BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN WEIGHTED PRODUCT (WP) DI STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA

pamahaman terhadap dan menguji solusi yang layak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian terkait dengan Metode Weighted product oleh Syafitri (2015),

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

kedalam tanaman pangan, misalnya sukun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1. Perbandingan Tinjauan Pustaka. Penelitian Nurul. Fartindyyah dan. Subiyanto

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya.

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan Jaringan Internet. Namun Tentu saja filenya berada di komputer

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Laudon, K C dan Laudon, J.P dalam Indonesian Journal on Networking

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. berhubungan dengan obyek penelitian terutama dari penelitian-penelitian

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk. menyampaikan suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Didalam bukunya, Abdul Kadir (2014) mendefinisikan arti sistem informasi menurut pendapat ahli. Menurut Haal didalam buku karangan Abdul Kadir (2014), definisi sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Sedangkan menurut Abdul Kadir (2014) sendiri didalam bukunya, menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. 2.2. Multiple Criteria Decision Making Sistem Pendukung Keputusan dengan istilah Multiple Decision Sistem Making. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu mengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. (Morton, 1970) Multiple Criteria Decision Making adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. (Sri Kusumadewi, 2006.) Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem yang mampu memberikan 8

9 penilaian terhadap alternatif untuk membantu para peneliti dalam pengambilan keputusan. 2.3. Fuzzy Multi Atribute Decision Making (FMADM) Menurut Sri Kusumadewi (2006), bisa dikatakan bahwa masalah FMADM adalah mengevaluasi m alternative A i (i=1,2,,n) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria C j (j=1,2,,n), dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Matriks keputusan setiap alternative terhadap setiap atribut X diberikan sebagai: X = (1) [ ] Rumus 1 Dimana x ij merupakan rating kinerja alternative ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relative setiap atribut, diberikan sebagai W:W={w 1 w 1,w n }. Rating kinerja (X) dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan proferensi absolute dari pengambilan keputusan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM). Dalam perancangan sistem ini penulis menggunakan metode Weighted Product (WP) untuk menyelesaikan masalah-masalah FMADM dan pembobotan pada tiap kriteria akan dihitung dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan.

10 2.3.1. Weighted Product Weigthted Product adalah metode penyelesaian dengan menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi (Sri Kusumadewi, 2006). (2) Rumus 2 Rumus 2 digunakan untuk menormalisasikan nilai yang akan di gunakan. Keterangan: S = menyatakan preferensi alternative dianalogikan sebagai vector S X = menyatakan nilai kriteria W = menyatakan bobot kriteria i = menyatakan alternatif j = menyatakan kriteria n = menyatakan banyaknya kriteria Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya. Preferensi relative dari setiap alternative diberikan sebagai berikut: Rumus 3 Rumus 3 digunakan untuk mencari nilai akhir. (3)

11 Keterangan: V = menyatakan preferensi alternative dianalogikan sebagai vector V X = menyatakan nilai kriteria W = menyatakan bobot kriteria i = menyatakan alternatif j = menyatakan kriteria N = menyatakan banyaknya kriteria * = menyatakan banyaknya criteria yang telah dinilai pada vector S. 2.3.2. Matriks Perbandingan Berpasangan Dalam penelitian ini matriks perbandingan berpasangan akan diterapkan, untuk menentukan nilai pembobotan kriteria. Penentuan bobot dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan ini dengan cara membandingkan elemen satu dengan elemen lain dengan tujuan untuk mencari elemen mana yang lebih penting. Misalkan sebuah elemen diberi nama O, misalkan Oi dan Oj adalah tujuan. Tingkat kepentingan relatif tujuan-tujuan ini dapat dinilai dalam 9 poin, seperti pada Tabel 2.3.2.1 (Sri Kusumadewi, 2006). Tabel 2.3.2.1 Skala Tingkat Kepentingan Perbandingan Berpasangan Nilai Interpretasi 1 Oi dan Oj sama pentingnya 3 Oi sedikit lebih penting daripada Oj 5 Oi kuat tingkat kepentingannya daripada Oj 7 Oi sangat kuat kepentingannya daripada Oj 9 Oi mutlak lebih penting daripada Oj 2,4,6,8 Nilai-nilai intermediate Setelah matriks perbandingan berpasangan tersusun, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah tiap kolom dan menentukan bobot

