BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pembelajaran yang seperti ini cenderung bersifat monoton dan kaku. Terkadang, aktivitas belajar mengajar juga kurang divariasikan dengan model

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat,bangsa dan negara. Pendidikan diarahkan untuk dapat. menciptakan sumber yang berkualitas dengan segala aspeknya.

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sa

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dengan guru sebagai pegangan utama, peristiwa belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memahami

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada berbagai bidang kehidupan tanpa kecuali bidang pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai bagian dari sistem kehidupan telah berupaya mengembangkan sistem kurikulum, sistem pendidikan dan metode yang efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya, oleh karena itu pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Manusia sebagai individu sosial dan sebagai warga negara perlu mengembangkan kemampuan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah komunitasnya, salah satu caranya dengan meningkatkan wawasan melalui pendidikan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Ayat 2 menyatakan, bahwa pendidikan nasional bertujuan

2 mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab ke masyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut serasa penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. SMA BINA DHARMA 2 Bandung merupakan salah satu sekolah swasta yang mempunyai input atau masukan siswa yang memiliki prestasi belajar yang bervariasi, karena prestasi yang bervariasi inilah peran serta keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar beraneka ragam. Masalah proses mengajar belajar pada umumnya terjadi di kelas. Kelas dalam hal ini dapat berarti segala kegiatan yang dilakukan guru dan anak didiknya di suatu ruangan dalam melaksanakan KBM. Kelas dalam arti luas mencangkup interaksi guru dan siswa, teknik dan strategi belajar mengajar, dan implementasi kurikulum serta evaluasinya. Keberhasilan siswa dalam menguasai konsep tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, karenanya seorang guru harus jeli dalam memilih media atau alat pembelajaran, metode dan aspek yang akan

3 dikedepankan dalam proses belajar mengajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Tardif (dalam Rismawati, 2012, h. 49) mengatakan metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Metode disesuaikan dengan kemampuan siswa, metode mengajar harus sesuai dengan psikologis belajar, metode mengajar hendaknya sesuai dengan bahan pelajaran. Kebanyakan metode pembelajaran yang masih digunakan guru yang bersifat konvensional, berupa metode pembelajaran yang dikemas dalam bentuk kata-kata yang diinformasikan guru kepada siswa. jika metode pembelajaran ini terus dilakukan, maka perkembangan pemikiran dan pengetahuan siswa tidak akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang berkembang. Guru hendaklah memilih metode pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik dan menambah kesiapan siswa dalam meningkatkan kemampuan respon yang cepat. Penggunaan berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan serta motivasi belajar siswa. Oleh karena itu guru harus memilih dan menggunakan metode sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut pandangan pembelajaran cooprative learning tipe group investigation, sehingga

4 peserta didik akan belajar secara aktif dan mengembangan kecakapan intelek dan memiliki kemampuan interaksi dalam kelompok antara suatu keadaan dengan hal yang lain. Agar pembelajaran cooperative dapat terlaksana dengan baik, peserta didik harus berkerja dengan lembar kerja yang berisi pertanyaan dan tugas yang telah direncanakan. Selama berkerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang di sajikan guru dan saling membantu sesama teman. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji penerapan pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ) dalam proses pembelajaran. Menurut Anwar(Rismawati, 2012, h.14) group investigation secara harfiah diartikan sebagai penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta, melakukan peninjauan dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaanpertanyaan tentang suatu peristiwa atau sifat. Model pembelajran ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok ( group process skills ). Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan dalam suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Pusat dari investigasi kelompok adalah perencanaan cooperative murid dalam melakukan penyelidikan terhadap topik yang telah diidentifikasikan. Anggota kelompok mengambil peran dalam menentukan apa yang akan mereka

5 selidiki, siapa yang akan mengerjakan dan bagaiman mereka mempresentasikan hasil secara keseluruhan di depan kelas. Solihatin (2008, h. 4) kelompok pada pembelajaran berbasis investigasi kelompok ini merupakan kelompok yang heterogen baik dari jenis kelamin maupun kemampuannya, Setiap kelompok terdiri dari 4-6 orang. Di dalam kelompok tersebut, setiap siswa dalam kelompok mengerjakan apa yang telah menjadi tugasnya dalam lembar kerja kegiatan mandiri yang telah disiapkan dan teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk saling memberi kontribusi, saling tukar menukar dan mengumpulkan ide. Setelah itu anggota kelompok merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana membuat presentasinya. Langkah terakhir dalam kegiatan ini, salah satu anggota kelompok mengkoordinasikan rencana yang akan dipresentasikan di depan kelompok yang lebih besar. Dalam pembelajaran ekonomi agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan meyeluruh diperlukan adanya kerjasama yang baik antara personal didalam kelas, dimana mereka saling keterkaitan dan saling memenuhi satu sama lain. Suasana yang penuh persaingan yang tidak sehat dan individualis akan menciptakan pengaruh yang kurang baik dan mengurangi rasa percaya diri serta semangat siswa, hal ini akan menghambat siswa untuk berperan aktif dan kreatif di dalam kelas. Diperlukan model pembelajaran yang dapat mencipakan suasana belajar yang saling melengkapi satu sama lain dan bergontong royong dalam

