BAB III METODE PENELITIAN. menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. Quasi Experiment (eksperimen pura-pura) disebut demikian karena

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau pre-experiment. Rancangan yang digunakan adalah One. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah Pre Test Post Test. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah One Group. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Quasi experiment. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan studi observasional yaitu cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan waktu bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu metode pengambilan data dimana variabel bebas dan variabel terikat diambil secara bersamaan. Metode yang dipakai adalah metode penelitian survei yaitu metode penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek, biasanya cukup banyak, tapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan kuesioner (Arikunto, 2006). B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2011 dan tempat penelitian di SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak. C. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006, p.130). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak yang terdiri dari 9 kelas, dimana pada kelas 34

35 X terdiri dari 5 kelas, dan kelas XI terdiri dari 4 kelas. Siswa kelas XII tidak diikutsertakan dalam populasi penelitian kali ini dikarenakan mereka sudah tidak aktif lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak atas alasan telah lulus. Menurut data jumlah siswa pada SMA tersebut adalah 361 dengan rincian sebagai berikut : a. Siswa kelas X ada 201 orang, dimana jumlah siswa untuk masingmasing kelas adalah sebagai berikut : Kelas X A : 40 Kelas X B : 40 Kelas X C : 41 Kelas X D : 40 Kelas X E : 40 b. Siswa kelas XI ada 160 orang, dimana jumlah siswa untuk masingmasing kelas adalah sebagai berikut : Kelas XI IPA 1 : 41 Kelas XI IPA 2 : 40 Kelas XI IPS 1 : 39 Kelas XI IPS 2 : 40

36 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006, p.131). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak yang berjumlah 68 siswa. Rumus : n = (361) (1,96) 2 (0,50) (0,50) { (0,1) 2 (361 1) } + { (1,96) 2 (0,50) (0,50) } n = (361) (0,9604) (0,01) (360) + (0,9604) n = 346.704 45.604 n = 76,07 n = 77 Keterangan : P : Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak q : 1-p Diketahui purposife, ditetapkan 50% (0,50) d : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan (10%) Z.1-α/2 : nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanyaa 95% = 1,96) n : Jumlah sampel (Notoatmodjo, 2010, p.127)

37 3. Sampling Sampling adalah sampling yang digunakan dalam pengambil sampel ini adalah purposi sampling dari populasi yang sudah dikriteriakan. kriteria inklusi : a. Siswa SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak. b. Siswa yang masuk sekolah. c. Siswa yang belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi. d. Siswa yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi: a. Siswa SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak. b. Siswa yang tidak masuk sekolah. c. Siswa yang tidak bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2006, p.139). Kemudian dari populasi yang ada, disaring berdasarkan kriteria inklusi setelah itu dari jumlah populasi yang diinginkan diambil sampel sesuai dengan perhitungan yaitu 77 siswa. Adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing tingkat kelas adalah :

38 a) Siswa kelas X 201 x 77 = 43 siswa 361 b) Siswa kelas XI IPA 82 x 77 = 17 siswa 361 c) Siswa kelas XI IPS 79 x 77 = 17 siswa 361 Jadi sampel yang digunakan dapat dirinci sebagai berikut : 1. Siswa kelas X = 43 siswa 2. Siswa kelas XI IPA = 17 siswa 3. Siswa kelas XI IPS = 17 siswa Jumlah = 77 siswa Dari jumlah populasi 361, sampel 77, maka intervalnya 361:77=4,68=5. Maka anggota populasi yang terkena sampel adalaah setiap elemen yang mempunyai nomor kelipatan 5, 10, 15, 20, 25, dan seterusnya sampai mencapai 77 anggota sampel. Di SMA Futuhiyyah Mranggen Demak terdapat 9 kelas, jadi pengambilan sampel setiap kelasnya 8 atau 9 responden.

39 D. Variabel dan definisi operasional 1. Variabel a. Variabel terikat Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi b. Variabel bebas Sikap remaja tentang kesehatan reproduksi

40 2. Definisi operasional Variabel Tabel 3.1 definisi operasional Variabel independen Definisi operasianal Alat ukur Hasil ukur Skala Pengetahuan Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang meliputi pengertian kesehatan reproduksi, fungsi organ reproduksi perempuan terdiri dari organ reproduksi eksternal dan internal, fungsi organ reproduksi laki-laki dan tujuan reproduksi Kuesioner Skala Guttman : a) jika pertanyaan positif penilaiannya skor1 untuk jawaban benar, skor 0 untuk jawaban salah b) jika pertanyaan negatif penilaiannya skor 1 untuk jawaban slah skor 0 untuk jawaban benar. Skor untuk penyajian secara deskriptif maka dikategorikan menjadi: 1) pengetahuan baik : 76-100% 2) pengetahuan cukup : 56-75% 3) pengetahuan kurang : <55% Ordinal Variabel dependen Sikap remaja tentang kesehatan reproduksi Sikap remaja mengenai kesehatan reproduksi adalah tanggapan atau pendapat remaja terhadap pernyataan yang menunjukkan perasaan setuju atau tidak setuju terhadap sikap kesehatan reproduksi. Kuesioner Skala Likert : a) jika pernyataan bernilai positif penilaiannya skor 5 untuk jawaban sangat setuju, skor 3 untuk jawaban setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju dan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. b) jika pernyataan bernilai negatif penilainnya skor 1 untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban tidak setuju dan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju. Skor untuk penyajian secara deskriptif maka dikategorikan manjadi: 1) tidak mendukung: bila skor total 41 mean (data berdistribusi tidak normal 2) mendukung: bila skor total < 41 Ordinal

