Apakah Kaum Muslimin Puasa dan Berbuka dengan Satu Rukyah?

dokumen-dokumen yang mirip
Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Hukum Mengubah Nazar

Hukum Menanam Saham Di Sebagian Perusahaan

Hukum Bersiwak Bagi Yang Puasa Setelah Gelincir Matahari

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tata Cara Sujud Tilawah

Tata Cara Shalat Malam

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Negeri Yang Wajib Ditinggalkan

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Dorongan Untuk Memanfaatkan Berbagai Sarana Informasi dengan Beberapa Syarat. Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Membatalkan Shalat Witir

Lima Syarat Wajib Haji

Pengobatan Dengan Ruqyah Untuk Penyakit Kejiwaan

Riddah: Pengertian, Sebab Dan

Bid ah Berkumpul Untuk Ta ziyah dan Menghidangkan Makanan Kepada yang Datang

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Hukum Hadiah yang Diberikan Oleh Pusat-Pusat Perbelanjaan

Apakah Boleh Bekerja di Bank Kovensional?

Membuka Wajah Di Hadapan Kerabat Bukan Mahram

Bacaan dalam Shalat Malam

Hukum Undian Keberuntungan dan Menginfakkan Hasilnya di Jalan Kebaikan

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

PUASA DI BULAN RAJAB

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Cara Menyisir Rambut

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Memuji Orang-Orang Shalih dan Mendorong Mereka Agar Terus Berjalan Lurus

Makna Ayat Hijab. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh. Disusun oleh : Amin bin Yahya al-wazzan

Membalas Kebaikan Orang Lain

Cara Terbaik Untuk Amar Ma ruf dan Nahi Munkar

Tata Cara Transaksi dengan Perusahaan Kredit

Cara Menyampaikan Kritik Diantara Para Da`i

Hukum Meletakkan Bunga di Atas Kubur dan Berdiri Sesaat Sambil Diam

Zakat Perhiasan Wanita

Pertama Kali Wahyu Turun

Bersegera Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya

Menghormati dan Menghargai Ulama

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

Apakah Wanita yang Dicerai Mendapat Warisan Dari Mantan Suaminya yang Wafat?

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Buah Keimanan. Abdul Jabbar. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Apa Yang Terjadi Pada Mayit Di Kuburnya

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Hukum Meyakini Bahwa Rasulullah SHALALLHU ALAIHI WA SALLAM Ada Di Setiap Tempat Dan Mengetahui Perkara Gaib

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Pengertian Wasathiyah (Moderat) Dalam Agama

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAGAIMANA CARA MEMBIASAKAN ANAK- ANAK BERPUASA كيف يتم تعو د الا طفال ع الصوم

Mengobati Rasa Gelisah Dan Sedih

Dajjal. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Salaf dan Berbakti Kepada Ibu

Hukum Mandi Hari Jum'at

Adab Memberi Keputusan dan Menasihati Orang Lain

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Pembunuh Sembilan Puluh Sembilan Nyawa

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Nabi Musa dan Hidhir alaihimassalam

PENGERTIAN TENTANG PUASA

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

KEUTAMAAN MENGANDUNG

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

ADAB MEMAKAI SANDAL آداب التنعل. Penyusun : Majid bin Su'ud al Usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Sifat Shalat Istisqa (Minta Hujan)

Iman Kepada KITAB-KITAB

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Hukum Memelihara Jenggot

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu Seorang Orator Ulung

Hukum Menyuap Dan Menerimanya حكم دفع الرشوة و أخذها

Sanggahan Terhadap Pendapat Bahwa Jeddah Adalah Miqat

Bersikaplah Adil, Wahai Suami!

Mengambil Ilmu dan Mendatangi Para Ulama

Hukum Mengganti Shalat dan Puasa yang Sengaja ditinggal Sebelum Bertaubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hakim yang Adil dan Bijaksana

Fadhilah Siwak. Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Hukum Asuransi Jiwa Dan Harta

Hukum Haid. Diambil dari kitab: "Masuliyatul Marah al Muslimah" Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim al-jarullah. Terjemah : Tim Islamhouse.