6 memecahkan berbagai persoalan mengenai materi pembelajaran secara bersamasama. Setelah melakukan observasi di SMA Bina Dharma 2 Bandung, dimana nilai standar minimalnya (KKM) 8,0. Setelah dilakukan observasi diproleh data hasil belajar siswa kelas XI rata-rata nilai ulangan harian dibawah standar KKM. Seperti tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Harian Siswa Kelas Rata-rata nilai harian siswa XI IPS I 7,8 XI IPS II 7,2 Sumber : wali kelas XI IPS SMA Bina Dhama 2 Bandung Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan judul penelitian sebagai berikut: Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation ( Gi ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Semester II Tahun Ajaran 2015/2016 Di Sma Bina Dharma 2 Bandung. B. Identifikasi Masalah Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah tingkat pemahaman siswa yang masih rendah pada pembelajaran ekonomi karena dipengaruhi oleh faktor eksternal dalam belajar yaitu metode pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

7 1. Pelajaran ekonomi dianggap tidak menyenangkan karena berupa materi yang membosankan, sehingga membuat siswa menjadi jenuh. 2. Model cooperative learning tipe group investigation ini belum biasa digunakan pada penerapan pembelajaran. 3. Rendahnya hasil belajara siswa kemungkinan disebabkan kurang jelasnya tujuan pembelajaran. C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya masalah, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : a. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Ekonomi SMA BINA DHARMA 2 Bandung. b. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ). c. Aspek yang diteliti adalah pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ). 2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu :

8 a. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning tipe group invesigation ( GI ) dalam pelajaran ekonomi di kelas XI SMA BINA DHARMA 2 BANDUNG? b. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI )? c. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pada kelas XI di SMA BINA DHARMA 2 BANDUNG? d. Materi yang dijadikan penelitian yaitu pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan mengenai pasar modal. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ) Pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS SMA BINA DHARMA 2 Bandung. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS SMA BINA DHARMA 2 Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajarn cooperative learning tipe group investigation ( GI ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA BINA DHARMA 2 Bandung.

9 E. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan ini, maka diharapkan hasilnya akan bermanfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang positif bagi pengembangan dalam proses pembelajaran, dikaitkan dengan pengaruh antara pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ) terhadap hasil belajar siswa. 2. Secara praktis a. Sebagai bahan masukan bagi SMA BINA DHARMA 2 Bandung tentang keadaan siswa kelas XI Ekonomi dalam meningkatkan tingkat penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation ( GI ) dalam meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi siswa sendiri supaya dapat meningkatkan minat dan pemahaman dalam pembelajaran ekonomi. c. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis. F. Definisi Operasional 1. Belajar Menurut Asep Sjamsulbachri (2007, h. 6) belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Jadi tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingka laku baik yang menyangkut pengetahuan,

10 keterampilan,maupun sikap. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar menilai proses hasil belajar merupakan bagian dari tanggung jawab guru. Untuk memahami kegiatan belajar itu perlulah dilakukan analisi untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang terlibat dalam kegiatan ini. 2. Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari pada strategi, model atau prosedur, Trianto (2007, h. 6). Karakteristik. Model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang direncanakan untuk mencapai suatu pembelajaran. 3. Model Pembelajaran Cooperative Solihatin ( 2008, h. 5)mengemukakan bahwa model pembelajaran coopertive merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat sehingga dengan berkerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas dan perolehan belajar. 4. Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation ( GI ) Menurut Anwar (Rismawati, 2006, h 14) secara harfiah investigasi diartikan sebagai penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta, melakukan peninjauan dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaanpertanyaan tentang suatu peristiwa atau sifat.

11 5. Hasil Belajar Hasil belajar menurut Purwanto ( 2011, h. 46 ) adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Pada akhir kegiatan dan dalam penelitian ini merupakan suatu daya yang timbul dari suatu proses pendidikan yang bertujuan menolong siswa dalam memahami makna dalam materi akademik yang dipelajari dengan mengembangkan konteks dan dapat membiasakan siswa melakukan kerjasama dan manfaat sumber belajar dengan baik dari bertanya pada teman-temannya maupun dari lingkungan sekitar. Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa adalah bagaimana model cooperative learning ini berpengaruh pada hasil belajar siswa di SMA Bina Dharma 2 Bandung.