Idul Fitri dan Halalbihalal Bersama Mbah Mus

dokumen-dokumen yang mirip
KEMBALI KEPADA FITRAH (MAKNA MINAL AIDIN WAL FAIZIN)

Doa Hari ke 1. Doa Hari ke 2

Bab 1 Hakikat Puasa. Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya:

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

DI BULAN SUCI RAMADHAN

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

Hari Kiamat, Hari Pembalasan

Perdamaian Itu Lebih Baik

Amal-amal Selama Di Bulan Ramadhan

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Janganlah Berlaku Zalim

Pendidikan Agama Islam

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Motivasi Agar Istiqomah

Merasakan Manisnya Keimanan

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Jihad Palsu, Amalan Yang Menipu

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

: :

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Kewajiban Menunaikan Amanah

HIKMAH HALAL BIHALAL

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Modul ke: KESALEHAN SOSIAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi AKUNTANSI.

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Bismillahirrahmanirrahim


3 Wasiat Agung Rasulullah

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Iman Itu Naik dan Turun

Renungan bagi Musafir

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Sebelum Ramadhan Pergi. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Takwa dan Keutamaannya

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

Ramadhan Bulan Pembebasan dari Api Neraka

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

Haji adalah wujud ketundukan seorang Muslim kepada Rabb-nya secara sempurna.

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAHAL BI HALAL PGRI KABUPATEN SEMARANG

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

PUASA SIA-SIA Oleh Nurcholish Madjid

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Bab 1 Keadaan Sepeninggal Ramadan

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Berkawan dengan Orang Shalih

PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir ( edisi Ramadhan 1437 H)

Nilai Harta Seorang Muslim

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

LALUAN KEHIDUPAN

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

FOR KIDS GUIDE BOOK. Dampingi anak menghidupkan bulan Ramadhan

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAHAL BI HALAL KELUARGA BESAR PDAM KABUPATEN SEMARANG

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Pendidikan Agama Islam

Waktu, Bilangan dan Cara Pelaksanaan

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Dosa-dosa Besar Yang Dianggap Biasa

[ Indonesia Indonesian

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

Memahami Maksud dan Tujuan Persaudaraan Seiman

Transkripsi:

Tausiyah Mbah Mus Idul Fitri dan Halalbihalal Bersama Mbah Mus Kegiatan Ma arif NU Cilacap Nabi Muhammad SAW pernah ditanya istri Nabi, Aisyah, mengenai doa apa yang mesti dibaca saat Lailatul Qadar, Nabi Menjawab, Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa fu anni. Doa ini dalam bahasa Indonesia kira-kira, Ya Allah, ya Tuhanku; sungguh Engakau Maha Pengampun, suka mengampuni, maka ampunilah aku. Maha pengampun-nya Allah dan kesukaan-nya mengampuni tidak hanya tercermin dalam asma-asma-nya seperti Al-Ghafuur, al- Ghaffaar, dan Al- Afwu, tetapi juga dapat diketahui melalui banyak firman-nya di al Quran dan sabda Rasul-nya dalam hadishadis-nya. Salah satu firman-nya bahkan menyeru hamba-hamba-nya yang berdosa agar tidak berputus harapan akan pengampunan-nya dan menegaskan bahwa Dia mengampuni dosa-dosa, semuanya (Q39:53). Bahkan sedemikian sukanya Allah mengampuni sehingga Rasul-Nya dalam bahasa sahih bersumber dari sahabat Abu Hurairah dan

riwayat imam Muslim-bersumpah bahwa seandainya kalian semua tidak ada yang berdoa, Allah SWT akan menghilangkan kalian dan menggantinya dengan kaum yang berdosa yang memohon ampun kepada Allah lalu Ia pun mengampuni mereka. Maka, kita melihat lembaga pengampunan Allah yang dapat menghapuskan dosa, begitu banyak. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang menjadikan banyak amalan sebagai penghapus dosa, mulai dari istighfar, shalat, puasa, hingga berbuat baik lainnya, semuanya dapat menghapus dosa. Ini sangat kontras dengan perangai khalifah nya di bumi yang namanya manusia ini. Manusia-setidaknya kebanyakan mereka-dari satu sisi suka berbuat kesalahan, dan disisi lain gampang tersinggung dan sangat sulit memaafkan kesalahan. Bahkan, dalam banyak diantara mereka yang merasa dekat dengan Tuhan pun tidak tampak lebih pemaaf daripada yang lain. Malah sering kali justru lebih terlihat sempit dada dan tengik. Yang aneh, terhadap Allah yang begitu baik dan Maha Pengampun, kita ini begitu hati-hati. Namun kepada sesama manusia yang tersinggung dan begitu sulit memaafkan, kita malah sering sembrono, padahal, dibandingkan dengan dosa yang langsung berhubungan dengan Allah, kesalahan terhadap sesama manusia jauh lebih sulit menghapusnya. Allah tidak akan mengampuni dosa orang yang mengetahui kesalahan kepada saudaranya sesama manusia sebelum saudaranya itu memaafkan. Makna halalbihalal Ada sebuah hadis sahih yang sungguh membuat mukmin yang sehat pikirannya akan merasa khawatir merenungkannya. Yaitu hadis sahih-dari sahabat Abu Hurairah yang diriwatkan oleh Bukhari dan Muslim-tentang betapa tragisnya orang yang saat datang di hari kiamat membawa seabrek (pahala) amal, seperti shalat puasa, dan zakat, sementara ketika hidup di dunia banyak

