BAB III MATERI DAN METODE. laktasi pada kadar trigliserida, kolesterol, HDL dan LDL darah dilaksanakan pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penambahan kolin klorida pada pakan terhadap kadar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

PENGARUH SUPLEMENTASI BAKING SODA DALAM PAKAN TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH SAPI PERAH LAKTASI SKRIPSI. Oleh AHMAD FARRAS FAZA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

MATERI DAN METODE. Materi

KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Kacang jantan muda dan dewasa akibat taraf pemberian pakan yang berbeda

METODE. Materi. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Januari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

TAMPILAN GLUKOSA DARAH DAN LAKTOSA SUSU AKIBAT SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA PADA SAPI FRIESIAN HOLSTEIN

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

MATERI DAN METODE. Prosedur

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Hubungan Konsumsi Bahan Kering dan Protein Pakan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

PENGARUH IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, ASETAT DARAH DAN LEMAK SUSU SAPI Friesian Holstein

PENGARUH IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA TERHADAP TRUE PROTEIN DARAH DAN KASEIN SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

MATERI DAN METODE. Materi

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

PENGARUH SUPLEMENTASI NATRIUM GLUTAMAT DALAM PAKAN TERHADAP KONSUMSI PROTEIN PAKAN, PRODUKSI PROTEIN DAN CASEIN SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

PENGARUH SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP TOTAL PROTEIN DARAH, UREA DARAH, DAN MILK UREA NITROGEN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

MATERI DAN METODE. Materi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB III MATERI DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kapang Rhizopus oryzae

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BINDER MOLASES DALAM COMPLETE CALF STARTER BENTUK PELLET TERHADAP KONSENTRASI VOLATILE FATTY ACID DARAH DAN GLUKOSA DARAH PEDET PRASAPIH

BAB III. METODE PENELITIAN. Desa Pesanggrahan, Kota Batu.Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

Transkripsi:

18 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pengaruh suplementasi baking soda dalam pakan sapi perah laktasi pada kadar trigliserida, kolesterol, HDL dan LDL darah dilaksanakan pada tanggal 14 September - 09 November 2016 di Kelompok Tani Ternak (KTT) Susu Makmur, Dusun Banyudono, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Analisis Trigliserida, Kolesterol, HDL dan LDL darah dilaksanakan di Rumah Sakit Hewan (RSH) Prof. Soeparwi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 3.2. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 12 ekor sapi perah Peranakan Friesian Holstein (FH) laktasi pada bulan laktasi ke-5 dan ke-6 dengan periode laktasi I. Bobot badan rata-rata 389,17 ± 27 kg (CV 6,94%), dengan produksi susu rata-rata 13,76 ± 1,46 kg/hari (CV 10,61 %). Data ternak dapat dilihat pada Lampiran 1. 3.2.1. Bahan Pakan yang digunakan terdiri atas hijauan yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum), konsentrat dan pellet (PT. Cargill Indonesia) serta suplemen Baking Soda (NaHCO 3 ). Reagen yang digunakan untuk analisis trigliserida yaitu Stanbio

19 Trygliceride Liquicolor (Magnesium Salt 5,0 mm, 4-Aminoantipyrine 0,7 mm, m-hidroxybenzoic acid 5,0 mm, glycerylphosphate oxidase >7000 U/l, sodium azide 0,01 %, lipase >200.000 U/l, glycerol kinase >1000 U/l, peroxidase >2000 U/l, buffer 50 mm, activator dan stabilizer) dan larutan trigliserida standar (200 mg/dl), Reagen yang digunakan untuk analisis kolesterol darah yaitu Stanbio Cholesterol Liquicolor (4-aminophenazone 0,25 mmol/l, phenol mmol/l, peroxidase >5,0 U/ml, cholesterol esterase >0,15 U/ml, cholesterol oxidase >0,1 U/ml, buffer dan stabilizer) dan larutan cholesterol standar (200 mg/dl). Reagen yang digunakan untuk analisis HDL darah yaitu Stanbio HDL Liquicolor (magnesium sulfate 1185 mmol/l, dextran sulfate 1,1 % dan stabilizer) dan larutan HDL standar (50 mg/dl). 3.2.2. Alat Alat yang digunakan adalah volumetri kapasitas 2 liter dengan ketelitian 100 ml untuk mengukur produksi susu, lactodensimeter untuk mengukur BJ susu, lactoscan untuk mengetahui kadar lemak susu, pita ukur untuk mengukur lingkar dada sapi guna mengestimasi bobot badan sapi, timbangan digital kapasitas 150 kg dengan ketelitian 100 gram untuk menimbang hijauan pakan, timbangan digital kapasitas 6 kg dengan ketelitian 1 gram untuk menimbang baking soda, konsentrat dan pellet, spuit 10 ml untuk mengambil sampel darah, tabung non EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acid) sebagai wadah sampel darah, ice box sebagai tempat penyimpanan sampel darah sementara selama perjalanan ke laboratorium tempat analisis. Alat yang digunakan dalam analisis darah adalah Ceretium NB-

