BAB I PENDAHULUAN. gelisah menanti saat kelahiran tiba. Setiap wanita menginginkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menggandakan diri berkali kali melalui pembelahan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir. Presentase bedah sesar di Ameika

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu. kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu pertama di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dan kestabilan emosional. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan. pekerjaan, & lingkungan masyarakat (Videbeck, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melahirkan merupakan puncak peristiwa dari serangkaian proses kehamilan. Oleh karena itu, banyak wanita hamil merasa khawatir, cemas dan gelisah menanti saat kelahiran tiba. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi yang sempurna. Seperti yang telah diketahui, ada dua cara persalinan yaitu persalinan pervagina yang lebih dikenal dengan persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi Caesar dapat disebut juga dengan bedah sesar atau sectio caesaria, yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut. (Saifudin, 2002). Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio caesarea lebih praktis, selain itu juga ibu memilih melakukan tindakan operasi salah satunya untuk kepuasan suami, untuk menjaga keelastisan jalan lahir. Tim medis juga menganjurkan kepada ibu sebagai salah satu cara alternatif yang paling mudah untuk menyelamatkan ibu dan anak (Saifudin, 2002). Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin dengan persalinan normal maupun section caesarea. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2009 angka 1

kejadian persalinan sectio caesarea atas indikasi gawat janin sebesar 21.6%. Indonesia menunjukan kejadian gawat janin relatif cukup banyak (34,7 %) terutama terjadi pada persalinan yang diantaranya bradikardi sebesar (11,4 %) dan takikardi sebesar (13,2%) dari 100.000 kelahiran hidup dan pada saat ini, angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka angka kemaatian ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari pada Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari Filipina (Wiknjosastro, 2006). Di Jawa Tengah dari 7% menjadi 10% dalam 1 tahun terakhir. Peningkatan persalinan dengan sectio caesaria ini disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya risiko dan mortalitas pada sectio caesaria yang didukung dengan teknik operasi anastesi serta ampuhnya anti biotika. Berdasarkan catatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada Tahun 2012 bulan April Juli dari seluruh jumlah kelahiran dan sectio caesarea yaitu 219 kasus. Kelahiran dengan Induksi gagal 24 orang, sectio caesarea dengan Fetal distres 24 orang, sectio caesarea dengan Gemeli 7 orang, sectio caesarea dengan Placenta letak rendah 14 orang, Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kasus Induksi Gagal menempati posisi pertama dari

fetal distress, gemeli dan placenta letak rendah, yang ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Berdasarkan laporan kasus keperawatan ruang bersalin RSUD Banyumas dengan 4 indikasi persalinan sectio caesarea di atas jumlah pasien tiap bulannya mengalami peningkatan yaitu pada indikasi Induksi Gagal dari bulan April ke bulan Mei dan mengalami penurunan di bulan Juni dan untuk 3 indikasi lain seperti fetal distres, Gemelli, dan Plasenta Letak Rendah juga mengalami peningkatan di bulan April ke bulan Mei dan mengalami penurunan di bulan Juni (Laporan Ruang Bersalin RSUD Banyumas, 2012 ). Dampak dan risiko kesehatan pasca sectio caesaria ini cukup berarti seperti infeksi, perdarahan, luka pada organ, komplikasi dari obat bius dan kematian. Lebih dari 85 % sectio caesaria disebabkan karena adanya riwayat sectio caesaria sebelumnya, distosia persalinan, gawat janin dan presentasi bokong. Gawat janin selama yang adekuat, denyut jantung janin kehilangan variabilitas dan menunjukan deselerasi lanjut pada kontraksi uterus. Gawat janin terdapat gejala neurologik atau score APGAR akan bertambah buruk apabila penanganan bayi tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan mempertahankan kelangsungan hidup dan membatasi gejala yang mungkin timbul (Bobak, 2000). Keadaan pasien pasca operasi sectio caesarea mengalami nyeri di sekitar insisi. Adanya nyeri maka seseorang akan cenderung malas dan takut untuk beraktifitas yang disebabkan meningkatnya kekentalan darah karena mekanisme homeokonsentrasi yang terjadi pada ibu pasca melahirkan.

