dengan: P adalah indeks kesukaran, B adalah banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan J x peserta tes.

dokumen-dokumen yang mirip
b. Cara menentukan Tingkat Kesukaran Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan: Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesukaran

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis validitas,

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

Secara teoritis, siswa dalam suatu kelas (populasi/kelompok) keadaannya heterogen --tes kurva normal 4 % 34 % 34 % 4 % 2 %

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan, agar memberikan gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pseudoeksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Desain yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

TINGKAT KESUKARAN PENGERTIAN Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya sesuatu soal. (Arikunto, 1999: 207). CARA MENENTUKAN TINGKAT KESUKARAN SUATU UTIR TES Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan: P= J x dengan: P adalah indeks kesukaran, adalah banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar, dan J x peserta tes. adalah jumlah seluruh siswa Indeks kesukaran diklasifikasikan seperti tabel berikut: Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesukaran P-P 0,00 0,29 0,30 0,69 0,70 1,00 Klasifikasi Soal sukar Soal sedang Soal mudah (Arikunto; 1999: 210) 1

Rumus lain yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal uraian sama dengan soal pilihan ganda yaitu : Tk SA IA S I 100% Keterangan: T k : Indeks tingkat kesukaran butir soal S A : jumlah skor kelompok atas S : jumlah skor kelompok bawah I A : jumlah skor ideal kelompok atas I : jumlah skor ideal kelompok bawah Setelah indeks tingkat kesukaran diperoleh, maka harga indeks kesukaran tersebut diinterpretasikan pada kriteria sesuai tabel berikut: Tabel 2. Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kriteria Kesukaran 0 15 % Sangat sukar, sebaiknya 16 % 30 % Sukar 31 % 70 % Sedang 71 % 85 % Mudah 86 % 100 % Sangat mudah, sebaiknya di buang (Karno To, 1996:15) 2

DAYA PEMEDA PENGERTIAN Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999 : 211). CARA MENENTUKAN DAYA PEMEDA UTIR TES persamaan: Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan DP = J A A J (Arikunto, 1999: 213) dengan DP merupakan Indeks daya pembeda, A adalah banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar, adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar, J A merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas, dan J adalah banyaknya peserta tes kelompok bawah Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut. DP Kualifikasi 0,00 0,19 0,20 0,39 0,40 0,69 0,70 1,00 Negatif jelek cukup baik baik sekali tidak baik, harus 3

Untuk mengetahui keberartian daya pembeda soal dilakukan dengan statistik uji-t, dengan persamaan berikut. t X S a 2 a N a X S b 2 b N b (Subino dalam sunardi, 2003: 27) dengan t merupakan Indeks Daya Pembeda (DP) antara kemampuan kelompok atas dengan kemampuan kelompok bawah, X a merupakan skor rata-rata tiap item tes kelompok atas, X b adalah skor rata-rata tiap item tes kelompok bawah, S a adalah standar deviasi tiap item tes kelompok atas, S b merupakan standar deviasi tiap item tes kelompok bawah, N a adalah jumlah siswa kelompok atas, dan N b adalah jumlah siswa kelompok bawah. Harga t hitung yang dihasilkan dibandingkan dengan dengan harga t tabel dengan dk = (Na 1)+(Nb 1) pada taraf kepercayaan 95%. Jika t hitung > t tabel maka daya pembeda untuk soal tersebut adalah signifikan. Persamaan lain yang dapat digunakan untuk menentukan daya pembeda yaitu : DP SA S IA x 100% Keterangan: D p : Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu 4

S A : Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah S : Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah I A : Jumlah skor maksimum salah satu kelompok pada butir soal yang diolah Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda sesuai dengan tabel berikut. Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes Indeks Daya Pembeda Negatif 9% Kriteria Daya Pembeda Sangat buruk, harus 10 % 19 % uruk, sebaiknya 20 % 29 % Agak baik atau cukup 30 % - 49 % aik 50 % ke atas Sangat baik (Karno To, 1996:15) 5

ANALISIS PENGECOH (DISTRACTOR) PENGERTIAN Menganalisis fungsi pengecoh (distractor) dikenal dengan istilah menganalisis pola penyebaran jawaban butir soal pada soal bentuk pilihan ganda. Pola tersebut diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban butir soal atau yang tidak memilih pilihan manapun (blangko). Dari pola penyebaran jawaban butir soal dapat ditentukan apakah pengecoh berfungsi dengan baik atau tidak. Suatu pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5 % pengikut tes. CARA MELAKUKAN ANALISIS PENGECOH Pertimbangan terhadap analisis pengecoh: a. Diterima, karena sudah baik b. Ditolak, karena tidak baik c. Ditulis kembali, karena kurang baik Sebuah pengecoh dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Contoh: Pilihan Jawaban A C * D E O Jumlah Kelompok 5 7 15 3 3 0 33 Atas Kelompok 8 8 6 5 7 3 37 awah 6

Jumlah 13 15 21 8 10 3 70 O = Omitted (tidak menjawab), C* = kunci jawaban Pengecoh A : 13/70 x 100% > 5%, berfungsi : 15/70 x 100% > 5%, berfungsi D : 8/70 x 100% > 5%, berfungsi E : 10/70 x 100% > 5%. berfungsi Untuk tes pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban dan P = 0,8, dilihat dari segi Omitted (O), sebuah butir soal dikatakan baik jika persentase O-nya 10%. 7