20 201 Semi-Auto Chemistry Analyzer, mikropipet (0,1-1 ml) untuk mengambil reagen dan mikropipet (0,01-0,1 ml) untuk mengambil sampel darah serta mikrotip untuk tempat reagen dan sampel. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) berdasarkan petunjuk Gomez dan Gomez (1983). Perlakuan yang diujikan sebanyak tiga macam perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu : T0 = Tanpa suplementasi baking soda T1 = Suplementasi baking soda 0,8 % BK T2 = Suplementasi baking soda 1,0 % BK Penelitian dilakukan melalui lima tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap adaptasi pakan, tahap perlakuan dan pengambilan data. Dokumentasi selama penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8. 3.3.1. Tahap persiapan Tahap persiapan dilakukan selama 30 hari, meliputi persiapan ternak, persiapan ransum serta persiapan suplemen baking soda. Persiapan ternak dilakukan dengan cara memilih ternak dengan periode dan bulan laktasi yang seragam sesuai dengan materi kemudian dilakukan pengacakan ternak, mengukur produksi susu, BJ susu serta kadar lemak susu, melakukan pendugaan bobot badan dengan cara mengukur lingkar dada ternak kemudian dihitung

21 menggunakan rumus scrhool (Rianto dan Purbowati, 2009) sebagaimana tertera pada rumus 1. Data yang telah didapat dari hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan untuk menghitung kebutuhan nutrisi ternak. BB = (LD + 22) 2 100.(1) Keterangan : BB = Bobot badan (kg) LD = Lingkar dada (cm) Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat dan Komposisi Ransum Bahan Pakan Kom posisi BK 1 PK 1 LK 1 SK 1 BETN 1 TDN 2 ---------------------------------------% BK--------------------------------------- Analisis Proksimat Rumput Gajah 25,39 9,13 2,86 23,33 44,99 50,12 Konsentrat 83,68 12,21 4,14 17,12 46,94 56,63 Pellet 86,44 15,84 4,22 16,06 50,30 64,12 Komposisi Ransum Rumput Gajah 58 14,73 5,30 1,66 13,53 26,09 29,07 Konsentrat 25 20,92 3,05 1,04 4,28 11,74 14,16 Pellet 17 14,69 2,69 0,72 2,73 8,55 10,90 Total 100 50,34 11,04 3,41 20,54 46,38 54,13 1 ) Hasil Analisis Laboratorium 2 ) Dihitung dengan rumus Hartadi et al. (1990) Persiapan ransum dilakukan dengan cara menganalisis bahan pakan yang digunakan dengan metode analisis proksimat, kemudian menyusun ransum pakan sesuai perlakuan berdasarkan kebutuhan nutrisi sesuai tampilan produksi ternak (bobot badan, produksi susu, BJ susu dan kadar lemak susu), hasil analisis proksimat dan komposisi ransum tertera pada Tabel 1. Persiapan bahan suplemen (baking soda) dilakukan dengan cara menghitung pemberian baking soda sesuai dengan perlakuan.

22 3.3.2. Tahap adaptasi Tahap adaptasi dilakukan dengan cara memberikan suplemen baking soda yang dicampur dalam konsentrat sesuai perlakuan selama 7 hari hingga konsumsi pakan stabil. Pemberian pakan dilakukan setiap pagi dan sore setelah pemerahan sesuai dengan ransum yang telah disusun. Sisa pakan ditimbang kemudian menghitung konsumsi pakan sebagai evaluasi kecukupan nutrisi tiap individu ternak. 3.3.3. Tahap perlakuan dan pengambilan data Tahap perlakuan dilakukan selama 21 hari, dengan cara memberikan suplemen baking soda yang telah dicampur dalam konsentrat yang telah diadaptasi sebelumnya. Pengambilan data meliputi pengambilan sampel darah, dengan parameter kadar trigliserida, kolesterol, LDL dan HDL darah. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-21 penelitian, 3 jam setelah diberi pakan pada pagi hari (Sharma dan Erdman, 1991) dengan menggunakan spuit 10 cc, kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang mengandung EDTA. Sampel darah disimpan dalam ice box dan langsung dibawa ke RSH dr. Soeparwi UGM untuk di analisis. Hasil analalisis darah tertera pada Lampiran 7. Prosedur analisis kadar trigliserida, kolesterol LDL dan HDL darah dijelaskan pada uraian selanjutnya. 3.3.3.1. Analisis kadar trigliserida darah, dilakukan dengan cara membuat tiga larutan uji, yaitu larutan blanko di dalam tabung appendoff, larutan standar dan

