BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sampai saat ini industri perminyakan merupakan salah satu industri yang memegang peranan yang sangat penting di Indonesia, baik dalam memenuhi kebutuhan energi sehari-hari, sebagai sumber penerimaan negara, maupun sebagai bahan baku industri. Namun, kebutuhan yang semakin meningkat ini disertai dengan penurunan produksi minyak dan gas bumi. Hal tersebut menuntut peran industri minyak dalam memaksimalkan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi pada zona prospek hidrokarbon secara intensif. Dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, studi petrofisika merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk menentukan potensi hidrokarbon. Metode ini dapat menggambarkan keadaan batuan bawah permukaan dengan cukup baik, sehingga hidrokarbon dapat dikenali (Nugroho, 2005). Metode ini dilakukan dengan bantuan data wireline log, dimana data ini menyajikan kurva-kurva log yang dapat menggambarkan sifat dan karakteristik batuan untuk memberikan bantuan dalam mengevaluasi secara kuantitas jumlah hidrokarbon di lapisan pada situasi dan kondisi sesungguhnya (Harsono, 1994). Sifat dan karakteristik batuan meliputi volume volume shale (Vsh), porositas (ø), permeabilitas (k), dan saturasi air (Sw) dibutuhkan dalam melihat keadaan batuan reservoar. Dengan mengetahui karakteristik reservoar, dapat 1
2 diketahui reservoar yang baik. Dari data ini kemudian dapat ditindaklanjuti dalam menyimpulkan apakah reservoar tersebut ekonomis atau tidak dan berapa jumlah cadangan hidrokarbonnya. Perhitungan yang biasa digunakan dalam penentuan cadangan minyak dan gas bumi adalah metoda volumetric. Parameter yang menjadi dasar perhitungannya meliputi luas area reservoar, tebal area reservoar, porositas efektif reservoar, saturasi air dalam reservoar, dan faktor volume formasi. Di Indonesia sendiri telah ditemukan juga cadangan minyak pada batuan karbonat pada Formasi Baturaja, Formasi Kujung, dan lapangan minyak besar di Formasi Kais, Cekungan Salawati, Papua (Arie, 2009). Cekungan Salawati, Kepala Burung Papua merupakan satu-satunya cekungan di Indonesia Timur yang telah matang dieksplorasi dan diproduksikan. Dua cekungan berproduksi lainnya, Cekungan Bula dan Bintuni, tidak seintensif dikerjakan seperti Cekungan Salawati. Minyak pertama kali ditemukan di Cekungan Salawati pada tahun 1936 melalui penemuan Lapangan Klamono. Saat itu, lapangan ini ditemukan melalui rembesan minyak pada antiklin permukaan. Penelitian-penelitian selanjutnya menampakkan bahwa Lapangan Klamono sesungguhnya merupakan struktur terumbu karbonat yang menyebabkan trapping membentuk antiklin pada lapisan silisiklastik di atasnya. Sejak itu, play type terumbu karbonat menjadi primadona di cekungan ini, dan ini terus berlanjut sampai sekarang, setelah lebih dari 70 tahun. Karbonat penyusun terumbu ini terkenal sebagai Formasi Kais berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir. Selain karbonat terumbu, terdapat tipe karbonat
3 paparan yang berfragmen fosil dan foraminifera sehingga merupakan batuan induk utama pada cekungan Salawati (Livsey et.al., 1992 dan Vicelette dan Soepardi, 1976 dalam Longman, 1993). Lapangan BETACI merupakan salah satu lapangan minyak di Cekungan Salawati, Papua yang merupakan wilayah produksi PT. Petrochina International (Bermuda) Ltd. Fokus penelitian ini adalah pada batugamping D, Formasi KF yang berada pada Formasi Kais, Lapangan BETACI yang memiliki 10 sumur dan semua sumur tersebut merupakan sumur vertikal. Luas area lapangan penelitian yaitu ± 1031 are dengan ketebalan batugamping sebagai reservoar yaitu ± 225-500 kaki. Dari uraian tersebut, maka penulis mengajukan judul dalam penelitian tugas akhir ini, yaitu : Potensi Hidrokarbon Reservoar Batugamping D Formasi KF Lapangan BETACI, Cekungan Salawati Berdasarkan Analisa Petrofisika Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan gambaran yang dapat berkontribusi dalam pengembangan lapangan yang ada di daerah penelitian dan mampu menambah nilai ekonomis dalam pengembangan maupun peningkatan perolehan minyak. 1.2 Batasan Masalah Pada penelitian ini dibatasi pada metoda elektrofasies dan petrofisika dalam menganalisa karakteristik batugamping D yang nantinya digunakan dalam penghitungan cadangan hidrokarbon. Penelitian ini menggunakan 10 sumur
4 dengan data log terbatas pada log gamma ray, neutron, sonik, densitas, dan resistivitas. Adapun permasalahan yang dibahas pada penelitian ini berupa : 1. Bagaimana fasies elektrik dan lingkungan pengendapan pada batugamping D pada daerah penelitian berdasarkan data wireline log? 2. Bagaimana nilai parameter petrofisika (volume shale, porositas, permeabilitas, dan saturasi air) yang digunakan untuk menentukan zona prospek hidrokarbon pada daerah penelitian? 3. Bagaimana penyebaran kualitas batugamping D pada daerah penelitian? 4. Berapakah perhitungan cadangan hidrokarbon batugamping D pada daerah penelitian? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitan Maksud dari penelitian ini adalah untuk karakterisasi reservoar daerah penelitian dengan menganalisa data wireline log pada batugamping D, Formasi KF, Lapangan BETACI dalam mencari kemungkinan pengembangan lapangan lebih lanjut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pembagian fasies serta lingkungan pengendapan pada batugamping D yang terdapat pada daerah penelitian. 2. Menentukan parameter fisika batuan, yaitu : volume shale, porositas, permeabilitas, dan saturasi air pada interval daerah penelitian dalam penentuan zona hidrokarbon.
5 3. Mengetahui penyebaran kualitas batugamping D pada daerah penelitian. 4. Penghitungan cadangan hidrokarbon batugamping D pada interval daerah penelitian. 1.4 Waktu dan Lokasi Penelitan Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan, dimulai pada tanggal 1 Oktober 2012 sampai 30 November 2012. Daerah yang menjadi objek penelitian adalah Formasi Kais, Cekungan Salawati, Papua yang berada di wilayah operasi PT. Petrochina International (Bermuda) Ltd. Daerah ini selanjutnya diberi nama Lapangan BETACI. Semua kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, sampai penyusunan laporan dilakukan di kantor PT. Petrochina International (Bermuda) Ltd, Menara Kuningan Lt. 20, Jakarta dan dilanjutkan di kampus Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, Bandung. Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian di Cekungan Salawati, Papua Barat