FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT PERSALINAN OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR FACTORS RELATED TO MATERNITY SELECTION BY PREGNANT WOMEN IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS ASTAMBUL BANJAR DISTRICT Nurhasni 1, Muhamad Muslim 2, Dian Rosadi 3 1 Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat 2 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan 3 Departemen Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Email: nurhasniarradam@gmail.com ABSTRAK Salah satu ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kesehatan adalah angka kematian ibu (AKI). AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya baik wanita meninggal akibat dari kehamilan dan persalinan. Angka kematian ibu tertinggi di Kabupaten Banjar tahun 2016 terdapat di Puskesmas Astambul dengan kematian sebanyak 3 kasus dimana kematian ibu tersebut 60% terjadi pada saat persalinan. dan sekitar 60% persalinan berlangsung di rumah/non fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, jarak ke fasilitas kesehatan, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan yang berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat observasional analitik yang menggunakan desain cross-sectional atau potong lintang. Populasi penelitian sebanyak 122 orang, sampel berjumlah 93 responden yang ditentukan menggunakan rumus Stanley Lemeshow. Instrumen penelitian menggunakan menggunakan angket/kuesioner. Hasil penelitian bivariate menunjukkan dari 6 variabel yang diteliti ada 3 variabel yang mempunyai hubungan dengan pemilihan tempat persalinan yaitu pendidikan (p=0,006), pengetahuan (p=0,001), dan sikap (p=0,009). Sementara ada 3 variabel yang tidak mempunyai hubungan terhadap pemilihan tempat persalinan yaitu jarak ke fasilitas kesehatan (p=0,345), dukungan suami (p=0), dan dukungan petugas kesehatan (p=0,999). Terdapat hubungan antara pendidikan, pengetahuan, dan sikap serta tidak terdapat hubungan antara jarak ke fasilitas kesehatan, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan dengan pemilihan tempat persalinan. Oleh karena itu,disarankan kepada petugas kesehatan untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai kehamilan dan persalinan yang aman. Kata kunci : Pemilihan tempat persalinan, fasilitas kesehatan, pelayanan kesehatan, dan persalinan. ABSTRACT One measure used to assess the good state of health care is the maternal mortality rate (MMR). MMR describes the number of women who died from a cause of death related to the disorder of pregnancy or the treatment of both women died as a result of pregnancy and childbirth. The highest maternal mortality rate in Banjar District in 2016 is found in Astambul Health Center with 3 deaths where 60% of maternal deaths occurred at the time of delivery. and about 60% of deliveries took place at home / non-health facilities. This study aims to determine the relationship between education, knowledge, attitudes, distance to health facilities, support of husbands and support of health workers associated with the selection of delivery places in the work area Astambul Puskesmas Banjar District. This research is an analytic observational quantitative research using cross-sectional or cross sectional design. The population of the study were 122 people, the sample was 93 respondents determined using Stanley Lemeshow formula. The research instrument using questionnaire. The result of bivariate research shows that there are 3 variables that have relationship with the choice of place of birth ie education (p = 0.006), knowledge (p = 0.001), and attitude (p = 0.009). While there are 3 variables that have no relation to the choice of delivery place that is distance to health facility (p = 0.435), husband support (p = 0), and support of health officer (p = 0.999). There is a relationship between education, knowledge, and attitudes and there is no relationship between distance to health facilities, support of husbands and support of health workers with selection of delivery venues. It is therefore advisable for health workers to improve knowledge and attitudes of pregnant women regarding safe pregnancy and childbirth. Keywords: Selection of delivery places, health facilities, health services, and childbirth.
