ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU. Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

ANGGARAN DASAR KOPERASI AKU MANDIRI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)

ANGGARAN DASAR (AD) KOPERASI RAJAWALI TEKNIK TANJUNGPURA (KOPERASI RATERA) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni SMP Negeri 1 Purwareja Klampok KOPAMA SATU ANGGARAN DASAR KOPERASI IKATAN ALUMNI SMP NEGERI 1 PURWAREDJA KLAMPOK

for discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.

Anggaran Dasar KBMT Darussalam

AKTA PENDIRIAN KOPERASI PEMASARAN... Nomor:.

BAB I PENDIRIAN

AKTA PENDIRIAN KOPERASI KONSUMEN... Nomor:.

BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

Anggaran Dasar Koperasi Swamedia Mitra Bangsa ANGGARAN DASAR

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI SIMPAN PINJAM... Nomor:.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

dari tempat kedudukannya. 1

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

A.N. BUPATI MALINAU KEPALA DINAS PERINDAGKOP KAB. MALINAU DIDAFTARKAN DALAM DAFTAR UMUM. PADA TANGGAL 20 April 2005

Perda No. 14/1998 tentang Pendirian Perusahaan Aneka Usaha Pertambangan Bahan Galian Gol. C Kab.Magelang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

Anggaran Dasar Koperasi ikatan Alumni Politeknik Undip/Negeri Semarang

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATANG HARI MITRA HUTAN LESTARI

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 30 TAHUN 1982 Seri D Nomor 26

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN TENTANG BANK PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AKTA PENDIRIAN. KOPERASI PRODUKSI... Nomor:. dengan dihadiri oleh saksi yangsaya kenal dan akan disebutkan--- dalam bagian akta ini:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha koperasi ini bernama Koperasi Benih Kita Indonesia dan selanjutnya dalam Anggaran dasar ini disebut Koperasi. (2) Koperasi berkedudukan di : Jl. Raya Kotaanyar RT 006/RW 02 N0. 150 Desa Kecamatan Kabupaten : Kotaanyar : Kotaanyar : Probolinggo Propinsi : Jawa Timur (3) Koperasi dapat membuka cabang / perwakilan baik didalam maupun diluar negeri sesuai keputusan Rapat Anggota. (4) Koperasi didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas terhitung mulai disahkan sebagai Badan Hukum. BAB II TUJUAN DAN USAHA Pasal 2 KOPERASI bertujuan mewujudkan kedaulatan petani atas benih dan produksi pertanian secara keseluruhan serta pelestarian plasma nutfah. Pasal 3 Untuk memenuhi tujuan tersebut, koperasi menyelenggarakan usaha : a. Menyelenggarakan usaha perdagangan benih tanaman pangan dan holtikultura b. Menyelenggarakan usaha perdagangan hasil olahan produk pertanian c. Menyelenggarakan usaha jasa pelatihan pertanian dan koperasi d. Menyelenggarakan usaha penerbitan e. Menyelenggarakan kegiatan lain dan tidak terbatas untuk kepentingan anggota maupun pihak ketiga dengan cara berkerja sama dengan pihak lain atau dengan usaha sendiri.

f. Mengadakan kerja sama dan kemitraan dengan perusahaan swasta, BUMN/D, BUM Desa, pemerintah dan gerakan kemakmuran rakyat serta pihak lain yang saling menguntungkan. g. Ketentuan tentang butir-butir diatas diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB III KEANGGOTAAN Pasal 3 Persyaratan untuk diterima menjadi anggota koperasi sebagai berikut : a. Warga Negara Indonesia b. Sehat rohani (mental dan pikiran). c. Mempunyai komitmen terhadap visi dan misi koperasi. d. Referensi tertulis sedikitnya dari 2 orang anggota termasuk 1 orang dari Pengurus dan Badan Badan Pengawas. e. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian dan sebagainya). f. Bersedia membayar (simpanan) pokok sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan (simpanan) wajib yang besarnya ditentukan dalam rapat anggota. (simpanan) pokok dapat diangsur sesuai dengan ketentuan yang ditentukan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. g. Menyetujui isi Anggaran dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan koperasi yang berlaku. h. Bertempat kedudukan dan berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia, atau luar negeri. Pasal 4 (1) Keanggotaan koperasi diperoleh jika (simpanan) pokok telah dilunasi dan menanda tangani buku daftar koperasi. (2) Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas termasuk para pendiri koperasi. (3) Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun. Pasal 5 Setiap anggota berhak:

a. memperoleh pelayanan dari koperasi b. menghadiri dan berpendapat dalam rapat anggota c. memiliki satu hak suara yang sama d. memilih dan dipilih menjadi pengurus atau Badan Pengawas e. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi f. Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha Pasal 6 Setiap anggota mempunyai kewajiban ; a. membayar (simpanan) wajib sesuai ketentuan yang diputuskan rapat anggota b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi c. menaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam koperasi d. memelihara nama baik dan kebersamaan dalam rapat koperasi Pasal 7 (1) Bagi anggota koperasi yang meskipun telah melunasi pembayaran (simpanan) pokok, tetapi secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administratif diterima sebagai Calon Anggota, yang belum mempunyai hak suara (2) Calon Anggota memiliki hak-hak : a. Memperoleh pelayanan dari koperasi b. Menghadiri dan berbicara dalam rapat anggota c. Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi (3) Setiap calon anggota mempunyai kewajiban : a. Membayar (simpanan) wajib sesuai ketentuan yang diputuskan rapat anggota b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi c. Menaati ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, keputusan rapat anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam koperasi d. Memelihara nama baik dan kebersamaan koperasi Pasal 8 (1) Keanggotaan berakhir, apabila:

a. Meninggal dunia b. Berhenti atas permintaan sendiri c. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam koperasi d. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota e. (simpanan) Pokok dan (simpanan) Wajib anggota yang diberhentikan oleh pengurus dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus BAB IV RAPAT ANGGOTA Pasal 9 (1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi (2) Rapat Anggota menetapkan: a. Anggaran Dasar b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus d. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Badan Badan Pengawas e. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan. f. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya g. Pembagian sisa hasil usaha h. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi (3) Rapat anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali 1 (satu) tahun (4) Rapat anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam anggaran rumah tangga Pasal 10 (1) Rapat anggota sah jika anggota yang hadir paling sedikit duapertiga dari jumlah anggota koperasi

(2) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka rapat anggota ditunda untuk waktu paling cepat satu hari dan paling lama 15 (lima belas) hari (3) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota. Pasal 11 (1) Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat (2) Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh rapat anggota berdasarkan ¾ dari anggota yang hadir secara fisik maupun dengan bantuan teknologi informasi (3) Dalam hal melakukan pemungutan suara setiap anggota mempunyai hak satu suara (4) Anggota yang tidak hadir dapat mewakilkan suaranya kepada anggota koperasi lainnya dengan persyaratan yang ditetapkan pengurus (5) Keputusan rapat anggota dicatat dalam berita acara rapat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat Pasal 12 Tempat,acara, tata tertib dan bahan materi rapat anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu kepada Anggota sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan rapat anggota. Pasal 13 (1) Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah tutup buku (2) Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan a. Laporan pertanggung jawaban Pengurus atas pelaksanaan tugas b. Neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku koperasi c. Rencana penggunaan dan pembagian sisa hasil usaha d. Laporan pertanggung jawaban Badan Badan Pengawas Pasal 14 (1) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat diperlukan (mendesak/darurat sebagaimana diatur dalam ART)

(2) Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diadakan apabila; a. Ada permintaan paling sedikit 20% dari jumlah anggota; atau b. Atas keputusan pengurus Pasal 15 (1) Untuk mengubah Anggaran Dasar koperasi harus diadakan rapat anggota yang diadakan khusus dan harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota serta keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota yang hadir (2) Untuk membubarkan koperasi harus diadakan rapat anggota yang diadakan khusus untuk itu, dan harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota serta keputusan harus disetujui oleh ¾ dari jumlah anggota yang hadir PENGURUS Pasal 16 (1) Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota (2) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus sebagai berikut: a. Mempunyai pengetahuan tentang prinsip koperasi b. Jujur, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi c. Mempunyai ketrampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan d. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 tahun kecuali untuk pengurus awal e. Belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun dan organisasi terlarang (3) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5 tahun (4) Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya dan paling banyak 3 masa jabatan Pasal 17 (1) Jumlah pengurus paling sedikit 6 orang (2) Pengurus terdiri dari a. Seorang atau beberapa orang ketua b. Seorang atau beberapa orang sekretaris

