PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan atau sasaran kegiatan serta urutan

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

Artikel Pendidikan 23

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

SCRAPER. Pada umumnya lapisan tanah yg dpt dikelupas oleh scraper mempunyai ketebalan : + 10 cm.

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

TRAKTOR. Perbedaan Crawler Tractor dan Wheel Tractor :

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang, 30139, Indonesia ABSTRAK

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR

[TAMBANG TERBUKA ] February 28, Tambang Terbuka

BAB III LANDASAN TEORI

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Teknik Pelaksanaan & Alat Berat ( TPAB )

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Metode Tambang Batubara

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

BAB II TINJAUAN UMUM

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

TEMPAT PENIMBUNAN STOCK PILE AND WASTE DUMP

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:


TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Penataan Lahan Bekas Kolam Pengendapan Timah Di Pit Tb 1.42 Pemali PT.Timah (Persero) Tbk, Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

2. Motor grader juga dapat digunakan untuk pemeliharaan jalan proyek. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH

KAJIAN TEKNIS KEGIATAN PENGURANGAN DURASI SLIPPERY PADA JALAN ANGKUT OVERBURDENBLOK BARAT PT. MUARA ALAM SEJAHTERA LAHAT SUMATERA SELATAN

AUDIT ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA STUDI KASUS ANALISIS INDEKS BAHAN BAKAR (FUEL INDEKS) BAB I PENDAHULUAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL

PERBAIKAN JALAN ANGKUT TAMBANG : PENGARUH PERUBAHAN STRUKTUR LAPIS JALAN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

RANCANGAN PENANGANAN MATERIAL OVERBURDEN YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN AIR ASAM TAMBANG DI BLOK 5D CB PT TANITO HARUM KALIMANTAN TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

ANALISIS TEMPAT KERJA

TECHNICAL AND ECONOMICAL EXAMINATION OF RIPPING INTERBURDEN B2C AT WEST BANKO PIT-1 EAST, PT BUKIT ASAM (PERSERO), TBK. UPTE, SOUTH SUMATERA

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE

HALAMAN PENGESAHAN...

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam,

BAB III LANDASAN TEORI

Oleh: Lukman Yunianto Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No.Hp: ,

EVALUASI JALAN TAMBANG BERDASARKAN GEOMETRI DAN DAYA DUKUNG PADA LAPISAN TANAH DASAR PIT TUTUPAN AREA HIGHWALL

ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB

A.A Inung Arie Adnyano 1 STTNAS Yogyakarta 1 ABSTRACT

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas). Rangkaian

STUDI TEKNIS PENGEBORAN 3 STEEL DAN 4 STEEL UNTUK PENYEDIAAN LUBANG LEDAK DI PT SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN TAMBANG DAN PENJADWALAN PRODUKSI PENAMBANGAN BATUBARA (Desa Batuah Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

Transkripsi:

