BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tujuan penelitian itu. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

Transkripsi:

27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat melaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang menghubungkan religiusitas (X) dengan resiliensi (Y). Secara sistematis model hubungan antara variabel penelitian dpat digambarkan sebagai berikut : X Y Gambar 1 : Pola religiusitas dengan resiliensi B. Variabel Penelitian Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (X) : Religiusitas b. Variabel terikat (Y): Resiliensi

28 C. Defenisi Operasional Dalam penelitian ini, defenisi operasional variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Resiliensi Resiliensi adalah kemampuan untuk menghadapi situasi dan mengembangkan kemampuan dibawah tekanan sehingga memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Individu yang memiliki keyakinan dapat mengubah hidupnya, dapat mengatasi masalah sehingga terhindar dari kesulitan. Reivich dan Shatte menyatakan bahwa ada tujuh aspek yang terdapat pada individu-individu yang resiliensi, yaitu: a) Regulasi emosi, dengan indikator: 1. Kemampuan untuk tetap tenang meskipun berada di bawah tekanan. 2. Individu dapat mengendalikan emosi, perhatian, dan perilakunya. b) Kontrol impuls, dengan indikator: 1. Kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi kesedihan. 2. Mampu mengembangkan kemampuan sosial. c) Optimisme, dengan indikator: 1. Memiliki harapan akan masa depan. 2. Percaya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah. d) Analisis kausal, dengan indikator: 1. Kemampuan untuk mengidentifikasikan penyebab dari suatu masalah. e) Empati, dengan indikator: 1. Kemampuan untuk memahami dan dapat merasakan perasaan orang lain.

29 f) Efikasi diri, dengan indikator: 1. Kepercaya sesorang terhadap kemampuannya untuk mencapai kesuksesan. g) Pencapaian, dengan indikator: 1. Kemampuan seseorang untuk meningkatkan aspek positif dalam diri. 2. Keberanian seseorang untuk mengatasi masalah ataupun melakukan hal hal yang berada di luar batas kemampuan (berani mengambil resiko). 2. Religiusitas Religiusitas adalah suatu keyakinan yang sungguh-sungguh dengan disertai penghayatan/perasaan yang mendalam terhadap ajaran agama Islam yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tingkah laku atau perbuatan, baik yang berhubungan dengan Allah swt atau terhadap sesama manusia. Menurut Glock dan Stark ada lima dimensi atau aspek yang perlu diperhatikan untuk melihat tingkat kadar religiusitas seseorang. a) Dimensi keyakinan, dengan indikator: 1. Keyakinan tentang Allah 2. Keyakinan pada malaikat 3. Keyakinan pada rasul 4. Keyakinan pada kitab-kitab Allah 5. Keyakinan hari akhir 6. Keyakinan qadha dan qadar b) Dimensi praktik agama atau ritual, dengan indikator:

30 1. Mengerjakan sholat 2. Menjalankan ibadah puasa 3. Membayar zakat 4. Haji 5. Berdoa atau berzikir 6. Membaca Al quran c) Dimensi pengalaman, dengan indikator: 1. Perasaan dekat dengan Allah, 2. Perasaan doa-doanya sering terkabul atau mendapat pertolongan Allah, 3. Perasaan khusyuk ketika sholat dan berdoa 4. Bertawakkal kepada Allah 5. Perasaan bersyukur kepada Allah. d) Dimensi pengetahuan agama, dengan indikator: 1. tentang isi Al-quran 2. tentang hukum-hukum dalam islam 3. Tentang rukun islam 4. Rukun iman serta pengetahuan tentang sejarah islam. e) Dimensi pengamalan atau konsekuensi, dengan indikator: 1. Mencakup tolong menolong atau berinfak 2. Bersedekah 3. Bersabar 4. Memaafkan 5. Mematuhi norma ajaran islam.

