PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan publik atau perusahaan terbuka adalah perusahaan yang sebagian atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengungkapan informasi secara terbuka mengenai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) dalam Muh.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1,

BAB I PENDAHULUAN. baik jika laba tersebut menjadi indikator yang baik untuk laba masa mendatang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

Laporan keuangan menjadi sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan. informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Tujuan-tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal (pemegang saham, investor, pemerintah, kreditur, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham) sebagai prinsipal. Manajer sebagai agent memiliki asimetri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebab terjadinya asimetri informasi (ketidakseimbangan penguasaan informasi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

PENGARUH PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGENCY COST PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memilih metode maupun estimasi yang akan digunakan. Fleksibilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki sebuah perusahaan go public. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen mendapatkan informasi yang bermanfaat. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. dan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent) tersebut akan. menimbulkan permasalahan keagenan (agency problem).

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya pemisahaan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting bagi perusahaan publik. Hal ini dilakukan sebagai wujud

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kajian mengenai Corporate Governance meningkat dengan pesat seiring

ISNI WIYATMI B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Manajer selaku agent mengetahui informasi internal lebih banyak mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Dua komponen akrual yang utama yaitu discretionary accrual dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi kompetisi global seperti ini, Good Corporate Governance (GCG)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan sekumpulan angka yang berisi informasi, dimana laba juga merupakan bagian penting dari

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008 ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan Syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : Sigit Prasetyo B 200 060 050 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belekang Masalah Masalah corporate governance dapat ditelusuri dari pengembangan agency theory yang menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan (manajer, pemilik perusahaan dan kreditor) akan berperilaku, karena mereka pada dasarnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Masalah corporate governance terjadi karena pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan (Tumirin, 2007). Asian Development Bank (ADB) dalam Tumirin (2007) menjelaskan tentang masalah corporate governance sebagai berikut: pertama, bahwa pemilik perusahaan dapat terbagi dalam dua kelompok, yaitu controling dan minority shareholder, yang dapat saja terjadi ketidakselarasan kepentingan. Keputusan yang diambil dapat merugikan kepentingan minority shareholder. Kedua, masalah keagenan antara manajer dan shareholder dapat terjadi. Tetapi masalah tersebut lebih banyak terjadi pada perusahaan yang kepemilikannya sangat menyebar daripada yang kepemilikannya relatif terkonsentrasi. Ketiga, sistem corporate governance yang baik seharusnya dapat memberikan perlindungan kepada pemegang saham dan kreditor. Menurut Organisasi for Economic Co-Operation and Development (OECD) dalam Tumirin (2007) corporate governance merupakan interaksi antara pemilik dan manajer dalam pengawasan dan pengarahan perusahaan, 1

2 good governance secara tradisional menunjukan apakah sistem dan prosedur menjamin secara baik bahwa manajer bertanggungjawab terhadap asset yang mereka percayakan. Prinsip-prinsip dari good corporate governance adalah fairness, transparancy, accountability dan responsibility (Linan, 2000 dalam Theresia, 2005). Tujuan utama perusahaan, adalah meningkatkan nilai perusahaan. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Fama (1978) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Laba sebagai bagian dari laporan keuangan yang tidak menyajikan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomis perusahaan dapat diragukan kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba seperti ini digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba tidak dapat menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya (Boediono, 2005). Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001) good corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep good corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua

3 pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak.sistem good corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasinya dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor korporat. Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya (Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2001). Ada beberapa mekanisme yang sering dipakai dalam berbagai penelitian mengenai good corporate governance diantaranya keberadaan komite audit independen, dan dewan direksi independen, proporsi dewan komisaris independen serta kepemilikan institusional tujuan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Keberadaan komite audit merupakan hal yang penting bagi pengelolaan perusahaan terutama dalam menjaga kredibilitas penyusunan laporan keuangan seperti halnya memonitor tindakan manajer. Dengan adanya monitoring maka kinerja perusahaan akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan (Andri dan Hanung, 2007).

4 Dewan direksi independen merupakan salah satu dari mekanisme dalam mengukur good corporate governance. Dewan direksi independen diberi tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan pengelolaan didalam perusahaan dan melaporkan segala sesuatu yang terkait diperusahaan kepada dewan komisaris. Dengan adanya dewan direksi independen yang melaksanakan tugasnya dengan baik maka kinerja perusahaan akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan ( Tumirin, 2007). Proporsi dewan komisaris merupakan anggota yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan lainya, pemegang saham pengendali serta terbebas dari hubungan bisnis lainya yang dapat memepengaruhi anggota dewan tersebut untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata hanya demi kepentingan perusahaan. Dewan komisaris independen memiliki fungsi diantaranya memastikan bahwa perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosial, mempertimbangkan berbagai kepentingan stakeholders serta memonitor efektifitas pelaksanaan good corporate governance didalam perusahaan. Dengan berjalanya fungsi dewan komisaris independen secara efektif kinerja perusahaan akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indikator dari nilai perusahaan (Andri dan Hanung, 2007). Kepemilikan institusional atau investor istitusi diyakini mampu memonitor tindakan manajer lebih baik dibandingkan investor individual. Hal tersebut disebabkan investor institusional menghabiskan banyak waktu untuk melakukan analisis investasi dan investor institusi mempunyai akses informasi

5 yang terlalu mahal perolehanya bagi investor lain. Dengan demikian investor institusi akan melakukan monitoring yang lebih baik. Dengan adanya Monitoring tersebut akan meningkatkan kinerja perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indikator dari nilai perusahaan (Andri dan Hanung, 2007). Klien (2000) dalam Tumirin (2007) menguji apakah audit committee dan board characteristic berhubungan dengan earnings management. Bukti empiris menunjukan bahwa corporate governance berhubungan dengan earnings management. Earnings manajemen berhubungan positif dengan apakah CEO duduk dalam board compensation committee. Selanjutnya earnings management berhubungan negatif dengan CEO apakah pemegang saham yang besar berada diluar audit committee. Hasilnya menyarankan struktur lembaga supaya lebih independen dari CEO memungkinkan lebih efektif memonitor proses akuntansi keuangan. Harapan dari penerapan sistem good corporate governance adalah tercapainya nilai perusahaan (Tumirin, 2007). Dengan adanya mekanisme good corporate governance yang diantaranya adalah keberadaan komite audit independen, dewan direksi independen, proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan institusional diharapkan monitoring terhadap manajer perusahaan dapat lebih efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Jadi jika perusahaan menerapkan sistem good corporate governance diharapkan kinerja perusahaan tersebut akan meningkat menjadi lebih baik, dengan meningkatnya kinerja perusahaan

6 diharapkan juga dapat meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indikator dari nilai perusahaan sehingga nilai perusahaan akan tercapai. Dilihat dari uraian latar belakang diatas maka judul dari penelitian ini adalah PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Tumirin (2007) dengan sampel yang berbeda dalam mengukur good corporate governance. Penelitian sebelumnya menggunakan sampel dari berbagai jenis perusahaan (heterogenitas) yaitu semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian ini menggunakan sampel yang lebih spesifik (homogenitas) yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana pengaruh hasil penelitian ini terhadap perusahaan manufaktur secara umum. Pergantian periode pengamatan bertujuan supaya data yang didapatkan lebih baru sehingga mengetahui perbedaan penelitian dimasa lalu dan dimasa sekarang. Penambahan periode pengamatan yang lebih lama supaya data yang didapatkan lebih banyak dan hasil penelitian ini mempunyai daya komparabilitas yang lebih tinggi. B. Perumusan Masalah Dari uraian tersebut penulis mencoba memberikan rumusan yang jelas dari permasalahan yang ada untuk memudahkan pembahasan. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

7 1. Bagaimanakah pengaruh audit committee terhadap nilai perusahaan? 2. Bagaimanakah pengaruh board of commissioner independence terhadap nilai perusahaan? C. Pembatasan Masalah Penulisan skripsi ini dibatasi catatan di BEI pada pembahasan mengenai: 1. Perusahaan publik atau perusahaan yang listing BEI sektor manufaktur. 2. Penelitian ini merupakan studi empiris dengan mengambil sample perusahaan manufaktur go public yang sudah tercatat di BEI tahun 2006-2008. D. Tujuan Penelitian Penelitian mengenai Pengaruh penerapan good corporate governance terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan oleh para peneliti-peneliti sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa audit committee berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris bahwa board of commissioner independence berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

8 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam pasar modal, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Investor, sebagai bahan masukan sebelum melakukan investasinya di pasar modal, untuk tidak semata-mata terfokus pada data-data akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan, tetapi juga mengetahui angka-angka tersebut diperoleh (interprestasi terhadap laporan keuangan), dan juga faktor lain-lain selain laporan keuangan, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak. 2. Bagi ilmu pengetahuan, khususnya akuntansi keuangan, hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menjelaskan secara empiris faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, tetapi yang terpenting bagi penulis adalah penulis dapat mengimplementasikan apa yang telah penulis dapat dari perguruan tinggi ini dan salah satunya adalah tercapainya skripsi ini.

9 F. Sistematika Penulisan berikut : Dalam penulisan skripsi ini, sistematika penulisan adalah sebagai BAB I Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori yang melandasi penelitian yaitu tentang teori keagenan (agency theory), nilai perusahaan, audit committee (komite audit), board of commissioner (dewan komisaris), dan yang berkaitan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan serta hipotesis. BAB III Metodelogi Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang meliputi objek penelitian, sampel penelitian, variable penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, serta alat analisis yang digunakan.

10 BAB IV Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses penganalisaan data yang meliputi prosedur pemilihan sampel, pengujian asumsi klasik, analisis data dan pembahasan. BAB V Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran-saran yang diperlukan untuk disampaikan.