BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat memberikan perubahan dan kemajuan dalam berbagai kehidupan. Di era informasi yang maju seperti sekarang ini menuntut kita untuk mengikuti perkembangan teknologi yang serba moderen. Dalam rangka mengikuti perkembangan zaman tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Perencanaan pendidikan dan perencanaan tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaan pendidikan di negeri ini yang tanggap akan perubahan zaman diperlukan kualitas pendidikan yang baik agar terciptanya sumber daya manusia yang cerdas, unggul dan mampu berdaya saing tinggi. Tantangan dunia yang semakin unggul akan segala teknologi mendorong kita untuk bisa memunculkan ide-ide yang kreatif untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan visi pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa: Visi pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan suatu yang mutlak dan harus dipenuhi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hampir semua keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Menurut Sadirman 1

2 (2001:12) Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar dengan tujuan yang sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik. Peranan pendidikan dalam era pembangunan salah satunya adalah membangun kualitas sumber daya manusia. Dengan kualitas sumber daya manusia yang unggul, kreatif, inovatif, memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi, ketrampilan serta berwawasan yang luas dan mendalam diharapkan mampu membawa perubahan dalam pembangunan di negeri ini. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memberikan sumbangan sangat besar terhadap pembangunan bangsa yaitu diharapkan setelah seseorang selesai menempuh pendidikan, maka orang tersebut akan melanjutkan kehidupan dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja. Bekerja dalam suatu instansi maupun perusahaan tidak hanya berdasarkan ilmu pengetahuan saja yang dimiliki ketika ditempuh saat pendidikan, akan tetapi perlu adanya keterampilan yang memadai supaya seseorang bisa bekerja sesuai dengan harapan. Akan tetapi pada kenyataannya banyak lulusan pendidikan bekerja tidak sesuai dengan apa yang dia peroleh ketika menempuh pendidikan dibangku kuliah. Realitas yang ada bahwa sangat tingginya angka pengangguran terdidik yang semakin memprihatinkan dan sangat terbatas lapangan pekerjaan yang ada, nampaknya masih belum mampu menyadarkan mahasiswa untuk mengubah orientasinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi masih berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Hal semacam ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menangkap peluang yang ada untuk berwirausaha. Dengan berwirausaha maka seseorang dapat menyalurkan ide-ide kreatif, keterampilan atau bakat yang dimiliki, dan dengan wirausaha bisa menjadi suatu alternatif solusi dalam mengatasi masalah pengangguran di kelompok lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Akan tetapi pada kenyataan yang ada aplikasi wirausaha saat ini yang dimiliki oleh mahasiswa masih sangat rendah. Terbukti dari 231,83 juta jiwa penduduk Indonesia, baru 4,6 juta saja yang

3 berwirausaha. Jumlah itu masih cukup rendah atau jika baru diprosentasekan baru dua persen dari total jumlah penduduk. Rendahnya aplikasi berwirausaha mahasiswa dipengaruhi oleh sistem pembelajaran yang ada di Perguruan Tinggi masih terfokus bagaimana menyiapkan mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Rendahnya aplikasi wirausaha mahasiswa tersebut diketahui dari data Kementrian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) yang mencatat bahwa 60,87 % lulusan SLTA dan 83,18 % lulusan perguruan tinggi lebih berminat menjadi pekerja atau karyawan kantor daripada berwirausaha (Sutarto, 2011:57). Banyaknya angkatan kerja dapat dilihat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperlihatkan antara tahun 2004-2005 penduduk usia kerja tumbuh rata-rata 1,3% diawal tahun, kemudian turun menjadi 1% diakhir tahun 2005, antara tahun 2006-2009 penduduk usia kerja meningkat 2,3% per tahun, angka tersebut melebihi angka pertumbuhan penduduk sendiri, misalnya pada kurun waktu 2005-2009 rata-rata pertumbuhan penduduk hanya mencapai 1,6% sementara penduduk usia kerja tumbuh 2,3%. Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 102,6 juta orang, meningkat menjadi 104,5 juta pada tahun 2009, hal tersebut yang mempengaruhi pengangguran di Indonesia. Banyaknya pengangguran dan kemiskinan saat ini yang melanda negeri Indonesia merupakan masalah besar bagi bangsa Indonesia yang belum terpecahkan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penganggurann di Indonesia diantaranya yaitu : pertama, jumlah pencari kerja (job seeker) lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia saat ini. Kedua, kesenjangan antara pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulusan yang tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja. Dengan beberapa macam faktor diatas salah satu untuk mengatasi masalah pengangguran adalah dengan salah satu cara yaitu mengembangkan keterampilan atau softskill yang dimiliki mahasiswa dalam menangkap peluang disekitarnya.

