BAB I PENDAHULUAN. Zakat adalah salah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari lima

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS KOMPARASI HUKUM TENTANG ZAKAT HARTA KEKAYAAN ANAK KECIL DAN ORANG GILA MENURUT PERSPEKTIF ABU HANIFAH DAN ASY-SYAFI I

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. muslim, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam.Oleh

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN MODAL HUTANG DI USAHA DAGANG LIMA LAPAN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB V ANALISIS KOMPARATIF PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT PENDAPAT EMPAT MADZHAB DAN UNDANG- UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

BAB I PENDAHULUAN. dipatuhi tetapi juga tauhid, akhlak dan muamalah, misalnya ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia disebut sebagai makhluk sosial. Islam mengajarkan kita untuk saling

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 26 Januari 1982 M, setelah :

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH


BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DESA PAGARBATU KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP TENTANG ZAKAT RUMPUT LAUT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

الحكمة ضالة الموافي انما وجدها اخذها "

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

BAB II KONSEP ZAKAT. A. Definisi Zakat. Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari ilmu rukun

Makalah Syar u Man Qoblana

Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Puasa Tatawwu' atau Puasa Sunat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

Syarah Istighfar dan Taubat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari lima rukun Islam, 1 sebab zakat mempunyai kedudukan yang penting, karena ia mempunyai fungsi ganda yaitu sebagi ibadah mahd}ah fardiyyah (individual) kepada Allah untuk mengharmoniskan hubungan vertikal kepada Allah, dan sebagai ibadah mu amalah ijtima> iyah (sosial) untuk menjaga hubungan horizontal sesama manusia. 2 Karena zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi, yaitu dimensi hablun minallah dan dimensi hablun minannas. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh Islam dibalik kewajiban zakat antara lain : mengangkat derajat fakir miskin, membantu pemecahan masalah yang dihadapi mustahiq lainnya, menghilangkan sifat kikir, membersihkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati orang-orang miskin. 3 Tidak dapat diragukan lagi, bahwa zakat merupakan salah satu komponen rukun Islam, suatu fardu yang harus kita laksanakan. Di dalam al-qur an banyak 1 Yusuf al-qard}awi, Hukum Zakat, Alih bahasa Salman Harun dkk., h. 3 2 Abdurrahman Qodir, Zakat dalam Dimensi Mahdah dan Sosial, h. 65 3 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, h. 12-13 1

2 ayat yang memerintahkan dan menganjurkan memberi zakat. 4 Sebagaimana firman Allah SWT : و ا ق ي م و ال ص لو ة وا ت و ال ز كو ة Artinya: Dirikanlah s}alat dan tunaikanlah zakat 5 Dan hadis Nabi SAW : لا م عل ى خ م س لا ي ا ب ن لاة و ا يت ا ء ل االله و اق ا م ال ص س و ح مد ا ر لا االله و ا ن م لا ال ه ا ن س ش ها د ة ا ت و ج ا ل ب ي ح ال زك ا ة و 6 ص و م ر مض ا ن Artinya: Islam mempunyai lima sendi (rukun), yaitu syahadatain, yakni mengakui bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, mendirikan solat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa di bulan ramadan. Baik dalam al-qur an maupun sunnah rasul, shalat dan zakat ditempatkan seiring dan sejalan. Shalat dijadikan sebagai pilar bagi tegaknya agama dan begitu pula kedudukan zakat sebagai media untuk membersihkan harta dan jiwa mereka. Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara keduanya. Sesungguhnya keislaman seseorang tidak sempurna tanpa keduanya. Karena shalat sebagai tiang Islam dan zakat sebagai jembatan Islam. 7 An-Nawawi berpendapat bahwa dengan mengeluarkan zakat merupakan bukti bahwa orang tersebut benar-benar beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. 8 Hal ini juga sesuai dengan apa yang diungkapkan Abdullah ibn Mas ud: Kamu sekalian telah 4 Hasbi ash-shiddieqy, Pedoman Zakat, h. 31 5 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemah, h. 990 6 Muslim : 1 :45 no 16-20 7 Yusuf al-qard}awi, Konsep Islam Dalam Mengentaskan Kemiskinan, Alih Bahasa Umar Fannany, h. 107 8 Jalaluddin as-suyuti, Syarah an-nasa i, Juz V, h. 7