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN Hj. Rezky Anisari rezky_anisari@poliban.ac.id Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kegiatan produksi penambangan di PT. Pamapersada Nusantara diawali dengan pengupasan tanah penutup (overburden). Tanah penutup merupakan lapisan tanah yang berada menutupi lapisan bahan galian sehingga harus terlebih dahulu diangkat agar bahan galian yang diinginkan dapat mudah untuk diangkat. Dalam kegiatannya material overburden diangkut menuju area disposal untuk ditimbun dengan cara digusur menggunakan alat support bulldozer. Disposal merupakan daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai tempat membuang material tanah penutup. Sebagai upaya mengontrol laju produksi pengisian disposal serta memenuhi plan desain kemajuan disposal, salah satunya yaitu keberhasilan kegiatan penggusuran material overburden dengan memperhitungkan seberapa besar produktivitas aktual peralatan mekanis bulldozer dapat dimanfaatkan seefektif mungkin dalam melakukan pekerjaannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengamati secara langsung, diskusi serta studi literature. Objek penelitian dilakukan yaitu alat gusur Bulldozer D155A Komatsu pada area disposal highwall PT. Pamapersada Nusantara. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapat produktivitas alat gusur Bulldozer D155A pada tanggal 07 Maret 2017 jam 14:15-15:15 adalah 838,16 Bcm/jam dengan ketercapaian target 69%, dan tanggal 08 Maret 2017 jam 08:30-09:30 adalah 889,60 Bcm/jam dengan ketercapaian target 74%.. Kata kunci: Disposal, Produktivitas, Bulldozer. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Disposal merupakan daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai tempat membuang material tanah penutup Kebutuhan akan sumber daya potensial batubara sebagai sumber energi bagi perindustrian di Indonesia kian hari semakin meningkat. Hal ini didasarkan pada peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Sebaran cekungan batubara terhampar luas di sepanjang daratan Indonesia, khususnya di pulau Kalimantan. Dalam perkembangan perindustrian, kebutuhan akan sumber daya energi batubara semakin meningkat, dampaknya cadangan pun semakin menipis dan perlu diingat batubara merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Di pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan, perusahaan batubara tersebar dibeberapa daerah salah satunya di PT. Pamapersada Nusantara Jobsite PT. Adaro Indonesia Kabupaten Tabalong. Kegiatan produksi penambangan di PT. Pamapersada Nusantara diawali dengan pengupasan tanah penutup (overburden). Tanah penutup merupakan lapisan tanah yang berada menutupi lapisan bahan galian sehingga harus terlebih dahulu diangkat agar bahan galian yang diinginkan dapat mudah untuk diangkat. Dalam kegiatannya material overburden diangkut menuju area disposal untuk ditimbun dengan cara digusur menggunakan alat support bulldozer. Disposal merupakan daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai tempat membuang material tanah penutup. Sebagai upaya mengontrol laju produksi pengisian disposal serta memenuhi plan desain kemajuan disposal, salah satunya yaitu keberhasilan kegiatan penggusuran material overburden dengan memperhitungkan seberapa besar produktivitas aktual peralatan mekanis bulldozer dapat dimanfaatkan seefektif mungkin dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, kajian ini ditekankan pada kajian teknis perhitungan produktivitas aktual alat support bulldozer D155A berdasarkan kapasitas blade, waktu siklus (cycle time), dan efisiensi kerja pada aktivitas dozing di disposal. 8

Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 1, Mei 2018: 1-66 Alat Gusur Alat gusur adalah alat yang mengubah energi mesin menjadi energi mekanik, bentuk nyata dari energi mekanik adalah berupa gaya dorong (dozing), namun apabila energi mekanik berupa tarikan oleh gaya tarik maka disebut alat tarik (tractor), dan tractor yang dilengkapi alat gusur (blade) disebut bulldozer. Dengan demikian tractor merupakan penggerak utama (prime mover) untuk bulldozer. Pada dasarnya bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan tractor sebagai penggerak utama (prime mover) yang dilengkapi dengan dozer attachment. Bentuk attachmentnya yaitu blade. Bulldozer dirancang sebagai alat berat yang diberi kemampuan untuk mendorong ke depan. (Indonesianto,15). Macam-macam Bulldozer Menurut Indonesianto (2015), Macam bulldozer berdasarkan pada: 1. Undercarriage Undercarriage adalah bagian-bagian bulldozer yang berada dibawah cabin, yang berfungsi untuk menggerakkan bulldozer ke depan atau ke belakang. Roda penggeraknya bisa roda rantai disebut crawler atau bisa pula roda ban disebut tires atau wheel. 2. Attachment Macam bulldozer berdasarkan attachment nya (kelengkapan mekanis) yang dipasang pada bagian depan disebut blade atau rake, bila berupa garpu, sedang yang dipasang dibagian belakang disebut ripper. 3. Media/alat penggerak blade Berdasarkan media penggerak blade nya terdiri dari bulldozer dengan penggerak hydraulic dan bulldozer dengan penggerak kabel. Waktu Siklus (cycle time) Setiap alat berat yang bekerja akan mempunyai kemampuan memindah material persiklus. Siklus kerja adalah proses gerakan dari suatu alat dari gerakan mulanya sampai kembali lagi pada gerakan mula tersebut. Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus kegiatan diatas disebut dengan waktu siklus edar. Dalam pemindahan material, siklus kerja merupakan suatu kegiatan oleh alat yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama dalam melakukan kegiatan untuk melakukan satu siklus kerja. Dalam operasi alat berat produksi dilapangan, umumnya semua berjalan pada sebuah siklus. Komponen-komponen waktu siklus untuk alat gusur bulldozer tersebut adalah: Cycle time = dozing + reversing + gear shifting... 2.1 Dozing = Waktu mendorong material Reversing = Waktu kembali mundur Gear shifting = Waktu ganti perseneling Faktor yang Mempengaruhi Waktu Siklus Bulldozer Faktor yang mempengaruhi waktu siklus yaitu: 1. Ukuran Unit Semakin besar unit, cycle timenya semakin lambat, 2. Jenis material Terdapatnya bongkahan material overburden besar dan jenis material basah seperti material cut back dan spoil maka mengakibatkan daya dorong terhadap material tinggi dan berpengaruh pada lamanya waktu penggusuran, 3. Keterampilan Operator Semakin bagus keterampilan operator dalam mengoperasikan unit, maka cycle time akan cepat. (PT. Pamapersada Nusantara) Upaya untuk mengontrol laju produksi pengisian disposal serta memenuhi plan desain kemajuan disposal, salah satunya yaitu keberhasilan kegiatan penggusuran material overburden dengan memperhitungkan seberapa besar produktivitas aktual peralatan mekanis bulldozer dapat dimanfaatkan seefektif mungkin dalam melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, kajian ini ditekankan pada kajian teknis perhitungan produktivitas aktual alat support bulldozer D155A berdasarkan kapasitas blade, waktu siklus (cycle time), dan efisiensi kerja pada aktivitas dozing di disposal. Perumusan Masalah 1. Berapa produktivitas bulldozer D155A pada aktivitas dozing di disposal, 2. Ketercapaian produktivitas terhadap material overburden yang masuk. Tujuan Untuk mengetahui waktu siklus (cycle time) alat support bulldozer, dan untuk mengetahui produktivitas bulldozer D155A 9

Manfaat Mampu menghitung produktivitas alat support bulldozer secara actual. B. LANDASAN TEORI Alat Gusur Pada dasarnya bulldozer adalah alat mekanis yang menggunakan tractor sebagai penggerak utama (prime mover) yang dilengkapi dengan dozer attachment. Bentuk attachmentnya yaitu blade. Bulldozer dirancang sebagai alat berat yang diberi kemampuan untuk mendorong ke depan. (Indonesianto,15) Waktu Siklus (cycle time) Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus kegiatan diatas disebut dengan waktu siklus edar. Cycle time = dozing + reversing + gear shifting 2.1 Dozing = Waktu mendorong material Reversing = Waktu kembali mundur Gear shifting = Waktu ganti perseneling Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Dozer 1. Ukuran Blade (Blade capacity) Semakin besar ukuran blade maka volume yang terdorong setiap cycle time akan semakin besar 2. Faktor Pengembang (Swell Factor) Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah dengan menghitung berapa menit alat tersebut berjeda secara efektif dalam satu jam, diformulasikan sebagai berikut: E=CT/(CT+DT) x 100% 2.2 E = Efisiensi CT = Cycle Time DT = Delay Time (Sumber : Susy Fatena Rostiyanti, 2008) Produktivitas Alat Gusur Produktivitas adalah hasil dari proses produksi dalam satuan bcm/jam, yang dapat diperoleh dari: Q =q 60 menit/cm e E Q = Produksi (BCM/jam) 2.3 q = Kapasitas blade Faktor blade Cm = Cycle time e = Faktor kelandaian (grade factor) E = Efesiensi kerja C. METODE PENELITIAN Kondisi Umum Perusahaan Kondisi umum perusahaan menjelaskan tentang keadaan umum perusahaan sebagai tempat dilakukannya penelitian dengan Sistem penambangan di PT. Pamapersada Nusantara jobsite PT. Adaro Indonesia merupakan sistem penambangan Tambang Terbuka dengan menggunakan metode open pit. Material overburden dimuat, diangkut, dan kemudian ditimbun di beberapa lokasi di luar pit (disposal). Tahapan kegiatan penambangan pada PT. Pamapersada Nusantara adalah: 1. Pembukaan Tanah Pembukaan tanah yang dimaksud dalam hal ini adalah pengupasan tanah dan perintisan jalan. a. Pengupasan Tanah Setelah dilakukan eksplorasi dan telah ditentukan lokasi penambangan maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah membersihkan lahan tersebut dari segala sesuatu yang berada di permukaan lahan tersebut (vegetasi atau bahkan pemukiman penduduk). Pekerjaan ini sering disebut dengan land clearing. b. Vegetasi Dilakukan pembersihan dan pembabatan (semak-semak), pohon-pohon besar/kecil dan batuan yang menghalangi pekerjaan selanjutnya. Pada PT. Pamapersada Nusantara jobsite PT. Adaro Indonesia, alat yang digunakan untuk land clearing ini adalah bulldozer D85. c. Penggalian Tanah Penutup dan Batubara Dalam melakukan kegiatan pemberaian material lapisan penutup, PT. Pamapersada Nusantara jobsite PT. Adaro Indonesia menggunakan metode peledakan (blasting), yang kemudian digali menggunakan alat gali muat dan langsung diangkut menggunakan alat angkut. Metode yang digunakan yaitu dengan peledakan (blasting), hal ini digunakan karena untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi. Kemudian material lapisan penutup tersebut diangkut ke area penimbunan (disposal). 10

