BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

PENERAPAN METODE PERMAINAN BERHITUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI TKIT MUTIARA BUNDA TANGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan, yang harus dirawat,

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah dunia anak. Jean Piaget (dalam Moeslichatoen R.,1996)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami

PENGEMBANG KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BALOK BERGAMBAR DI KELOMPOK A DI TK PGRI II CELEP KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Muhammad Zaenudin As, 2016 UPI Kampus Serang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rentang usia lahir sampai 6 tahun. Pada masa anak-anak khususnya pada usia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. fisik maupun psikis. Pada masa ini, anak perlu diberikan rangsangan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERMAINAN ULAR TANGGA DAPAT MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI III KARANGANYAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) formal yaitu Taman Kanak-kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 3 merupakan pendidikan usia dini pada jalur formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi. Potensi yang dimaksud adalah potensi psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik motorik dan seni yang siap memasuki Sekolah Dasar (SD). Undang-undang nomor 21 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai 6 tahun melalui pemberian rangsangan. Stimulasi atau rangsangan yang diberikan pada usia ini akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan anak serta sikap dan perilaku sepanjang hidupnya. Merupakan jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar dimana pembinaan anak usia pra sekolah utuk menciptakan anak dan meletakkan dasar perkembangan anak sebagai modal untuk mengembangkanberbagai

2 kecerdasan.pendidikan anak usia dini, meletakan dasar perkembangan anak sebagai modal anak untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan harapan dimana ruang lingkup yang dikembangkan adalah 1. Nilai-nilai agama dan moral 2. Motorik (motorik kasar dan motorik halus) 3. Kognitif 4. Bahasa, sosial emosional, serta kecerdasan anak Yang disesuaikan dengan keunikan,kebutuhan dan sosial budaya anak serta disesuaikan tahap tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Menurut Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini meliputi pendidikan formal dan non formal terdiri atas: Standar tingkat pencapain perkembangan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, proses dan penelitian dan standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan. Standar tingkat pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Standar pendidik (guru, guru pendamping dan pengasuh) dan tenaga kependidikan memuat kualifikasi dan kompetensi yang disyaratkan, standar isi, proses dan penilaian meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program yang dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan kebutuhan anak, standar sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan mengatur persyaratan fasilitas

3 manajemen dan pembiayaan agar dapat menyelenggarakan PAUD dengan baik. Di usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak, dimana masa ini merupakan masa awal pengembangan kemampuan-kemampuan yang ada pada anak. Salah satu dari kemampuan anak tersebut adalah kemampuan berhitung. Pembelajaran berhitung di TK tidak terlepas dari angka-angka Depdiknas (2007:9). Disekitar lingkungan kehidupan anak, berbagaibentuk angka yang sering ditemui oleh anak misalkan: pada jam dinding, mata uang, kalender, di kue ulang tahun dll. Dimana upaya pengembangan berhitung tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk salah satunya melalui permainan balok bergambar. Permainantersebut tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan berhitung permulaan saja, tetapi juga terkait dengan kesiapan mental dan sosial emosional. Karena itu pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, variatif dan menyenangkan. Belajar huruf dan angka merupakan pembelaran yang sangat penting bagi keberhasilan anak dimasa yang akan datang.bruns dalam bukunya Math solution dan baratta Lorton dalam bukunya Mathteir Way keduanya mendasarkan teori piaget yang menunjukan bagaimana konsep matematika terbentuk pada anak. Bruns mengatakan kelompok anak yang sudah dapat diperkenalkan konsep matematika pada usia tiga tahun adalah bilangan (aritmatika,berhitung), pola dan fungsinya, geometri, ukuran-ukuran, grafik, estimasi, probalitas, pemecahan masalah Diana mutiah (2010:161)