3 diperintahkan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, karena itu barang siapa tidak menunaikan zakat, maka ia tidak berguna shalatnya. 9 Sebagaimana firman Allah SWT : فا ن ت اب و ا و ا قام و ال ص لاة و ا ت و ال ز كوة فا خ و ان كم ف ى ال دي ن... Artinya: Jika mereka bertaubat, mendirikan s}alat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-sadaramu. 10 Ditinjau dari ayat maupun hadis di atas, sudah jelas bahwa dalil-dalil tersebut sudah memberikan ketentuan hukum yang sangat eksplisit akan wajibnya mengeluarkan zakat pada harta mereka dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Ulama berbeda pendapat tentang zakat kekayaan anak kecil dan orang gila. Perbedaan pendapat ini dikarenakan tidak ada dalil al-qur an maupun hadis yang memberikan keterangan yang jelas. Namun para ulama hanya memberikan penafsiran tentang syarat sahnya zakat, yang antara lain: merdeka, muslim, kepemilikan harta yang penuh, mencapai nisab dan haulnya. 11 Sedangkan ulama berbeda pendapat perihal persyaratan zakat bagi anak yang belum baligh dan orang yang tidak berakal,. Karena ada juga orang-orang yang diperselisihkan tentang kewajibannya mengeluarkan zakat, antara lain : 9 Dikutip oleh Yusuf al-qard}awi dari kitab Tafsir At-Tabari, Juz XIV, h. 153. lihat Yusuf al- Qard}awi, Konsep Islam, h. 107 10 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemah, h. 279 11 Wahbah az-zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Maz hab, Alih bahasa Agus Efendi dan Bahruddin Fannany, h. 98

4 1. anak kecil 2. orang gila 3. hamba (budak belian) 4. orang yang di dalam z immah (perlindungan) 5. orang yang kurang milik (orang yang telah menghutangkan hartanya kepada orang atau seperti orang yang banyak hutang). 12 Pendapat para ulama tentang syarat sahnya zakat di atas tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan pendapat (ikhtilaf). Hal ini disebabkan karena perbedaan logika dan metode istinbat para ulama dalam memahami suatu dalil, yang berimplikasi pada perbedaan ketetapan hukum terhadap suatu masalah. Perbedaan-perbedaan pemahaman hukum seperti itu banyak dijumpai dalam konteks hukum klasik (salaf) dan konteks hukum dewasa ini. Perbedaan pandangan hukum terhadap wajib tidaknya zakat terhadap harta kekayaan anak kecil dan orang gila ini disebabkan karena perbedaan pendapat tentang ketentuan baligh dan berakal sebagai syarat wajib zakat, yang keduanya dipandang sebagai syarat wajib oleh imam Abu Hanifah. Dengan demikian, zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila sebab keduanya tidak termasuk dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah, seperti shalat dan puasa. Sedangkan jumhur ulama dan asy-syafi i berpendapat bahwa baligh dan berakal bukan merupakan syarat wajib zakat. Oleh karena itu, zakat wajib 12 Hasbi Ash-Shiddieqy, Pedoman Zakat, h. 20-21

5 dikeluarkan dari harta anak kecil dan orang gila. Dan zakat tersebut dikeluarkan oleh walinya. 13 Zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan umat manusia terutama Islam, zakat banyak hikmah baik yang berhubungan dengan manusia dan Tuhannya maupun hubungan sosial kemasyarakatan, antara : 1. Menyucikan diri dari kotoran dosa, memurnikan jiwa, menumbuhkan akhlak mulia, menjadi murah hati, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, dan mengikis sifat bakhil (kikir). 2. Menolong, membina, dan membangun kaum yang lemah untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, sehingga mereka dapat melaksanakan kewajibankewajiban terhadap Allah SWT. 14 Sebagaimana diketahui Abu Hanifah di jantung, pusat ibu kota, yaitu di Bagdad yang penuh dengan ilmu dan ulama, penelitian, dan debat. Bagdad adalah ibu kota Iraq. Iraq pada waktu itu adalah lingkungan ilmu dan Islam yang paling kuat, wajar bila Bagdad dikuasai oleh metode akal atau maz hab ahli ra yu. Sementara Madinah dan sekitarnya dikuasai oleh maz hab ahli hadis dan naql. 15 Metode aql (rasio) atau maz hab ahli ra yu adalah metode yang menambahi penerimaan nas} dan pemuliaannya dengan penggunaan pikiran. Penyimpulan hukum dan ijtihad dalam menafsiri nas}, karena menurut Imam Abu Hanifah, jika dalam al-qur an tidak terdapat hukum yang terjadi maka yang boleh 13 Ibid., h. 100 14 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat, h. 11 15 Ahmad Syurbashi, Biografi Empat Imam Maz hab, h. 32-33

