Oleh : Desi Evitasari ABSTRAK. : P4K, Komplikasi Kehamilan, Penolong Persalinan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

KERANGKA ACUAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 5, No. 3, Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (millennium development goals/mdgs) yang ditetapkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. puncak produktivitasnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan satu atau lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

Majalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 2, Juni 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian maternal merupakan masalah besar, khususnya di negara yang

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

Transkripsi:

PENERAPAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) PADA IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI UPTD PUSKESMAS LIGUNG KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017 Oleh : Desi Evitasari ABSTRAK Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat untuk memantau perkembangan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) pada ibu hamil dalam pencegahan komplikasi kehamilan dan pemilihan penolong persalinan di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan pada penelitian ini sebanyak 10 orang informan kunci dan 10 informan pendukung. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tanggal 27 Maret 27 April 2017. Instrumen dalam pengumpulan data yaitu panduan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka sudah diterapkan namun untuk pemasangan stiker belum seluruhnya dipasang di rumah ibu hamil. Program P4K dapat meningkatkan upaya pencegahan komplikasi kehamilan, karena dengan stiker P4K ibu sudah tahu mengenai tindakan yang harus dilakukan jika mengalami komplikasi yaitu segera datang ke petugas kesehatan. Program P4K di UPTD Puskesmas Ligung dapat meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan karena dengan stiker P4K ibu hamil mengetahui risiko jika bersalin di paraji atau dukun. Petugas kesehatan perlu mempertahankan dan meningkatkan lagi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang program P4K dan bagi ibu hamil untuk melakukan kontak dengan petugas kesehatan sesuai dengan jadwal pemeriskaan kehamilan sesuai standar. Kata Kunci : P4K, Komplikasi Kehamilan, Penolong Persalinan 47

Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena ibu merupakan komponen penting dalam pembangunan setiap bangsa untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas di masa yang akan datang. Perhatian dunia pada kesehatan ibu dan anak karena di beberapa negara terutama negara berkembang angka kematian pada kelompok ini masih tinggi (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Laporan WHO tahun 2014 menyebutkan sebanyak 800 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan setelah persalinan (Kementerian Kesehatan RI, 2016). Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan RI, 2016). AKI di Indonesia masih jauh lebih tinggi daripada negara Asia lainnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, AKI tahun 2015 mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), dan komplikasi kehamilan (15%). Kasus komplikasi pada ibu hamil yang ditangani petugas kesehatan masih rendah yaitu sebesar 30%. AKI di Indoensia ini menempati posisi ke-12 di negara Asia (Kementerian Kesehatan RI, 2016). AKI di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 sebesar 128 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Provinsi Jawa Barat ini merupakan yang ke-15 di Indonesia. Penyebab kematian ibu di Provinsi Jawa Barat karena komplikasi kehamilan sebesar 21% (Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2015). Sedangkan di Kabupaten Majalengka pada tahun 2015, jumlah kematian ibu mencapai 20 kasus. Penyebabnya yaitu karena hipertensi dalam kehamilan (45%), perdarahan (30%), jantung (10%), dan komplikasi kehamilan lainnya (15%). Jumlah kematian ibu di Kabupaten Majalengka berada pada uruttan ke-17 di Propinsi Jawa Barat (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2015). Komplikasi kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Komplikasi kehamilan merupakan kondisi kegawatdaruratan obstetri pada masa kehamilan yang apabila tidak mendapatkan penanganan akan berakibat pada kematian (Manuaba, 2012). Komplikasi kehamilan merupakan semua penyulit yang terjadi selama kehamilan yang dapat mengganggu dan mengancam kesehatan janin atau ibunya dan akan berdampak pada terjadinya abortus, kelahiran prematur dan kematian pada janin (Saleha, 2012). 48