41 E. Prosedur penelitian Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Meminta surat ijin dari program studi DIII Kebidanan fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan UNIMUS Semarang tentang rekomendasi izin pengambilan data, mengajukan izin ke DKK Provinsi Jawa Tengah dan DKK Demak untuk meminta data tentang kesehatan reproduksi di Provinsi Jawa Tengah dan Kota Demak. 2. Dilanjutkan ke Instansi SMA Futuhiyyah Mranggen, Demak. 3. Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah peneliti melakukan penelitian terhadap responden terlebih peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian. 4. Peneliti memberikan penyuluhan tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. 5. Peneliti mengadakan pendekatan terhadap responden dengan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan dilakukannya penelitian. 6. Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden dan jika responden menyetujui untuk menjadi responden kemudian responden di minta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. 7. Responden kemudian menjalankan pre-test dengan diberikan kuesioner untuk diisi sendiri sesuai dengan petunjuk. 8. Responden diarahkan agar semua pertanyaan diisi dan jika sudah diisi dikembalikan kepada peneliti.

42 9. Peneliti mengambil kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden. 10. Setelah selesai kemudian peneliti melakukann langkah pengolahan dan analisis data dari pengisian kuesioner. F. Metode pengumpulan data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer Data yang diperoleh langsung dari sumber atau subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dikumpulkan dengan cara wawancara. 2. Data sekunder Data jumlah siswa yang diperoleh dari buku register siswa siswi SMA Futuhiyyah Mranggen, Kabupaten Demak. 3. Instrumen dalam penelitian Menurut Notoatmodjo (2010, p. 87), instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Pertanyaan kuesioner terdiri dari 2 pertanyaan. Pertanyaan merupakan pertanyaan tertutup dimana nilai 1 untuk jawaban benar, nilai 0 untuk jawaban salah (favourable), dan nilai 0 untuk jawaban benar, 1 untuk jawaban salah (unfavourable). Pertanyaan kuesioner berisi tentang pertanyaan mengenai pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi yang meliputi pengertian, fungsi organ reproduksi perempuan terdiri dari organ

43 eksternal dan internal, fungsi reproduksi laki-laki, tujuan reproduksi berjumlah 10 butir pertanyaan dan pertanyaan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi yang meliputi tanggapan atau pendapat remaja terhadap pernyataan yang menunjukkan perasaan setuju atau tidak setuju terhadap sikap kesehatan reproduksi berjumlah 10 butir pertanyaan. Adapun kisi-kisi kuesioner tersebut dengan subvariabel yang diteliti meliputi: Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner Variabel Sub variabel Jumlah Soal Jenis dan item soal Positif Negatif 1.Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi a. Penggunaan pembalut b. Menstruasi c. Menggunakan sabun vagina atau bedak pada vagina 1 1 2 No: 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18 No: 3, 5, 16, 19, 20 d. Pengertian, fungsi, macam-macam organ reproduksi 10 e. Mengeringkan dan membersihkan genetalia 2 f. Bahan celana 1 g. Pengertian kespro, penggunaan WC, cara cebok 3

44 Jenis dan item soal Variabel Sub Variabel Jumlah soal Positif Negatif 2.Sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. a. Larangan agama b. Mengeringkan, menaburkan bedak di vagina 1 2 No: 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20 No: 3, 8, 15, 17, 18, 19 c. Menyediakan dan mengganti celana dalam 2 d. Pemakaian pembalut 2 e. Penggunaan panty liner 1 f. Cebok, memotong rambut kemaluan, menggunakan handuk dan kondom 4 g. Luka borok, kebersihan reproduksi 3 h. Pertumbuhan, perubahan, pendidikan kespro 5 4. Alur penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Futuhiyyah Mranggen, Kabupaten Demak tahun 2011, dimulai dari : a. Studi penelitian b. Uji validitas dan reliabilitas instrumen

45 Yang dilakukan adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur mengukur apa yang memang sesungguhnya hendak diukur. Dengan cara korelasi antar skor masing masing variabel dengan skor total. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan total skor dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Uji Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali. Dengan cara mengukur one shot (pengukuran sekali saja), kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan fasilitas mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha, (bila nilai Cronbach Alpha > 0.6 maka Reliabel). c. Pelaksanaan program dengan mengadakan pengisian kuesioner tentang hubungan variabel yang diteliti tentang kesehatan reproduksi. d. Melakukan laporan analisis data menggunakan uji statistik. G. Uji validitas dan reliabilitas Untuk menguji apakah instrumen ini dapat dipertanggung jawabkan atau tidak maka terlebih dahulu harus di uji validitas dan reliabilitasnya.