Jurnal INTEKNA, Volume 18, No. 1, Mei 2018: 1-66 d. Penimbunan Lapisan Penutup Seperti yang sudah dijelaskan diatas, top soil merupakan lapisan tanah penutup yang paling atas. Lapisan tanah ini memiliki kandungan unsur hara (seperti humus) yang cukup tinggi yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya vegetasi. Oleh karena itu, pada tahap penimbunan (dumping), jenis tanah ini dipisahkan dari yang lain (overburden dan interburden) karena pada penutupan tambang, tanah ini dipergunakan pada tahap reklamasi. Pada tahap penimbunan ini adapun halhal yang harus diperhatikan yaitu: 1) Lokasi Penimbunan Tidak terlalu jauh dari lokasi hauling karena hal ini mempengaruhi cycle time alat yang kemudian berpengaruh pada produktivitas. 2) Kestabilan Timbunan (ketinggian dan kemiringan) Material yang ditimbun merupakan material loose dengan void yang besar, agar tidak terjadi amblasan maupun longsoran maka ketinggian dan kemiringan harus dibuat dengan berdasarkan dimensi yang sesuai dengan karakteristik geoteknik material setempat. Untuk itu dimungkinkan pula dilakukan perataan dan pemadatan dengan alat-alat khusus D. ANALISA DAN PERHITUNGAN Waktu Siklus pada Aktivitas Dozing Waktu Siklus = Dozing time + Reversing time = 15,3 detik + 10,2 detik = 25,5 DETIK Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Dozer 1. Blade Capacity (Ukuran Blade) Untuk penelitian di PT. Pamapersada Nusantara dozer yang digunakan yaitu komatsu D155A dengan tipe blade sigmadozer dengan kapasitas 9,4 m³. 2. Swell Factor Sweel Factor=(volome (BCM))/(volume (LCM))...4.1 = 1/1,11 = 0,9 Bcm/Lcm 3. Grade Factor (faktor kelandaian) 4. Efisiensi Kerja Berikut perhitungan efisiensi kerja aktual dilapangan di dapat hasil sebagai berikut: a. Perhitungan Efisiensi pada tanggal 07 Maret 2017 Efisiensi = CT/(CT+DT ) 100%. = 24,2/(24,2+8,3) 100% =74% Perhitungan Efisiensi pada tanggal 08 Maret 2017 Efisiensi = CT/(CT+DT ) 100% = 22,8/(22,8+7,9) 100% = 74% Produktivitas Alat Q = Produksi (BCM/jam) q = Kapasitas blade Faktor blade Cm = Cycle time e = Faktor kelandaian (grade factor) E = Efesiensi kerja. 1. Perhitungan Produktivitas Hasil dari data yang di peroleh dari pengamatan di lapangan, dan hasil perhitungan produktivitas sebagai berikut: Perhitungan produktivitas pada tgl 07 Maret 2017 jam 14:15-15:15 Produksi Persiklus (q) : q = kapasitas blade (q1) blade fill factor (a) (tabel 4.2) = 9,4 m 3 0,9 = 8,46 m 3 a. Waktu Siklus (cycle time) : 24,2 detik, b. Grade Factor : 1 c. Efisiensi : 74% d. Swell Factor : 0,9 Maka: = 8,46 (3600 detik)/(24,2 detik) 1 0,74 = 8,46 148,76 0,74 = 931,29 Lcm/jam 0,9 = 838,16 Bcm/jam 2. Perhitungan produktivitas pada tanggal 08 Maret 2017 jam 08:30-09:30 a. Produksi Persiklus (q) q = kapasitas blade (q1) blade fill factor (a) (tabel 4.2) = 9,4 m3 0,9 = 8,46 m3 Waktu Siklus (cycle time) : 22,8 detik b. Grade Factor : 1 c. Efisiensi : 74% d. Swell Factor : 0,9 Maka: = 8,46 (3600 detik)/(22,8 detik) 1 0,74 = 8,46 157,89 0,74 11

