SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO DANA PENSIUN



dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO DANA PENSIUN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK SYARIAH

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Yth. Direksi atau yang setara pada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi di tempat.

Yth. 1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; dan 2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan; di tempat.

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

- 2 - pengurus sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan mengenai perkoperasian;

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PT JAMSOSTEK (PERSERO)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO)

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.05/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /SEOJK.05/2015 TENTANG PELAPORAN DATA RISIKO ASURANSI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

-5- Laporan Bulanan paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak. ditetapkannya sanksi administratif berupa teguran tertulis ketiga.

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

Yth. 1. Perusahaan Pialang Asuransi; 2. Perusahaan Pialang Reasuransi; dan 3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi di tempat.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/POJK.05/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2018

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

Yth. 1. Konsultan Aktuaria; 2. Akuntan Publik; dan 3. Penilai, di tempat.

2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PELAKSANAAN PENEMPATAN REASURANSI/RETROSESI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31/SEOJK.05/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2018

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

) program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 (satu) 4) program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 (satu)

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2018 TENTANG LAPORAN BERKALA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/POJK.05/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/POJK.05/2013 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 3/POJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26 /SEOJK.05/2017

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN SUSUNAN LAPORAN PERIODIK PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR:../SEOJK.05/2017 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

-2- pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, atau Perusahaan Penjaminan.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

Transkripsi:

Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO DANA PENSIUN Sehubungan dengan amanat ketentuan Pasal 5 ayat (4), Pasal 7 ayat (3), dan Pasal 8 ayat (6) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5575), perlu untuk mengatur ketentuan pelaksanaan mengenai penilaian tingkat risiko, format dan tata cara penyampaian laporan hasil penilaian tingkat risiko, serta format dan tata cara penyampaian rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko bagi dana pensiun dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan sebagai berikut: I. KETENTUAN UMUM 1. Dana Pensiun adalah dana pensiun sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang dana pensiun, tidak termasuk dana pensiun yang seluruh kegiatan usahanya dijalankan berdasarkan prinsip syariah. 2. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. II. PEDOMAN...

- 1 - II. PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENILAIAN TINGKAT RISIKO 1. Penilaian tingkat risiko Dana Pensiun dilakukan dengan memperhatikan materialitas dan signifikansi suatu area risiko terhadap total risiko Dana Pensiun. 2. Penilaian tingkat risiko Dana Pensiun dilakukan dengan memperhitungkan riwayat risiko yang pernah terjadi dan probabilitas terjadinya suatu risiko di masa yang akan datang. 3. Penilaian tingkat risiko untuk setiap jenis Dana Pensiun disusun sesuai pedoman sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran OJK ini. 4. Laporan Hasil Penilaian Tingkat Risiko harus disusun dan ditandatangani oleh pengurus yang membawahkan fungsi manajemen risiko dan diketahui oleh ketua pengurus. 5. Laporan Hasil Penilaian Tingkat Risiko untuk Dana Pensiun harus disusun sesuai format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran OJK ini. III. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT ATAS PENILAIAN TINGKAT RISIKO 1. Rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko ditandatangani oleh pengurus. 2. Rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko Dana Pensiun disusun sesuai format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran OJK ini. IV. TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PENILAIAN TINGKAT RISIKO DAN RENCANA TINDAK LANJUT ATAS PENILAIAN TINGKAT RISIKO 1. Laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko disampaikan kepada OJK secara online melalui sistem jaringan komunikasi data OJK. 2. Dalam hal sistem jaringan komunikasi data OJK belum tersedia, laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko disampaikan secara online melalui surat elektronik (email) resmi Dana Pensiun dengan melampirkan softcopy laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian...