Isra Dan Mi'raj. Muhammad bin Abdullah bin Mu aidzir. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Transkripsi:

Apakah Kaum Muslimin Puasa dan Berbuka dengan Satu Rukyah? ] ندونييس Indonesian [ Indonesia Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2011-1432

ل يصوم املسلمون و فطرون برؤ ة واحدة» باللغة الا ندونيسية «الشيخ مد بن صالح العثيم رمجة: د إقبال أمحد غزايل مراجعة: أبو ز اد إي و هار انتو 2011-1432

Apakah Kaum Muslimin Puasa Dan Berbuka Dengan Satu Rukyah? Pertanyaan : Apakah semua kaum muslimin di berbagai belahan dunia wajib berpuasa dengan satu rukyah? Bagaimana cara berpuasa kaum muslimin yang tinggal di sebagian negara kafir, sementara di sana tidak ada rukyah secara syar i? Jawaban : Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, maksudnya bila hilal dilihat di satu negara Islam dan ditetapkan rukyahnya secara syar i, apakah kaum muslimin yang lain wajib mengamalkan rukyah ini? Di antara ulama ada yang berpendapat : bahwa mereka harus mengamalkan rukyah ini dan berdalil dengan umumnya firman Allah subhanahu wa ta ala : أ و ن 3 ش ه د ن ه و م م ن م ٱ ش ه ر ف لي ص م م ر ض ا { [بلقرة: [١٨٥ ر أخ ن قال االله عاىل: { م س ف ر ف د ة م ن ي ا Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan

(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah:185) Dan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam: ف ص و م و ا )) [متفق عليه] ت م و ه قال رسول االله ص االله عليه وسلم: ((إ ذ ا ر أ Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Apabila kamu melihatnya (hilal Ramadhan) maka berpuasalah. 0F1 Mereka berkata : Perintah ini ditujukan kepada semua kaum muslimin. Dan sudah jelas diketahui bahwa maksudnya bukan setiap orang harus melihat hilal satu persatu, karena hal ini tidak mungkin. Namun maksudnya adalah apabila hilal sudah dilihat oleh seseorang yang ditetapkan masuknya bulan dengan rukyahnya. Ini berlaku di setiap tempat. Para ulama yang lain berpendapat : bahwa apabila tempat munculnya hilal berbeda-beda, maka bagi setiap tempat mengikuti rukyah tersendiri. Dan apabila tempat munculnya berbeda, maka apabila rukyah sudah ditetapkan, wilayah lain yang berdekatan (satu mathla ) yang belum melihatnya wajib berpuasa mengamalkan rukyah ini. 1 HR. al-bukhari 1900 dan Muslim 1080, 1081. 4

Mereka berhujjah dengan dalil yang sama dengan golongan pertama, mereka berkata : Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta ala berfirman : أ و ن ن قال االله عاىل: { م ا س ف ر ف د ة م ن ي ش ه د م م ن ن ه و م ٱ ش ه ر ف لي ص م م ر ض ا { [بلقرة: [١٨٥ ر أخ Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah:185) Sudah jelas bahwa maksudnya bukan setiap orang melihat hilal satu persatu, maka diamalkan dengannya di tempat yang dilihat hilal padanya dan di setiap tempat yang berdekatan (maksudnya satu tempat munculnya hilal). Adapun wilayah yang berbeda tempat munculnya hilal, maka ia tidak melihatnya secara hakikat dan tidak secara hukum. Mereka berkata : demikian pula kami katakan pada sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam : ت م و ه م و ا ت م و ه قال رسول االله ص االله عليه وسلم: ((إ ذ ا ف ا ف ط ر و ا )) ر أ ف ص و و ذ ا ر أ 5

Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Apabila kamu melihatnya (hilal Ramadhan) maka berpuasalah dan apabila kamu melihatnya (hilal Syawal) maka berbukalah. Maka sesungguhnya orang yang berada di satu tempat yang tidak sama munculnya hilal dengan yang melihat hilal, ia pada hakikatnya tidak melihatnya dan tidak pula secara hukum. Dan mereka berkata: penentuan waktu bulan sama seperti penentuan waktu hari. Sebagaimana negara-negara saling berbeda waktu imsak dan ifthar (berbuka) setiap hari, demikian pula harus berbeda dalam ifthar dan imsak yang terkait bulan, dan sudah jelas bahwa perbedaan hari ada pengaruhnya dengan kesepakatan kaum muslimin. Orang-orang yang berada di Timur, mereka imsak sebelum orang-orang yang berada di Barat dan berbuka sebelum mereka pula. Apabila kita memutuskan berbeda mathla dalam waktu sehari-hari, maka sesungguhnya dalam penentuan waktu bulan juga sama seperti itu. Tidak mungkin seseorang berkata: sesungguhnya firman Allah subhanahu wa ta ala: 6