4 Masalah peluang kerja tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan karena tenaga kerja merupakan lulusan dari lembaga-lembaga pendidikan, dengan demikian lulusan pendidikan harus berkualitas serta mampu menghasilkan sesuatu yang positif dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Lulusan pendidikan diharapkan setelah lulus nanti tidak bergantung pada lapangan kerja akan tetapi bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan cara menjadi wirausaha. Dengan hal tersebut maka jumlah pengangguran yang ada di negeri ini bisa diatasi. Berdasarkan paparan diatas dapat dimaknai bahwa telah terjadi kesenjangan aplikasi wirausaha pada mahasiswa. Hal ini tidak tentunya tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karena akan berdampak buruk bagi roda pembangunan Indonesia tentunya yang setiap tahun dari perguruan tinggi menyumbangkan lulusan terdidik yang mengakibatkan banyak pengangguran. Untuk menciptakan aplikasi wirausaha dalam diri mahasiswa, diperlukan faktorfaktor yang secara signifikan yakni, faktor yang berhubungan dengan business plan, faktor yang berhubungan dengan orientasi masa depan, faktor yang berhubungan dengan minat wirausaha, faktor yang berhubungan dengan perencanaan karir dan faktor yang berhubungan dengan kreatifitas diri. Berdasarkan teori yang dipaparkan diatas, dalam penelitian ini faktor penduga penciptaan aplikasi wirausaha pada mahasiswa, dipilih faktor perencanaan karir dan kreatifitas diri. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan suatu lembaga pendidikan nasional yang didalamnya menyediakan proses pendidikan dan menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang nantinya ikut membangun negara lewat jalur pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai macam program studi yang ada, salah satunya yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). FKIP merupakan fakultas yang mempersiapkan mahasiswamahasiswi yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan maupun non pendidikan. Harapannya, tidak hanya menjadi tenaga pendidik yang profesional saja akan tetapi juga menjadi seorang entrepreneur sejati yang mampu menangkap peluang yang ada disekitar dalam mewujudkan wirausaha.

5 Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan judul penelitian APLIKASI WIRAUSAHA DITINJAU DARI PERENCANAAN KARIR DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2012. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah sangat penting karena dapat digunakan untuk mengarahkan analisi dan pengumpulan data. Selain itu juga untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul. Adapun pembatasan ruang lingkup masalah yang kan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012/2013 2. Aplikasi wirausaha dibatasi pada persepsi mahasiswa dalam wirausaha. 3. Perencanaan karir terbatas pada mahasiswa yang memiliki perencanaan karir dan tidak memiliki perencanaan karir. 4. Kreatifitas terbatas pada mahasiswa yang memiliki kreatifitas dan tidak memiliki kreatifitas. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan aplikasi wirausaha ditinjau dari yang memiliki perencanaan karir dan tidak memiliki perencanaan karir pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013? 2. Adakah perbedaan aplikasi wirausaha ditinjau dari yang memiliki kreativitas dan tidak memiliki kreatifitas pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013?

6 3. Adakah perbedaan aplikasi wirausaha ditinjau dari interaksi antara perencanaan karir dan kreatifitas pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perbedaan aplikasi wirausaha ditinjau dari perencanaan karir pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Mengetahui perbedaan aplikasi wirausaha ditinjau dari kreativitas pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 3. Mengetahui perbedaan aplikasi wirausaha ditinjaudari interaksi antara perencanaan karir dan kreativitas pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan informasi kepada mahasiswa supaya mau menambah keterampilan dalam meningkatkan softskill guna mempersiapkan modal menghadapi tantangan dunia kerja. 2. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan aplikasi wirausaha yang dimiliki sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 3. Memberikan motivasi kepada mahasiswa agar dapat memiliki perencanaan karir yang baik serta kreativitas diri sehingga mampu membaca akan peluang yang ada sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.

7 F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yang membahas teori yang berkaitan dengan variabel penelitian, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi, sampel, dan sampling, teknik pengumpulan data, uji instrumen, uji prasyarat analisis, teknik analisis data. BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai objek penelitian, objek data, penyajian data dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN