BAB I PENDAHULUAN. yang diikutinya. McClelland (1997) dalam Goleman (2000) menyatakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini mengakibatkan persaingan di dunia kerja semakin tinggi dan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. seorang lulusan program studi S1 Akuntansi bisa melanjutkan estafet

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi seorang manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Sayangnya penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal. Pendidikan sebagai sistem terdiri dari tiga komponen, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik pengetahuan dan ketrampilan hidup. Prakarsa (1996)

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi terhadap segala sesuatu yang menarik perhatiannya. 1 Tidak diragukan. pendidikan yang mempengaruhinya. 2

BAB I PENDAHULUAN. yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya untuk memperkenalkan

ARIS RAHMAD F

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: NOERMANITA EKASARI

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mengolah data keuangan (input) untuk menghasilkan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. membuat manusia dituntut untuk mengikuti segala perubahan yang terjadi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Kuliah dan pekerjaan merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas manusia berkaitan erat dengan kualitas pendidikan, yang merupakan rangkaian dari pendidikan tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai lembaga yang membekali peserta didik dengan penekanan pada nalar dan pemahaman pengetahuan berdasarkan keterkaitan antar teori dengan pengaplikasiannya dalam dunia praktik, berperan penting dalam menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam proses pembelajaran yang diikutinya. McClelland (1997) dalam Goleman (2000) menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang sudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup. Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka yang berprestasi biasa-biasa saja. Banyaknya teknologi yang berkembang saat ini seperti internet, komputerisasi, dan sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, teknologi yang semakin berkembang tersebut bukanlah jaminan bagi dunia pendidikan untuk berhasil dan mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sangat tergantung dari konsistensi dunia pendidikan di Indonesia itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan tinggi adalah sikap dan mental 1

2 mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya. Kemampuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada masa sekarang ini lebih dikenal dengan istilah emotional quotient (EQ) atau kecerdasan emosional. Mahasiswa dituntut tidak hanya mempunyai keterampilan teknis tetapi juga memiliki daya dan kerangka pikir serta sikap mental dan kepribadian tertentu sehingga mempunyai wawasan yang luas dalam menghadapi masalah-masalah di dunia. Oleh karena itu, secara tidak langsung mahasiswa akan belajar untuk mengelola kecerdasan emosional secara baik dan menggunakan perilaku belajar yang baik dalam peningkatan pemahaman akuntansi. Selain kecerdasan emosional, konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang setiap orang yang mengamatinya. Belajar merupakan salah satu konsep menarik dalam teoriteori psikologi dan pendidikan, sehingga para ahli memberi bermacammacam pengertian mengenai belajar. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu. Selain kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual juga merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam memahami akuntansi. Mahasiwa akuntansi yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik tentu memiliki pemahaman akuntansi yang baik. KBBI (2008:541) kecerdasan intelektual adalah kemampuan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan terutama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman.

3 Kurangnya kecerdasan spiritual dalam diri seorang mahasiswa akan mengakibatkan mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar dan sulit untuk berkonsentrasi, sehingga mahasiswa akan sulit untuk memahami suatu mata kuliah. Sementara itu, mereka yang hanya mengejar prestasi berupa nilai atau angka dan mengabaikan nilai spiritual, akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai yang bagus, mereka cenderung untuk bersikap tidak jujur seperti mencontek pada saat ujian. Oleh karena itu, kecerdasan spiritual mampu mendorong mahasiswa mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spritual merupakan dasar untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan emosional (EQ). Selain kecerdasan EQ, IQ, dan kecerdasan spiritual terdapat juga latar belakang pendidikan menengah kerap kali dijadikan alasan mahasiswa dalam mempeajari akuntansi. Mahasiswa juga kerap menyatakan bahwa latar belakang pendidikan juga berpengaruh dalam memahami akuntansi dikarenakan mereka tidak memiliki dasar-dasar pengetahuan mengenai akuntansi. latar belakang yang dimaksud yaitu latar belakang saat pendidikan menengah atas (SMA) apakah mereka sudah mempelajari akuntansi sedikit atau belum sama sekali. Perilaku belajar yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa sadar akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa, sehingga mereka dapat membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar belajar. Motivasi dan disiplin diri sangat penting dalam hal ini karena motivasi merupakan arah bagi pencapaian yang ingin diperoleh dan disiplin

