HUBUNGAN RESILINSI DAN HAPPINESS PADA KARYAWAN PT X Tiara Permata Sari 17511104 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Psikologi Positif Ilmu psikologi yang bukan memfokuskan diri terhadap hal-hal dan masalah yang harus diselesaikan atau terlihat menyimpang, tetapi melihat bagaimana cara membangun kualitaskualitas positif dalam hidup.
Happiness Diener (2000) Happiness adalah sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan berupa perasaan senang, damai dan termasuk juga didalamnya kesejahteraan, kedamaian pikiran, kepuasan hidup serta tidak adanya perasaan tertekan. Resiliensi Luthans (2006) Resiliensi mengacu pada kemampuan individu untuk bertahan dan bangkit kembali guna memulihkan Happiness setelah menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Bekerja Hurlock (1980), bekerja adalah salah satu tugas masa perkembangan dewasa awal. Setelah menyelesaikan pendidikan formal, pada umumnya dewasa awal memasuki dunia kerja untuk menerapkan ilmu dan keahlian mereka. Menurut Havighurst (dalamsantrock, 2003) mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Fenomena Kenyataannya tidak semua karyawan atau orang yang bekerja mengalami Happiness, semua orang yang pernah menjadi karyawan di suatu perusahaan pasti setuju bahwa tak ada pekerjaan yang mulus tanpa masalah. Semua bidang pekerjaan pasti pernah mengalami berbagai macam problematika yang menghadang. Lingkungan yang tidak menyenangkan di tempat kerja adalah penyebab utama stress dan ketidak bahagiaan pada karyawan
Tujuan Untuk mengetahui hubungan Resiliensi dengan Happiness pada karyawan. Manfaat Teoritis Memberikan pengetahuan dan pembelajaran tambahan bagi ilmu pengetahuan psikologi positif, terutama mengenai Resiliensi dan Happiness dan juga psikologi industri,organisasi. Manfaat Praktis Membantu perusahaan untuk mengadakan pelatihan khusus kepada karyawannya tentang resiliensi agar karyawan mampu untuk membangun resiliensi pada dirinya.
BAB II LANDASAN TEORI Happiness Pengertian Happiness Diener (2000) Happiness adalah sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan berupa perasaan senang, damai dan termasuk juga didalamnya kesejahteraan, kedamaian pikiran, kepuasan hidup serta tidak adanya perasaan tertekan. Aspek Aspek Happiness Carr (2004) Aspek Afektif -Riang -Gembira -Senang Aspek Kognitif Evaluasi kognitif dalam kepuasan terhadap berbagai domain dalam kehidupan individu
Resiliensi Pengertian resiliensi Menurut Reivich dan Shatte (2002), resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan, bangkit, dan menyesuaikan dengan kondisi yang sulit.
Aspek-aspek Resiliensi Pengaturan emosi Empati Kontrol terhadap impuls Efikasi diri Optimisme Pencapaian Kemampuan menganalisis masalah
Karyawan Pengertian Jenis-jenis karyawan Ilham, Romly, & Arya (2010) mendefinisikan karyawan sebagai orang yang bekerja di suatu instansi dan mendapatkan upah (baik tetap maupun borongan, dan sebagainya); yang bekerja pada pekerjaan, alat dan perkakas a. Karyawan operasional b. Karyawan manajerial
Hubungan resiliensi dengan happiness pada karyawan Indivdu yang resilien ditandai dengan adanya stabilitas emosi,sikap empati,kemampuan merasakan sesutau yang berhasil dicapai, kemampuan mengendalikan diri,sikap optimis,kemampuan menganalisis suatu permasalahan dan adanya keyakinan untuk mengerjakan suatu tugas. Dilihat dalam hubungan antar variable, resiliensi disini mempunyai hubungan dengan happiness seseorang karena dengan kepribadian resilien ini maka individu akan mampu mengalami perasaan senang dan puas, tidak mengeluh terhadap hal-hal yang terjadi, merasakan bahwa hidup ini bermakna, memiliki tujuan, dan harapan Resiliensi dalam ilmu psikologi positif disebut dengan ketahanan (Luthans, 2006). Resiliensi mengacu pada kemampuan individu untuk bertahan dan bangkit kembali guna memulihkan Happiness setelah menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.
BAB III Subjek penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan dari PT.X. sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dan berusia 25-32 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012)
Teknik Pengumpulan Data a. Skala Happiness Untuk mengetahui adanya tingkat dan skala Happiness (kebahagiaan) yang disusun berdasarkan Skala Happiness (kebahagiaan) yang disusun berdasarkan faktor-faktor Happiness oleh Seligman (2004) yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. b. SkalaResiliensi Berdasarakan aspek-aspek Resiliensi oleh Reivich dan Shatte (2002), aspek-aspek resiliensi terdiri dari Pengaturan emosi, Kontrol terhadap impuls, Optimisme, Kemampuan menganalisis masalah, Empati, Efikasi diri, dan Pencapaian.
Validitas & Reabilitas a. Validitas Validitas adalah petimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas tes sebagai instrument ukur. Validitas isi adalah sejauhmana elemen-elemen dalam suatu instrument ukur benar-benar relevan dan merupakan representasi dari konstrak yang sesuai dengan tujuan pengukuran (Azwar,2012). b. Reabilitas Anastasi dan Urbina (2003) menguraikan bahwa reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai orang yang sama ketika mereka duji ulang dengan tes yang sama pada kesmpatan yang beda, atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisis varian Alpha Cronbach.
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu mengukur keeratan hubungan di antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua variable. Resiliensi sebagai variabel bebas dengan Happiness sebagai variabel terikat.analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS version 21 for Windows.
Terima Kasih