BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah olahraga yang di mainkan oleh dua regu dalam satu lapangan. Masing-masing regu terdiri dari 5 (lima) orang pemain inti dan 7 (tujuh) pemain cadangan. Namun pada hakekatnya permainan bola basket sangat mudah di mainkan. Tujuan dari permainan bola basket adalah memasukan bola ke dalam ring basket sebanyak mungkin dan sebaliknya mencegah tim lawan untuk memasukan bola ke ring kita. Bola dinyatakan masuk apabila bola telah masuk dari atas ring hingga jatuh ke bawah tanpa hambatan, Di Indonesia permainan bola basket banyak di gemari oleh masyarakat dan berkembang pesat sampai pelosok desa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pembinaan, pertandingan antar sekolah, intansi/perusahaan dan club-club basket yang diikuti banyak peserta. Olahraga bola basket melibatkan banyak orang, murah, dan mudah dicari, karena hampir setiap daerah atau sekolah mempunyai lapangan bola basket. Hal ini menunjukkan bahwa bermain bola basket sangat disenangi masyarakat dan dapat mendatangkan kesegaran jasmani bagi para pelakunya. Pencapaian prestasi yang tinggi dalam bola basket diperlukan beberapa syarat (kemampuan) yang harus dipenuhi. Dalam memperoleh prestasi yang tinggi, seorang pemain basket tidak hanya mengandalkan bakat yang dimiliki saja, tetapi perlu faktor pendukung seperti ukuran tubuh. Antropometri dapat diartikan sebagai ukuran eksternal tubuh. Antropometri merupakan salah satu, satuan teknik standar untuk pengukuran yang sistematis terhadap tubuh secara keseluruhan ataupun bagian-bagian tubuh (Malina, Bouchard dan Bar-Or, 2004: 42). Anthropometri berhubungan dengan struktur morfologis dan bentuk tubuh, misalnya tinggi badan, panjang lengan, panjang telapak tangan dan panjang tungkai. Antropometri sangat berpengaruh dalam olahraga bola basket, mulai dari gerakkan pemain dalam melakukan teknik dasar basket sampai memasukan bola kedalam ring basket. Hal ini sependapat dengan Oliver Jon (2009, 13) mengatakan bahwa semakin dekat tubuh seseorang dengan ring basket, maka 1
2 semakin besar peluang memasukkan bola. Selain faktor anthropometri dalam permainan bola basket diperlukan juga faktor kondisi fisik, Faktor kondsi fisik merupakan bagian terpenting dalam cabang olahraga bola basket, terutama untuk mendukung dalam gerakan teknik, taktik dan mental. Kondisi fisik sangat menentukan tugas seorang pemain dalam pertandingan, sehingga dapat tampil secara maksimal. Menurut Harsono (1998, 153) menjelaskan bahwa kondisi fisik atlet memegang peran yang sangat penting dalam latihannya. Pemain yang memiliki kondisi fisik yang baik akan terhindar dari kemungkinan cidera yang biasanya terjadi jika seorang pemain melakukan kerja fisik yang berat. Apabila seorang pemain memiliki kondisi fisik yang baik, maka dia mampu melakukan tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan akan terhindar dari cidera yang dapat mengganggu penampilannya. Oleh karena itu peran kondisi fsik sangatlah diperlukan dalam olahraga (Setiawan, 1991, 110) Kemampuan fisik yang baik merupakan syarat utama untuk mencapai prestasi yang tinggi, dengan kemampuan fisik yang baik akan mendukung dalam mengembangkan unsur-unsur lain seperti teknik, taktik dan strategi permainan. Seperti yang dikemukakan Agus Kristiyanto (2010: 92) bahwa Keberhasilan penguasaan teknik sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik. Oleh karena itu, pengembangan faktor fisik dan teknik adalah dua aspek latihan yang tidak dapat dipisahkan. Penggunaan strategi dan taktik yang benar memungkinkan atlet untuk memanfaatkan kondisi fisik dan kapasitas psikologis yang maksimal. Oleh karena itu kemampuan fisik dan teknik harus mendapatkan prioritas utama dalam pembinaan. Untuk mengembangkan kemampuan fisik dan teknik, harus melakukan latihan secara sistematis, kontinyu, dan berulang-ulang dengan program latihan yang benar. Permainan bola basket membutuhkan berbagai teknik dasar antara lain passing, shooting, driblle, rebound dan lay up. Penguasan teknik dasar bola basket yang baik, akan mempermudah seorang pemain dalam menjalankan strategi dan rasa percaya diri yang tinggi, selalu optimis di setiap pertandingan. Mencapai suatu kemenangan dari setiap lawan yang dihadapi adalah tujuan utama dari permainan bola basket. Maka untuk mendapatkan kemenangan di suatu