PENDAHULUAN AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (1). World Health Organization (WHO) tahun 2015, memperkirakan bahwa setiap harinya sekitar 830 wanita meninggal akibat dari kehamilan dan persalinan (2). Rasio kematian ibu di negara berkembang tahun 2015 adalah 239 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup (3). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 menetapkan persalinan di fasilitas kesehatan sebagai salah satu indikator upaya kesehatan ibu (4). Hasil laporan survei demografi kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012 menuliskan angka kematian ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) ini melonjak dibandingkan hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup (5). Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan tahun 2015 di Indonesia yaitu ibu hamil yang menjalani persalinan ditolong tenaga kesehatan dan dilakukan di fasilitas kesehatan sebesar 79,72% (6). Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang belum memenuhi target rencana strategis Kementerian Kesehatan yaitu hanya sebesar 65,57% dari angka target 75%. Tempat persalinan yang tidak dilaksanakan di fasilitas kesehatan tahun 2016 untuk Provinsi Kalimantan Selatan tertinggi terjadi di Kabupaten Banjar sebesar 4234 orang dengan angka kematian ibu sebanyak 11 kasus dari 75 kasus. Angka kematian ibu tertinggi di Kabupaten Banjar terdapat di Puskesmas Astambul dengan kematian sebanyak 3 kasus dimana kematian ibu tersebut 60% terjadi pada saat persalinan, dan sekitar 60% persalinan berlangsung di rumah/non fasilitas kesehatan (7). Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Ejawati pada tahun 2015, dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kalipucang Kabupaten Pangandaran diperoleh bahwa 34 (65,4%) ibu memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinan dan 18 (34,6%) ibu memilih non fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinan. Tidak ada hubungan bermakna antara pendapatan (p=0,891) dengan pemilihan tempat persalinan, dan ada hubungan bermakna antara akses ke fasilitas kesehatan(p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,000) dengan pemilihan tempat persalinan (8). Penelitian Rahmania Fauzia pada tahun 2014, variabel dukungan suami tidak memiiki hubungan dengan keputusan pemilihan tempat persalinan dengan nilai p-value=0,075 (10). Berdasarkan penelitian Fatimah pada tahun 2014, variabel yang berhubungan dengan pengambilan keputusan ibu dalam perencanaan persalinan yaitu pengetahuan dan sikap dengan p value<0,05 (9). Kemudian Hasil penelitian yang dilakukan Sari TW, dkk pada tahun 2011, pendidikan berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan dengan nilai p-value=0,03 yang artinya semakin tinggi pendidikan maka variasi tempat persalinan lebih banyak (10). Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Tempat Persalinan oleh Ibu Hamil di Wilayah Kerja Astambul Kabupaten Banjar METODE Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan desain cross-sectional atau potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil K1 bulan Maret-April 2017 dan yang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan pada tahun 2017 dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kab.Banjar sebanyak 122 orang. Penetapan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang ditentukan dengan menggunakan rumus Stanley Lemeshow sehingga sampel berjumlah 93 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas tentang variabel pendidikan, pengetahuan, sikap, jarak ke fasilitas kesehatan, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan ujichi-square untuk membuktikan hipotesis penelitian dengan derajat kemaknaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Univariat 1. Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh distribusi frekuensi pendidikan dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini No. Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Tinggi 40 43,0 2. Rendah 53 57,0,0 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan rendah yaitu 53 orang (57,0%) dibandingkan yang berpendidikan tinggi berjumlah 40 orang (43,0%).
2. Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan dilihat pada tabel 2 berikut ini No. Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Baik 43 46,2 2. Tidak Baik 50 53,8 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sebagian besar responden yang pengetahuannya tidak baik berjumlah 50 orang (53,8%) dibandingkan responden dengan pengetahuan baik berjumlah 43 orang (46,2%). 3. Sikap Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan sikap dilihat pada tabel 3 berikut ini No. Sikap Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Positif 37 39,8 2. Negatif 56 60,2 Berdasarkan table 3 menunjukkan sebagian besar sikap ibu dengan kategori negatif berjumlah 56 orang (60,2%) dibandingkan dengan sikap ibu dengan kategori positif yaitu 37 orang (39,8%). 4. Jarak ke Fasilitas Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan jarak ke fasilitas kesehatan yang dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini No. Jarak ke Fasilitas Kesehatan Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Dekat 91 97,8 2. Jauh 2 2,2 Total 94 100 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa 91 responden (97,8%) memiliki jarak ke fasilitas kesehatan yang dekat dan 2 responden (2,2%) menunjukkan jarak ke fasilitas kesehatan jauh. Fakta hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 2 responden (2,2%) tersebut melakukan pemeriksaan selama kehamilan dengan dokter spesialis di salah satu Rumah Sakit. Berdasarkan situasi di lapangan menunjukkan bahwa dari 91 responden (97,2%) melakukan pemeriksaan melalui rumah praktek bidan, poskesdes, pustu, dan puskesmas terdekat. 5. Dukungan Suami Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan dukungan suami yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini No. Dukungan Suami Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Ada 93 100 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan menunjukkan bahwa semua responden (100%) menyatakan bahwa ada dukungan suami mengenai pemilihan tempat persalinan. 6. Dukungan Petugas Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh distribusi frekuensi berdasarkan dukungan petugas kesehatan yang dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini No. Dukungan Petugas Kesehatan Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Ada 91 97,8 2. Tidak Ada 2 2,2 Total 9 100 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan menunjukkan bahwa 91 responden (97,8%) ada terhadap dukungan petugas kesehatan dan 2 responden (2,2%) menunjukkan tidak ada memiliki dukungan petugas kesehatan.