- 2 - penilaian tingkat risiko dalam format spreadsheet ke rbs.dapen@ojk.go.id. 3. Dalam hal OJK mengalami gangguan teknis pada saat batas waktu penyampaian laporan hasil penilaian tingkat risiko atau rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko sehingga: a. Dana Pensiun tidak dapat menyampaikan laporan hasil penilaian tingkat risiko atau rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko secara online sebagaimana dimaksud pada angka 1 atau angka 2; dan/atau b. OJK tidak dapat menerima laporan hasil penilaian tingkat risiko atau rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko secara online sebagaimana dimaksud pada angka 1 atau angka 2, OJK mengumumkan secara tertulis kepada Dana Pensiun pada hari yang sama setelah terjadinya gangguan teknis dan Dana Pensiun wajib menyampaikan softcopy laporan hasil penilaian tingkat risiko atau rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko dalam format spreadsheet secara offline paling lambat pada hari kerja berikutnya. 4. Dalam hal terjadi gangguan teknis sebagaimana dimaksud pada angka 3, Dana Pensiun menyampaikan softcopy laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko dalam format spreadsheet secara offline sebagaimana dimaksud pada angka 3, melalui surat yang ditandatangani oleh pengurus dan ditujukan kepada: Otoritas Jasa Keuangan u.p. Direktur Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagakerjaan Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2 4 Jakarta 10710 5. Penyampaian softcopy laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko dalam format spreadsheet secara offline sebagaimana dimaksud pada angka 3, dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut: a. diserahkan langsung ke kantor OJK sebagaimana dimaksud pada angka 4; b. dikirim melalui kantor pos secara tercatat; atau c. dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman/titipan. 6. Dana...

- 3-6. Dana Pensiun dinyatakan telah menyampaikan laporan hasil penilaian tingkat risiko dan rencana tindak lanjut atas penilaian tingkat risiko dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk penyampaian secara online melalui sistem jaringan komunikasi data OJK, dibuktikan dengan tanda terima dari OJK; b. untuk penyampaian secara online melalui email, dibuktikan dengan email tanda terima dari OJK; atau c. untuk penyampaian secara offline, dibuktikan dengan: 1) surat tanda terima dari OJK, apabila laporan diserahkan langsung ke kantor OJK sebagaimana dimaksud pada angka 4; atau 2) tanda terima pengiriman dari kantor pos atau perusahaan jasa pengiriman/titipan, apabila laporan dikirim melalui kantor pos atau perusahaan jasa pengiriman/titipan. V. PENUTUP Ketentuan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Januari 2015 KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERASURANSIAN, DANA PENSIUN, LEMBAGA PEMBIAYAAN, DAN LEMBAGA JASA KEUANGAN LAINNYA OTORITAS JASA KEUANGAN, Ttd. FIRDAUS DJAELANI

- 4 - LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2 /SEOJK.05/2015 TENTANG PENILAIAN TINGKAT RISIKO DANA PENSIUN

- 5 - PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO DANA PENSIUN DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...2 A. Pengertian dan Skala Penilaian Tingkat Risiko... 2 B. Tujuan Pedoman Penilaian Tingkat Risiko... 3 C. Prinsip Umum Penilaian Tingkat Risiko... 3 BAB II : PROSES PERHITUNGAN TINGKAT RISIKO...5 A. Gambaran Umum Perhitungan Tingkat Risiko... 5 B. Penilaian Risiko Bawaan... 5 C. Penilaian Manajemen dan Pengendalian... 6 D. Penentuan Nilai Risiko Bersih... 6 E. Penentuan Nilai Risiko Dukungan Dana... 8 F. Penentuan Nilai Risiko Keseluruhan... 8 BAB III : PENILAIAN TINGKAT RISIKO PER JENIS RISIKO...11 A. Risiko Kepengurusan... 11 B. Risiko Tata Kelola... 13 C. Risiko Strategi... 16 D. Risiko Operasional... 18 E. Risiko Aset dan Liabilitas... 23 F. Risiko Dukungan Dana... 27 Contoh Perhitungan Tingkat Risiko Dana Pensiun (DPPK PPMP)..29 Contoh Perhitungan Tingkat Risiko Dana Pensiun (DPPK PPIP)....30 Contoh Perhitungan Tingkat Risiko Dana Pensiun (DPLK)...31

- 6 - BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN DAN SKALA PENILAIAN TINGKAT RISIKO Dalam kegiatan penyelenggaraan usaha, Dana Pensiun menghadapi berbagai risiko yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan Dana Pensiun. Dana Pensiun perlu menerapkan manajemen risiko untuk meminimalkan risiko yang dihadapi. Salah satu bagian dari manajemen risiko adalah melakukan pengukuran dan penilaian risiko. Tujuan dari penilaian risiko adalah menentukan probabilitas Dana Pensiun akan mengalami kegagalan. Kegiatan penilaian risiko hendaknya dilakukan secara berkelanjutan dan selalu dilakukan pemutakhiran secara berkala oleh Dana Pensiun. Sesuai dengan ketentuan, Dana Pensiun wajib menyampaikan hasil penilaian risiko Dana Pensiun kepada OJK paling kurang satu kali dalam setahun. Probabilitas Dana Pensiun akan mengalami kegagalan dicerminkan dalam nilai risiko dan tingkat risiko. Tingkat risiko dikelompokkan menjadi lima level yaitu rendah, sedang-rendah, sedang-tinggi, tinggi, dan sangat tinggi. Adapun nilai risiko memiliki rentang nilai 0 s.d. 4. Semakin tinggi nilai risiko, maka semakin besar kemungkinan Dana Pensiun akan mengalami kegagalan. Sebaliknya, apabila nilai risiko semakin rendah maka kemungkinan Dana Pensiun mengalami kegagalan juga semakin kecil. Nilai risiko dan tingkat risiko dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Nilai Risiko dan Tingkat Risiko Nilai Risiko Tingkat Risiko Penjelasan (NR) 0 < NR 1 Rendah Probabilitas kegagalan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya relatif rendah. Dana Pensiun diindikasikan sangat sehat dan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kepada peserta. 1 < NR 1,5 Sedang Rendah Probabilitas kegagalan Dana Pensiun

- 7 - Nilai Risiko (NR) Tingkat Risiko Penjelasan dalam memenuhi kewajibannya berada di tingkat sedang ke arah rendah. Secara umum Dana Pensiun sehat tetapi terdapat potensi kegagalan untuk memenuhi kewajibannya kepada peserta. 1,5 < NR 2 Sedang Tinggi Probabilitas kegagalan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya berada di tingkat sedang ke arah tinggi. Secara umum Dana Pensiun kurang sehat dan terdapat potensi kegagalan yang cukup kecil untuk memenuhi kewajibannya kepada peserta. 2 < NR 3 Tinggi Probabilitas kegagalan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya berada di tingkat tinggi. Secara umum Dana Pensiun tidak sehat dan memiliki potensi kegagalan yang cukup besar dalam memenuhi kewajiban kepada peserta. 3 < NR 4 Sangat Tinggi Probabilitas kegagalan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya berada di tingkat sangat tinggi. Secara umum Dana Pensiun tidak sehat dan memiliki potensi kegagalan yang sangat besar dalam memenuhi kewajiban kepada peserta. B. TUJUAN PEDOMAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO Pedoman ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi pengurus Dana Pensiun dalam melakukan penilaian tingkat risiko Dana Pensiun. C. PRINSIP UMUM PENILAIAN TINGKAT RISIKO Manajemen Dana Pensiun perlu memperhatikan prinsip umum sebagai berikut:

- 8-1. Berbasis risiko Penilaian tingkat risiko dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi probabilitas kegagalan Dana Pensiun untuk mencapai tujuannya. 2. Materialitas Dana Pensiun perlu memperhatikan materialitas dan signifikansi risiko bawaan dan manajemen pengendalian dari setiap jenis risiko yang ada. Penentuan materialitas dan signifikansi tersebut didasarkan pada data dan informasi yang memadai mengenai faktor yang mempengaruhi tingkat risiko Dana Pensiun. 3. Komprehensif Proses penilaian tingkat risiko dilakukan terhadap seluruh area risiko Dana Pensiun melalui analisis yang terstruktur dan terintegrasi.

- 9 - BAB II PROSES PERHITUNGAN TINGKAT RISIKO A. GAMBARAN UMUM PERHITUNGAN TINGKAT RISIKO Perhitungan tingkat risiko didasarkan pada faktor sebagai berikut: 1. Risiko bawaan, yaitu seluruh risiko yang melekat dalam setiap jenis kegiatan Dana Pensiun; 2. Manajemen dan pengendalian, yaitu hal-hal yang dapat dilakukan oleh pengurus dan dewan pengawas untuk meminimalkan tingkat risiko bawaan; dan 3. Dukungan dana, yaitu pendanaan yang tersedia yang menggambarkan kemampuan Dana Pensiun untuk memenuhi kewajibannya dan mempertahankan usahanya. Kerangka kerja sistem penilaian risiko dapat digambarkan sebagai berikut: Strategi Risiko Bawaan Operasional Aset dan Liabilitas Manajemen & Pengendalian Kepengurusan Risiko Bersih Tata Kelola Nilai Risiko Keseluruhan Dukungan Dana B. PENILAIAN RISIKO BAWAAN Risiko bawaan adalah risiko yang melekat dalam kegiatan Dana Pensiun, tanpa mempertimbangkan aspek manajemen dan pengendalian yang dilakukan oleh Dana Pensiun tersebut. Seluruh risiko bawaan yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan Dana Pensiun untuk memenuhi kewajibannya, terutama secara keuangan, masuk dalam ukuran risiko bawaan ini. Risiko bawaan Dana Pensiun sangat dipengaruhi oleh karakteristik dan kompleksitas Dana Pensiun, jenis Dana Pensiun, dan jenis program