berbuat kejahatan kepada sesama. Digambarkan, nanti orang yang pernah dicacinya, orang yang pernah difitnahnya, yang pernah dimakan hartanya, yang pernah dilukainya, dan pernah dipukulnya akan beramai-ramai menggerogoti (pahala) amalnya yang banyak itu. Bahkan apabila (pahala) amalnya itu sudah habis dan masih ada orang yang pernah dizalimi dan belum terlunasi dosa orang ini pun akan ditimpukkan kepadanya sebelum akhirnya dia dilempar ke neraka. Orang yang malang ini disebut Rasulullah sebagai orang yang bangkrut yang sebenarnya. Lihatlah orang yang bangkrut itu disebutkan membawa seabrek (pahala) shalat, puasa, dan zakat. Berarti dari sisi ini, dia adalah orang yang taat beribadah. Namun, karena perangainya yang buruk terhadap sesama, justru hasil ibadahnya itu sirna. Maka, bagi kaum beriman, berhati-hati dalam pergaulan itu sangat penting. Kaum beriman tidak hanya mengandalkan amal ibadahnya tanpa menjaga akhlak pergaulannya dengan sesama. Apalagi, karena bangga terhadap amal ibadahnya, lalu merendahkan dan menyepelekan sesamanya. Na idzubillah min dzaalik. Masih ada satu hadis sahih lagi yang senada dengan hadis di atas yang menganjurkan kita segera meminta halal dari orang yang pernah kita zalimi (falyatahallalhu minhu), apakah itu berkenan dengan kehormatannya atau yang lain. Saya pikir, bertolak dari sinilah bermula istilah halal bihalal (menulisnya tidak dipisah-pisah). Anjuran Nabi untuk meminta halal dari saudara kita yang penah kita zalimi tentunya berlaku juga bagi saudara kita. Seperti kita ketahui, kata kita ini assembling dari bahasa Arab. Asalnya halaal-bi-halaal (dalam kamus Arab sendiri, tidak ditemukan entri halaal-bi-halaal ini). Jadi, ini murni rakitan bangsa Indonesia. Semua mempunya makna harfiah halal dengan halal, kemudian menjadi saling menghalalkan.

Begitulah tradisi silaturahmi (Arabnya silaturrahim) di hari raya Idul Fitri pun diisi dengan acara halalbihalal. Saling menghalalkan alias saling memaafkan. Halalbihalal-lah terutama mendorong orang bersemangat melakukan silaturrahim di hari raya Idul Fitri. Sampai-sampai kemudian melahirkan tradisi lain yang kita sebut mudik. Kalau tujuannya saling memaafkan, mengapa halalbihalal ini (hanya) dilakukan di hari raya Idul Fitri atau di bulan Syawal, tidak setiap saat. Boleh jadi ini ada kaitannya dengan watak bangsa kita yang sulit mengaku salah dan sulit memaafkan. Jadi, diperlukan timing yang tepat untuk saling meminta dan memberi maaf. Lalu kapan itu? Nah, tidak ada saat yang lebih tepat melebihi saat setelah puasa Ramadhan. Mengapa? Karena sesuai janji Rasulullah SAW, barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan semata-mata karena iman dan mencari pahala Allah, diampuni dosa-dosanya yang sudah-sudah. Tentunya ini dosa-dosa yang berkaitan dengan Allah langsung. Orang yang tidak mempunyai dosa kepada Allah karena dosadosanya sudah diampuni, dadanya menjadi lapang. Mungkin ini bisa menjelaskan mengapa setelah usai puasa Ramadhan, orangorang Islam menjadi terbuka, ringan menerima maaf, dan mudah memaafkan. Maka, dosa-dosa berat yang diakibatkan kesembronoan dalam pergaulan hidup dengan sesama hamba Allah diharapkan dengan mudah dilebur. Nah, kesempatan bersilaturrahim di hari raya Idul Fitri ini sangat sampai kita lewatkan untuk berhalalbihalal, saling menghalalkan dan saling memaafkan. Sehingga di Lebaran ini, leburkan semua dosa-dosa kita semoga. Selamat Iful Fitri 1435 Hijriah. Mohon maaf lahir batin. (artikel ini telah dimuat di harian Kompas, Sabtu, 26 Juli 2014)

Sumber : KH MUSTOFA BISRI Senin, 28/07/2014 10:00 http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,6-id,53553 -lang,id-c,taushiyah-t,idul+fitri+dan+halahbihalal-.phpx