Untuk mencegah komplikasi pada kehamilan maka perlu suatu program pencegahan yang melibatkan peran petugas kesehatan, ibu hamil dan juga masyarakat. Salah satu program yang bertujuan untuk mencegah komplikasi pada kehamilan dan menurunkan AKI adalah Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program ini merupakan program yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2007 dan diperkuat dengan surat edaran menteri kesehatan No. 295 tahun 2008 yang menegaskan tentang upaya percepatan pelaksanaan P4K dengan stiker diharapkan cakupan mencapai 90% (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) mulai dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun 2008 (Hasnawati, 2014). Sedangkan di UPTD Puskesmas Ligung mulai disosialisasikan pada tahun 2008 dan mulai dilaksanakan pada tahun 2009. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi atau P4K adalah kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas, termasuk perencanaan menggunakan metode Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan dengan menggunakan stiker P4K sebagai media pencatatan sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Indikator penerapan P4K adalah dengan pemasangan stiker yang terdiri dari nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan calon donor darah. Bila cakupan ibu hamil yang mendapat indikator pemantauan P4K mencapai 90%, maka diperkirakan AKI akibat komplikasi dapat berkurang (Syafei, 2014). Melalui penerapan P4K maka pemantauan terhadap kesehatan ibu tidak hanya menjadi tugas ibu hamil, namun juga melibatkan peran suami, keluarga dan masyarakat yaitu dengan caram memberikan bantuan, dorongan atau motivasi serta mengingatkan kepada ibu mengenai kunjungan pemeriksaan dan persiapan persalinan. Pencegahan yang dilakukan oleh ibu hamil dengan adanya stiker P4K ini yaitu meningkatkan pelaksanaan antenatal care oleh ibu hamil sesuai standar yaitu minimal 4 kali selama kehamilan (Manuaba, 2012). Pentingnya penerapan P4K ini di samping untuk mengurangi komplikasi kehamilan juga untuk meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Pemilihan penolong persalinan yang tepat merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin agar proses pada saat persalinan dan pasca persalinan berlangsung dengan aman dan lancar. Dengan penerapan P4K ini maka pemilihan penolong persalinan di tenaga kesehatan dapat ditingkatkan (Hani, 2014). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 95,00% atau ada kenaikan sebesar 3,68% dan tercatat jumlah ibu hamil di Kabupaten Majalengka pada tahun 2014 sebanyak 23.454 orang. Sementara tahun 2015 49

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 98,68% dari target 90% dan jumlah ibu hamil di Kabupaten Majalengka pada tahun 2015 tercatat sebanyak 22.147 orang. Adapun puskesmas yang belum mencapai target dan pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan paling rendah pada tahun 2015 terdapat di UPTD Puskesmas Ligung yaitu sebanyak 839 orang (82,17%) dari 1.021 orang dan angka ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 90% (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2015). Hasil penelitian Peni (2014) di Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang menunjukkan bahwa pemasangan stiker melalui program P4K dapat meningkatkan rencana pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Hasil penelitian Hasnawati (2014) di Kota Ambon menunjukkan bahwa implementasi P4K dengan stiker berguna untuk meningkatkan perencanaan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Sementara penelitian Mulyani (2014) di Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa penerapan P4K sangat bermanfat untuk mencegah komplikasi kehamilan. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20-23 Desember 2016 pada 10 ibu hamil di 5 desa (2 orang 1 desa) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ligung yaitu Desa Beber, Beusi, Gandawesi, Ligung dan Ligung Lor didapatkan sebanyak 4 ibu hamil yang dirumahnya terdapat stiker P4K dan 6 ibu hamil yang dirumahnya tidak terdapat stiker P4K. Ibu hamil yang dirumahnya terdapat stiker P4K ketika diwawancara mengenai penanganan komplikasi kehamilan tiga ibu diantaranya menjawab akan segera mengunjugi bidan atau petugas kesehatan dan satu lagi akan segera ke rumah sakit, sementara dari 6 ibu hamil yang dirumahnya tidak terdapat stiker P4K dua orang menjawab akan segera mengunjungi petugas kesehatan dan sisanya menjawab tidak tahu. Di samping itu rencana pemilihan dari 4 ibu hamil yang dirumahnya terdapat stiker P4K secara keseluruhan akan memilih bidan sebagai penolong persalinannya sementara dari 6 ibu yang tidak terdapat stiker P4K, 2 ibu hamil akan memilih ke bidan dan 4 lagi belum bisa memutuskan petugas yang akan menolong persalinannya. Di samping itu juga diperoleh hasil keterangan dari 2 orang bidan desa yang menyatakan bahwa pemasangan stiker belum sepenuhnya dilaksanakan karena kendala seperti tingkat pemahaman ibu untuk memeriksakan kehamilan masih rendah sehingga ibu tidak tercatat dalam laporan pemeriksaan bidan dan dari 1 orang kader yang menyatakan bahwa masih terjadi ibu hamil yang mengalami komplikasi dan dirujuk ke rumah sakit. Melihat pentingnya pencegahan komplikasi kehamilan dan pemilihan penolong persalinan untuk mengurangi resiko kematian pada ibu hamil dan bersalin, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang Penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) pada ibu hamil dalam Pencegahan Komplikasi Kehamilan dan Pemilihan Penolong Persalinan di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka Tahun 2017. 50

