BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era modern ini perbankan syariah telah menjadi fenomena global,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. sektor tersebut mempunyai andil dalam menambah devisa negara dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan, yaitu: (i) murabahah, (ii) salam dan salam paralel (iii) istishna

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output. Pertumbuhan ekonomi mutlak

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan perekonomian di kehidupan sehari-hari, manusia sangat

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Pertumbuhan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan total output dalam suatu perekonomian. Struktur. perekonomian Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk penyimpanan dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

Kinerja Perekonomian Indonesia dan Amanat Pasal 44 RUU APBN 2012

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses bagaimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat guna menunjang jalannya proses pembangunan.

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. atau gulung tikar, sehingga mengakibatkan meningkatnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran. penting terhadap kualitas perekonomian suatu negara dalam menghadapi

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. adalah berdirinya Bank Syari ah Indonesia. Bank syari ah diminati karena bank

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. properti dapat pula dijadikan sebagai pentujuk mulai membaiknya atau. ekonomi secara umum yang sedang berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun tentang Perbankan(Muhammad 2011:17). Sampai saat ini kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan dan bahan baku industri, penyumbang PDB, penghasil devisa. Menurut data RENSTRA KEMENTAN (2015) dalam lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian yang semakin modern seperti sekarang ini, uang

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah merupakan organisasi profit oriented business yang tidak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, perkembangan perbankan syariah di Indonesia meningkat dengan sangat pesat. Sesuai data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, dari yang asalnya berjumlah 2 Bank Umum Syariah (BUS), 3 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 79 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) pada tahun 2000, saat ini jumlahnya sangat meningkat menjadi 11 BUS, 23 UUS dan 150 BPRS di tahun 2010. Peningkatan tersebut tentunya membawa pengaruh bagi perekonomian Indonesia yang terbukti mampu bertahan dari krisis global setelah adanya perkembangan industri keuangan syariah di tanah air. Hadirnya perbankan syariah tersebut tentunya akan memberikan pengaruh tersendiri sebagai salah satu alternatif bagi masyarakat Indonesia untuk menitipkan dana yang dimilikinya dan menggunakan berbagai produk yang ditawarkan oleh bank syariah. Produk perbankan syariah yang mengacu pada Al-Quran dan hadits tentunya membawa ketenangan tersendiri bagi masyarakat. Di samping itu, kemampuan bank syariah dalam mengelola dana yang dimilikinya yang semakin meningkat juga menjadi daya tarik tersendiri untuk mempertahankan serta meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap industri ini. Salah satu produk yang menjadi unggulan dari perbankan syariah ialah produk pembiayaannya. Produk pembiayaan ini berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank konvensional yang masih menggunakan sistem bunga. Produk pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah terdiri dari 3 jenis yaitu pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, dan prinsip sewa menyewa. Ketiga jenis pembiayaan

tersebut menggunakan akad yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Dari banyaknya jenis dan akad pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah, porsi pembiayaan yang dominan diberikan ialah pembiayaan dengan prinsip jual beli, khususnya melalui akad murabahah yaitu perjanjian jual-beli antara bank dan nasabah di mana Bank Syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah (Muhammad, 2005). Hal ini tentunya bertolak belakang dengan prinsip dari bank syariah itu sendiri yang mengutamakan prinsip bagi hasil. Selama 5 tahun terakhir, pembiayaan murabahah masih mendominasi produk pembiayaan ini. Pembiayaan bagi hasil sendiri yang pada awalnya lebih banyak menggunakan mudharabah daripada musyarakah, pada tahun 2008 mulai bertukar porsinya sehingga sampai saat ini porsi pembiayaan musyarakah lebih banyak dibandingkan dengan pembiayaan mudharabah meskipun jumlah keduanya masih belum mampu menyaingi jumlah pembiayaan murabahah. 40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 Musyarakah Mudharabah Murabahah - 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Gambar 1.1 Perbandingan Alokasi Pembiayaan Bagi Hasil dengan Jual Beli Murabahah sumber : Laporan Perkembangan Perbankan Syariah BI diolah kembali Kondisi tersebut merupakan suatu hal yang perlu dicermati karena prinsip utama dari perbankan syariah itu terletak pada bagi hasilnya. Pembiayaan bagi hasil sendiri memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam peningkatan sektor riil.