3 pertandingan dalam permainan bola basket dibutuhkan teknik, kondisi fisik yang baik. Dari sekian banyak teknik dasar bola basket yang mempunyai kontribusi besar untuk mendukung kemenangan dalam pertandingan adalah tembakan tiga angka (shooting three point) bola basket. Tembakan yang paling banyak menhasilkan poin dibandingkan tembakan free trhow dan lay-up dalam permmainan bola basket. Namun jika ditinjau dari taktik, three poin merupakan seragan yang diharapkan dapat langsung menghasilkan nilai/poin dari jarak jauh tanpa harus masuk lebih dekat ke pertahanan lawan. Hal ini spendapat dengan Wissel (2012, 43) mengatakan bahwa shooting adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga basket, teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan dan rebound mungkin hanya mengantarkan anda untuk memperoleh peluang membuat skor, tapi tetap saja anda harus mampu melakukan tembakan, sebetulnya menembak dapat menutupi kelemahan teknik dasar lainnya. Dengan memiliki keterampilan tembakan three point yang baik akan memberi kesempatan bagi tim untuk memperoleh angka yang lebih banyak. Apalagi bila tembakan three point itu dilakukan dengan baik dan terarah akan menjadikan suatu bentuk seragan pertama untuk regu lawan dan menekan pertahanan lawan. Selain itu penempatan bola ditangan dalam melakukan tembakan three poin sangat penting, hal ini dilakukan agar dalam penyerangan berhasil dengan baik. Bola basket di kalangan pelajar khususnya SMA N 4 Kota Lubuklinggau telah berkembang pesat, hal ini dapat dilihat banyak sekali peminatnya, baik pemula maupun yang sudah menguasai teknik dasar bola basket, sehingga banyak sekali bibit-bibit muda yang mengikuti latihan ekstrakurikuler di SMA N 4 Kota Lubuklinggau, sebagai tempat latihan basket (Ekskul basket) SMA N 4 kota Lubuklinggau, sering kali mengikuti berbagaii pertadingan dan turnamenturnamen yang di selengarakan antar sekolah mzupun pergurusn tinggi. Dari hasil pengamatan di lapangan tentang kemampuan shooting three point bola basket putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau cukup baik, karena dari pertandingan-pertandingan yang sudah dilaksanakan, shooting three point merupakan perolehan poin terbanyak dalam setiap pertandingan. Tembakan yang
4 dilakukan oleh pemain bola basket putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau mayoritas dilakukan diluar garis three point. Tidak sedikit pula pemain basket putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau juga ikut menyumbangkan pemain untuk Provinsi Sumatra Selatan dalam mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional, bahkan tidak sedikit club-club basket menarik pemain SMA N 4 Kota Lubuklinggau untuk ikut bermain dan berlaga di kompetisi yang bergensi. Oleh sebab itu penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang analisis faktor penentu kemampuan shooting three point bola basket. Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor Antrhopometri, Kondisi Fisik dan Ketepatan Penentu Kemampuan Shooting Three Point Bola basket (Analisis Faktor Antrhopometri, Kondisi Fisik dan Ketepatan Penentu Kemampuan Shooting Three Point Bola basket Putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau).. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis melakukan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan faktor antropometri, kondisi fisik dan ketepatan penentu kemampuan shooting three point bola basket Putra SMA N 4 Kota C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu : 1. Menentukan faktor anthropometri, kondisi fisik dan ketepatan yang digunakan dalam shooting three point bola basket SMA N 4 Kota 2. Subjek penelitian ini adalah pemain bola basket putra SMA N 4 Kota
5 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah di antara Faktor Antrhopometri (tinggi badan, panjang lengan, panjang telapak tangan), Faktor Kondisi Fisik (kordinasi mata tangan, fleksibilitas pegelangan tangan, power otot lengan, power otot tungkai) dan Faktor Ketepatan yang manakah Penentu Kemampuan Shooting Three point Bola Basket Putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum bertujuan untuk menganalisis faktor antropometri, kondisi fisik dan ketepatan dalam penentu kemampuan shooting three point putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau 2. Tujuan Khusus Menentukan faktor antropometri (tinggi badan, panjang lengan, panjang telapak tangan), faktor kondisi fisik (koordinasi mata tangan, fleksibilitas pergelangan tangan, power otot lengan, power otot tungkai) dan faktor ketepatan penentu kemampuan shooting three point Putra SMA N 4 Kota F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat: 1. Secara Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bukti empirik bahwa faktor antropometri, kondisi fisik dan ketepatan penentu kemampuan shooting three point pada pemain bola basket putra SMA N 4 Kota Lubuklinggau dapat menjadi panduan praktik. 2. Manfaat Praktis Di harapkan penelitian ini dapat menjadi panduan dalam penentuan kemampuan shooting three point pada pemain bola basket putra SMA N 4 Kota