12 kriteria dengan menggunakan rata-rata baris dari matriks berpasangan yang telah dinormalisasi. Uji Konsistensi Setelah selesai mencari nilai bobot, maka akan dilanjutkan dengan melakukan uji konsistensi. Uji konsistensi dilakukan untuk menentukan kelayakan bobot yang berdasarkan pada jumlah kriteria dan nilai yang terdapat pada Tabel Random Indeks. Langkah-langkah pengujian konsistensi nilai bobot adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Nilai Matriks A Untuk menghitung nilai Matriks A adalah dengan mengkalikan nilai perbandingan berpasangan dengan bobot. 2. Menghitung Nilai Matriks B Untuk menghitung nilai Matriks B adalah dengan menggunakan rumus Matriks A : Bobot. 3. Menghitung Eigen Value Maximum (λ Max) Rumus untuk menghitung λ Max= Dimana n adalah jumlah kriteria 4. Index Rasio Konsistensi (CI) Rumus untuk menghitung CI adalah CI= 5. Indeks Random RI n Indeks Random RI n adalah nilai rata-rata CI yang dipilih secara acak. Tabel 2.3.2.2 Tabel Random Indeks (RI n ) n 1 2 3 4 5 6 7 8 9...n RI n 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1.41 1,5...n

13 6. Menghitung Nilai Rasio Konsistensi (CR) Rumus untuk menghitung CR adalah CR= Dimana bobot akan dinyatakan konsisten atau layak untuk digunakan jika nilai CR lebih kecil dari 10% nilai RIn. 2.4. Database Database atau basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. (Abdul Kadir, 2014) 2.5. Distribution Center (DC) Distribution Center atau Pusat Distribusi, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah fasilitas penyimpanan yang berfokus pada pengolahan dan pemindahan produk ke pengecer atau konsumen. 2.6. Kinerja Karyawan Suwatno (2011:196) berpendapat bahwa kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakanya. Sedangkan menurut Supriyanto dan Machfud (2010:132) kinerja diartikan sebagai suatu hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil kerja seseorang baik secara kualitas maupun kuantitas berdasarkan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada karyawan.

14 2.7. Insentif Wibowo (2011:355) berpendapat bahwa insentif menghubungkan penghargaan dan kinerja dengan memberikan imbalan kinerja tidak berdasarkan senioritas atau jam bekerja. Sedangkan, Manullang (2013:147) menyatakan, insentif merupakan sarana motivasi/sarana yang menimbulkan dorongan. Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian insentif merupakan alat untuk mendorong karyawan agar lebih meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. 2.8. MySQL Menurut Arief (2011:152) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya. MySQL (dibaca: mi-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management Sistem) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL). MySQL awalnya diuat oleh perusahaan konsultan bernama TeX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada dibawah naungan MySQL AB. Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti dibawah ini:

15 a. Multiplatform MySQL tersedia pada beberapa platform (windows, linux, unix, dan lainlain). b. Andal, cepat dan mudah digunakan. MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi. Mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database dan sekaligus mudah untuk digunakan. c. Jaminan keamanan akses. MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia, sedangkan user lain tidak boleh sesuai dengan hak aksesnya. d. Dukungan SQL Seperti tersirat namanya, SQL mendukung perintah SQL (Structured Query Language). Sebagaimana diketahui SQL merupakan bahasa standar dalam pengaksesan database rasional. Pengetahuan akan SQL dapat memudahkan siapapun untuk menggunakan MySQL. 2.9. PHP (Hypertext Preprocessor) 2.9.1. Definisi PHP PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai pengolahan data pada sebuah server. Dengan menggunakan PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis. Data yang dikirim oleh pengunjung website/computer client akan