23 larutan sampel. Larutan blanko berisi reagen trigliserida sebanyak 1000 μl. Larutan standar berisi reagen trigliserida sebanyak 1000 μl ditambah larutan standar trigliserida sebanyak 10 μl. Larutan sampel berisi reagen trigliserida sebanyak 1000 μl dan sampel serum darah 10 μl. Ketiga larutan tersebut kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37 o C. Tahap selanjutnya adalah melakukan kalibrasi alat Ceretium NB-201 Semi-Auto Chemistry Analyzer dengan cara memasukkan larutan standar kedalam alat dan membaca hasilnya, apabila hasil yang tertera berada pada kisaran standar maka dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan sampel. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan cara memasukkan larutan sampel ke dalam alat satu per satu dan membaca hasilnya. 3.3.3.2. Analisis kadar total kolesterol darah, dilakukan dengan cara membuat tiga larutan uji, yaitu larutan blanko di dalam tabung appendoff, larutan standar dan larutan sampel. Larutan blanko berisi reagen kolesterol sebanyak 1000 μl. Larutan standar berisi reagen kolesterol sebanyak 1000 μl ditambah larutan standar kolesterol sebanyak 10 μl. Larutan sampel berisi reagen kolesterol sebanyak 1000 μl dan sampel serum darah 10 μl. Ketiga larutan tersebut kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37 o C. Tahap selanjutnya adalah melakukan kalibrasi alat Ceretium NB-201 Semi-Auto Chemistry Analyzer dengan cara memasukkan larutan standar kedalam alat dan membaca hasilnya, apabila hasil yang tertera berada pada kisaran standar maka dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan sampel. Pemeriksaan sampel dilakukan dengan cara memasukkan larutan sampel ke dalam alat satu per satu dan membaca hasilnya.

24 3.3.3.3. Analisis kadar HDL darah, dilakukan dengan mengambil serum darah sebanyak 500 μl dan dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan reagen precipitation HDL sebanyak 1000 μl. Larutan disentrifuge (4000 rpm) selama 10 menit. Supernatan HDL diambil kemudian dilanjutkan dengan uji kolesterol. Uji kolesterol dilakukan dengan metode yang sama seperti pada analisis kolesterol total, tetapi sampel yang digunakan adalah supernatan HDL. 3.3.3.4. Analisis kadar LDL darah, ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan rumus 4. dengan diketahui kadar total kolesterol, trigliserida, dan HDL darah. Perhitungan rumus kadar LDL darah sebagai berikut: LDL Kolesterol = Total Kolesterol (HDL + Trigliserida 5 )..(2) 3.4. Analisis data Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji F berdasarkan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sesuai dengan petunjuk Gomez dan Gomez (1983). Model linier aditif menurut Gomez dan Gomez (1983) adalah : Y ij = + i + ij Keterangan : Y ij = Kadar HDL, LDL dan kolesterol darah yang memperoleh perlakuan suplementasi baking soda dalam pakan ke-i pada ulangan ke-j = Nilai rataan umum

25 i = Pengaruh aditif dari perlakuan suplementasi baking soda dalam pakan ke-i ij = Pengaruh galat akibat perlakuan suplementasi baking soda dalam pakan ke-i pada ulangan ke-j 3.4.1. Hipotesis statistik, Hipotesis dari penelitian ini adalah : H 0 : 0 = 1 = 2 = 0 ; tidak ada pengaruh suplementasi baking soda dalam pakan terhadap kadar HDL, LDL dan kolesterol darah H 1 : minimal ada satu i 0 ; minimal ada satu perlakuan suplementasi baking soda dalam pakan yang mempengaruhi kadar HDL, LDL dan kolesterol darah. 3.4.2. Kriteria pengujian H0 diterima apabila nilai F lebih kecil dari F tabel (F hitung < F tabel) dengan taraf 5%. H1 diterima apabila nilai F sama atau lebih besar dari F tabel (F Hitung F tabel) dengan taraf 5%.