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan pada penelitian ini sebanyak 10 orang informan kunci dan 10 informan pendukung. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tanggal 27 Maret 27 April 2017. Instrumen dalam pengumpulan data yaitu panduan wawancara Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017 sudah diterapkan namun belum maksimal karena masih ada ibu hamil yang tidak mendapatkan stiker P4K dan kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan sehingga tidak melakukan kontak dengan petugas kesehatan. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi atau P4K adalah kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas, termasuk perencanaan menggunakan metode Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan dengan menggunakan stiker P4K sebagai media pencatatan sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Penerapan P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka sudah berjalan sebagaimana jawaban dari hampir semua informan kunci. Saat ini penerapan setiker P4K berjalan dengan lancar. (A1) Jawaban tersebut juga senada dengan jawaban informan kunci lainnya. Disamping peneliti bertanya kepada bidan yang merupakan informan kunci terhadap penerapan stiker P4K, peneliti juga mengajukan pertanyaan yang serupa kepada kader mengenai penerapan stiker P4K. Jawabannya juga sejalan dengan informan kunci sebelumnya, yaitu: Berjalan dengan dijalankan oleh bidan. (A9) Program P4K dilaksanakan oleh bidan dengan ditandai adanya pemasangan stiker P4K yang berisi data tentang nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi yang digunakan dan calon donor darah. Stiker P4K ini dipasang di rumah ibu hamil bisa di kaca jendela rumah, pintu atau tempat yang mudah dipantau oleh petugas kesehatan. Pada ibu hamil yang sudah terpasang stiker P4K, umumnya sudah melakukan pemeriksaan kehamilan dan mendapat informasi dari petugas kesehatan tentang P4K. Informasi 51

