BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

Gambar Use Case Diagram

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kerja sama dalam mencapai sasaran dan tujuan, Dengan adanya sistem maka lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Gadjah Mada

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN SEPATU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 4.1 Flowchart

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II. Landasan Teori. [Jog98] mendefinisikan pengembangan system (System Development)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Pertemuan 1. Penjelasan Umum & Konsep Sistem Informasi. Peraturan-peraturan! KONSEP SISTEM. Pengertian Sistem 6/25/2011 SI 340/2 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN UPT(UNIT PELAKSANA TEKNIS) DAN KPC(KANTOR POS CABANG) PADA PT POS INDONESIA BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan erat dengan sistem informasi pelayanan customer hotel.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam

MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMESANAN DAN LAYANAN PADA BENGKEL LAS CIPTA SARI YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II DASAR TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang paling. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Modul 9. Memahami dan menerapkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan Normalisasi. Memahami Diagram EER (Enhanced Entity Relatioship Diagram)

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Metode Unified Modeling Language (UML) Berbasis Desktop Pada Sistem Pengolahan Kas Kecil Studi Kasus Pada PT Indo Mada Yasa Tangerang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Kesehatan adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya, segala aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2)

Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website. website

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM PENGOLAHAN DATA KEPEGAWAIAN PADA BADAN KESATUAN

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. 2.1.1. Pengertian Sistem Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya Menurut Jerry Fitzgrald,et,al dalam Puspitawati (2011:1) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi mengemukakan bahwa : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut: sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mecapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mecapai suatu sasaran (objectives). 4

5 2.1.2. Karakteristik Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:6) mengatakan bahwa : Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain komponen sistem(components),batasan sistem (boundary), sub sistem, lingkungan luar sistem (environments), penghubung sistem (interface),masukan sistem (input), pengolahan sistem (process), keluaran sistem (output) dan sasaran sistem (objectives). Dimana karakteristik atau sifat-sifat sistem sebagai berikut: 1. Komponen Sistem (components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem (boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan kerjanya. 3. Subsistem Subsistem adalah bagian bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing masing. 4. Lingkungan Luar Sistem (environments) Lingkungan Luar Sistem dari suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan

6 luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 5. Penguhubung Sistem (interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsitem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem yang lainnya melalui penghubung. 6. Masukan Sistem (input) Masukan (input) adalah energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan (Maintenance input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal (Signal input) adalah energi yang di proses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 7. Keluaran Sistem (output) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilakan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan. Sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7 8. Pengolah Sistem (process) Pengolah sistem adalah bagian yang bertugas mengolah atau mengubah masukan menjadi keluaran. 9. Sasaran Sistem (objectives) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem dan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya. 2.1.3. Klasifikasi Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7) mengatakan bahwa Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer. 2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system.

8 3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat di prediksi secara tepat. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem dengan perilaku ke depan yang tidak dapat di prediksi. 4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. 2.1.4. Pengertian Perancangan Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:79) Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Adapun tujuan perancangan sistem ialah : 1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem. 2. Memberi gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk memprogram dan ahli ahli teknik yang terlibat.

9 2.1.5. Pengertian Informasi Informasi menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7) adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model tertentu untuk menghasilkan informasi. Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria yaitu: 1. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat pada waktunya (timeliness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Didalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal dari perusahaan. 3. Relevan (relevance) Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya.

10 2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Menurut Laitch dan Bavis dalam Kusrini dan Koniyo (2007:8) sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan. Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. 2.1.7. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi menurut Niswonger, Fess dan Warren dalam Puspitawati (2011:37) mengatakan bahwa Akuntansi adalah proses mengenali,mengukur,dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi mempunyai fungsi yang sangat penting yang bersifat keuangan dalam kegiatan perusahaan kepada pihak pihak tertentu yang memerlukannya untuk mengambil keputusan. 2.1.8. Sistem Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) Pembelian dapat diartikan sebagai suatu proses penukaran transaksi dengan menukar sejumlah uang, barang atau jasa kepada pihak lain dengan imbalan sesuai atau yang dibutuhkan oleh si pembeli. Menurut Hall dalam