- 10 - pensiun. Risiko bawaan juga dipengaruhi oleh kegiatan operasional Dana Pensiun. Semakin beragam dan tinggi volume kegiatan operasional, semakin tinggi risiko bawaan Dana Pensiun. Adapun profil risiko Dana Pensiun menentukan seberapa besar tingkat risiko bawaan yang siap diterima dengan pertimbangan dukungan dana yang dibutuhkan. Penilaian risiko bawaan Dana Pensiun dilakukan secara terpisah dari manajemen dan pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Dengan kata lain, dalam penilaian risiko bawaan ini, pengurus hanya menilai risiko yang mungkin akan muncul dalam penyelenggaraan suatu Dana Pensiun tanpa memperhatikan apakah risiko tersebut benarbenar terjadi atau tidak terjadi karena adanya manajemen dan pengendalian risiko yang kuat. C. PENILAIAN MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN Aspek manajemen dan pengendalian mengacu pada bagaimana cara Dana Pensiun mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko bawaannya. Dalam praktik, hal ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan dan prosedur, sistem yang diaplikasikan, praktik administrasi dan pengawasan yang diterapkan. Penilaian manajemen dan pengendalian dimaksudkan untuk menilai mekanisme atau sistem manajemen dan pengendalian untuk setiap risiko bawaan yang terekspos kepada Dana Pensiun. Aspek yang diperhitungkan dalam penilaian ini antara lain kepedulian manajemen terhadap risiko serta sistem pengendalian yang dimilikinya termasuk kerangka manajemen risiko yang dimiliki dan diterapkan dana pensiun. Hasil penilaian manajemen dan pengendalian akan menjadi faktor pengurang risiko bawaan untuk menjadi risiko bersih. D. PENENTUAN NILAI RISIKO BERSIH Penentuan nilai risiko bersih dilakukan untuk dua tahap yaitu pengukuran risiko bersih untuk setiap jenis risiko dan pengukuran total nilai risiko bersih. 1. Pengukuran nilai risiko bersih untuk setiap jenis risiko Nilai risiko bersih pada dasarnya merupakan nilai risiko bawaan setelah memperhitungkan manajemen dan pengendalian. Nilai risiko tersebut adalah rata-rata nilai risiko bawaan dan nilai manajemen dan pengembalian.

- 11 - Risiko Bersih = (Risiko Bawaan + Manajemen dan Pengendalian) 2 Perhitungan risiko bersih di atas dilakukan untuk risiko strategi, risiko operasional, dan risiko aset dan liabilitas. Risiko tata kelola dan kepengurusan merupakan nilai risiko bersih dan tidak ada pengurang dari manajemen dan pengendalian. 2. Pengukuran total nilai risiko bersih Setelah nilai risiko bersih diperoleh untuk semua jenis risiko, maka dilakukan pengukuran total nilai risiko bersih dengan melakukan pembobotan untuk setiap jenis risiko. Bobot untuk setiap jenis risiko disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2 Bobot Risiko No Jenis Risiko Bobot (%) Bobot (%) Bobot (%) PPMP 1 PPIP 2 DPLK 3 1 Kepengurusan 15 15 15 2 Tata kelola 15 20 20 3 Strategi 15 10 10 4 Operasional 25 25 25 5 Aset dan Catatan : Liabilitas 30 30 30 TOTAL 100 100 100 1. Program Pensiun Manfaat Pasti 2. Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti 3. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Total nilai risiko bersih dihitung dengan rumus sebagai berikut: Total nilai risiko bersih = 4 5 NR i 1 4 i x Bobot i i adalah jenis risiko sebagaimana tercantum pada tabel 2.

