BAB I PENDAHULUAN. Ki Hadjar Dewantoro dijelaskan bahwa pendidikan sebagai daya upaya untuk. jasmani anak anak (Nanang Purwanto, 2014:19)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, beberapa di. ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No.20 tahun 2003, menyatakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Indonesia seperti adanya program sertifikasi, dan SM-3T.

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Menurut Sriwenda (2013) Guru harus berperan sebagai seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. efektif, sebab gurulah pengelola pembelajaran (learning manager) yang akan

BAB I PENDAHULUAN. materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil belajar, guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu siswa supaya bisa belajar secara baik. yang baik dan merupakan unsur yang penting di dalam keseluruhan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kong, dan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari pesert didik, digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Maju atau mundurnya suatu bangsa dilihat dari tinggi atau rendahnya mutu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas merupakan segala kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia global. Namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses yang mengubah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dan terampil untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

XI mengenai minatnya terhadap pelajaran kimia. Diantara sebagian siswa berpendapat bahwa kimia merupakan pelajaran yang kurang diminati serta

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas dan di dalamnya terjadi pola interaksi antara guru dengan

BAB 1. pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kualitas guru dalam mengajar.

BAB I PENDAHULUHAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Swasta Eria Medan peneliti mengamati bahwa proses pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bidang pendidikan memegang peran penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB I PENDAHULUAN. terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan setiap individu menjadi warga negara yang berkepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal terpenting yang ada dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya pendidikan kehidupan manusia tidak akan teratur. Kedudukan pendidikan dianggap sangat penting karena kehidupan yang semakin maju dan zaman semakin canggih, merupakan peranan dari pendidikan. Menurut Ki Hadjar Dewantoro dijelaskan bahwa pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak anak (Nanang Purwanto, 2014:19) Salah satu wadah untuk mewujudkan pendidikan adalah melalui sekolah. Didalam sekolah terdapat dua kegiatan pembelajaran yang saling berkaitan yaitu kegiatan belajar dan mengajar. Menurut Sardiman dijelaskan belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan sedangkan mengajar menurut Kochhar adalah sebuah proses pemberian bimbingan dan memajukan kemampuan pembelajar siswa oleh guru yang semuanya dilakukan berpusat pada siswa. Dengan demikian guru dan siswa harus bekerja sama dan berperan aktif agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Peran guru dalam proses kegiatan pembelajaran sangatlah penting. Sanjaya (2013:99) berpendapat tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Jadi dalam kegiatan pembelajaran guru bukan lagi sebagai sumber 1

belajar, tetapi guru sebagai pembimbing harus mampu memotivasi siswa untuk mau belajar dan ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan interaksi yang baik antara guru dan peserta didik. Hal ini dapat terwujud jika seorang guru dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, penyesuaian kelas yang direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan model pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik supaya mengembangkan kemampuannya dan menciptakan interaksi yang baik satu dengan yang lain sehingga terwujudlah prestasi belajar yang optimal. Dalam hal ini, guru harus bisa teliti dalam menyesuaikan model pembelajaran dengan karakteristik materi pelajaran dan tujuan yang hendak dicapai dari materi yang disampaikan. Jika penggunaan model pembelajaran tidak sesuai akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pelajaran akuntansi merupakan salah satu pelajaran yang materinya berkelanjutan mengikuti siklus yang saling berkaitan dengan materi selanjutnya. Oleh karena itu, guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang baik untuk membuat peserta didik mampu memahami materi dengan mudah. Dalam setiap pembahasan materi, hendaknya dilakukan variasi model pembelajaran yang disesuaikan penerapannya untuk pembahasan tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di sekolah SMA Negeri 2 Medan ditemukan bahwa suasana pembelajaran akuntansi kurang menarik dan sebagian siswa kurang bisa menguasai pelajaran akuntansi. Hanya 2