16 dikelola dan disimpan dalam database web server dan dapat ditampilkan kembali apabila diakses. (Madcoms, 2011) 2.9.2. Kelebihan PHP Dalam perkembanannya, aplikasi PHP memiliki berbagai kemudahan dan keunggulan dibandingkan dengan beberapa produk sejenis yang ada. Hal inilah yang menjadi alasan menggunakan PHP dalam pembuatan pemrograman web, berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh PHP: 1. PHP Open Source adalah aplikasi bahasa web yang bisa diperoleh secara gratis dan kode program PHP diberikan secara cuma-cuma. 2. PHP mudah untuk dipelajari, dibandingkan dengan produk lain yang mempunyai fungsi yang sama. 3. PHP embedded adalah penulisan script PHP menyatu dengan HTML, sehingga memudahkan pembuatannya. 4. PHP yang menyatu dalam dokumen HTML bisa diakses oleh seluruh browser diseluruh platform yang ada. 5. PHP adalah murni bahasa pemrograman, di PHP dapat mendefinisikan fungsi-fungsi dengan mmenuliskan nama dan definisinya. 2.10. Desain Sistem 2.10.1. Data Alir Diagram Menurut Indrajani (2011), Diagram Alir Data (DAD) adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai, dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut.

17 Menurut Hartono (2011), Diagram Alir Data (DAD) adalah diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data sistem. Menurut Hartono (2011), dalam bukunya Basis Data ada beberapa simbol yang digunakan pada DAD untuk mewakili: 1. Kesatuan Luar Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. 2. Arus Data Arus data (data flow) di DAD diberi symbol suatu anak panah. Arus data ini mengalir diantara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. 3. Proses Proses (process) menunjukkan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukkan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukkan apa yang dikerjakan proses. 4. Data Store Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau data base pada sistem komputer. Dalam

18 menggambarkan diagram arus data atau Data Alur Diagram menggunakan simbol-simbol seperti pada Tabel 2.10.1: Tabel 2.10.1. Data Alur Diagram No. Simbol Keterangan 1. Symbol proses. Menunjukkan proses kemputerisasi. 2. Symbol aliran data. Menunjukkan arah ke bagian lain atau ke proses sebaliknya. 3. Symbol penyimpanan. Menunjukkan sebagai komponen untuk memudahkan kumpulan data atau informasi. 4. Symbol terminator. Menunjukkan organisasi (kelompok organisasi) atau organisasi diluar sistem lain yang memberi atau menerima data. 2.10.2. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu kumpulan filefile yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya pada model data relation hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama dimasing-masing file. Perancangan database yang tepat akan menyebabkan MySQL/paket program lainnya akan bekerja dengan optimal. (Indrajani, 2011) Entity Relationship Diagram atau disebut ERD, adalah mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis dan hubungannya. Komponen-komponen ERD yaitu:

19 1. Entitas Jenis entitas (entity type) dapat berupa suatu elemen lingkungan, sumber daya, atau transaksi yang begitu pentingnya bagi perusahaan sehingga didokumentasikan dengan data jenis entitas didokumentasikan dengan symbol persegi panjang. 2. Hubungan Hubungan adalah suatu asosiasi yang ada antara dua jenis entitas. Hubungan digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Setiap belah ketupat diberi label kata kerja. 3. Atribut Atribut adalah karakteristik dari suatu entitas. Atribut-atribut tersebut sebenarnya adalah elemen-elemen data dan masing-masing diberikan satu nilai tunggal, yang disebut nilai atribut digambarkan dalam bentuk elips. Tabel 2.10.2. Entity Relationship Diagram No. Simbol Keterangan 1. Entitas 2. Hubungan 3. Atribut