a. Seorang atau beberapa orang bendahara (3) Pengurus mengangkat direksi atau manajer yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi (4) Apabila koperasi belum mampu mengangkat direksi/manajer maka salah satu dari pengurus dapat bertindak sebagai direksi/manajer koperasi (5) Pengangkatan direksi atau manajer diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga (1) Tugas dan kewajiban pengurus adalah Pasal 18 a. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi b. Melakukan seluruh tindakan hukum atas nama koperasi c. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan d. Mengajukan rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja koperasi e. Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepengurusaan f. Menerima, menolak dan memberhentikan anggota g. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi dan usaha koperasi h. Memelihara kerukunan diantara anggota koperasi dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan i. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan catatan: 1. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota pengurus maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang bersangkutan 2. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam rapat pengurus maka semua anggota pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian koperasi j. Menyusun ketentuan mengenai tugas wewenang dan tanggung jawab anggota pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota Pasal 19 (1) Pengurus mempunyai hak: a. Menerima imbalan jasa sesuai keputusan rapat anggota b. Mengangkat dan memberhentikan direksi/manajer dan karyawan koperasi c. Membuka cabang/perwakilan usaha baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keputusan rapat anggota d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi e. Meminta laporan dari direksi/manajer sewaktu-waktu diperlukan

Pasal 20 (1) pengurus dapat diberhentikan oleh rapat anggota apabila terbukti: a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan koperasi b. Tidak menaati ketentuan undang-undang perkoperasian beserta peraturan dan ketentuan pelaksanaan atau anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dalam koperasi dan gerakan koperasi pada umumnya (2) Dalam hal anggota pengurus berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, rapat pengurus dapat mengangkat pengganti dengan cara: a. Menunjuk wakil untuk mengganti jabatan tersebut b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut c. Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti harus dipertanggungjawabkan oleh pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota BAB V BADAN PENGAWAS Pasal 21 (2) Badan Pengawas dipilih dalam Rapat Anggota (3) Anggota yang dapat dipilih menjadi Badan Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut: a. Mempunyai pengetahuan tentang prinsip koperasi b. Jujur, loyal dan berdedikasi terhadap koperasi c. Mempunyai ketrampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan d. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 tahun kecuali untuk pengurus awal koperasi (4) Badan Pengawas dipilih untuk masa jabatan 5 tahun (5) Badan Pengawas terdiri atas sekurang-kurangnya 5 orang dan sebanyak-banyaknya 11 orang Pasal 24 (1) Kewajiban Badan Pengawas adalah :

a. Melakukan Badan Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi b. Bertindak sebagai penyedia dan memberikan nasehat mengenai kepatutan suatu transaksi c. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi d. Mendapat segala keterangan yang diperlukan e. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepada pengurus f. Merahasiakan hasil Badan Pengawasan terhadap pihak ketiga (pihak lain) g. Membuat laporan tertulis tentang hasil Badan Pengawasan pada Rapat Anggota Pasal 25 Anggota Badan Pengawas berhak menerima imbalan jasa melalui hasil keputusan Rapat Pasal 26 (1) Badan Pengawas dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik yang biayanya ditanggung oleh koperasi (2) Biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya koperasi BAB VI PENGELOLAAN USAHA Pasal 27 (1) Pengelolah usaha koperasi dilakukan oleh direksi/manajer dengan dibantu beberapa orang karyawan yang diangkat oleh pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara tertulis (2) Persyaratan untuk diangkat menjadi direksi/manajer adalah : a. Mempunyai keahlian dibidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan dibidang usaha koperasi atau magang dalam usaha koperasi b. Mempunyai pengetahuan dan wawasan dibidang usaha c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindakan pidana keuangan d. Memiliki akhlak dan moral yang baik

e. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga dengan sesama pengurus f. Belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun (3) Dalam melaksanakan tugasnya direksi/manajer bertanggung jawab kepada pengurus Pasal 28 (1) Tugas dan kewajiban direksi/manajer adalah : a. Melaksanakan kebijakan pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi b. Mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha koperasi yang dilaksanakan oleh para karyawan c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan pelaksanaannya d. Menaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan rapat anggota, kontrak kerja dan ketentuan koperasi lainnya; e. Menanggung kerugian usaha koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan; Hak dan wewenang direksi/manajer Pasal 29 a. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati dan ditanda tangani oleh pengurus dan direksi/manajer b. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas yang dibebankan c. Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya d. Bertindak untuk dan atas nama pengurus dalam rangka menjalankan usaha Pasal 30 Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan, tugas, kewajiban, hak dan wewenang direksi/manajer diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga dan atau kontrak kerja BAB VII PENASEHAT Pasal 31 (1) Apabila diperlukan, pengurus dapat mengangkat penasehat

