Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Deteksi Penyakit Tuberculosis (TB) Paru dari Citra Rontgen

dokumen-dokumen yang mirip
Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun.

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

Identifikasi Abnormalitas Paru-Paru Pada Citra Foto Thorax (Chest X-Ray) menggunakan Metode Wavelet Daubechies dan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain Perangkat Lunak Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Klasifikasi Citra Rontgen Paru-paru

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Deteksi Kanker Serviks ( Carsinoma Serviks Uteri ) pada Citra Hasil Rekaman CT-Scan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

PENGENALAN POLA SIDIK JARI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

METODOLOGI PENELITIAN

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Mohammad Akram Ardi 1, Angga Rusdinar 2, Nur Andini 3

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN DAN PENYORTIRAN KARTU POS BERDASARKAN KODE POS DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN :

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

Presentasi Tugas Akhir

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

UJM 2 (2) (2013) Unnes Journal of Mathematics.

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IDENTIFIKASI BAKTERI TUBERCULOSIS BERDASAR CIRI MORFOLOGI DAN WARNA 1) M, Ya qub Zain., 2) Aulia.MT. Nasution

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PERANCANGAN SISTEM PENGENAL DIGIT ANGKA METER AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN KOHONEN

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SLOPE CORRECTION PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI TANDA TANGAN STATIK MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION DAN ALIHRAGAM WAVELET

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Bab I. Pendahuluan. dibutuhkan. Tidak hanya untuk memudahkan proses penyimpanan dan

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK


NOISE REMOVAL PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 1, Januari 2017 Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Deteksi Penyakit Tuberculosis (TB) Paru dari Citra Rontgen Ledyva Depinta *, Zulfi Abdullah Jurusan Fisika, Universitas Andalas *ledyvadepinta@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan implementasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation untuk deteksi penyakit tuberculosis (TB) paru dari citra rontgen. Input yang digunakan untuk pelatihan JST adalah citra foto rontgen paru-paru yang terdiri dari TB paru dan paru-paru normal. Proses ini diawali dengan pengolahan citra yaitu cropping, resizing, median filtering, BW Labelling dan ekstraksi fitur menggunakan wavelet haar untuk melakukan pengenalan pola penyakit TB paru. Ekstraksi fitur citra foto rontgen menggunakan fitur energi dan koefisien setiap subband yang kemudian dimasukkan ke jaringan syaraf tiruan. Pengenalan pola yang dapat dilakukan oleh JST pada penelitian ini adalah pola sebaran warna hitam dan putih dari citra rontgen yang telah melewati proses wavelet haar. Parameter yang digunakan yaitu dengan 3 hidden layer, 1 output, learning rate 0,7 dan target error 1000. Hasil pengujian JST backpropagation untuk deteksi penyakit TB paru diperoleh akurasi 79,41% dalam mendeteksi keabnormalan dari citra foto rontgen paru. Kata kunci : Jaringan syaraf tiruan backpropagation, foto rontgen, TB paru ABSTRACT The implementation of backpropagation Artificial Neural Network (ANN) has been done to detect tuberculosis from x-ray image. Input used for ANN training are the normal and TB infected lungs x-ray images. This process begins with cropping, resizing, median filtering, BW labelling, and feature extraction using wavelet haar. Energy feature and coefficient of each subband from x-ray images are then inputted into ANN. Pattern recognition can be performed by JST in this research is the distribution pattern of the black and white image from the x-rays that have passed through the haar wavelet.the parameters used are 3 hidden layers, 1 output, learning rate 0,7 and target of error of 1000. The testing result of artificial neural network for TB deseases detection is obtained with accuration is about 79,41% in detecting abnormalities of lungs x-ray image. Keywords : Backpropagation artificial neural network, x-ray, tuberculosis lungs. I. PENDAHULUAN Penyakit Tuberculosis (TB) merupakan suatu penyakit infeksi kronis atau menahun dan menular langsung yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Biasanya penyakit ini menyerang paru-paru tanpa memandang usia dan jenis kelamin (Purnamasari, 2013). Diagnosa penyakit tuberculosis dapat dilakukan dengan menggunakan citra sinar-x (foto rontgen), CT scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pemeriksaan menggunakan foto rontgen merupakan teknik yang paling sering digunakan, karena biayanya relatif terjangkau oleh kalangan masyarakat dan dapat memberikan hasil pemeriksaan yang berbeda secara langsung antara paru-paru sehat dan tidak sehat (Rahmadewi dan Kurnia, 2016). Pemeriksaan TB paru dari citra hasil foto rontgen masih memiliki kekurangan. Hal ini dikarenakan pembacaan citra sinar-x oleh dokter spesialis paru masih mengandalkan pengamatan visual dalam pembacaan hasil foto rontgen sehingga penilaiannya sangat subjektif dan tidak mempunyai nilai standar yang baku. Cara dokter mengetahui penyakit TB paru yaitu dengan membandingkan citra paru-paru dari hasil citra foto rontgen dengan citra paru-paru normal. Untuk itu diperlukan perangkat lunak yang mampu mendeteksi TB paru sebagai pembanding dari kerja praktisi medis, sehingga perangkat lunak ini dapat membantu keakuratan penentuan deteksi TB paru (Wulan, 2012). JST dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang rumit atau suatu masalah dengan rumusan matematis yang tidak diketahui seperti dalam mendeteksi suatu penyakit dari citra rontgen. Ada beberapa metode pembelajaran jaringan syaraf tiruan yaitu metode backpropagation, metode percepton, metode hebb rule, metode delta rule dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini metode jaringan syaraf tiruan yang digunakan yaitu backpropagation 61

Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 1, Januari 2017 ISSN 2302-8491 karena metode ini dapat digunakan dalam berbagai bidang untuk melakukan pengenalan pola (pattern recognition) (Puspitanigrum, 2006). Penggunaan JST backpropagation untuk mendeteksi suatu penyakit dari citra rontgen sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Wulan (2012) mendeteksi penyakit kanker paru-paru menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation menggunakan variasi jumlah hidden layer yaitu 2, 4, 6, 8,10,12 yang bertujuan untuk menentukan pada variasi hidden layer berapa hasil pendeteksiannya akan bagus. Pada penelitian ini diperoleh hasil yang baik untuk 10 hidden layer dengan tingkat akurasi sebesar 86,67% dari data uji. Purnamasari (2013), melakukan pengujian sistem deteksi penyakit TBC dengan menggunakan input dari beberapa gejala umum penyakit TBC dengan variasi learning rate dan jumlah variasi hidden layer. Dari hasilnya, JST yang telah dilatih mengenali 100% dari data. Pada penelitian ini dilakukan pendeteksian penyakit TB paru dari citra hasil foto rontgen menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan tidak menggunakan variasi hidden layer dan variasi learning rate. II. METODE Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil foto rontgen TB paru diambil dari RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi berupa softcopy dari citra digital. Data sebanyak 64 buah terdiri dari 50 data pasien TB paru dan 14 data pasien paru normal. Dari 64 data pasien dibagi menjadi dua bagian untuk data latih dan data uji, 30 data yang meliputi 20 data TB paru dan 10 data paru normal digunakan sebagai data latih, dan 34 data yang meliputi 30 data TB paru dan 4 data paru normal digunakan sebagai data uji. 2.1 Pengolahan Citra Hasil Foto Rontgen Pada hasil rekaman foto rontgen dilakukan proses pengolahan citra yang bertujuan untuk mendapatkan fitur citra menggunakan tranformasi wavelet sehingga dapat dijadikan data latih untuk jaringan syaraf tiruan. Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan citra hasil foto rontgen yaitu melakukan cropping dan resizing yang bertujuan untuk memotong citra pada daerah paru dan merubah ukuran citra untuk menyamakan dimensi pikselnya. Proses cropping ini dilakukan dengan manual menggunakan photoshop dari ukuran dimensi yang berbeda-beda menjadi ukuran 3000x3000 piksel. Proses resizing dilakukan pada citra hasil cropping yaitu dengan mengubah citra menjadi berukuran 1500x1500 piksel. Langkah kedua adalah perbaikan kualitas citra untuk memperkecil jumlah masukan dalam JST. Proses ini dilakukan melalui tresholding untuk mengubah citra menjadi citra biner dengan menginput gambar citra, setelah itu median filter untuk mengurangi noise-noise dari hasil thresholding, dilanjutkan dengan BW Labelling untuk memberikan label objek-objek pada citra yang memiliki nilai intensitas hampir sama atau mirip, dan proses terakhir transformasi wavelet untuk proses ekstraksi ciri citra. Pada penelitian ini digunakan transformasi wavelet haar untuk mempresentasikan ciri tekstur dan bentuk dari suatu citra. Transformasi ini dipilih karena diperlukan waktu komputasi yang lebih kecil dibandingkan transformasi wavelet lainnya. 2.2 Implementasi Model Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation pada pendeteksian Pola TB paru dari hasil foto rontgen Langkah-langkah penentuan jaringan syaraf tiruan backpropagation adalah sebagai berikut : 2.2.1 Persiapan data Jaringan syaraf tiruan digunakan untuk proses pengklasifikasian data yang diperoleh dari pengolahan citra sebelumnya. Pertama kali yang dibutuhkan adalah data input pelatihan (training data set) atau pola yang nantinya akan dilatih ke jaringan syaraf tiruan backpropagation. Variabel atau input yang digunakan adalah hasil fitur citra yang didapatkan dari wavelet haar dengan ukuran 1x66 piksel. 62

