HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG BERWIRAUSAHA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

HUBUNGAN ANTARA PEMALASAN SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK. S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DIRI DENGAN PROKRASTINASI KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

Pelatihan Manajemen Diri Bagi Guru Taman Kanak-Kanak Untuk Mengatasi Prokastinasi

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyelesaikan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, skripsi merupakaan karya ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. 2005: 11). Unsur-unsur dalam dakwah adalah subjek (da i), objek (mad u), materi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Tyas Perdani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penundaan pada sebuah pekerjaan atau tugas yang sedang dijalani. Dinamika kerja di

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. tentang sumber daya manusia yang berkualitas pada dasarnya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

IRRA MAYASARI F

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Istilah procrastination berasal dari bahasa latin procrastinare dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah pendidikan terjadi proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu syarat tercapainya Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, terutama di kalangan mahasiswa. Berdasarkan hasil

BAB II LANDASAN TEORI. Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar berkulitas guna

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap harinya manusia dihadapkan dengan berbagai macam tugas, mulai

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG BERWIRAUSAHA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam memenuhi derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : ARFIANTI NOVITA SARI F. 100 060 049 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari seringkali individu mengalami rasa enggan untuk melakukan sesuatu ataupun menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Perilaku menunda-nunda dalam literatur ilmiah psikologi disebut prokrastinasi. Burka dan Yuen (1983) menjelaskan tentang prokrastinasi sebagai menangguhkan suatu tindakan untuk melaksanakan suatu tugas yang akan dilaksanakan pada waktu atau hari lainnya. Pendapat ini sejalan dengan ulasan Ellis dan Knaus (Rachmahana, 2002) yang mendefiniskan prokrastinasi sebagai suatu kegagalan untuk memulai maupun menyelesaikan suatu pekerjaan atau aktivitas pada waktu yang telah ditentukan. Penelitian yang dilakukan oleh Green (1992) menjelaskan bahwa dampak dari prokrastinasi adalah adanya penurunan kualitas kehidupan seseorang yang berakibat pada rendahnya kepuasan hidup procrastinator tersebut. Seorang procrastinator akan mengalami ketidaknyamanan psikologis yang dapat menyusahkan individu tersebut. Misalnya rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam akibat tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tepat waktu. Mahasiswa adalah individu yang secara wajar mencari tujuan dalam hidup dan generasi muda yang akan meneruskan pembangunan negeri ini. Banyak mahasiswa jika ditanya akan meneruskan kemana setelah lulus perguruan tinggi, bercita-cita mencari pekerjaan atau berprofesi menjadi pegawai negeri. 1

2 Sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, menyebabkan banyaknya pengangguran yang terdidik. Besarnya angkatan kerja kurang diimbangi dengan pemenuhan lapangan kerja. Kondisi tersebut di dukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi adalah sebagai pencari kerja ( job seeker ) daripada pencipta kerja ( job creator ) Berwirausaha merupakan pilihan pekerjaan yang sungguh mulia khususnya untuk saat ini, berwirausaha merupakan terobosan guna menanggulangi keterbatasan lapangan pekerjaan dan mengurangi ketergantungan pada pemerintah. Calon wirausahawan harus menciptakan sendiri pekerjaan bagi dirinya sendiri dan apabila memungkinkan, juga membukanya bagi orang lain atau masyarakat luas sehingga angka pengangguran tidak begitu menyolok. Minat mahasiswa berwirausaha di Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak begitu tinggi sehingga jumlah mahasiswa yang berwirausaha tidaklah banyak. Namun sebagian mahasiswa yang memutuskan untuk berwirausaha, dalam perjalanannya tidak sedikit mahasiswa yang berwirausaha justru menjadi terbebani dan tidak bisa menyelesaikan tugas yang lain dikarenakan terlalu sibuk mengurusi bisnisnya atau karena ketidaksiapan berwirausaha, meskipun demikian tidak semua mahasiswa berwirausaha terbebani dengan bisnisnya dan justru dengan berwirausaha bisa menjadi cambuk motivasi yang sangat luar biasa dalam melaksanakan atau menyelesaikan tugas kuliahnya. Sehingga bisnis dan perkuliahan bisa berjalan dengan lancar dan seimbang. Bisnis yang dijalankan sukses dan tanggung jawab dalam perkuliahan pun tidak terbengkalai dan

