BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tailing adalah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tambang dan kehadirannya dalam dunia pertambangan tidak bisa dihindari. Di PT. Freepot Indonesia (PTFI) tailing dialirkan melalui sungai Aghawagon/Ajkwa yang berada disebelah timur kota Timika. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya dikarenakan jumlahnya terus bertambah dan sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sejalan dengan meningkatnya industri konstruksi, isu penghematan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan semakin kuat disuarakan. Untuk mencapai sasaran ini, perlu ada usaha-usaha intensif yang dilakukan untuk mengefektifkan pemanfaatan limbah industri dalam kasus ini limbah yang dimaksud adalah Tailing Di Indonesia, beton untuk konstruksi struktur telah digunakan secara luas. Dalam bidang jalan, beton digunakan baik sebagai konstruksi pada struktur jembatan maupun sebagai struktur perkerasan. Agregat merupakan salah satu material pembentuk beton yang menempati porsi terbesar. Tailing selama ini diketahui memiliki beberapa sifat yang mirip dengan agregat, sehingga memiliki kemungkinan untuk digunakan sebagai salah satu bahan pembentuk beton. Untuk mengetahui kinerja tailing sebagai salah satu bahan pembentuk beton, ditinjau dari karakteristik fisik, mekanik dan tingkat kemudahan pekerjaannya, maka perlu dilakukan suatu pengkajian di laboratorium. 1
B. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanis mortar beton tailing dengan perbandingan semen agregat 1:2,5 (f.a.s 0.7), 1:2,5 (f.a.s 0.64), 1:2,25 (f.a.s 0.55). Adapun sifat-sifat mekanis dari perbandingan semen agregat mortar beton tailing yang akan diamati adalah kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas mortar beton tailing dan kuat tarik briket sehinggga didapatkan data teknis tentang karakteristik dan perilaku penggunaan tailing di dalam campuran semen portland. C. Batasan Masalah Penelitian ini memberikan batasan masalah terhadap hal-hal sebagai berikut: 1. Dibuat komposisi campuran berdasarkan perhitungan bobot isi dengan perbandingan : a. 1:2,5 dengan f.a.s 0,7 b. 1:2,5 dengan f.a.s 0,64 c. 1:2,25 dengan f.a.s 0,55 2. Bahan dasar pembentukan beton sebagai berikut: a. Jenis semen yang digunakan adalah PPC (Portland Pozolan Cement). b. Persentase polimer adalah 1% dari berat semen. 3. Benda uji untuk pengujian mortar beton tailing adalah sebagai berikut : a. Silinder diameter 100 mm tinggi 200 mm untuk pengujian kuat tekan mortar beton tailing. b. Balok 150x150x600 mm untuk pengujian kuat lentur mortar beton tailing. c. Silinder diameter 150 tinggi 300 mm untuk pengujian modulus elastisitas mortar beton tailing. d. Benda uji dengan bentuk seperti angka delapan dengan ketebalan 25 mm untuk pengujian kuat tarik briket mortar beton tailing. 2
4. Hal-hal yang diuji a. Nilai Slump. b. Bobot isi mortar beton tailing. c. Kuat tekan mortar beton tailing umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. d. Kuat lentur mortar beton tailing umur 14 hari dan 28 hari. e. Modulus elastisitas mortar beton tailing umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. f. Kuat tarik briket umur 28 hari. D. Metodologi Pengujian Pelaksanaan penelitian diawali dengan studi pustaka, dilanjutkan dengan penelitian di laboratorium Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan Bandung. Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian adalah: 1. Merancang komposisi campuran berdasarkan perhitungan bobot isi. 2. Persiapan material penelitian. 3. Persiapan alat 4. Pembuatan benda uji untuk kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas, penyusutan dan kuat tarik briket mortar beton tailing. 5. Pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari untuk kuat lentur 14 dan 28 hari serta kuat tarik briket dilakukan pengujian pada umur 28 hari. 6. Pengolahan data hasil pemeriksaan pengujian di atas. 7. Hasil penelitian dinyatakan ke dalam bentuk tabel dan grafik yang berupa : a. Tabel hasil pengujian kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas dan kuat tarik briket mortar beton tailing dari hasil pengolahan data. b. Grafik kuat tekan, kuat lentur dan modulus elastisitas mortar beton tailing. 8. Acuan dasar dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: a. SNI 03-2834-2000, Tata pembuatan rencana campuran beton normal. 3
b. SNI 03-1972-1990, Metode Pengujian Slump Beton. c. SNI 03-1973-1990, Metode Pengujian Berat Isi Beton. d. SNI 1974:2008, Pengujian Kuat Tekan beton dengan Benda uji Silinder yang dicetak. e. SNI 4431:1997, Pengujian Kuat Lentur Beton dengan Dua Titik Pembebanan (Two Point Loading). f. ASTM C-469-02, Metode Pengujian Modulus Elastisitas Statis dan Rasio Poison Beton dengan Kompresometer. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini yang digunakan sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, metodologi pengujian, sistematika penulisan dan manfaat penelitian. BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DAN LINGKUP PERUSAHAAN Dalam bab ini berisi tentang profil, sejarah, misi perusahaan dan lingkup perusahaan. BAB III. LANDASAN TEORI Landasan teori ini berisi pengenalan tentang sifat-sifat beton, bahan pengisi beton dan pengujian mortar beton tailing. BAB IV. DATA DAN ANALISIS PENGUJIAN MORTAR BETON TAILING Dalam bab ini berisikan tentang pembahasan hasil pengujian yang dilakukan di tempat magang. 4
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran hasil pengujian di tempat magang. F. Manfaat Penelitian Dari pengujian ini akan dihasilkan laporan hasil pengujian mengenai penggunaan tailing dalam mortar beton dengan tiga variasi campuran, serta pengaruhnya terhadap sifat-sifat beton segar maupun sifat-sifat beton keras. 5