- 12 - E. PENENTUAN NILAI RISIKO DUKUNGAN DANA Nilai dukungan dana mencerminkan kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya. Dalam menentukan dukungan dana, Dana Pensiun mempertimbangkan aspek kemampuan pendanaan dan sumber penambahan dana. Nilai risiko dukungan dana dihitung dengan melakukan pembobotan atas aspek kemampuan pendanaan dan sumber penambahan dana. Pembobotan kedua aspek tersebut berbeda untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) maupun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Pembobotan kemampuan pendanaan dan sumber penambahan dana dilakukan sesuai dengan tabel berikut: Tabel 3 Bobot Risiko Dukungan Dana No Komponen Bobot (%) Bobot (%) Bobot (%) PPMP DPPK PPIP DPLK 1 Kemampuan Pendanaan 2 Tambahan Pendanaan 50 10 0 50 90 0 TOTAL 100 100 0 Total nilai risiko Dukungan Dana = 4 2 NR i 1 4 i x Bobot i i adalah komponen dukungan dana sebagaimana tercantum pada tabel 3. F. PENENTUAN NILAI RISIKO KESELURUHAN Nilai risiko keseluruhan mencerminkan probabilitas kegagalan Dana Pensiun secara menyeluruh. Nilai risiko keseluruhan dihitung berdasarkan total nilai risiko bersih dengan memperhitungkan dukungan dana.

- 13 - Bobot untuk menghitung nilai risiko keseluruhan Dana Pensiun adalah: Tabel 4 Bobot Risiko Keseluruhan No Komponen Bobot (%) Bobot (%) Bobot (%) PPMP DPPK PPIP DPLK 1 Total Nilai Risiko Bersih 2 Nilai Risiko Dukungan Dana 50 60 100 50 40 0 TOTAL 100 100 100 selanjutnya nilai risiko keseluruhan dihitung dengan cara menjumlahkan dan membobot total nilai risiko bersih dengan nilai risiko dukungan dana dengan rumus sebagai berikut: 4 4 4 NRK= (TNRB xbobot ) (NRDD xbobot ) NRK TNRB = Nilai risiko keseluruhan TNRB = Total Nilai Risiko Bersih NRDD = Nilai Risiko Dukungan Dana Secara lengkap, formula perhitungan nilai risiko keseluruhan disajikan dalam tabel berikut: Jenis Risiko Risiko Bawaan (RB) NRDD Tabel 5 Penilaian Risiko Manajemen & Pengendalian (MP) Risiko Bersih Bobot Risiko (%) DPPK PPMP DPPK PPIP DPLK 1. Kepengurusan (0-4) 15 15 15 2. Tata Kelola (0-4) 15 20 20 3. Strategi (0-4) (0-4) (0-4) 15 10 10 4. Operasional (0-4) (0-4) (0-4) 25 25 25 5. Aset dan Liabilitas (0-4) (0-4) (0-4) 30 30 30 Total Nilai Risiko Bersih 100 100 100 1. Kemampuan Pendanaan (0-4) 50 10 0 2. Tambahan (0-4) 50 90 0

- 14 - Jenis Risiko Pendanaan Risiko Bawaan (RB) Manajemen & Pengendalian (MP) Risiko Bersih Bobot Risiko (%) DPPK PPMP DPPK PPIP DPLK Dukungan Dana 100 100 0 1. Total Nilai Risiko Bersih 2. Nilai Risiko Dukungan Dana (0-4) 50 60 100 (0-4) 50 40 0 Nilai Risiko Keseluruhan (0-4) 100 100 100

- 15 - BAB III PENILAIAN TINGKAT RISIKO PER JENIS RISIKO Bab ini memberikan pedoman bagi Dana Pensiun dalam melakukan penilaian tingkat risiko per jenis risiko. Jenis risiko yang terdapat pada Dana Pensiun adalah risiko kepengurusan, risiko tata kelola, risiko strategi, risiko operasional, risiko aset dan liabilitas, dan risiko dukungan dana. A. RISIKO KEPENGURUSAN Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Dana Pensiun dalam mencapai tujuan Dana Pensiun akibat kegagalan Dana Pensiun dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Yang dimaksud pengurus dalam pedoman ini meliputi pengurus dan dewan pengawas. Risiko yang muncul dari kepengurusan akan berpengaruh terhadap kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya kepada peserta dan stakeholder lainnya. Topik yang dinilai dalam risiko ini adalah sebagai berikut: 1) Penunjukan dan pemberhentian Dalam topik ini area yang dinilai antara lain prosedur dan legalitas dokumen terkait dengan penunjukan dan pemberhentian tersebut. 2) Komposisi dan proporsi Dalam topik ini area yang dinilai antara lain kesesuaian jumlah dan komposisi pengurus dan kejelasan struktur dan uraian jabatannya. 3) Kompetensi dan integritas Dalam topik ini area yang dinilai antara lain hasil uji kemampuan dan kepatutan, pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan, serta perilaku pengurus. 4) Kepemimpinan Dalam topik ini area yang dinilai antara lain visi dan misi serta karakteristik dari pengurus. Berikut adalah indikasi umum risiko kepengurusan untuk setiap rentang nilai risiko: 1. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Kepengurusan Rendah (0 < NR 1) a. Penunjukan dan/atau pemberhentian pengurus sangat memadai.