ini meningkatkan pengetahuan tentang P4K dan memahami tentang tujuan dari pemasangan stiker P4K. Hal ini dapat dilihat dari jawaban ketika peneliti mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan. Informan B1 an B2 menjawab dengan baik bahwa P4K merupakan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2014) di Kota Ambon (Studi pada Puskesmas Binaan) menyatakan bahwa pemasangan stiker P4K umumnya sudah dilaksanakan, namun di lapangan tidak sedikit ditemukan kendala seperti pengetahuan ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan sehingga tidak terjadi kontak dengan petugas kesehatan. Upaya untuk meningkatkan pelaksanaan program P4K dengan pemasangan stiker P4K adalah melalui penyuluhan atau konseling kepada ibu hamil sehingga ibu hamil mempunyai memahami tujuan dan manfaat dari pemasangan stiker P4K tersebut. Karena salah satu kendala tidak berjalanya program ini adalah kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pemanfaatan stiker P4K yang dapat diperoleh jika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur. Berdasarkan hasil penelitian ini, penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) pada ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka Tahun 2017 sudah dilaksanakan meskipun belum optimal karena masih ada ibu hamil yang tidak memasang stiker P4K. Pengetahuan ibu hamil tentang P4K belum semuanya mengetahui dengan baik, maka upaya yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan adalah dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan atau konseling kepada ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan secara teratur dan juga menginformasikan mengenai tujuan dan manfaat pemasangan stiker P4K bagi ibu hamil, keluarga dan masyarakat. Gambaran Pencegahan Komplikasi Kehamilan pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017 dapat meningkatkan upaya pencegahan komplikasi kehamilan, karena dengan stiker P4K ibu sudah tahu mengenai tindakan yang harus dilakukan jika mengalam komplikasi yaitu segera datang ke petugas kesehatan. Pada penelitian ini secara keseluruhan informan kunci memberikan jawaban yang sejalan yaitu bahwa dengan pemasangan stiker P4K maka ibu hamil akan mengetahui tindakan yang harus ibu lakukan jika mengalami komplikasi. Seperti jawaban berikut: Iya dapat karena ibu hamil sebelumnya sudah di kasih tahu kalau misalnya terjadi komplikasi kehamilan harus segera menghubungi atau datang ke bidan, puskesmas dan rumah sakit. (A1) Baik bidan atau kader pada penelitian ini berpendapat bahwa pencegahan komplikasi kehamilan dapat dilakukan dengan pemasangan stiker P4K karena dengan pemasangan stiker P4K ini ibu hamil menjadi tahu cara untuk mencegah ketika mengalami komplikasi yaitu dengan cara menghubungi petugas kesehatan atau bidan. Penerapan P4K dengan stiker merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan yang bermanfaat untuk 52

mencegah komplikasi bagi ibu hamil. Hal ini karena dengan adanya stiker P4K, pemantauan terhadap kesehatan ibu tidak hanya menjadi tugas ibu hamil, namun juga melibatkan peran suami, keluarga dan masyarakat. Pencegahan yang dilakukan oleh ibu hamil dengan adanya stiker P4K ini yaitu meningkatkan pelaksanaan antenatal care oleh ibu hamil sesuai standar yaitu minimal 4 kali selama kehamilan (Manuaba, 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wika (2011) di Kota Depok menyatakan bahwa program pemasangan stiker P4K dilaksanakan dapat mencegah komplikasi pada ibu hamil karena dengan pemasangan stiker dapat memantau keberadaan ibu hamil. Juga hasil penelitian Mulyati dan Yuliastanti (2012) menyatakan bahwa Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi merupakan upaya untuk mendeteksi dini ibu hamil resiko tinggi. Melalui pemasangan stiker P4K, dapat mengindikasikan bahwa ibu memperoleh informasi tidak hanya seputar kehamilan namun lebih dari itu seperti jadwal pemeriksaan kehamilan, pencegahan komplikasi, juga perencanaan persalinan yang dapat dipantau oleh keluarga dan masyarakat. Maka dari itu, pentingnya pemasangan stiker P4K untuk menunjukkan bahwa di rumah tersebut terdapat ibu hamil yang perlu mendapatkan pengawasan oleh semua pihak. Gambaran Pemilihan Penolong Persalinan pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017 dapat meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan karena dengan stiker P4K ibu hamil mengetahui risiko jika bersalin di paraji atau dukun. Informan kunci sebaggian besar mengatakan bahwa stiker P4K dapat meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan. Jawaban ini juga relevan dengan jawaban informan lainnya seperti yang disampaikan oleh A2 berikut: Iya, karena ibu hamil sudah tau resiko bersalin di paraji, jadi ibu hamil sekarang memilih bersalin di bidan Ibu bersalin di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ligung masih ada yang memilih paraji atau dukun sebagai penolong persalin karena masih mendapat kepercayaan masyarakat. Menurut Syafrudin dan Hamidah (2013) kekurangan persalinan yang ditolong oleh dukun antara lain dukun belum mengerti teknik septik dan anti septik dalam menolong persalinan, dukun tidak mengenal keadaan patologis dan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dan pengetahuan dukun rendah sehingga sukar ditatar dan diikutsertakan dalam program pemerintah. Dengan demikian maka bersalin di paraji atau dukun berisiko terhadap keselamatan ibu dan bayi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyati dan Yuliastanti (2012) menyatakan bahwa Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dapat meningkatkan pencegahan komplikasi dan meningkatkan jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Secara keseluruhan informan memberikan informasi yang serupa bahwa dengan melaksanakan stiker P4K di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka dapat meningkatkan persalinan oleh tenaga 53