3 mahasiswa mampu menyelesaikan program studinya secara tepat waktu (http://isidps.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pedoman-kewirausahaan-mahasisw.pdf). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Solomon dan Tothblum (1984) pada penelitian prokrastinasi yang kebanyakan dilakukan pada mahasiswa ditemukan bahwa 50 % sampai dengan 90 % terjadi prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Menurut Ferrary (dalam Owens, 2008) menemukan bahwa sekitar 15 % sampai dengan 20 % usia dewasa termasuk dalam keadaan prokrastinasi kronis. Hal ini menunjukkan bahwa begitu banyak mahasiswa yang melakukan prokrastinasi, padahal mahasiswa adalah penerus bangsa yang diharapkan kelak dapat memajukan bangsa ini. Menunda merupakan hal yang dianggap wajar dan sering dilakukan oleh banyak orang. Akan tetapi perilaku menunda nunda waktu dan pekerjaan mempunyai dampak yang cukup serius antara lain mampu menurunkan tingkat produktifitas seseorang, dan lebih lanjut kemudian mental dan etos kerja seseorang. Prokrastinasi juga akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Fenomena yang terjadi, mahasiswa UMS yang berwirausaha tidak mampu mengatur waktu antara kuliah dengan bisnis yang dilaksanakan. Perilaku prokrastinasi merupakan salah satu indikasi lemahnya manajemen waktu yang dimiliki individu. Tidak optimalnya manajemen waktu yang dimiliki individu menyebabkan individu sulit mengendalikan perasaan, tingkah laku dan pikiran dalam menyelesaikan tujuan. Asumsi ini ditegaskan oleh Juana (2000) bahwa individu mengatur dan mengelola diri sendiri dalam hal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, waktu dan pencapaian tujuan diri.

4 Manajemen waktu merupakan proses mengelola diri sendiri. Sisi menarik disini adalah ketidakmampuan yang diperlukan untuk mengatur diri sendiri, yakni kemampuan merencanakan, mendelegasikan, mengatur, dan mengontrol. Soeharso (dalam Irianto, 1990) mengemukakan bahwa waktu manusia sehari hari dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : waktu bekerja, waktu pemeliharaan diri dan waktu luang. Waktu bekerja adalah waktu yang digunakan manusia untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kebutuhannya, sedangkan untuk remaja, waktu kerja dapat diidentikkan dengan waktu belajar di sekolah. Waktu pemeliharaan diri adalah waktu untuk merawat diri agar dapat hidup dengan penampilan yang layak. Waktu luang adalah waktu diluar aktifitas bekerja atau belajar maupun pemeliharaan diri. Pengelolaan waktu membutuhkan pendekatan manajemen resiko terhadap keputusan yang diambil. Banyak mahasiswa merasa kesulitan ketika harus berhadapan dengan suatu pilihan dan pada akhirnya, mahasiswa menghindar dengan segala alasan. Banyak mahasiswa rela cuti kuliah demi kerja sampingan (part timer) atau berwirausaha dengan tujuan mendapatkan kompensasi setimpal. Terdapat juga mahasiswa yang sibuk berorganisasi dengan alasan untuk memperkaya pengalaman dan menambah wawasan. Tetapi banyak pula mahasiswa yang menghabiskan waktu untuk hal negatif. seperti bergaul dan bercengkrama seharian penuh dengan sesama koleganya, begadang di malam hari, dan bermain game. Hal tersebut merupakan realitas dinamika kehidupan mahasiswa yang tak bisa dipungkiri.

5 Peranan manajemen waktu sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, karena manajemen waktu merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi belajar. Manajemen waktu yang baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi individu untuk belajar, sehingga di dalam belajar individu akan lebih bersemangat dan tidak lekas bosan dengan materi pelajaran yang dipelajari dan seiring dengan hal itu dapat meningkatkan perstasi belajar Daya saing yang dimiliki individu tergantung pada perilaku yang berorientasi pada kesempatan, selalu berkembang dan tidak membuang waktu dengan percuma. Hal yang menunjukkan adanya pemanfaatan waktu yang kurang efektif dan ketidak-disiplinan yaitu mahasiswa yang menyelesaikan program studi yang seharusnya diselesaikan 4-5 tahun, terpaksa diperpanjang menjadi 7-10 tahun. Seperti yang terlihat pada kelulusan mahasiswa Fakultas Psikologi UMS periode I dan II tahun 2008, 58 dari 149 atau 38 % mahasiswa yang lulus menempuh studi lebih dari 5 tahun (Fibriana, 2009). Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya perilaku penundaan akademik (prokrastinasi akademik). Perilaku tidak menghargai waktu dalam literature ilmiah psikologi disebut sebagai prokrastinasi (procrastination). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam keterkaitan antara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik mahasiswa yang berwirausaha. Penulis memiliki perumusan permasalahan yaitu apakah terdapat pengaruh dalam manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berwirausaha? Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil judul penelitian Hubungan antara

6 Manajemen Waktu dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Berwirausaha. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui apakah terdapat hubungan antara manajemen waktu dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang berwirausaha? 2. Mengetahui tingkat manajemen waktu pada mahasiswa yang berwirausaha? 3. Mengetahui tingkat prokrastinasi pada mahasiswa yang berwirausaha? 4. Mengetahui sumbangan efektif mahasiswa wirausaha terhadap prokrastinasi akademik? C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi mahasiswa yang berwirausaha, dapat dijadikan masukan dalam kehidupan sehari hari untuk dapat menyeimbangkan waktu dan dapat mengatur waktu dengan lebih baik agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya selama masa perkuliahan sekaligus meningkatkan kualitas usahanya. 2. Bagi keilmuan psikologi, hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan guna memperkaya khasanah hasil penelitian di bidang psikologi khususnya yang berkaitan dengan manajemen waktu dan prokrastinasi akademis.

7 3. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai perbandingan dalam melakukan penelitian yang sama.