- 16 - b. Komposisi dan proporsi pengurus telah mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan Dana Pensiun. c. Kompetensi dan integritas pengurus sangat memadai dan menunjang tugas dan wewenang pengurus. d. Kepemimpinan pengurus sangat baik. 2. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Kepengurusan Sedang Rendah (1 < NR 1,5) a. Penunjukan dan/atau pemberhentian pengurus memadai. b. Komposisi dan proporsi Pengurus telah mencukupi, namun terdapat indikasi kurang sesuai dengan kebutuhan Dana Pensiun. c. Kompetensi dan integritas pengurus memadai dan menunjang tugas dan wewenang pengurus. d. Kepemimpinan pengurus baik. 3. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Kepengurusan Sedang Tinggi (1,5 < NR 2) a. Penunjukan dan/atau pemberhentian pengurus dilakukan kurang memadai. b. Komposisi dan proporsi pengurus kurang mencukupi. c. Kompetensi dan integritas pengurus kurang memadai dan kurang menunjang tugas dan wewenang pengurus. d. Kepemimpinan pengurus cukup. 4. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Kepengurusan Tinggi (2 < NR 3) a. Penunjukan dan/atau pemberhentian pengurus dilakukan dengan proses dan dokumentasi tidak memadai. b. Komposisi dan proporsi pengurus tidak mencukupi. c. Kompetensi dan integritas pengurus tidak memadai dan tidak menunjang tugas dan wewenang pengurus. d. Kepemimpinan pengurus kurang baik. 5. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Kepengurusan Sangat Tinggi (3 < NR 4) a. Penunjukan dan/atau pemberhentian pengurus dilakukan dengan proses dan dokumentasi sangat tidak memadai. b. Komposisi dan proporsi pengurus sangat tidak mencukupi kebutuhan Dana Pensiun. c. Kompetensi dan integritas pengurus sangat tidak memadai dan menghambat terlaksananya tugas dan wewenang pengurus.

- 17 - d. Kepemimpinan pengurus tidak baik. B. RISIKO TATA KELOLA Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Dana Pensiun. Topik yang dinilai dalam risiko ini adalah sebagai berikut: 1) Pedoman tata kelola Hal-hal yang dinilai dalam topik ini antara lain ketersediaan dan kelengkapan pedoman tata kelola, proses penyusunan tata kelola, penerapan pedoman tata kelola dan evaluasi penerapan pedoman tata kelola. 2) Keterbukaan (transparansi) Hal-hal yang dinilai dalam topik ini antara lain keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai Dana Pensiun. 3) Akuntabilitas Hal-hal yang harus dinilai antara lain penetapan fungsi, kegiatan dan tugas, pedoman prilaku, sistem pendeteksian awal, penghargaan dan hukuman, serta struktur pengendalian internal. 4) Responsibilitas Dalam topik ini, hal-hal yang perlu dinilai antara lain tanggung jawab kepada peserta, tanggung jawab kepada pemberi kerja dan/atau pemegang saham dari pemberi kerja, dan tanggung jawab sosial. 5) Independensi Area yang harus dinilai antara lain ada tidaknya benturan kepentingan (conflict of interest) dan intervensi pendiri, dewan pengawas, atau pihak lain. 6) Kewajaran dan kesetaraan Dalam topik ini, hal-hal yang harus dinilai antara lain kerja sama dengan mitra bisnis, perlakuan terhadap peserta, dan perlakuan terhadap karyawan. 7) Manajemen risiko Hal-hal yang harus dievaluasi untuk topik ini antara lain ketersediaan pedoman manajemen risiko, unit pengendalian manajemen risiko, dan penerapan manajemen risiko.