Hakiem (2007) menyatakan bahwa mudharabah dan musyarakah memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan sektor riil. Dari tulisannya disimpulkan bahwa bank syariah perlu menggarap sektor riil secara lebih optimal dan matang melalui pembiayaan berdasarkan skema musyarakah/mudharabah. Dengan demikian, bank syariah dapat berperan lebih signifikan di dalam upaya mengatasi permasalahan ekonomi Indonesia. Mengenai peran tersebut, Widyaningsih (2006) dalam bukunya yang berjudul Bank dan Asuransi - menggambarkan suatu skema yang dapat melihat keterkaitan antara peran operasional bank syariah terhadap upaya pembangunan bangsa. Ia menyatakan bahwa tujuan umum dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu terdiri dari dua bagian yaitu kesejahteraan spiritual yang dapat dilihat dari produk perbankan syariah yang menjauhi praktik riba, gharar, dan maisir, serta semua perilaku yang tidak islami dan kesejahteraan materiil yang dinyatakan dengan adanya penciptaan stabilitas ekonomi, penciptaan pertumbuhan lapangan kerja, dan penciptaan pemerataan pendapatan. Kesejahteraan materiil itu dapat dicapai dengan adanya penyaluran dana. Dari keempat indikator tersebut, peran perbankan syariah secara langsung dapat diamati melalui perannya dalam penciptaan pertumbuhan lapangan kerja. Hal ini berkaitan dengan pemberian pembiayaan bank syariah terhadap kegiatan ekonomi sektor riil. Pemberian pembiayaan tersebut dapat berfungsi sebagai tambahan modal kerja bagi para pelaku industri yang nantinya mampu meningkatkan nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan dalam berbagai sektor ekonomi yang tercantum dalam Produk Domestik Bruto. Nilai tersebut dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga dapat dilihat pula seberapa besar peran perbankan syariah dalam meningkatkan nilai tersebut. Di samping itu, dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi pada masing-masing sektor ekonomi yang dibiayai oleh perbankan syariah, secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap peningkatan tenaga kerja Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya produksi yang meningkat sehingga membutuhkan input tenaga kerja -sebagai salah satu faktor produksi- yang lebih banyak agar mampu