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 1, Januari 2017 2.2.2 Penentuan Matriks Input P, Matriks Target Output T dan Data Uji Dari 64 data hasil foto rontgen, 30 data yang terdiri dati 20 data TB paru dan 10 data paru normal dijadikan sebagai matriks input P untuk pelatihan JST. Nilai 1 dan 0 dijadikan matriks sebagai target output selama proses pelatihan JST yang berarti nilai 1 dipilih untuk positif TB paru dan nilai 0 untuk negatif TB paru (paru-paru normal). 34 sisa hasil foto rontgen yang terdiri dari 30 data TB paru dan 4 data paru normal dijadikan sebagai data uji. 2.2.3 Penentuan Struktur Jaringan dan Algoritma Pembelajaran Struktur JST yang digunakan pada penelitian ini adalah multilayer neural network (jaringan syaraf tiruan banyak lapisan) dengan 1 lapisan input, 3 lapisan tersembunyi dan 1 lapisan output. Jumlah neuron pada tiap lapisan tersembunyi yang dipilih pada penelitian ini adalah JST dengan konfigurasi neuron 75-25-1, artinya terdapat 75 neuron pada lapisan tersembuyi pertama, 25 neuron pada lapisan tersembunyi kedua, 1 neuron pada lapisan tersembunyi ketiga. 2.2.4 Inisialisasi Parameter Jaringan Parameter jaringan yang digunakan pada penelitian ini adalah Mean Square Error (MSE) atau target error dengan nilai 1x10-6, jumlah iterasi (epochs) sebanyak 1000, dan learning rate sebesar 0,7. 2.2.5 Pelatihan Jaringan/Perbaikan Bobot Sebelum data input dilatihkan ke JST, perlu dilakukan proses preprocessing atau normalisasi data, sehingga data diproses dengan nilai yang lebih kecil tanpa kehilangan karakteristik data. Normalisasi data input dan target output memungkinkan pelatihan JST menjadi lebih efisien. Pada penelitian ini preprocessing data dilakukan dengan mengubah rentang nilai data input menjadi rentang nilai yang lebih kecil yaitu [-1,1]. 2.2.6 Didapatkan hasil Bobot W dan Bias B Bobot W dan bias B tiap lapisan diperoleh dengan nilai acak yang akan diperbaiki selama proses pelatihan bertujuan untuk mengenal pola input ke JST. 2.2.7 Prediksi output data untuk mendeteksi TB paru dengan JST Setelah program di-running, proses deteksi TB paru akan menghasilkan keluaran anew. Jika nilai anew kecil dari 0,5 hasil deteksi bernilai 0 yang berarti negatif TB (paru-paru normal), dan jika nilai anew besar dari 0,5 hasil deteksi bernilai 1 yang berarti positif TB. 2.3 Penentuan Nilai Akurasi Setelah hasil deteksi didapatkan dari program deteksi jaringan syaraf tiruan backpropagation. Dilakukan pengujian data untuk menentukan tingkat akurasi sebagai tolak ukur keberhasilan dari perangkat lunak yang dibuat. Tingkat akurasi didapatkan dari persamaan : keseluruhan jumlah data-jumlah data salah akurasi= x 100% (1) keseluruhan jumlah data III. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Perbaikan Kualitas Citra Perbaikan kualitas citra atau biasa disebut teknik preprocessing merupakan tahapan awal pengolahan suatu citra. Berikut penjelasan dari hasil perbaikan kualitas citra : 3.1.1 Tresholding Proses thresholding berfungsi untuk menghilangkan background dari citra asli sehingga hasil dari tresholding pada citra foto rontgen menjadi warna hitam dan putih, dapat dilihat pada Gambar 1. 63

Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 1, Januari 2017 ISSN 2302-8491 a b c d Gambar 1 Hasil proses tresholding (a) Citra paru normal sebelum tresholding, (b) Citra paru normal setelah tresholding, (c) Citra TB paru sebelum tresholding, (d) Citra TB paru setelah tresholding 3.1.2 Filter Median Filter median untuk menghilangkan noise-noise kecil dari hasil tresholding. Noise yang dimaksud pada proses ini adalah menghilangkan bintik-bintik warna hitam yang terdapat pada citra foto rontgen dari hasil tresholding. Pada Gambar 2 dapat dilihat citra hasil filter median memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan sebelum dilakukan proses filtering. a b c d Gambar 2 Hasil proses filter median (a) Citra paru normal sebelum filter median, (b) Citra paru normal setelah filter median, (c) Citra TB paru sebelum filter median, (d) Citra TB paru setelah filter median 3.1.3 BW Labelling Proses ini berfungsi untuk menandai objek-objek yang ada pada citra yang memiliki intensitas hampir sama atau mirip. Hasil proses BW Labelling dari citra hasil foto rontgen tidak berbeda dari hasil filter median. Hal ini karena objek-objek pada citra seperti jaringan lain dan TB paru memiliki nilai intensitas yang hampir sama sehingga dinggap sebagai satu objek, sedangkan objek lain seperti paru-paru memiliki nilai intensitas yang sangat berbeda sehingga dianggap sebagai objek yang berbeda. Pada Gambar 3 dapat dilihat hasil BW labelling. 64