3 beberapa siswa saja yang aktif saat pembelajaran. Siswa tidak ada yang bertanya kalau tidak ditanya oleh guru. Sehingga proses pembelajaran hanya berpusat pada guru. Kemudian model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Ketika guru memulai pembelajaran guru langsung menuliskan ringkasan materi di papan tulis, guru jarang menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya sehingga siswa sulit memahami materi yang sedang dipelajari. Permasalahan lain yang ditemukan yaitu siswa kurang bisa menyelesaikan soal yang berbeda dari contoh soal atau soal yang lebih rumit dari contoh soal. Hal ini disebabkan karena siswa cendrung menghafal jalan penyelesaian soal sesuai soal yang dicontohkan oleh guru. Data yang diperoleh dari daftar nilai ulangan harian siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 2 Medan T.P 2017/2018, menunjukkan rata rata hasil belajar siswa masih dibawah batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 sebagai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (skbm). Seperti yang terlihat pada table 1.1 berikut ini

4 Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Akuntansi Kelas XII IPS di SMA NEGERI 2 MEDAN TP 2017/2018 Kelas Jumlah TES KKM Siswa yang % Siswa yang tidak % siswa mencapai mencapai KKM KKM XI IS 1 50 UH 1 75 9 18 41 82 UH 2 75 13 26 37 74 XI IS 2 35 UH 1 75 7 20 28 80 UH 2 75 11 31,43 24 68,57 Sumber : Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XII IPS SMA N. 2 Medan Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa rata-rata hasil ulangan siswa yang mencapai KKM hanya 23,86 % sedangkan 76,14 % dibawah nilai KKM sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan masih tergolong rendah. Dari masalah yang dipaparkan diatas, diperlukan upaya untuk meminimalisir permasalahan dan meningkatkan kualitas dalam pengajaran akuntansi. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi hasil belajar dengan menarik perhatian dan minat belajar siswa yang akan mempengaruhi daya ingat siswa terhadap materi yang disampaikan. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Model Pembelajaran ICARE (Introduction, Connection, Application, Reflection, Extention). Model Pembelajaran ICARE merupakan konsep model dimana guru mengkoneksikan pembelajaran yang akan diajarkan dengan pembelajaran

5 sebelumnya dan melakukan aplikasi yang melibatkan siswa membahas lebih dalam materi yang akan diajarkan guru. Dengan konsep ini, maka pembelajaran tidak berpusat hanya pada guru saja melainkan terjadi komunikasi dua arah dan interaksi dalam kelas, sehingga memicu pertanyaan-pertanyaan terhadap materi yang dibahas. Penggunaan model pembelajaran ICARE ini dinilai efektif dalam keberhasilan belajar siswa, seperti yang telah diteliti oleh Krisnawati, dkk (2014) hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa 82,76%. (2) Rata-rata respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran ICARE tergolong positif yaitu 47,07. Berdasarkan fenomena yang terjadi seperti yang telah diungkapkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran ICARE Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat di identifikasikan sabagai berikut: 1. Hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan masih rendah umumnya dibawah KKM. 2. Model pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional. 3. Model Pembelajaran ICARE sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan.

6 1.3 Pembatasan Masalah Agar tidak terjadi perluasan masalah, maka penulis membatasi masalah ini menjadi: 1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran ICARE dan Metode Pembelajaran Konvensional. 2. Hasil belajar yang diteliti adalah Hasil Belajar Akuntansi pada materi Persamaan Akuntansi pada Siswa Kelas XII IPS. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran ICARE lebih tinggi dari pada hasil belajar akuntansi yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018?. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka yang jadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran ICARE lebih tinggi dari pada hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018.

7 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman penulis sebagai calon guru dalam menggunakan model pembelajaran ICARE untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi. 2. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah, guru bidang studi akuntansi khususnya tentang model pembelajaran ICARE untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Medan. 3. Sebagai bahan referensi bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan sebagai masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang menggunakan model pembelajaran yang sama.