31 D. Populasi dan Subjek Penelitian dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2005:90). Populasi penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berada pada kelurahan kampung baru kecamatan senapelan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 160 ibu rumah tangga. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2004 :91). Sedangkan menurut Arikunto (2002:117), sampel merupakan sebagian artau wakil populasi yang diteliti. Untuk mengambil sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat Arikunto (2002:120) yang menyatakan bahwa untuk sekedar ancar-ancar, apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila populasi besar, maka dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25%, atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 62,5% dari jumlah keseluruhan ibu rumah tangga yang berada di kelurahan kampung baru kecamatan senapelan. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 100 ibu rumah tangga di kelurahan

32 kampung baru kecamatan senapelan. Adapun karakteristik dari sampel penelitian ini adalah: a. Ibu rumah tangga b. Mendapatkan beras raskin c. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari kayu atau semen. d. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari kayu atau tembok tanpa diplester. e. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain. f. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan kriteria. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan skala. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan variabel yang diteliti, maka dibuat suatu skala psikologi demi tercapainya sasaran penelitian ini. Dalam mendapatkan data digunakan dua skala yaitu skala religiusitas dan skala resiliensi. Menurut Azwar (2010) skala merupakan suatu alat ukur yang stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku yang bersangkutan. 1. Alat Ukur

33 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengambilan data dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi. Skala Likert merupakan skala yang berisi tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap statement atau pernyataan yang dikemukakan melalui opsi jawaban yang disediakan. Subjek memberi respon dengan empat kategori kesetujuan yaitu: sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan sangat sesuai (SS). a. Skala Religiusitas Dasar pembuatan alat ukur kecerdasan moral mengacu pada alat ukur kecerdasan moral yang disusun oleh Glock dan Stark dengan memodifikasi setiap aitem menggunakan model skala Likert yang telah dimodifikasi yang terdiri atas empat alternatif jawaban yaitu sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan sangat sesuai (SS). Skor yang diberikan untuk setiap alternative pilihan jawaban berbeda, hal ini disesuaikan dengan jenis pernyataannya. Pada pernyataan favorable, skor untuk SS (sangat sesuai) adalah 4, S (sesuai) adalah 3, TS (tidak sesuai ) adalah 2, dan STS (sangat tidak sesuai) adalah 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable, skor untuk SS (sangat se suai) adalah 1, S (se suai) adalah 2, TS (tidak se suai) adalah 3 dan STS (sangat tidak sesuai) adalah 4. Selanjutnya peneliti menyusun blue print skala yang berisi indikatorindikator religiusitas yang kemudian dibuat aitem. Blue print skala ini sebanyak 96 aitem yang terdiri dari 50 yang favorabel dan 46 aitem yang unfavorabel. Blue print untuk skala religiusitas dapat dilihat pada tabel berikut:

34 Tabel 3.1 Blue Print Try Out Skala Religiusitas Dimensi Indikator Aitem Jumlah F UF Dimensi Keyakinan Praktik Agama Keyakinan tentang allah Keyakinan tentang para malaikat Keyakinan tentang Rasul Keyakinan tentang kitab-kitab Allah Keyakinan tentang hari akhir Keyakinan tentang qadha dan qadar Mengerjakan sholat Menjalankan ibadah puasa 1,26 10,20 4 29,62 43,76 4 38,70 46,78 4 40,60 48,91 4 54,73 63,83 4 7,87 16,30 4 11,64 2,35 4 17,77 41,71 4 Membayar zakat 21,80 65 3 Haji 31,82 53 3 Berdoa atau zikir 47,90 57,86 4 Membaca alqur an 5,50 67 3 Dimensi pengalaman Perasaan dengan allah dekat 27,36 8,28 4 Perasaan doadoanya terkabul atau mendapatkan pertolongan allah 32,66 12,59 4 Perasaan ketika khusuk 42,72 22,93 4

35 melaksanakan sholat dan berdoa agama Pengalaman atau konsekuensi Bertawakal kepada allah Perasaan bersyukur kepada allah tentang rukun iman dan rukun islam tentang isi alqur an tentang hukumhukum islam tentang sejarah islam Perilaku menolong atau berinfak dan bersedekah 52,75 33,88 4 15,81 4,94 4 9,56 14,37 4 23,68 51,95 4 45,84 74 3 19,89 6,39 4 13,58 18,24 4 Memaafkan 34,61 44,96 4 Sabar 55,92 69,79 4 Mematuhi normanorma islam 3,25 49,85 4 Jumlah 50 46 96 b. Skala Resiliensi Dasar pembuatan alat ukur kecerdasan moral mengacu pada alat ukur resiliensi yang disusun oleh Reivich dan Shatte dengan memodifikasi setiap aitem menggunakan model skala Likert yang telah dimodifikasi yang terdiri atas empat

