Pasal 4. BAB IV TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 6 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan tunjangan setiap bulan. (2) Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam APB Desa. (3) Besaran tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut: a. Kepala Desa sebesar Rp258.000,00 ( dua ratus lima puluh delapan ribu rupiah); b. Sekretaris Desa sebesar Rp186.000,00 ( seratus delapan puluh enam ribu rupiah); dan c. Perangkat Desa lainnya sebesar Rp155.000,00 ( seratus lima puluh lima ribu rupiah). -5-

(4) Pengalokasian tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus mempertimbangkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b. (5) Besaran tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Pasal 7 (1) Perangkat Desa yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil tidak menerima tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Penjabat (Pj) Kepala Desa dan Penjabat (Pj) Perangkat Desa tidak menerima tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (3) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang sedang mendapatkan hukuman disiplin berupa pemberhentian sementara tidak menerima tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. BAB V TAMBAHAN TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 8 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa dapat menerima tambahan tunjangan yang bersumber dari hasil pengelolaan tanah bengkok. (2) Tambahan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam APB Desa namun tidak masuk dalam perhitungan belanja desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan tanah bengkok diatur dalam Peraturan Desa. (4) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit memuat: a. penetapan lokasi dan luasan tanah bengkok yang dikelola oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa; dan b. tata cara pengelolaan tanah bengkok. Pasal 9 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dapat menerima tambahan tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. -6-

(2) Penjabat (Pj) Kepala Desa dan Penjabat (Pj) Perangkat Desa dapat menerima tambahan tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. (3) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang sedang mendapatkan hukuman disiplin berupa pemberhentian sementara tidak menerima tambahan tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8. BAB VI PENGHARGAAN BAGI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 10 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang diberhentikan dengan hormat karena berakhir masa jabatannya dapat diberikan dana purna bhakti paling tinggi 4 (empat) kali penghasilan tetap terakhir. (2) Kepala Desa yang diberhentikan dengan hormat sebelum berakhir masa jabatannya dapat diberikan penghargaan yang besarnya ditentukan sebagai berikut: a. masa bhakti sampai dengan 3 (tiga) tahun diberikan penghargaan paling tinggi 1 (satu) kali penghasilan tetap terakhir; b. masa bhakti diatas 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun diberikan penghargaan paling tinggi 2 (dua) kali penghasilan tetap terakhir; dan c. masa bhakti diatas 5 (lima) tahun sampai dengan kurang dari 6 (enam) tahun diberikan penghargaan paling tinggi 3 (tiga) kali penghasilan tetap terakhir. (3) Perangkat Desa yang diberhentikan dengan hormat sebelum berakhir masa jabatannya dapat diberikan penghargaan yang besarnya ditentukan sebagai berikut: a. masa kerja 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun diberikan paling tinggi 2 (dua) kali jumlah penghasilan tetap terakhir; b. masa kerja lebih dari 10 (sepuluh) tahun diberikan paling tinggi 3 (tiga) kali jumlah penghasilan tetap terakhir. (4) Penetapan besaran dana purna bhakti dan penghargaan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) harus tetap mempertimbangkan ketentuan belanja desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b. -7-

Pasal 11 Pemberian dana purna bhakti atau penghargaan dimaksud dalam Pasal 10 dibebankan pada APBDesa. sebagaimana Pasal 12 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa yang diberhentikan dengan hormat karena meninggal dunia diberikan uang duka yang bersumber dari APBD dan penghargaan lain sesuai dengan kamampuan keuangan desa. (2) Besaran uang duka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Uang duka dan penghargaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterimakan kepada ahli warisnya. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 (1) Pemberian penghasilan tetap Kepala Desa dengan besaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dan pemberian tambahan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 mulai berlaku pada Bulan Juli 2015. (2) Pemberian penghasilan tetap Perangkat Desa dengan besaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c mulai berlaku pada Bulan Januari 2015. (3) Pemberian besaran tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) mulai berlaku pada Bulan Januari 2016. (4) Pemberian dana purna bhakti dan penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan pemberian uang duka dan penghargaan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 mulai berlaku pada Bulan April 2015. Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Magelang. -8-

Ditetapkan di Kota Mungkid pada tanggal 15 Oktober 2015 BUPATI MAGELANG, ttd ZAENAL ARIFIN Diundangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2015 Nomor 36 pada tanggal 15 Oktober 2015 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGELANG, ttd AGUNG TRIJAYA -9-