4 merupakan perasaan taat dan patuh pada nilai-nilai yang diyakini dan melakukan pekerjaan dengan tepat jika dirasa itu adalah sebuah tanggung jawab. Terdapat banyak perbedaan mengenai budaya dalam berperilaku seperti dalam cara berpikir, memahami dan berperilaku budaya. Sebagian besar konsep tersebut berasal dari ranah antropologi, namun hanya sedikit kesepakatan mengenai definisinya. Budaya didefinisikan sebagai kompleksitas yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, kemampuan lain dan kebiasaan yang diakuisisi oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Tylor 1871 dalam Slameta 1991). Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik mahasiswa agar dapar bekerja sebagai seorang akuntan yang profesional yang memiliki pengetahuan di bidang akuntansi. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya. Motivasi peneliti melakukan penelitian ini yaitu karena adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu dan dikarenakan banyak mahasiswa yang melakukan perbaikan nilai pada mata kuliah akuntansi dasar, dari situ peneliti akan melakukan penelitian apakah tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa kurang sehingga mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Alasan peneliti mengambil populasi mahasiswa semester akhir angkatan 2014 saja karena, mahasiswa-mahasiswi tersebut sudah mempelajari akuntansi secara

5 keseluruhan. Mata kuliah akuntansi sendiri merupakan mata kuliah yang saling terkait antara mata kuliah satu dengan mata kuliah selanjutnya. Jadi, dengan mengambil populasi mahasiswa semester akhir sudah dapat dikatakan bahwa mereka seharusnya lebih memahami akuntansi. Penelitian ini mereplikasi penelitian yang sudah dilakukan oleh Satria (2017) yang meneliti tentang Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di Kota Bandung. Alasan peneliti mereplikasi penelitian Satria (2017) adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil penelitian yang pernah dilakukan dahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini. Penelitian ini menggunakan sampel yang berbeda dan terdapat penambahan variabel independen dari penelitian sebelumnya. Variabel independen yang ditambahkan dalam penelitian ini yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, latar belakang pendidikan menengah, perilaku belajar dan budaya belajar. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi jurusan akuntansi angkatan tahun 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan skripsi yang berjudul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Semester Akhir Angkatan 2014 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta).

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi? 2. Apakah kecerdasan intelektual mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi? 3. Apakah kecerdasan spiritual mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi? 4. Apakah latar belakang pendidikan menengah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi? 5. Apakah perilaku belajar mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi? 6. Apakah budaya belajar mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis apakah kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi

7 2. Untuk menganalisis apakah kecerdasan intelektual mahasiswa akuntansi 3. Untuk menganalisis apakah kecerdasan spiritual mahasiswa akuntansi 4. Untuk menganalisis apakah latar belakang pendidikan menengah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta berpengaruh terhadap tingkat 5. Untuk menganalisis apakah perilaku belajar mahasiswa akuntansi 6. Untuk menganalisis apakah budaya belajar mahasiswa akuntansi D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan akuntansi. Khususnya bagi mahasiswa sebagai dasar atau indikator untuk mengetahui tentang pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan inteletual,

8 kecerdasan spiritual, latar belakang pendidikan menengah, perilaku belajar, dan budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi sehingga secara tidak langsung mahasiswa akan memiliki kemampuan lebih dalam mengelola indikator tersebut agar menjadi lebih baik yang dapat digunakan untuk memahami akuntansi. 2. Manfaat Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang telah diperoleh di perkuliahan terutama yang berkaitan dengan penelitian dan dapat lebih mengetahui tentang 3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman penelitian, sistematika penulisan terdiri dari lima bab yang diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang berisi tentang masalah-masalah yang mendasari penelitian. Selanjutnya dibahas mengenai rumusan masalah yaitu masalah-masalah yang diteliti oleh penulis. Dalam bab ini juga dipaparkan mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

9 skripsi berisi urutan-urutan penyusunan dan penulisan dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini diuraikan mengenai tinjauan teoritis dari variabel dependen, variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, didalamnya berisi mengenai penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi, dan sampel penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai penyajian dan analisis data serta penjelasan mengenai hasil analisis data dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penilitian, dan saran penelitian.