11 Fitriasari (2007:25) mengatakan bahwa Pembelian adalah tanggung jawab untuk memesan persediaan dari berbagai pemasok ketika tingkat persediaan jatuh ke titik pemesanan ulang. Sistem pembelian alat tulis kantor (ATK) adalah segala bentuk pemesanan perlengkapan atau keperluan kantor yang dilakukan oleh bagian Purchasing pada umumnya, dimana setiap barang yang diperlukan dicatat dalam sebuah form yang kemudian dikirim ke supplier agar barang tersebut segera disiapkan. Adapun jurnal dari pengeluaran kas atas pembelian alat tulis kantor (ATK) adalah sebagai berikut : Perlengkapan Kantor Rp. XXX Kas Rp. XXX Jika dalam transaksi pengeluaran kas atas pembelian ATK ini terdapat potongan atas pembelian ATK, maka jurnal tersebut adalah sebagai berikut : Perlengkapan Kantor Rp. XXX Potongan Pembelian Rp. XXX Kas Rp. XXX 2.2. Peralatan Pendukung ( Tool System ) Peralatan pendukung (Tool System) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem. Adapun Tool System yang digunakan untuk merancang model sistem adalah:

12 2.2.1. Unified Modelling Language (UML) Menurut Nugroho (2009:6) menyatakan bahwa : UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:137) UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan,menggambarkan,membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. Bahasa pemodelan grafis telah ada di industri perangkat lunak sejak lama. Pemicu utama dibalik semuanya adalah bahwa bahasa pemograman berada pada tingkat abstraksi yang terlalu tinggi untuk memfasilitasi diskusi tentang desain. Dengan menggunakan notasi-notasi seperti UML, alur logika dari perangkat lunak yang akan dikembangkan bisa mudah dipahami. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Orinted Progamming). Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:140), pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

13 Gambar II.1. UML 2.3 Diagram Sumber : Sukamto dan Shalahudin (2013:140). Berikut ini adalah definisi mengenai 13 diagram UML yaitu: a. Class Diagram Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:141) mengatakan bahwa Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

14 b. Object Diagram Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas. c. Package Diagram Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram. d. Component Diagram Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sebuah sistem. e. Composite Structure Diagram Diagram struktur komposit digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung. Dapat menggambarkan struktur di dalam kelas atau kolaborasi. f. Deployment Diagram Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

15 g. Use Case Diagram Use case diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. h. Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. i. State Machine Diagram State Machine diagram digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. j. Sequance Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. k. Communication Diagram Diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem. l. Timing Diagram Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggamabaran terkait batasan waktu. Timing diagram biasanya digunakan unruk

16 mendeskripsikan operasi dari alat dijital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami daripada dengan kata-kata. m. Interacion Overview Diagram Interaction overview diagram menggambarkan sekumpulan urutan aktifitas. Interaksi diagram dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, Interaction overview diagram, dan timing diagram. 2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:50) ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data rasional. Menurut Al Fatta (2007:121) ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis. Komponen komponen yang terdapat pada entity relationship diagram sebagai berikut : 1. Entity adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. 2. Attribute adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang atau relationship tersebut. Attribute value (nilai attribute) adalah suatu data actual atau informasi yang disimpan disuatu attribute didalam suatu enitity atau relationship. Simbol yang digunakan adalah bentuk oval. 3. Relationship menunjukkan adanya hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.

17 Didalam entity relationship diagram terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Jenis kardinalitas relasi pada entity relationship diagram adalah sebagai berikut : a. Relasi Satu ke Satu ( One to One ) Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya. b. Relasi Satu ke Banyak ( One to Many ) Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. c. Banyak ke Banyak ( Many to Many ) Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

18 2.2.3. Logical Record Structure (LRS) Menurut Wulandari (2011:15) Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dengan entity relationship diagram nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda fieldfield yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai dengan Entity Relationship Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS. 1. Konversi ERD ke LRS, entity relationship diagram diagram harus diubah ke bentuk LRS (struktur record secara logik). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi (tabel). 2. Konversi ERD ke LRS Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti pola permodelan tertentu. Dalam kaitannya dengan konversi ke LRS, untuk perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan berikut : a. Setiap entitas diubah kebentuk kotak dengan nama entitas, berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak. b. Sebuah relationship kadang disatukan, dalam sebuah kotak bersama entitas, kadang sebuah kotak bersama-sama dengan entitas, kadang disatukan dalam sebuah kotak tersendiri.

19 3. Konversi LRS ke relasi (tabel) relasi atau tabel adalah bentuk pernyataan data secara grafis 2 (dua) dimensi, yang terdiri dari kolom dan baris. Relasi adalah bentuk visual dari sebuah file, dan tiap tuple dalam sebuah field, atau yang dalam bentuk lingkaran Diagram entity relationship dikenal dengan sebutan atribut. Konversi dari logical record structure. dilakukan dengan cara : a. Nama logical record structure menjadi nama relasi. b. Tiap atribut menjadi sebuah kolom didalam relasi.