6 dijadikan sandaran hukum lagi hanya hadis yang mutawattir saja. Kalau tidak ada hadis yang mutawattir, langsung pindah pada pendapat imam mujtahid. Meskipun tuduhan yang pernah dibuat oleh kalangan sarjana di Hijaz bahwa Abu Hanifah tidak memperdulikan hadis, ternyata tanpa dasar, karena Abu Hanifah diketahui mempunyai koleksi hadis, secara umum diakui bahwa maz hab Hanafi menempuh metode pemahaman hukum yang rasionalistik. 16 Asy Syafi i tampil di tengah-tengah antara mereka yang berkedudukan di Hijaz dan di Iraq, ia pernah berguru kepada imam Malik dan kepada al-syaibani, penganut mazhab Hanafi. Asy Syafi i memberi perumusan sistematik dan tegas bahwa sunnah yang harus dipegang bukanlah setiap bentuk sunnah, tapi hanya yang berasal langsung dari nabi dan selanjutnya adalah penyaringan mana yang benar-benar dari nabi dan mana yang dibuat atau palsu. Dalam bidang kajian ilmiah hadis, Asy Syafi i berperan sebagai peletak dasar penelitian ilmiah terhadap hadis. Asy Syafi i berguru dari aneka aliran dan corak, ada yang menaruh perhatian pada hadist, ada yang menaruh perhatian pada akal. Hal ini telah meluaskan pengetahuannya, karena ini semua memberinya kesempatan untuk mengkompromikan antara naql (hadist) dan aql (rasio), 17 sehingga Asy Syafi i dianggap paling moderat di antara imam mazhab yang lain, karena metode istinbat hukumnya proporsional antara nas dan ra yu. 16 Imam Syafi i, Ar-Risalah, terj. Ahmadie Thoha, h. 15 17 Ahmad Syurbashi, Biografi Empat Imam Maz hab, h. 219-220

7 Berawal dari perbedaan istinbat hukum Abu Hanifah dan Asy Syafi i inilah maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang istinbat hukum kedua tokoh tersebut sehingga berbeda pendapat tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat penulis rumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila? 2. Bagaimana pendapat Imam Asy-Syafi i tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila? 3. Bagaimana Analisis komparasi hukum tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila dalam perspektif Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi i? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pendapat Imam Abu Hanifah tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila. 2. Mengetahui pendapat Imam Asy-Syafi i tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila.

8 3. Mengetahui komparasi hukum tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila antara Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi i. D. Kegunaan Hasil Penelitian Sedangkan kegunaan dari penelitian ini untuk : 1. Menambah wacana pemikiran dalam khazanah keilmuan yang bisa dipertanggung jawabkan secara logis atau ilmiah dengan argumentasiargumentasi yang dibenarkan dengan aturan-aturan penelitian ilmiah. 2. Kajian ini diharapkan memiliki nilai kontribusi ilmiah yang dapat dijadikan inspirasi bagi kajian-kajian yang berorientasi ke arah pendalaman dan pemahaman hukum Islam. E. Definisi Oprasional 1. Pengertian Zakat adalah sebagaian harta yang harus dibayarkan dan diberikan kepada mustahiq sebagai kuwajiban dengan memperhatikan nishab dan aul harta tersebut sebagaimana yang telah ditetapkan syari at. 2. Adapun pengertian dari harta milik yang dimaksud dalam pembahasan skripsi ini adalah merupakan harta kekayaan yang dimiki seseorang secara penuh sehingga dia berkuasa untuk mentasarrufkan atau menggunakan harta tersebut tampa ada halangan karena sebab-sebab tertentu.