- 18 - Berikut adalah indikasi umum risiko tata kelola untuk setiap rentang nilai risiko: 1. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Tata Kelola Sangat Baik (Rendah) (0 < NR 1) a. Pedoman Tata Kelola yang dimiliki Dana Pensiun sangat memadai. b. Dana Pensiun melaksanakan prinsip keterbukaan dengan sangat baik. c. Dana Pensiun melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan sangat baik. d. Dana Pensiun melaksanakan prinsip tanggung jawab dengan sangat baik. e. Dana Pensiun melaksanakan prinsip independensi dengan sangat baik. f. Dana Pensiun melaksanakan prinsip kewajaran dan kesetaraan dengan sangat baik. g. Dana Pensiun melaksanakan prinsip manajemen risiko dengan sangat baik. 2. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Tata Kelola Baik (Sedang Rendah) (1 < NR 1,5) a. Pedoman Tata Kelola yang dimiliki Dana Pensiun memadai b. Dana Pensiun melaksanakan prinsip keterbukaan dengan baik. c. Dana Pensiun melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan baik. d. Dana Pensiun melaksanakan prinsip tanggung jawab dengan baik. e. Dana Pensiun melaksanakan prinsip independensi dengan baik. f. Dana Pensiun melaksanakan prinsip kewajaran dan kesetaraan dengan baik. g. Dana Pensiun melaksanakan prinsip manajemen risiko dengan baik. 3. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Tata Kelola Cukup Baik (Sedang Tinggi) (1,5 < NR 2) a. Pedoman Tata Kelola yang dimiliki Dana Pensiun cukup memadai. b. Dana Pensiun melaksanakan prinsip keterbukaan dengan cukup baik. c. Dana Pensiun melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan cukup baik. d. Dana Pensiun melaksanakan prinsip tanggung jawab dengan cukup baik.

- 19 - e. Dana Pensiun melaksanakan prinsip independensi dengan cukup baik. f. Dana Pensiun melaksanakan prinsip kewajaran dan kesetaraan dengan cukup baik. g. Dana Pensiun melaksanakan prinsip manajemen risiko dengan cukup baik. 4. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Tata Kelola Kurang Baik (Tinggi) (2 < NR 3) a. Pedoman Tata Kelola yang dimiliki Dana Pensiun kurang memadai. b. Dana Pensiun melaksanakan prinsip keterbukaan dengan kurang baik c. Dana Pensiun melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan kurang baik. d. Dana Pensiun melaksanakan prinsip tanggung jawab dengan kurang baik. e. Dana Pensiun melaksanakan prinsip independensi dengan kurang baik. f. Dana Pensiun melaksanakan prinsip kewajaran dan kesetaraan dengan kurang baik. g. Dana Pensiun melaksanakan prinsip manajemen risiko dengan kurang baik. 5. Indikasi Dana Pensiun dengan Risiko Tata Kelola Buruk (Sangat Tinggi) (3 < NR 4) a. Pedoman tata kelola Dana Pensiun tidak tersedia atau cenderung tidak memadai. b. Dana Pensiun tidak melaksanakan prinsip keterbukaan kepada stakeholder dana pensiun. c. Dana Pensiun tidak melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam penyelenggaraan dana pensiun. d. Dana Pensiun tidak melaksanakan prinsip responsibilitas dalam penyelenggaraan dana pensiun. e. Dana Pensiun tidak melaksanakan prinsip independensi dalam penyelenggaraan dana pensiun. f. Dana Pensiun tidak melaksanakan prinsip kewajaran dan kesetaraan dalam penyelenggaraan dana pensiun. g. Dana Pensiun tidak melaksanakan prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan dana pensiun.

- 20 - C. RISIKO STRATEGI Risiko strategi adalah potensi kegagalan Dana Pensiun dalam merealisasikan kewajiban kepada peserta akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan yang tepat, dan/atau kurang responsifnya Dana Pensiun terhadap perubahan eksternal. Penilaian risiko strategi terdiri dari penilaian risiko bawaan dan penilaian manajemen pengendalian. Topik yang dinilai dalam risiko bawaan dari risiko strategi adalah sebagai berikut: 1) Kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis Dalam topik ini, hal-hal yang perlu dinilai antara lain kesesuaian visi, misi, dan arah bisnis Dana Pensiun (DPLK), kesesuaian desain program Dana Pensiun dengan kondisi lingkungan Dana Pensiun, dan kesesuaian strategi Dana Pensiun dengan desain program Dana Pensiun. 2) Posisi strategis (strategic position) Dana Pensiun (DPLK) Hal yang perlu dinilai antara lain kecukupan analisis kompetitor, kesiapan Dana Pensiun dalam menghadapi perubahan ekonomi secara makro, risiko reputasi, dan rencana diversifikasi yang akan dilakukan Dana Pensiun. Topik yang dinilai dalam manajemen dan pengendalian adalah sebagai berikut: 1) Proses penyusunan dan penetapan strategi Dalam topik ini, hal-hal yang perlu dinilai antara lain perumusan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko yang dapat diterima, keterlibatan pihak terkait dalam penyusunan desain dan strategi Dana Pensiun, dan pengawasan aktif dewan pengawas dan pengurus. 2) Penerapan rencana strategi. Hal ini antara lain dapat dinilai dari pemahaman pendiri, pengurus, dan dewan pengawas Dana Pensiun, pemahaman pejabat satu tingkat di bawah pengurus, dan dari indikator keberhasilan (key performance indicator).