وا م و غوا ت ب وٱ ت م ا ك ٱ ل فٱل ن ون قال االله عاىل: } ر وا ف ج م ن ٱل م ن ٱ ي ط ٱ سو د ل م ٱ يط ٱ ي ض ب وٱ ت م وا إ ٱ [بلقرة: ١٨٧] ام أ ٱ لصي م ل } Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (QS. 2:187) Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam : ب ل قال رسول االله ص االله عليه وسلم: ((إ ذ ا أ س أ ط ر ق د ر لش م م ن ه ا ه ن ا ار ل ه و غ ت م ن ه ا ل ل ي ل )) [متفق عليه] لص اي م ر ه ن ا و أ د ب Apabila malam datang dari sini dan siang pergi dari sini dan terbenam matahari, maka sungguh berbuka orang yang berpuasa. 1F2 Tidak mungkin seseorang berkata bahwa ini bersifat umum bagi semua kaum muslimin di berbagai belahan dunia. Demikian pula kami katakan dalam umumnya firman Allah subhanahu wa ta ala: ن قال االله عاىل: { م ش ه د م ن م ٱ ش ه ه } (بلقرة: ١٨٥) ر ف لي ص م 2 HR. al-bukhari 1954 dan Muslim 1600. 7

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu (QS. Al-Baqarah:185) Dan sabdanya shallallahu alaihi wa sallam : ت م و ه م و ا ت م و ه قال رسول االله ص االله عليه وسلم: ((إ ذ ا ف ا ف ط ر و ا )) ر أ ف ص و و ذ ا ر أ Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Apabila kamu melihatnya (hilal Ramadhan) maka berpuasalah dan apabila kamu melihatnya (hilal Syawal) maka berbukalah. Pendapat ini seperti yang engkau lihat- mempunyai kekuatan dari sisi lafazh dan pandangan yang shahih serta qiyas (analogi) yang benar pula: qiyas penentuan waktu bulan atas penentuan waktu hari. Sebagian ulama berpendapat bahwa perkara bergantung kepada pemerintah dalam masalah ini, apabila ia berpendapat wajibnya puasa atau berbuka berpedoman kepada sandaran syar i, maka sesungguhnya diamalkan sesuai tuntutannya supaya manusia tidak berbeda-beda dan bercerai berai di bawah satu pemerintahan. Mereka berdalil dengan umumnya hadits : 8

و م ي ت ص و مو ن و ال ف ط ر و م ي قال رسول االله ص االله عليه وسلم: ((ا لو و م )) [واه أبو داود والرتمذي] ف ط رو ن Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Puasa adalah di hari kamu berpuasa dan berbuka adalah di hari kamu berbuka. 2F 3 Ada pula pendapat lain yang disebutkan para ulama yang mengutip perbedaan pendapat dalam masalah ini. Adapun bagian kedua dari pertanyaan : yaitu bagaimana kaum muslimin berpuasa di sebagian negara kafir yang tidak ada rukyah syari iyah? Sesungguhnya mereka bisa menetapkan hilal lewat cara yang syar i, dan hal itu dengan cara mengamati hilal apabila mereka bisa melakukan hal itu. Jika hal itu tidak bisa mereka lakukan, maka apabila hilal sudah terlihat di negara Islam (terdekat) maka mereka mengamalkan berdasarkan rukyah ini, sama saja mereka melihatnya atau tidak melihatnya. 3 HR. Abu Daud 2344, at-tirmidzi 697 dari hadits Abu Hurairah ra, dan at- Tirmidzi dengan semisalnya 802 dari hadits Aisyah ra dan at-tirmidzi berkata di tempat pertama: hadits gharib hasan dan di tempat kedua: hadits hasan gharib shahih. 9

Dan jika kita mengambil pendapat kedua, yaitu setiap kota berdasarkan rukyah tersendiri, apabila berbeda dengan kota yang lain pada tempat munculnya hilal dan mereka tidak bisa mewujudkan rukyah di kota tempat tinggal mereka, maka sesungguhnya mereka mengikuti kota Islam yang terdekat kepada mereka, karena hal ini adalah hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin- kitab Dakwah (5) 2/152-156. 10