46 1. Uji validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang di ukur (Notoatmodjo, 2010, p.164 ). Selanjutnya untuk menghasilkan hasil uji va liditas akan digunakann rumus korelasi product moment. Keterangan : N x y r : Jumlah responden : Skor butir soal : Skor total : Koefisien korelasi antara x dan y, kemudian r di konsultasikan dengan tabel r product moment menggunakan taraf signifikan 0,05 dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Hasil rumus tersebut kemudian dianalisa kembali dan bila perhitungan r hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid (Notoatmodjo, 2010, p.166). Uji validitas dilakukan di SMA Pembangunan Mran ggen Kabupaten Demak dengan 30 responden. Hasil uji validitas kuesioner tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi dikatakan valid jika r hitung untuk semua item pernyataan lebih besar dari pada rtabel 0,361. Selanjutnya dari item pertanyaan yang tidak valid antara

47 lain item nomor 4, 5, 7, 9, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 28, 29, 30, 31, 32, 38, 39, 40 dengan r hitung 0.207, 0.188, 0.242, 0.169, 0.273, 0.145, 0.031, 0.190, 0.271, 0.311, 0.327, 0.206, 0.309, 0.065, 0.188, 0.276, 0.70, 0.219, 0.092, 0.197 kemudian dihilangkan. Jadi hasil uji validitas 40 item pernyataan kepada 30 responden tentang kesehatan reproduksi diperoleh 20 pertanyaan tidak valid. 2.Uji reliabilitas Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas kuesioner tercermin oleh nilai cronbach alpha. Dimana nilai cronbach alpha minimal 0,60 taraf signifikan 95%. Uji reabilitas 20 pertanyaan diperoleh nilai Cronbach alpha 0.922 > 0.60 sehingga pertanyaan dikatakan reliabel. Uji realibilitas menggunakan model Cronbach alpha, dengan rumus : = 1 {1 } ( ) (Santosa, 2005)

48 H. Pengolahan dataa dan analisis data 1. Metode pengolahan data Setelah terkumpulnya data melalui kuesioner, maka dilakukan tahap pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Editing (pemeriksaan) Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya. b. Coding (pengkodean) Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. c. Scoring (memberi skor) 1) Pengetahuan Data pengetahuan diperoleh dari angket yang terdiri dari 10 pertanyaan yang diisi oleh remaja putri. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0 (Riwidikdo, 2007, p. 41). Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara : Keterangan :

49 S : Skor yang diperoleh R : Jawaban yang betul W : Jawaban yang salah O : banyaknya Option 1 : bilangan tetap (Arikunto, 2009, p. 172) Selanjutnya skor yang diperoleh diolah dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan : N : Nilai Pengetahuan Sp : Skor yang didapat Sm : Skor maksimum (Arikunto, 2009, p. 236). Selanjutnya persentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut ( Nursalam, 2008, p. 124) : Baik : Nilai = 76-100% (diberi kode 3) Cukup : Nilai = 56-75% (diberi kode 2) Kurang : Nilai = < 56% (diberi kode 1) 2) Sikap Mendukung : Kode 2

50 Tidak Mendukung : Kode 1 d Tabulating Setelah dilakukan pengkodean dan skoring pada semua data selanjutnya data diolah secara manual. 2. Analisis Data a. Analisa univariat yaitu analisa yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoadmojo, 2010, p. 182). Dengan menggunakan rumus : X = (F / n) x 100% Keterangan : X F n : Hasil presentasi : Frekuensi hasil pencapaian : Total sampel Analisis univariat (Analisa deskriptif) untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti b. Analisa bivariat Analisa ini di lakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoadmojo, 2010, p. 183).

51 Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ini, analisa yang digunakan adalah uji chi square untuk menentukan analisis hubungan variabel katagorik dengan variabel katagorik. Dengan menggunakan rumus : X 2 = (O E) 2 Keterangan : F X 2 O E : Chi kuadrat : Frekuensi observasi : Frekuensi harapan Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square. I. Jadwal penelitian Terlampir

36 Jadwal penelitian JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) No. Kegiatan Febuari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 1. Usulan Topik Penelitian 2. Bimbingan Proposal 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3. Pengumpulan Berkas Proposal 4. Ujian Proposal 5. Pelaksanaan Penelitian 6. Pengumpulan Berkas KTI 7. Ujian KTI

36