- 21 - Berikut adalah indikasi umum risiko strategi untuk setiap rentang nilai risiko pada risiko bawaan maupun manajemen dan pengendalian: RISIKO BAWAAN 1. Indikasi Risiko Strategi Dana Pensiun dengan Risiko Bawaan Rendah (0 < NR 1) a. Strategi yang dimiliki dan dijalankan Dana Pensiun sangat sesuai dengan kondisi lingkungannya. b. Kebijakan Dana Pensiun yang diterapkan sangat sesuai dengan posisi strategis Dana Pensiun. 2. Indikasi Risiko Strategi Dana Pensiun dengan Risiko Bawaan Sedang Rendah (1 < NR 1,5) a. Strategi yang dimiliki dan dijalankan Dana Pensiun sesuai dengan kondisi lingkungannya. b. Kebijakan Dana Pensiun yang diterapkan sesuai dengan posisi strategis Dana Pensiun. 3. Indikasi Risiko Strategi Dana Pensiun dengan Risiko Bawaan Sedang Tinggi (1,5 < NR 2) a. Strategi yang dimiliki dan dijalankan Dana Pensiun cukup sesuai dengan kondisi lingkungannya. b. Kebijakan Dana Pensiun yang diterapkan cukup sesuai dengan posisi strategis Dana Pensiun. 4. Indikasi Risiko Strategi Dana Pensiun dengan Risiko Bawaan Tinggi (2 < NR 3) a. Strategi yang dimiliki dan dijalankan Dana Pensiun kurang sesuai dengan kondisi lingkungannya. b. Kebijakan Dana Pensiun yang diterapkan kurang sesuai dengan posisi strategis Dana Pensiun. 5. Indikasi Risiko Strategi Dana Pensiun dengan Risiko Bawaan Sangat Tinggi (3 < NR 4) a. Strategi yang dimiliki dan dijalankan Dana Pensiun tidak sesuai dengan kondisi lingkungannya. b. Kebijakan Dana Pensiun yang diterapkan tidak sesuai dengan posisi strategis Dana Pensiun.

- 22 - MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN 1. Indikasi Dana Pensiun dengan Manajemen dan Pengendalian atas Risiko Strategi Sangat Kuat (0 < MP 1) a. Proses penyusunan dan penetapan strategi yang dibuat Dana Pensiun sangat baik. b. Penerapan rencana strategi Dana Pensiun dilakukan dengan sangat baik. 2. Indikasi Dana Pensiun dengan Manajemen dan Pengendalian atas Risiko Strategi Kuat (1 < MP 1,5) a. Proses penyusunan dan penetapan strategi yang dibuat Dana Pensiun baik. b. Penerapan rencana strategi Dana Pensiun dilakukan dengan baik. 3. Indikasi Dana Pensiun dengan Manajemen dan Pengendalian atas Risiko Strategi Cukup (1,5 < MP 2) a. Proses penyusunan dan penetapan strategi yang dibuat Dana Pensiun cukup baik. b. Penerapan rencana strategi dilakukan Dana Pensiun dengan cukup baik. 4. Indikasi Dana Pensiun dengan Manajemen dan Pengendalian atas Risiko Strategi Lemah (2 < MP 3) a. Proses penyusunan dan penetapan strategi yang dibuat Dana Pensiun kurang baik. b. Penerapan rencana strategi dilakukan Dana Pensiun dengan kurang baik. 5. Indikasi Dana Pensiun dengan Manajemen dan Pengendalian atas Risiko Strategi Sangat Lemah (3 < MP 4) a. Dana Pensiun tidak memiliki strategi dalam menjalankan bisnisnya. b. Tidak ada rencana strategi yang dibuat Dana Pensiun. D. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah potensi kegagalan Dana Pensiun dalam merealisasikan kewajiban kepada peserta sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi, dan/atau adanya kejadian yang berasal dari luar lingkungan industri. Penilaian risiko operasional terdiri dari penilaian risiko bawaan dan penilaian manajemen dan pengendalian.