(2) Penasehat memberikan saran/anjuran kepada pengurus untuk kemajuan koperasi baik diminta maupun tidak diminta BAB VII PEMBUKUAN KOPERASI Pasal 32 (1) Tahun buku koperasi adalah tanggal 1 Januari s/d tanggal 31 Desember pada tahun yang sama (2) KOPERASI wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan prinsip akuntasi Indonesia dan standard khusus akuntansi koperasi yang berlaku BAB IX MODAL KOPERASI Pasal 33 (1) Modal koperasi pada saat pendirian koperasi sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) (2) Modal sendiri koperasi berasal dari: a. (simpanan) pokok b. (simpanan) wajib c. dana cadangan d. wakaf tunai e. hibah, dsb (3) untuk memperbesar usahanya, maka koperasi dapat memperoleh modal pinjaman sejauh tidak merugikan koperasi berupa pinjaman dari : a. Anggota b. Koperasi lainnya c. Perbankan dan Lembaga keuangan lainnya d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainya e. Sumber lain yang sah dari dalam dan luar negeri (4) KOPERASI dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan berupa saham, baik oleh anggota maupun non-anggota yang perhitungan bagi hasilnya diatur dalam ART.

Pasal 35 (1) Setiap anggota harus membayar (simpanan) pokok (2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar (simpanan) wajib yang besarnya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus (3) (simpanan) pokok dan (simpanan) wajib tidak dapat diambil selama masih menjadi anggota BAB X SISA HASIL USAHA (SHU) Pasal 36 (1) Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya yang dapat dipertanggung jawabkan, penyusutan, dan kewajiban lainya termasuk pajak dalam tahun yang bersangkutan (2) Sisa hasil usaha yang diperoleh dibagikan untuk/kepada: a. Penambahan modal usaha b. Cadangan Kas c. SHU yang dibagikan kepada anggota (Deviden) (3) Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan sesuai dengan keputusan rapat anggota koperasi Pasal 37 Bagian sisa hasil usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukan dalam (simpanan) atau tabungan anggota yang bersangkutan sesuai dengan keputusan rapat anggota Pasal 38 Cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian BAB XI PEMBUBARAN Pasal 39 (1) pembubaran koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan a. keputusan rapat anggota b. keputusan pemerintah

(2) pembubaran koperasi oleh rapat anggota didasarkan pada : a. permintaan pembubaran oleh anggota sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota b. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usaha Pasal 40 (1) dalam hal koperasi hendak dibubarkan maka rapat anggota membentuk Tim Penyelesaian yang terdiri dari unsur anggota, pengurus dan Badan Pengawas dan diberi kuasa menyelesaikan pembubaran dimaksud (2) Tim Penyelesaian mempunyai hak dan kewajiban : a. melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama koperasi dalam penyelesaian b. mengumpulkan keterangan yang diperlukan c. memanggil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama d. Berhak menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip koperasi e. menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk menyelesaikan kewajiban koperasi baik kepada anggota maupun pihak ketiga f. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikannya kepada rapat anggota (3) pengurus koperasi menyampaikan keputusan pembubaran koperasi oleh rapat anggota tersebut kepada pejabat koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (4) pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 41 (1) seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran koperasi (2) tanggungan anggota terbatas pada (simpanan) pokok dan (simpanan) wajib yang sudah dibayarkan (3) anggota yang keluar sebelum koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatas, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6 bulan

BAB XII SANKSI Pasal 42 (1) apabila anggota atau pengurus melanggar ketentuan anggaran dasar/anggaran rumah tangga dan peraturan lainnya yang berlaku, maka anggota atau pengurus koperasi dikenakan sanksi oleh rapat anggota berupa : a. peringatan lisan b. peringatan tertulis c. dipecat dari keanggotaan atau jabatan d. diberhentikan dengan tidak hormat e. diproses secara hukum (2) ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga BAB XIII JANGKA WAKTU BERDIRINYA koperasi Pasal 43 koperasi didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas BAB XIV ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS Pasal 44 Rapat anggota menetapkan anggaran rumah tangga dan atau peraturan khusus yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan anggaran dasar koperasi dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar ini Pasal 45

Anggaran dasar koperasi disahkan oleh rapat anggota pada saat pembentukan koperasi dan dilaksanakan di pada tanggal KUASA PENDIRI... 1.. ( ) 2.. ( ) 3.. ( ) 4.. ( ) 5.. ( )