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 1, Januari 2017 a b c d Gambar 3 Hasil proses BW Labelling (a) Citra paru normal sebelum BW Labeling, (b) Citra paru normal setelah BW Labeling, (c) Citra TB paru sebelum BW Labeling, (d) Citra TB paru setelah BW Labeling 3.2 Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation JST backpropagation dibangun dan dilatihkan dengan neural network toolbox. Pada saat pendeklarasian jaringan, Matlab secara otomatis akan menginialisasi bobot-bobot dan bias tiap lapisan dengan nilai random, nilai bobot dan bias inilah yang akan diperbaiki selama proses pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk mengenalkan pola input ke JST. JST dianggap telah mampu mengenali pola yang dilatihkan jika telah mencapai nilai MSE yang diinginkan. Gambar 4 di bawah ini menunjukkan grafik hasil pelatihan JST yang menunjukkan perubahan nilai MSE selama proses pelatihan dengan 3 hidden layer. Pada grafik dapat dilihat nilai MSE yang dihasilkan setiap iterasi (epochs) selama pelatihan sampai diperoleh nilai MSE yang diinginkan (MSE = 1 x 10-6 ). Gambar 4 Grafik Pelatihan JST dengan MSE 1x10-6 menggunakan 3 hidden layer Selama proses pelatihan, bobot-bobot dan bias akan diubah secara terus menerus. Hal ini bertujuan agar JST dapat menyesuaikan bobot-bobot setiap lapisan sengan target output. Bobot ini akan berubah sampai mencapai nilai MSE 1x10-6. 3.3 Pengujian Data Pengujian data dari 34 data uji pada perangkat lunak yang terdiri dari 30 data TB paru dan 4 data paru normal, dengan target nilai 1 untuk TB paru dan 0 untuk non TB. Berdasarkan 34 data uji terdapat 7 data yang tidak sesuai dengan hasilnya, yang terdiri dari 5 buah data TB mendapatkan nilai 0 yang berarti terdeteksi kedalam kategori paru normal, dan 2 buah data paru normal mendapatkan nilai 1 yang berarti terdeteksi TB paru. Hal ini terjadi karena data yang digunakan dalam proses pelatihan jaringan syaraf tiruan backpropagation terlalu sedikit, sehingga hasil deteksi citra foto rontgen tidak sesuai dengan data ujinya. Dari sini dapat dilihat 65

Jurnal Fisika Unand Vol. 6, No. 1, Januari 2017 ISSN 2302-8491 hasil tingkat akurasi berdasarkan jumlah data uji yang digunakan dalam proses pelatihan yaitu 79,41%. Tabel 1 adalah hasil simulasi input dari data latih berdasarkan data uji. No. Target Output (T) Hasil Simulasi (a) Tabel 1 Hasil Simulasi Input Data Pelatuhan Kesimpulan No. Target Output (T) Hasil Simulasi (a) Kesimpulan 1. 1 0 Salah 18. 1 1 Benar 2. 1 1 Benar 19. 1 1 Benar 3. 1 1 Benar 20. 1 1 Benar 4. 1 1 Benar 21. 0 0 Benar 5. 1 1 Benar 22. 1 1 Benar 6. 1 1 Benar 23. 1 1 Benar 7. 0 0 Benar 24. 1 1 Benar 8. 1 1 Benar 25. 1 1 Benar 9. 1 1 Benar 26. 1 1 Benar 10. 1 1 Benar 27. 1 1 Benar 11. 1 0 Salah 28. 0 1 Salah 12. 1 1 Benar 29. 1 0 Salah 13. 1 1 Benar 30. 1 1 Benar 14. 0 1 Salah 31. 1 1 Benar 15. 1 1 Benar 32. 1 1 Benar 16 1 1 Benar 33. 1 0 Salah 17. 1 1 Benar 34. 1 0 Salah IV. KESIMPULAN Berdasarkan kinerja jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan 3 hidden layer, 1 output, learning rate 0,7 dan target error 1000 dalam mendeteksi penyakit TB paru dari citra hasil foto rontgen diperoleh tingkat akurasi hingga 79,41% menggunakan 34 data uji dan 30 data data latih yang dimasukkan pada perangkat lunak jaringan syaraf tiruan backpropagation. DAFTAR PUSTAKA Purnamasari, R. W., 2013, Implementasi jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Sebagai Sistem Deteksi Penyakit TBC, Skripsi, Jurusan Matematika UNNES Semarang Rahmadewi, R., dan Kurnia, R., 2016, Klasifikasi Penyakit Paru Berdasarkan Citra Rontgen dengan Metoda Segmentasi Sobel, Jurnal Nasional Teknik Elektro, Volume 5, Nomor 1, Jurusan Teknik Elektro Unand. Wulan, T. D., 2012, Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya Puspitaningrum, D., 2006. Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan. Yogyakarta: ANDI. 66