memenuhi kebutuhan tersebut. Tidak hanya itu, pemberian pembiayaan kepada usaha tertentu dalam suatu sektor industri secara tidak langsung mampu menciptakan suatu lapangan usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah tertentu. Kondisi ini juga akan menjadi salah satu penyebab yang akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Peningkatan jumlah tenaga kerja yang diserap tersebut akan mengurangi tingkat penggangguran Indonesia yang saat ini masih cukup tinggi nilainya. BPS menyatakan bahwa pada Februari 2010, jumlah penduduk yang bekerja baru mencapai 107,41 juta jiwa dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia. Hal itu berarti jumlah penduduk yang bekerja baru sekitar 45,86% dari jumlah penduduk Indonesia. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja, maka tingkat pengangguran tersebut dapat berkurang dan dapat mengurangi tingkat kemiskinan karena adanya penghasilan yang didapatkan oleh tenaga kerja tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, perbankan syariah memiliki potensi yang cukup besar untuk membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran khususnya melalui pembiayaan bagi hasil yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan sektor riil Indonesia sehingga diperlukan suatu penelitian yang dapat menilai sejauh mana peran perbankan syariah, khususnya melalui program pembiayaannya, dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor riil. Hal ini juga menjadi sasaran utama dari adanya perbankan syariah sesuai dengan tujuan perbankan syariah itu sendiri. Atas dasar itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi di Indonesia 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2008, bank syariah memiliki tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan sosial. Salah satu indikator dari pemerataan kesejahteraan sosial adalah meningkatnya tenaga kerja yang dapat menjadi salah satu faktor peningkatan sektor ekonomi yang tercermin dalam Produk Domestik Bruto. Bank syariah sendiri memiliki beberapa produk yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu produk yang memiliki ciri khas dari bank syariah yang menggunakan prinsip bagi hasil adalah pembiayaan dengan akad mudharabah dan musyarakah. Namun, kedua produk tersebut belum dapat memberikan kontribusi lebih dalam pencapaian tujuan bank syariah karena produk jual beli masih mendominasi. Dari kondisi tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang ingin diteliti oleh penulis. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil bank syariah terhadap peningkatan kinerja sektor ekonomi Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh pembiayaan bagi hasil bank syariah terhadap peningkatan tenaga kerja pada masing-masing sektor ekonomi? 3. Bagaimana pengaruh kinerja sektor ekonomi dalam peningkatan tenaga kerja pada masing-masing sektor ekonomi Indonesia? 1.2.2 Batasan Masalah Data pembiayaan bank syariah yang akan diteliti berfokus pada pembiayaan dengan sistem bagi hasil yang menjadi tujuan utama dari Bank Indonesia, yaitu pembiayaan yang menggunakan akad mudharabah dan musyarakah. Data tenaga kerja yang akan digunakan merupakan jumlah keseluruhan tenaga kerja yang berada pada masing-masing sektor ekonomi yang dibiayai oleh bank syariah sesuai dengan data yang dipublikasikan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Sektor ekonomi yang akan diteliti terdiri dari 9 sektor, yaitu : a. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan b. Sektor pertambangan dan penggalian c. Sektor industri pengolahan d. Sektor listrik, gas, dan air bersih e. Sektor konstruksi f. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran g. Sektor pengangkutan dan komunikasi h. Sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan i. Sektor jasa jasa lainnya Keseluruhan data-data yang diteliti tersebut terbatas pada perkembangan selama 5 tahun terakhir. 1.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diduga terdapat pengaruh pembiayaan bagi hasil bank syariah terhadap peningkatan kinerja sektor ekonomi di Indonesia 2. Diduga terdapat pengaruh pembiayaan bagi hasil bank syariah terhadap peningkatan tenaga kerja pada masing-masing sektor ekonomi 3. Diduga terdapat pengaruh kinerja sektor ekonomi dalam peningkatan tenaga kerja pada masing-masing sektor ekonomi di Indonesia 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil bank syariah terhadap peningkatan kinerja sektor ekonomi Indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bagi hasil bank syariah terhadap penyerapan tenaga kerja pada masing masing sektor ekonomi 3. Untuk mengetahui pengaruh kinerja sektor ekonomi dalam penyerapan tenaga kerja pada masing - masing sektor ekonomi 1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Penelitian ini dapat meningkatkan wawasan pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan teori mengenai bank syariah dan ekonomi serta dapat meningkatkan kemampuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di bidang keuangan dan ekonomi syariah 2. Bagi akademisi Penelitian ini dapat menjadi referensi dan memberikan informasi untuk penyusunan karya ilmiah baik yang berhubungan dengan tugas akademik maupun untuk mengikuti lomba-lomba mengenai keuangan dan ekonomi syariah 3. Bagi industri Penelitian ini dapat memperlihatkan peran bank syariah dalam meningkatkan kinerja sektor sektor ekonomi melalui produk pembiayaannya sehingga dapat mempengaruhi keputusan pimpinan industri untuk meningkatkan pembiayaan melalui bank syariah 4. Bagi perbankan syariah Penelitian ini dapat memberi gambaran mengenai peran bank syariah dalam membangun perekonomian bangsa melalui produkproduk yang ditawarkannya terutama dari produk pembiayaan.

Selain itu, bank syariah juga dapat mempertimbangkan sektorsektor ekonomi yang akan didanai dari produk pembiayaannya tersebut agar tepat sasaran. 5. Bagi pemerintah Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai peran bank syariah dalam meningkatkan perekonomian negara sehingga dapat meningkatkan dukungan pemerintah dalam meningkatkan industri keuangan syariah agar tujuan dari bank syariah itu sendiri dapat terwujud dengan baik.