36 alternatif jawaban yaitu sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan sangat sesuai (SS). Skor yang diberikan untuk setiap alternative pilihan jawaban berbeda, hal ini disesuaikan dengan jenis pernyataannya. Pada pernyataan favorable, skor untuk SS (sangat sesuai) adalah 4, S (sesuai) adalah 3, TS (tidak sesuai ) adalah 2, dan STS (sangat tidak sesuai) adalah 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable, skor untuk SS (sangat se suai) adalah 1, S (se suai) adalah 2, TS (tidak s esuai) adalah 3 dan STS (sangat tidak sesuai) adalah 4. Selanjutnya peneliti menyusun blue print skala yang berisi indikatorindikator resiliensi yang kemudian dibuat menjadi aitem. Blue print skala ini sebanyak 37 aitem yang terdiri dari 20 aitem yang favorabel dan 17 aitem yang unfavorabel. Blue print untuk skala resiliensi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Blue Print Try Out Skala Resiliensi Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF Regulasi emosi Kontrol impuls Kemampuan untuk tetap tenang meskipun berada di bawah tekanan Individu dapat mengendalikan emosi, perhatian, dan perilakunya Kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi 1,36,22 11 4 8 29,33 3 3 14 2

37 kesedihan Optimisme Analisis kausal Empati Efikasi diri Pencapaian Mampu mengembangkan kemampuan sosial Memiliki harapan akan masa depan Percaya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah Kemampuan untuk mengidentifikasik an penyebab dari suatu masalah Kemampuan untuk memahami dan dapat merasakan perasaan orang lain. Keyakinan seseorang terhadap kemampuan untuk mencapai kesuksesan Kemampauan seseorang untuk meningkatkan aspek positif dalam diri 19,25 16 3 10 5,23 3 28,31 7,37 4 6,26 18 3 15,32 9,21,34 5 17,24 12,27 4 4,20 35 3

38 Keberanian seseorang untuk mengatasi masalah atapun melakukan halhal yang berada di luar batas kemampuan (berani mengambil resiko) 13,30 2 3 Jumlah 20 17 37 F. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur ini digunakan dalam penelitian, maka alat ukur yang akan digunakan harus diujicobakan terlebih dahulu dengan melakukan uji coba (try out). Uji coba dilakukan pada ibu rumah tangga di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan yang memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) guna mendapatkan aitem -aitem yang layak sebagai alat ukur. Uji coba alat ukur ini dilakukan oleh ibu rumah tanggal di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan tanggal 19 mei sampai dengan 20 mei 2015. Skala yang disebarkan sebanyak 60 skala aitem dan kembali dengan utuh. 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.untuk mengetahui apakah skala yang dibuat sesuai dengan tujuan pengukuran perlu dilakukan uji validitas, dan uji validitas yang digunakan dalam

39 penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau Professional Judgement (Azwar, 2009:10). Pendapat profesional dalam mengkaji validitas isi skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber. 2. Uji Daya Beda Aitem Salah satu cara yang sederhana untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah memeriksa apakah masing-masing butir telah sesuai dengan indikator perilaku yang akan diungkapkan. Analisis rasional ini juga dilakukan oleh pihak yang berkompeten untuk menganalisis skala tersebut. Langkah selanjutnya setelah melakukan pengujian validitas isi adalah melakukan validitas konstrak, yaitu dengan cara melakukan uji daya beda aitem. Daya beda aitem adalah sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 2010). Untuk mengetahui tingkat validitas alat ukur dianalisis dengan cara menggunakan korelasi Product Moment Pearson (dalam Azwar, 2010) dengan bantuan program SPSS 16.00 ForWindows, dengan cara menghubungkan skor tiap butir dengan skor totalnya. Adapun rumus dari Product Moment Pearson adalah sebagai berikut: N. XY ( X )( Y ) r xy= 2 2 2 2 [ N. X ( X ) ][ N. Y ( Y ) ]