4 Depdiknas (2007:12) mengemukakan bahwa ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi pembelajaran berhitung antara lain: a. Secara spontan telah menunjukan pada aktifitas pembelajaran berhitung angka-angka; b) Anak mulai menyebutkan urutan angka tanpa pemahaman; C) anak mulai menghitung benda-benda yang ada disekitarnya secara spontan; d) anak mulai membanding bandingkan benda-benda yan ada disekitarnya; e) Anak mulai menjumlahkan atau mengurangi angka dan benda benda yang ada di sekitarnya tanpa sengaja. Kemampuan anak mengenal angka 1 sampai 10 adalah salah satu kemampuan dasar dasar yang penting bagi anak TK, karena kemampuan berhitung digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu itu matematika juga berfungsi untuk mengembangka kecerdsan anak khususnya kecerdasan logika matematic Depdiknas (2005:55) Kemampuan berhitung permulaan anak di TK PGRI II Celep di kelompok A masih rendah dan belum optimal. Hal itu dilihat dari hasil penilaiain anak dalam sehari-hari pada saat pembelajaran berhitung permulaan yang diambil contoh dari rencana kegiatan harian misalnya dalam penambahan lambang bilangan dari 19 anak hanya ada 4 anak dengan kemampuan sudah mampu sedangkan yang mulai muncul hanya 2 anak dan 14anak mendapat nilai belum mampu. Dari hasil penelitian tersebut baru 25% anak yang kemampuan berhitung permulaanya baik. Di mana dalam pembelajaran di sekolah kami pembelajaran masih berpusat pada guru, anak kurang diberi kesempatan untuk membangun

5 sendiri pengetahuannya tentang sesuatu hal.guru lebih banyak ceramah, sehingga pembelajaran kurang bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya. Selain itu kami masih menggunakan metode-metode yang terdahulu, yaitu seperti metode pemberian tugasdll. Maka dari itu sebagai pendidik dan peneliti saya akan mencoba menerapkan permainan dadu warna dalam pembelajaran, agar pembelajaran yang dilaksanakan lebih inovatif dan bermakna. Menurut Garvey dalam Willy Astuti (2011:10) menyatakan bahwa bermain merupakan faktor yag paling berpengaruh dalam periode perkembangan anak, meliputi dunia fisik dan sosial, sistem komukasi. Pendek kata bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan anak. Banyak metode atau cara untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini yaitu salah satunya dengan cara bermain. Bermain secara langsung akan mempengaruhiseluruh aspek perkembangan anak. Melalui bermain, anak akan memahami akan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan disekitar tempat ia bermain. Melalui bermain pula, anak akan memulai menciptakan, berimajinasi, bereksplorasi dengan bebas tanpa adanya paksaan dari orang lain.selain itu dengan bermain mempermudah anak untuk belajar mengembangkan kemampuan berhitung permulaanya dan anak akan lebih mudah menerima pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Melalui penerapan pembelajaran dengan bermain balok bergambar anak usia dini akan lebih tertarik dan senang dengan pembelajaran yang

6 disampaikan oleh guru. Selain itu pembelajaran akan lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak, sehingga anak-anak di usia ini dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan maksimal. Dengan demikian peneliti mencoba untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini melalui permainan balok bergambar. Melalui kegiatan tersebut akan membantu berbagai aspek perkembangan anak terutama perkembangan berhitung anak. Perkembangan akan mendorong kebutuhan anak untuk secara aktif berinteraksi dan terlibat dengan lingkungannya. Berdasarkan permasalahan di TK PGRI II Celep maka peneliti ingin meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak denang bermainbalok bergambar. Oleh karena itu peneliti mengambil judul: PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BALOK BERGAMBARPADA ANAK KELOMPOK A TK PGRI II CELEP KEDAWUNG SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 2. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian lebih terfokus dan jelas, maka perlu pembatasan masalah dalam penelitian. Adapun dalam penelitian masalah yang dibahas terbatas pada: a. Kemampuan berhitung permulaan dibatasi denganlambang bilangan sampai dengan 10.

7 b. Bermain balok bergambar dibatasi dengan bola berwarna dan bilangan tertentu. c. Penelitian dikhususkanpada anak kelompok A DiTKPGRI II Celep 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah permainan balok bergambar dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok ATK PGRI II Celep Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun 2014/2015? 4. Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan pengembangan kemampuan berhitung permulaan melalui permainan balok bergambarpada anak kelompok A TK PGRI II Celep Kecamatan kedawung Kabupaten Sragen tahun 2014/2015. 5. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan kedepannya dapat memberikan banyak manfaat untuk berbagai pihak, antara lain: a. Bagi Anak 1) Dengan permainan balok bergambaranak dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan dengan cara yang lebih kreatif, menarik dan menyenangkan. 2) Anak dapat secara langsung melakukan kegiatan tersebut.

8 b. Bagi Guru 1) Dapat mengetahui strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk dapat meningkatkan kreativitas anak 2) Menambah permainan baru untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan untuk anak TK, sehingga dapat dijadikan kegiatan dalam pembelajaran. c. Bagi Sekolah 1) Menambah media baru dalam mengajar untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan. 2) Meningkatkan mutu pendidikan disekolah.