Masalah lain yang timbul adalah potensi penurunan kekuatan otot perut karena adanya sayatan pada dinding perut dan penurunan kekuatan otot dasar panggul karena selama kehamilam otot dasar panggul teregang seiring dengan membesarnya janin dalam uterus. Selain masalah di atas juga terdapat masalah lain yaitu penurunan kemampuan fungsional dikarenakan adanya nyeri dan kondisi ibu yang masih lemah. Nyeri pasca bedah ini akan menimbulkan reaksi fisik pada psikologi pada ibu post partum seperti mobilisasi terganggu, malas untuk beraktivitas, sulit tidur, tidak nafsu makan, tidak mau merawat bayi sehingga perlu adanya cara untuk mengontrol nyeri agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri post operasi sectio caesarea dan mempercepat masa nifas (more, 2001). Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. Pemberian analgesik biasanya dilakukan untuk mengurangi nyeri. Teknik relaksasi merupakan salah satu metode manajemen nyeri non farmakologi dalam strategi penanggulangan nyeri, disamping metode TENS (Transcutaneons Electric Nerve Stimulation), biofeedack, plasebo dan distraksi. Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress, karena dapat mengubah persepsi kognitif dan motivasi afektif pasien. Teknik relaksasi membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri (Nanda, 2010). Menelaah uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus post sectio caesarea atas indikasi induksi gagal kedalam Tugas Akhir dengan

judul : Nyeri Akut Pada Ny. N Dengan Post Sectio Caesarea Atas Indikasi Induki Gagal di Ruang Anggrek RSUD Banyumas. B. Tujuan Penulisan Tujuan penyusunan tugas akhir ini, penulis mempunyai tujuan : 1. Tujuan Umum Melaporkan penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri akut Post sectio caesarea secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk menggambarkan : a. Pengkajian pada klien dengan nyeri akut post sectio caesarea. b. Analisa data hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada klien dengan nyeri akut post sectio caesarea. c. Penetapan rencana tindakan keperawatan pada klien dengan nyeri akut post sectio caesarea. d. Implementasi keperawatan pada klien dengan nyeri akut post sectio caesarea. e. Evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan nyeri akut post sectio caesarea. f. Pendokumentasian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri akut post sectio caesarea

C. Pengumpulan Data Metode penulisan dalam laporan ini adalah secara deskriptif dengan memperhatikan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif terhadap klien melalui pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian. Analisa data, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. 1. Observatif partisipasif Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap keadaan fisik klien melalui dengan cara inspeksi yaitu memeriksa dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa, palpasi yaitu pemeriksaan fisik melalui perabaan terhadap bagian tubuh yang mengalami kelainan, kemudian auskultasi adalah pemeriksaan fisik dengan cara mengetuk bagian tubuh dengan tangan atau alat bantu. Cara yang lain adalah mendengar keluhan-keluhan klien dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi antara perawat klien dan perawat keluarga. 2. Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau anamnesis kepada klien, keluarga atau orang terdekat dengan klien atau kepada tenaga kesehatan lainnya.

3. Studi literatur Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggali sumber pengetahuan melalui buku-buku atau jurnal (internet/ebook) terkini yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien. 4. Studi dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari tentang catatan-catatan keperawatan dan kesehatan klien, catatan medik, dokter, hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik, catatan ahli gizi yang terdapat dalam catatan medik klien. Tujuan dari dokumenter adalah membantu pelaksanaan dan pemeliharaan kesehatan. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan pada Ny. N dengan Induksi Gagal di ruang perawatan Anggrek (bangsal maternitas) Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 16 17 Juli 2012. E. Manfaat Penelitian Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam keperawatan yaitu sebagai panduan perawat dalam pengelolan kasus Nyeri Akut pada Ny. N dengan Post Sectio Caesarea atas indikasi Induksi Gagal di RSUD Banyumas. 1. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Profesi Sebagai masukan dan pertimbangan bagi tenaga medis yang berada pada instalasi kamar bersalin dan Ruang Anggrek RSUD Banyumas, sehingga dapat melakukan pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan ibu bersalin baik dari segi komunikasi, informasi dan edukasi bagi ibu dan keluarga. 3. Bagi Pendidikan Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan. 4. Bagi Responden Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan sehingga dapat membantu ibu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk proses persalinannya. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan kasus ini terdiri : BAB I : Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Tujuan Penulisan, Pengumpulan Data, Tempat dan Waktu serta Sistematika Penulisan. BAB II : Membahas tentang Tinjauan Pustaka yang terdiri dari Konsep sectio caesarea dan Konsep Nyeri. BAB III : Membahas tentang Pengkajian, analisa Data, Rencana Keperawatan, Implementasi, dan Evaluasi. BAB IV : Pembahasan. BAB V : Berisi tentang kesimpulan dan saran.