40 Keterangan: r x = Koefisien korelasi skor aitem dan total aitem N = Jumlah subjek penelitian X = Skor butir tiap aitem Y = Skor total aitem setiap subjek X 2 = Jumlah kuadrat skor setiap aitem Y 2 = Jumlah kuadrat skor total aitem = Jumlah hasil perkalian skor tiap aitem xy Menurut Azwar (2010), apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari pada 0,30 dan jumlahnya melebihi aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka peneliti dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Untuk skala reliigiusitas, peneliti menggunakan batasan 0,3. Berdasarkan hasil perhitungan data try out untuk skala religiusitas, maka dari 96 aitem diperoleh 70 aitem yang valid dan 26 aitem yang lainnya dinyatakan gugur. Koefisien korelasi aitem totalnya berkisar 0,304 sampai 0,652. Rincian aitem yang valid dan gugur dapat dilihat pada : Tabel 3.3 Sebaran Aitem Skala Religiusitas Yang Valid dan Gugur (Setelah Try Out) Dimensi Indikator Aitem Jumlah F UF Dimensi Keyakinan Keyakinan tentang allah Keyakinan tentang para Valid Gugur Valid Gugur 1 26 20 10 4 29,62-43,76-4

41 Praktik Agama malaikat Keyakinan tentang Rasul Keyakinan tentang kitabkitab Allah Keyakinan tentang hari akhir Keyakinan tentang qadha dan qadar Mengerjakan sholat 38 70 46,78-4 60 40 48,91-4 54,73-63,83-4 87 7 16 30 4 11 64 2,35-4 Dimensi pengalaman Menjalankan 17,77-41 71 4 ibadah puasa Membayar 80 21 65-3 zakat Haji 31,82-53 - 3 Berdoa atau 47 90 57 86 4 zikir Membaca alqur an - 5,50 67-3 Perasaan 27,36-8 28 4 dekat dengan allah Perasaan doadoanya 66 32 59 12 4 terkabul atau mendapatkan pertolongan allah Perasaan 42,72-22,93-4 khusuk ketika melaksanakan sholat dan berdoa Bertawakal kepada allah Perasaan bersyukur kepada allah tentang isi al- 52,75-33 88 4 15 81 4,94-4 9,56-14,37-4

42 agama qur an Pengalaman atau konsekuensi tentang rukun iman dan rukun islam tentang hukumhukum islam tentang sejarah islam Perilaku menolong atau berinfak dan bersedekah 23 68 51,95-4 45 84 74-3 89 19 6,39-4 13,58-18 24 4 Memaafkan 34,61-44,96-4 Sabar 92 55-69,79 4 Mematuhi norma-norma islam 3,25-85 49 4 Jumlah 35 15 35 11 96 Setelah diperoleh aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor pada aitem sebelumnya. Maka dibuat blue print untuk penelitian yang berisikan aitem-aitem yang valid saja. Adapun blue print untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

43 Tabel 3.4 Blue Print Skala Religiusitas Untuk Penelitian Dimensi Indikator Aitem Jumlah F UF Dimensi Keyakinan Praktik Agama Keyakinan tentang allah Keyakinan tentang para malaikat Keyakinan tentang Rasul Keyakinan tentang kitab-kitab Allah Keyakinan tentang hari akhir Keyakinan tentang qadha dan qadar Mengerjakan sholat Menjalankan ibadah puasa 1 15 2 20,47 31,56 3 27 34,58 3 45 36,65 3 40,53 48,61 4 63 12 1 8 2,24 3 13,57 29 3 Membayar zakat 59 49 2 Haji 21,60 39 3 Berdoa atau zikir 35 42 2 Membaca alqur an - 51 1 Dimensi pengalaman Perasaan dengan allah dekat 19,25 6 3 Perasaan doadoanya terkabul atau mendapatkan pertolongan allah 50 44 2 Perasaan ketika khusuk 30,52 16,67 4

44 melaksanakan sholat dan berdoa agama Pengalaman atau konsekuensi Bertawakal kepada allah Perasaan bersyukur kepada allah tentang rukun iman dan rukun islam tentang isi alqur an tentang hukumhukum islam tentang sejarah islam Perilaku menolong atau berinfak dan bersedekah 38,55 22 3 11 4,68 3 7,41 10,26 4 17 37,69 3 33 54 2 64 5,28 3 9,43 14 3 Memaafkan 23,46 32,70 4 Sabar 66-1 Mematuhi normanorma islam 3,18 62 3 Jumlah 35 35 70 Sementara itu untuk skala perilaku resiliensi, peneliti juga menggunakan batasan 0,3. Berdasarkan hasil perhitungan data try out untuk skala resiliensi, maka dari 37 aitem diperoleh 15 aitem yang valid dan 14 aitem yang gugur. Koefisien korelasi aitem totalnya berkisar antara 0,309 samapai 0,702. Rincian aitem yang valid dan gugur dapat dilihat pada:

45 Tabel 3.5 Sebaran Aitem Resiliensi Yang Valid dan Gugur (Setelah Try Out) Dimensi Indikator Aitem Jumlah F UF Valid Gugur Valid Gugur Regulasi Kemampuan untuk 1,22 36 11-4 emosi tetap tenang meskipun berada di bawah tekanan Kontrol impuls Optimisme Analisis kausal Empati Individu dapat mengendalikan emosi, perhatian, dan perilakunya Kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi kesedihan Mampu mengembangkan kemampuan sosial Memiliki harapan akan masa depan Percaya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah Kemampuan untuk mengidentifikasikan penyebab dari suatu masalah Kemampuan untuk memahami dan dapat merasakan perasaan orang lain. 8-29,33-3 3-14 - 2 25 19-16 3-10 5,23-3 28,31 - - 7,37 4 6 26 18-3 15,32-9,21,34-5

46 Efikasi diri Pencapaian Keyakinan seseorang terhadap kemampuan untuk mencapai kesuksesan Kemampauan seseorang untuk meningkatkan aspek positif dalam diri Keberanian seseorang untuk mengatasi masalah atapun melakukan hal-hal yang berada di luar batas kemampuan (berani mengambil resiko) Jumlah 17,24-12,27-4 20 4 35-4 13,30-2 - 3 15 5 14 3 37 Setelah diperoleh aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor pada aitem sebelumnya. Maka dibuat blue print baru untuk penelitian yang berisikan aitem-aitem yang valid saja. Adapun blue print untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Blue Print Skala Resiliensi Untuk Penelitian Aspek Indikator Aitem Jumlah F UF Regulasi emosi Kemampuan untuk tetap tenang meskipun berada di bawah tekanan 1,17 8 3

47 Kontrol impuls Optimisme Analisis kausal Empati Efikasi diri Individu dapat mengendalikan emosi, perhatian, dan perilakunya Kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi kesedihan Mampu mengembangkan kemampuan sosial Memiliki harapan akan masa depan Percaya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah Kemampuan untuk mengidentifikasik an penyebab dari suatu masalah Kemampuan untuk memahami dan dapat merasakan perasaan orang lain. Keyakinan seseorang terhadap kemampuan untuk mencapai 6 23,27 3 3 11 2 20-1 - 4,18 2 22,25-2 5 14 2 12,26 7,16,28 5 13,19 9,21 4

48 Pencapaian kesuksesan Kemampauan seseorang untuk meningkatkan aspek positif dalam diri Keberanian seseorang untuk mengatasi masalah atapun melakukan halhal yang berada di luar batas kemampuan (berani mengambil resiko) 15 29 2 10,24 2 3 Jumlah 15 14 29 3. Uji Reliabilitas Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2010). Untuk mengetahui koefisien alat ukur dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach (Azwar, 2010). Keterangan : = Koefisien reliabilitas alpha

49 dan Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 = Varians skor skala Dalam perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus program SPSS 16.00 for windows. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reabilitas (r xy )yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Apabila koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 0, maka semakin rendah tingkat reliabilitasnya (Azwar, 2010). Pada penelitian ini teknik reliabilitas yang digunakan adalah teknik satu kali pengukuran atau disebut juga konsistensi internal.berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem skala religiusitas diperoleh α sebesar 0,934 dan aitem skala resiliensi diperoleh α sebesar 0,891. Nilai reliabilitas pada kedua skala ini berada pada kategori tinggi.selanjutnya reliabilitas dihitung dengan proses komputerisasi yaitu program SPSS 16,00 for windows. G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis, dalam penelitian ini akan menggunakan teknik analisis Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara statistik dan berdasarkan identitas variabel penelitian (Pearson dalam Azwar 2009). Teknik uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

50 mengkorelasikan antara variabel religiusitas dan variabel resiliensi dengan rumus korelasi sebagai berikut: r xy n xy x y 2 2 2 n x x n y y 2 Keterangan : r xy = Koefisien korelasi Product Moment religiusitas dan resiliensi. n = Jumlah subjek penelitian x = Religiusitas y = Resiliensi x = Jumlah skor religiusitas y = Jumlah skor resiliensi