BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Sisdiknas No. 23 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah olah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

I. PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan. selanjutnya. Masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. yang dijelaskan dalam Undang Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. Program pemerintah untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana yang efektif untuk menjalin komunikasi sosial. Tanpa bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek fisik dan non fisik. Secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Sisdiknas No. 23 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya (UU Sisdiknas No 23: 2003). Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi untuk mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak, menyiapkan anak memasuki pendidikan dasar. Sesuai dengan Kurikulum Taman Kanak-kanak tahun 2010, terdapat dua tujuan yang harus dikembangkan, yaitu pembentukan perilaku dan pembentukan kemampuan dasar. Pembentukan perilaku meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional sedangkan pembentukan kemampuan dasar meliputi: bahasa, kognitif, dan fisik. Kegiatan tersebut dilakukan melalui kegiatan bermain seraya belajar, bertahap, berkesinambungan dan bersifat pembiasaan. Seluruh aspek 1

perkembangan anak harus distimulasi dengan seimbang agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah perkembangan bahasa. Program pengembangan bahasa di Taman Kanak-kanak bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Perkembangan bahasa mencakup kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Sesuai dengan kurikulum tahun 2010, perkembangan bahasa memiliki tiga lingkup perkembangan yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Permendiknas No 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan bahwa, dalam lingkup perkembangan bahasa terdapat beberapa tingkat capaian perkembangan yang harus dicapai anak usia 5-6 tahun antara lain: mengerti bebarapa perintah secara bersamaan; mengulang kalimat; memahami aturan permainan; menjawab pertanyaan; berkomunikasi secara lisan, memilki perbendaharaan kata, serta mengenal symbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung; menyusun kalimat sederhana; memiliki lenih banyak kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain; melanjutkan cerita; menyebutkan simbol huruf dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf. Jadi dapat disimpulkan bahwa, kemampuan bahasa yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan bicara. Anak-anak menggunakan bicara sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Anak berbicara untuk menyampaikan maksud (keinginan, perasaan, 2

pikiran dan pengetahuan) kepada orang lain secara lisan. Melalui bicara anak akan memperoleh pemuasan kebutuhan, keinginan dan mendapat perhatian dari orang lain. Kemampuan bicara membantu memperlancar hubungan sosial. Anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan diterima lebih baik oleh kelompok. Akan tetapi, anak yang memiliki kemampuan bicara rendah akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Dari observasi yang dilakukan di TK Kartika IV-38 masih banyak dijumpai anak yang memiliki kemampuan bicara yang rendah. Hal itu ditunjukan dengan kemampuan anak dalam mengemukakan ide atau gagasan masih rendah, seperti pada kegiatan menceritakan gambar yang disediakan dan kegiatan menceritakan gambar seri. Pada saat anak diminta menceritakan gambar yang disediakan, anak hanya menjawab satu nama dalam gambar sementara dalam gambar terdapat bermacammacam gambar. Bahkan ada beberapa anak menjawab tidak tahu, tidak mau atau menggeleng kepala. Pada saat kegiatan mengurutkan dan menceritakan gambar seri, anak mampu mengurutkan cerita dengan benar, namun anak tidak dapat mengurutkan cerita secara lisan. Permasalahan yang terjadi tidak lepas dari kurangnya wawasan guru dalam memilih media yang tepat dalam mengembangkan kemampuan bicara anak. Guru lebih banyak menggunakan metode pemberian tugas dengan menggunakan media lembar kerja anak yang sudah ada. Anak diminta untuk mengurutkan cerita seri dengan cara memberi nomor 1-4 pada gambar yang acak. Anak tidak pernah diminta untuk mengurutkan cerita secara lisan. Seperti halnya pada kegiatan menggambar, guru lebih menekankan pada pengembangan kreativitas anak saja. Sementara 3

kegiatan itu bisa dipadukan dengan aspek perkembangan yang lain. Selain menilai kreativitas anak, gambar karya anak juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan aspek perkembangan yang lain seperti kemampuan bicara anak. Kondisi seperti ini tentu saja tidak dapat dibiarkan. Kemampuan bicara anak tidak dapat berkembang dengan baik sesuai tahapan perkembangan bicara. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan bicara anak selanjutnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan gambar karya gambar anak dalam meningkatkan kemampuan bicara anak di TK Kartika IV-38. Gambar karya anak sangat murah dan paling mudah untuk didapatkan. Gambar karya anak diperoleh dari hasil gambar anak melalui kegiatan corat-coret atau menggambar. Corat-coret anak pada awalnya belum dapat disebut gambar, melainkan hanya sesuatu goresan dari hasil gerakan. Saat pensil digoreskan di atas kertas, terjadilah goresan tersebut. Goresan pensil yang berwujud coretan tersebut merupakan dasar dan permulaan usaha anak untuk membuat gambar-gambar yang berarti. Melalui menggambar anak mengekspresikan ide, gagasan, perasaan dan pikiran. Sambil menggambar biasanya anak juga berbicara sendiri tentang apa yang digambarnya. Setelah gambar anak selesai, guru meminta anak menjelaskan apa yang digambarnya. Kemampuan anak dalam menjelaskan hasil gambarnya dapat menjadi tolak ukur bagi peningkatan kemampuan bicara anak. Pada saat anak menjelaskan hasil gambarnya, guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam menjelaskan isi gambar sesuai dengan alur pikirnya. Gambar karya anak juga bermanfaat untuk merangsang anak menggunakan kosakata dalam kalimat. 4

B. Identifikasi Masalah Berdasar uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Kemampuan berbicara anak kelompok B1 TK Kartika IV-38 masih rendah 2. Kemampuan anak kelompok B1 TK Kartika IV-38 dalam menceritakan isi gambar masih rendah. 3. Kemampuan anak kelompok B1 TK Kartika IV-38 dalam mengemukakan gagasan masih rendah. C. Batasan Masalah Ada beberapa aspek yang menentukan kemampuan bicara anak. Namun untuk membatasi kajian penelitian agar tidak melebar, penelitian dibatasi pada aspek keberanian mengungkapkan gagasan, kekayaan kosakata, dan kemampuam membuat kalimat sederhana dan kemampuan mengucapkan kalimat tentang gambar karya anak. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan batasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui penggunaan gambar karya anak di TK Kartika IV-38 Depok Sleman? 5

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan kemampuan bicara anak. 2. Manambah wawasan guru tentang media pembelajaran yang dapat digunakan di Taman Kanak-kanak untuk meningkatkan kemampuan bicara anak. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini sangat penting bagi siswa maupun guru. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai referensi perbendaharaan penelitian dalam peningkatan kemampuan bicara anak menggunakan media gambar hasil gambar anak. b. Menambah bukti bahwa penggunaan media gambar hasil gambar anak dapat menigkatkan kemampuan bicara anak usia dini 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa 1) Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berbicara lancar. 2) Dapat meningkatkan kekayaan kosakata siswa. 3) Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide dan gagasan. 6

b. Manfaat bagi guru 1) Dapat meningkatkan keterampilan dalam memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran. 2) Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran 3) Dapat meningkatkan kualitas guru dalam melakukan pembelajaran. 4) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pendidik dan orang tua untuk mengembangan kemampuan bicara anak. 7