= 988,45 Lcm/jam 0,9 = 889,60 Bcm/jam Ketercapaian Target Target PT. Pamapersada Nusantara dalam aktivitas dozing di disposal yaitu 1200 Bcm/jam, yang pada dua kali pengamatan didapat ketercapaian target dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Ketercapaian target pada tanggal 07 Maret 2017 jam 14:15-15:15 Ketercapaian = (Produktivias Aktual)/(Target Produktivitas) x 100%. = (838,16 bcm)/(1200 bcm) x 100% = 69% 4. Anonim, 2007. Spesification & Application Handbook, 30th Edition. Komatsu. Japan. 5. Anonim. 2017. Engineering Department. PT. Pamapersada Nusantara district Adaro Indonesia. Kalimantan Selatan. Tidak dipublikasikan. 2. Ketercapaian target pada tanggal 08 Maret 2017 jam 08:30-09:30 Ketercapaian = (Produktivias Aktual)/(Target Produktivitas) x 100% (889,60 bcm)/(1200 bcm) x 100% = 74% E. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil pengamatan aktivitas dozing di disposal PT. Pamapersada Nusantara, maka dapat disimpulkan : 1. Produktivitas alat gusur bulldozer D155A komatsu di lokasi disposal HW (high wall) tidak ada yang mencapai target 1200 bcm/jam. 2. Produktiviftas pada tanggal 07 Maret 2017, jam 14:15-15:15 yaitu 838,16 bcm/jam dan pada tanggal 08 Maret 2017, jam 08:30-09:30 yaitu 889,60 bcm/jam. 3. Ketercapaian target 69% pada tanggal 07 Maret 2017, dan 74% pada tanggal 08 Maret 2017. Saran Dari pengamatan yang dilakukan maka kendala yang mempengaruhi produktivitas alat gusur bulldozer D155A komatsu adalah menyamakan rasio material yang masuk, misal 1:1 yaitu satu fleet material kering (hasil blasting) dan satu fleet material basah (material cut back dan spoil), agar waktu siklus rendah untuk dapat mengejar target produktivitas F. DAFTAR PUSTAKA 1. Indonesianto, Yanto. 2015. Pemindahan Tanah Mekanis. Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Yogyakarta. 2. Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, edisi kedua, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 3. Anonim, 2001. Spesification & Application Handbook, 22th Edition. Komatsu. Japan. 12