kesehatan. Hal ini juga didukung dengan beberapa jawaban informan pendukung baik oleh oleh ibu hamil maupun keluarga. Meskipun masih ada yang ragu yaitu ibu yang belum dipasang stiker P4K di rumahnya. Kesimpulan 1. Program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017 sudah diterapkan namun belum maksimal karena masih ada ibu hamil yang tidak mendapatkan stiker P4K dan kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan sehingga tidak melakukan kontak dengan petugas kesehatan. 2. Program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017 dapat meningkatkan upaya pencegahan komplikasi kehamilan, karena dengan stiker P4K ibu sudah tahu mengenai tindakan yang harus dilakukan jika mengalam komplikasi yaitu segera datang ke petugas kesehatan. 3. Program P4K di UPTD Puskesmas Ligung Kabupaten Majalengka tahun 2017 dapat meningkatkan pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan karena dengan stiker P4K ibu hamil mengetahui risiko jika bersalin di paraji atau dukun. Saran 1. Bagi UPTD Puskesmas Ligung, petugas kesehatan perlu meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu hamil tentang program P4K dan menginformasikan kepada ibu hamil untuk melakukan kontak dengan petugas kesehatan selama kehamilan sesuai dengan standar. 2. Bagi STIKes YPIB Majalengka, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu dan pengetahuan sebagai hasil penelitian ilmiah tentang Penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan menjadi referensi bagi mahsiswa kebidanan. 3. Bagi Kader dan Bidan, bagi kader dan bidan untuk meningkatkan kerja sama dalam melaksanakan program kesehatan ibu dan anak terutama kerja sama dalam pelaksanaan program P4K pada ibu hamil. 4. Bagi Ibu Hamil dan Keluarga, bagi ibu hamil agar melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur sehingga ibu mendapatkan informasi dari petugas kesehatan baik tentang P4K maupuan tentang perencanaan persalinan yang aman, dan bagi keluarga perlunya memberikan dukungan dan memantau perkembangan ibu hamil. 54

Daftar Pustaka Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Cunningham, F. G. 2011. Obstetri Williams. Jakarta: EGC. Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2014. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. 2015. Derajat Kesehatan Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Bandung: Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Fadlun, A. F. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hani. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hidayat, A. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bineka Cipta. Hidayati, R. 2012. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Menuju Indonesia Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kurnia. 2011. Asuhan Kehamilan. https://gianimeilan.wordpress.co mdiakses tanggal 10 Desember 2016. Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC. Meilani. 2011. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Mitayani. 2012. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika. Mulyati dan Yuliastanti, T. 2012. Implementasi Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi Dengan Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Jurnal Kebidanan, Vol 4. No. 2 Desember 2012. Moleong, J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Poehjati, I. 2013. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium Development Goals (MDGs). Yogyakarta : Nuha Medika. Prawirohadjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Pujiastuti. 2011. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Panji Pustaka. 46

Purwandari, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika. Saifuddin, AB. 2011. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saleha. 2012. Seri Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: EGC. Santoso. 2014. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta. Sulistyawati. 2012. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Suririnah. 2011. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Syafrudin dan Hamidah. 2013. Kebidanan Komunitas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Takyaazkah. 2012. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika. 47