9 3. Sedangkan pengertian anak kecil yang dimaksud dalam skripsi ini adalah anak yang belum memasuki usia balig dan pengertian orang gila yang dimaksud dalam skripsi ini adalah orang yang tidak sempurna akalnya. F. Metode Penelitian Untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka ditempuh prosedur sebagai berikut : 1. Data yang dikumpulkan Data yang akan dikumpulkan antara lain : a. Biografi Abu Hanifah dan Asy-Syafi i b. Zakat harta milik anak kecil dan orang gila menurut Abu Hanifah dan Asy-Syafi i c. Istinbat hukum yang mereka gunakan tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila d. Dalil-dalil yang digunakan Abu Hanifah dan Asy-Syafi i tentang zakat harta milik anak kecil dan orang gila 2. Sumber Data Sumber data yang penulis gunakan dalam kajian ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. a. Sumber primer 1) Al-Qur an dan hadis 2) Al-Mabsut} karya as-sarakhsi

10 3) Ar-Risalah karya Imam Syafi i 4) Al-Umm karya Imam Syafi i b. Sumber sekunder 1) Fiqh Tujuh Maz hab karya Mahmud Syaltut 2) Fiqh Zakat karya Yusuf Qard}awi 3) Zakat Kajian Berbagai Maz hab karya Wahbah al-zuhaily 4) Biografi Empat Imam Maz hab karya Ahmad Syurbasi 5) Fiqih Lima Maz hab karya Muhammad Jawad Mughniyah 6) Hukum Zakat karya Yusuf Qard}awi 7) Syarah an-nasa i karya Jalaluddin as-suyuti 8) Sejarah dan Keagungan Maz hab Syafi i karya Siradjuddin Abbas 9) Fatwa dan Ijtihad Umar bin Khathab karya Muhammad al-halawi 10) Tarikh Tasyri karya Khudari Beik 11) Ushul al-fiqh karya Nasron Haroen 12) Pedoman Zakat karya Hasbi ash-shiddieqy 13) Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf karya Elsi Kartika Sari 3. Teknik Penggalian Data Teknik penggalian data pada tulisan ini adalah Dokumentasi dengan membaca dan mencatat data dari kitab-kitab dan buku-buku yang ada

11 kaitannya dengan pokok permasalahan, kemudian diorganisir dan di edit agar dapat focus terhadap kajian yang dilakukan. 4. Analisis Data Teknik analisis data pada skripsi ini adalah: a. Deskriptif, yaitu teknik yang digunakan untuk memaparkan data tentang pemikiran Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi i yang telah diperoleh kemudian dipaparkan dan dijelaskan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pemahaman yang konkrit. b. Komparatif, yaitu teknik yang digunakan untuk membandingkan pendapat kedua tokoh tersebut sehingga diketahui sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat antara Abu Hanifah dan Asy-Syafi i. G. Sistematika Pembahasan Sebagai upaya menjaga keutuhan pembahasan dalam skripsi ini agar terarah, penulis menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab pertama adalah gambaran tentang zakat harta anak kecil dan orang gila, yang mencakup tentang latar belakang ketertarikan penulis mengangkat permasalahan ini sebagai judul skripsi. Pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas, metode yang digunakan dalam penelitian dan sumber-sumber data yang diperlukan. Bab kedua adalah profil Abu Hanifah berikut situasi dan kondisi yang meliputi serta metode istinbat hukum kedua imam mazhab. Hal ini menjadi

12 penting karena bagaimanapun juga paradigma pemikiran dan karakteristik seseorang sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sosial budaya yang berpengaruh dalam pola pemikiran dan fatwa-fatwa mereka. Bab Ketiga adalah profil Asy-Syafi i berikut situasi dan kondisi yang meliputi serta metode istinbat hukum kedua imam mazhab. Hal ini menjadi penting karena bagaimanapun juga paradigma pemikiran dan karakteristik seseorang sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sosial budaya yang berpengaruh dalam pola pemikiran dan fatwa-fatwa mereka. Bab keempat adalah analisis penulis terhadap sebab-sebab terjadinya perbedaan di antara kedua pendapat ulama maz hab di atas, persamaan pendapat di antara keduanya, serta istinbat hukum yang mereka gunakan. Bab kelima merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan yang diperoleh untuk menjawab pokok-pokok permasalahan yang ada pada rumusan masalah serta saran-saran dari penulis.