7. Hubungan Dukungan Suami dengan Pemilihan Tempat Persalinan Hasil uji chi-square antara dukungan suami dengan pemilihan tempat persalinan dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini Pemilihan Tempat Persalinan Total Dukungan FasKes Non FasKes p-value Suami N % n % n % Ada 23 24,7 70 75,3 93 100 constant Tidak Ada 0 0 0 0 0 100 Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa pada pemilihan tempat persalinan dengan dukungan suami ada cenderung memilih tempat persalinan non fasilitas kesehatan sebanyak 70 (75,3%). Penelitian ini menunjukkan hasil p value 0=constant. B. Analisis Bivariat Untuk melihat hubungan masing-masing variabel bebas dilakukan analisis bivariat. Hasil analisis bivariat dapat dilihat pada tabel 8 berikut. Tabel 8 Hubungan antar Variabel dengan Pemilihan Tempat Persalinan Variabel Pemilihan Tempat Persalinan p-value FasKes Non FasKes N % n % Pendidikan Pengetahuan Tinggi Rendah Baik Tidak Baik Sikap Positif Negatif Jarak ke Fasilitas Kesehatan Dekat Jauh D. Petugas Kesehatan Ada Tidak Ada Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Tahun 2017 16 7 18 5 15 8 22 1 23 0 17,2 7,5 19,4 5,4 16,1 8,6 23,7 1,1 24,7 0 24 46 25 45 22 48 69 1 68 2 25,8 49,5 26,9 48,4 23,7 51,6 74,2 1,1 73,1 2,2 0,006 0,001 0,009 0,435 0,999 Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan adalah pendidikan (0,006), pengetahuan (0,001) dan sikap (0,009). Sedangkan yang tidak berhubungan adalah jarak ke fasilitas kesehatan (0,435) dan dukungan petugas kesehatan (0,999). SIMPULAN 1. Ada hubungan antara pendidikan dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar (p=0,006) 2. Ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar (p=0,001) 3. Ada hubungan antara sikap dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar (p=0,009) 4. Tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar (p=0,435) 5. Tidak ada hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja Puskesmas Astambul Kabupaten Banjar (p=0,999) SARAN Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu : a. Meningkatkan pendidikan, pengetahuan, dan sikap melalui penyuluhan, peningkatan sosialisasi tentang persalinan yang aman, pengembangan kelas ibu hamil, dan konseling secara langsung kepada ibu & keluarga. Diperlukan adanya pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat agar memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat persalinan dan melibatkan aparat desa dalam mencegah melakukan persalinan di rumah.
b. Untuk mengatasi dukungan suami dan jarak ke fasilitas kesehatan yang tidak berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan dengan cara pemanfaatan fasilitas kesehatan yang harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, tidak hanya bagi ibu hamil, tetapi juga para suaminya (suami siaga). c. Bagi petugas kesehatan selain memfasilitasi responden untuk memperoleh informasi terkait tentang kehamilan dan persalinan, diharapkan lebih meningkatkan peran bidan yang bertugas dan menetap di setiap desa terutama desa yang sulit dijangkau. d. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti variabel lainnya yaitu jarak ke fasilitas kesehatan, dukungan suami, dan dukungan petugas kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Andini RM, Sondakh J, dkk. Gambaran angka kematian ibu di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal E-Clinic (ECL) 2015; 4(1): 1-7. 2. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Profil kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015. 3. World Health Organization. Maternal Mortality. Media Centre World Health Organization, 2016. Diakses 15 Februari 2017. 4. Kemenkes RI. Laporan kinerja Kementerian Kesehatan, Jakarta 2015. 5. Badan Pusat Statistik. Survey penduduk antar sensus (SUPAS), 2015. 6. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan 2016-2021. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi. 7. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan bulanan program ibu Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016. 8. Ejawati dan Pranowowati. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tempat persalinan di wilayah kerja puskesmas Kalipucang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat 2015. 9. Fauzia R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Pemilihan Tempat Persalinan Pasien Poliklinik Kandungan dan Kebidanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kemang Medical Care Tahun 2014. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. 10. Sari TW, Agushabana F, dkk. Analisis spasial pemilihan tempat pertolongan persalinan di kelurahan Sendangmulyo Semarang tahun 2010. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 2011; 1(3): 113-124.