BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

LAMPIRAN 1. Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi. Angket Penelitian

QUISIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 1 Balong Ponorogo tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education setting Sociodrama dan pendekatan Realistic Mathematic Education. Penelitian ini dilaksanakan selama dua minggu. 4.1.1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Pada penelitian ini, uji coba instrumen dilakukan di kelas VIII F SMP N 1 Balong dengan jumlah siswa 20. Instrumen yang diuji coba kan berupa soal pre tes dan pos tes kemampuan komunikasi matematis. Untuk hasil uji coba masing-masing instrument adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Pre Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pada penelitian ini, instrumen pre tes yang disusun oleh peneliti yang berbentuk soal uraian dan terdiri dari 6 butir soal. Sebelum soal pre tes digunakan untuk pengambilan data kemampuan awal komunikasi matematis siswa, terlebih dahulu soal pre tes dilakukan uji validitas, selanjutnya diuji cobakan kepada siswa kelas VIII F SMP N 1 Balong untuk dilakukan analisis butir soal dan uji reliabilitas. a. Uji itas Isi Pada penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas isi sehingga diperlukan validator untuk menilai apakah masing-masing butir soal yang telah disusun cocok dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat. Uji validitas ini menggunakan lembar check list oleh Drs. Sumadji M.Pd selaku dosen di universitas muhammadiyah ponorogo dan Suud Suhaemini, S.Pd selaku guru matematika di SMP N 1 Balong Ponorogo. Berdasarkan hasil uji validitas, berikut rangkuman hasil validasi yang disajikan dalam tabel 4 sebagai berikut ator Drs. Sumadji M.Pd Suud Suhaemini, S.Pd Butir Soal 1 2 3 4 5 6 Sangat Sangat Sangat Tabel 7. Hasil Uji Coba itas Nilai Pretest Dari tabel diatas diperoleh bahwa kedua validator menyatakan bahwa instrument penelitian berupa tes berbentuk uraian sejumlah 6 soal dinyatakan 24

25 valid. Dengan demikian semua butir soal dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. b. Daya Beda Menurut Yudhanegara dan Lestari (2015:217) daya pembeda dari suatu butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Berikut ini disajikan rangkuman hasil perhitungan daya pembeda butir soal tes kemampuan awal komunikasi matematis siswa : Nomor Butir Soal Daya Beda Kriteria 1 0,71 Sangat Baik 2 0,32 Baik 3 0,52 Sangat Baik 4 0,36 Baik 5 0,34 Baik 6 0,41 Sangat Baik Tabel 8. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Pretest c. Tingkat Kesukaran Berdasarkan hasil perhitungan dengan Microsoft Excel diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 9 sebagai berikut: Butir Soal Hasil Perhitungan 1 0,565 Sedang 2 0,49 Sedang 3 0,41 Sedang 4 0,42 Sedang 5 0,37 Sedang 6 0,205 Sukar Interpretasi Tingkat kesukaran Tabel 9. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Pretest Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat 5 butir soal dalam kategori sedang, ini artinya ke-5 butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Terdapat 1 butir soal dalam kategori sulit. Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa tidak ada butir soal yang masuk dalam kategori terlalu mudah dan terlalu sulit, dengan

26 demikian semua butir soal dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. d. Uji Reliabilitas Setelah soal dinyatakan valid dan telah dilakukan uji coba maka langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas soal. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for Windows, dengan signifikansi 0,05. Hipotesis: H 0 : Instrumen reliabel H 1 : Instrumen tidak reliabel Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika, maka terima H 0 Jika, maka tolak H 0 berikut hasil output Uji reliabilitas soal: Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.536 7 Tabel 10. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Pretest Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Cronbach s Alpha yaitu sebesar 0,536. Dari nilai yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel r. Nilai tabel r pada taraf signifikansi dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah data nilainya sebesar 0,463. Karena nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari maka H 0 diterima, ini artinya instrumen tes yang digunakan dalam penelitian reliabel. 2. Instrumen Pos tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pada penelitian ini, instrumen pre tes dan pos tes yang disusun oleh peneliti yang berbentuk soal uraian dan terdiri dari 6 butir soal. Sebelum soal pre tes digunakan untuk pengambilan data kemampuan awal komunikasi matematis siswa, terlebih dahulu soal pre tes dilakukan uji validitas, selanjutnya diuji cobakan kepada siswa kelas VIII F SMP N 1 Balong untuk dilakukan analisis butir soal dan uji reliabilitas. a. Uji itas Isi Pada penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas isi sehingga diperlukan validator untuk menilai apakah masing-masing butir soal yang telah disusun cocok dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat. Uji validitas ini menggunakan point oleh Drs. Sumadji M.Pd selaku dosen di

27 universitas muhammadiyah ponorogo dan Suud Suhaemini, S.Pd selaku guru matematika di SMP N 1 Balong Ponorogo. Berdasarkan hasil uji validitas, berikut rangkuman hasil validasi yang disajikan dalam tabel 11 sebagai berikut : ator Drs. Sumadji M.Pd Suud Suhaemini, S.Pd Butir Soal 1 2 3 4 5 6 Sangat Sangat Sangat Tabel 11. Hasil Uji Coba itas Nilai Postest Dari tabel diatas diperoleh bahwa kedua validator menyatakan bahwa instrument penelitian berupa tes berbentuk uraian sejumlah 6 soal dinyatakan valid. Dengan demikian semua butir soal dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. e. Daya Beda Menurut Yudhanegara dan Lestari (2015:217) daya pembeda dari suatu butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Berikut ini disajikan rangkuman hasil perhitungan daya pembeda butir soal tes kemampuan awal komunikasi matematis siswa : Nomor Butir Soal Daya Beda Kriteria 1 0,71 Sangat Baik 2 0,32 Baik 3 0,52 Sangat Baik 4 0,36 Baik 5 0,34 Baik 6 0,41 Sangat Baik Tabel 12. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Posttest Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terdapat 5 butir soal dalam kategori sedang, ini artinya ke-5 butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa kelompok atas dan kelompok bawah. f. Tingkat Kesukaran Berdasarkan hasil perhitungan dengan Microsoft Excel diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel 13 sebagai berikut:

28 Butir Soal Hasil Perhitungan 1 0,565 Sedang 2 0,49 Sedang 3 0,41 Sedang 4 0,42 Sedang 5 0,37 Sedang 6 0,205 Sukar Interpretasi Tingkat kesukaran Tabel 13. Hasil Perhitungan Kesukaran Posttest Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa terdapat 5 butir soal dalam kategori sedang, ini artinya ke-5 butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Terdapat 1 butir soal dalam kategori sulit. Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa tidak ada butir soal yang masuk dalam kategori terlalu mudah dan terlalu sulit, dengan demikian semua butir soal dapat digunakan unt uk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. g. Uji Reliabilitas Setelah soal dinyatakan valid dan telah dilakukan uji coba maka langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas soal. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for Windows, dengan signifikansi 0,05. Hipotesis: H 0 : Instrumen reliabel H 1 : Instrumen tidak reliabel Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika, maka terima H 0 Jika, maka tolak H 0 berikut hasil output Uji reliabilitas soal: Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.536 7 Tabel 14. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Posttest Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa nilai Cronbach s Alpha yaitu sebesar 0,536. Dari nilai yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel r. Nilai tabel r pada taraf signifikansi dengan uji 2 sisi dan dengan jumlah data

29 nilainya sebesar 0,463. Karena nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari maka H 0 diterima, ini artinya instrumen tes yang digunakan dalam penelitian reliabel. 4.2. Hasil Hipotesis Penelitian 4.2.1. Hasil Analisis Tahap Awal Analisis data tahap awal ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel kelas yang akan digunakan untuk kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dalam kondisi yang sama. Kondisi awal ini dapat diketahui dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.data pada tahap awal ini diambil dari nilai pretest kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. 1. Uji normalitas a. Uji normalitas nilai pretest kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen 1 Untuk mengetahui nilai pretest kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksprimen 1 normal atau tidak maka data diolah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.Uji normalitas nilai pretest pada kelas eksperimen 1 dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 18 for Windows. Berikut tabel hasil uji normalitas nilai pretest kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen 1: Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. DATA_PRETES_X1.145 21.200 *.944 21.258 DATA_PRETES_X2.158 21.186.908 21.049 B e r da Tabel 15. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest kelas eksperimen 1 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan tabel uji normalitas di atas diperoleh hasil yaitu nilai signifikansi dari nilai pretest kelas eksperimen 1 adalah 0,200. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga H 0 diterima. Kesimpulan dari uji normalitas ini adalah nilai pretest kelas eksperimen 1 berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi data dari sampel kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 yang dianalisis homogen atau tidak. Uji yang

30 digunakan adalah uji parametrik yaitu uji levene dikarenakan kedua sampel berdistribusi normal.pengujian homogenitasdilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 18 for Windows.Berikut tabel hasil uji homogenitas nilai petest kemampuan pemecahan masalah matematika siswa: Test of Homogeneity of Variances MODEL PEMBELAJARAN Levene Statistic df1 df2 Sig..009 1 40.925 Tabel 16. Hasil Perhitungan Uji Levene Berdasarkan tabel 16 di atas diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,925. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga H 0 diterima. Kesimpulan dari uji homogenitas ini adalah variansi kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 homogen. 3. Uji Kesamaan Uji Kesamaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dalam keadaan seimbang atau tidak. Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka dari itu uji kesamaan yang digunakan adalah uji T Sample Independent. Data yang digunakan untuk menghitung uji ini adalah nilai dari pretest kemampuan komunikasi matematis siswa. Independent Samples Test MODEL PEMBELAJ ARAN Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df,009,925 1,89 0 1,89 0 t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 40,066 5,286 2,796 -,366 10,938 39,4 77 Tabel 17. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan,066 5,286 2,796 -,368 10,940

31 Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,925. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga diterima. Kesimpulannya kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting sosiodrama dengan siswa yang memperoleh Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) sama. 4.2.2. Hasil Analisis Tahap Akhir Setelah melaksanakan pembelajaran, siswa diberikan posttest kemampuan komunikasi matematika.posttest diberikan kepada 21 siswa untuk masing-masing kelas eksperimen.selanjutnya hasil nilai posttest kemampuan pemecahan masalah matematika dianalisis.analisis data pada tahap ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. 1. Uji Normalitas a. Uji normalitas nilai posttest kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas RME setting Sosiodrama Selanjutnya untuk mengetahui nilai posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen 1 normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov berbantuan software SPSS 18 for Windows. Berikutini disajikan tabel hasil uji normalitas kelas RME setting Sosiodrama: Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Tabel 18. Uji Normalitas Posttest Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. NILAI_POSTES_X1.115 21.200 *.959 21.492 NILAI_POSTES_X2.152 21.200 *.940 21.213 Berdasarkan tabel uji normalitas di atas diperoleh hasil yaitu signifikansi nilai posttest kelas RME setting sosiodrama adalah 0,200. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga H 0 diterima. Kesimpulan dari uji normalitas ini adalah nilai posttest kelas RME setting sosiodrama berdistribusi normal. b. Uji normalitas nilai posttest kemampuan komunikasi matematik pada kelas RME Data nilai posttest kemampuan komunikasi matematik siswa kelas RME juga dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.Uji normalitas nilai posttest kelas RME dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 18 for Windows.Berikut ini hasil uji normalitas kelas RME nilai posttest kemampuan komunikasi matematik :

32 Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. NILAI_POSTES_X1.115 21.200 *.959 21.492 NILAI_POSTES_X2.152 21.200 *.940 21.213 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Tabel 19. Uji Normalitas Posttest Berdasarkan tabel uji normalitas di atas diperoleh hasil yaitu signifikansi nilai posttest kelas RME adalah 0,200. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga H 0 diterima. Kesimpulan dari uji normalitas ini adalah nilai posttest kelas RME berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi data dari sampel kelas dengan menggunakan pendekatan RME setting sosiodrama dan kelas dengan menggunakan pendekatan RME saja yang dianalisis homogen atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji parametrik yaitu uji F levene dikarenakan kedua sampel berdistribusi normal.pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 18 for Windows.Berikut tabel hasil uji homogenitas nilai posttest kemampuan komunikasi matematika siswa: Test of Homogeneity of Variances MODEL PEMBELAJARAN Levene Statistic df1 df2 Sig..189 1 40.666 Tabel 20. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,666.Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga H 0 diterima. Kesimpulan dari uji homogenitas ini adalah variansi kelas pendekatan RME setting sosio drama dan kelas pendekatan RME saja homogen. 3. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis 1 Setelah uji pra syarat di atas telah terpenuhi yaitu data nilai pretest dan posttest dari kelas eksperimen 1 berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji hipotesis yaitu Paired Samples T Test dengan bantuan SPSS 18 for windows untuk mengetahui pengaruh pendekatan RME dengan setting metode

33 sociodrama terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Berikut ini disajikan tabel keluaran hasil Paired Samples T Test: Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 NILAI_PRETES_X1 52,05 21 12,804 2,794 NILAI_POSTES_X1 76,67 21 12,733 2,779 Tabel 21. Paired Samples Statistics Paired Samples Test Paired Differences Pair 1 NILAI_PRETE S_X1 - NILAI_POSTE S_X1 Mean - 24,61 9 Std. Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 18,043 3,937-32,832-16,406-6,253 t Df Sig. (2- tailed) 20,000 Tabel 22. Paired Samples Test Berdasarkan hasil keluaran SPSS di atas, diperoleh signifikansi untuk uji dua sisi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji dua sisi ini lebih kecil dari α = 0,05. Karena signifikansi lebih kecil dari α maka H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting metode sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. b. Uji Hipotesis 2 Setelah uji pra syarat telah terpenuhi yaitu data nilai pretest dan posttest kemampuan pemecahan masalah matematika berdistribusi normal maka dilakukan uji hipotesis yaitu Paired Samples T Test dengan bantuan SPSS 18 for windowsuntuk mengetahui pengaruh pendekatan RME saja terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Adapun data nilai yang digunakan adalah nilai pretest dan posttest.berikut ini disajikan tabel keluaran hasil uji Paired Samples T Test: Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 NILAI_PRETES_X2 44,19 21 8,524 1,860 NILAI_POSTES_X2 68,43 21 11,639 2,540 Tabel 23. Paired Samples Statistics

34 Pair 1 NILAI_PRETES _X2 - NILAI_POSTES _X2 Mean - 24,23 8 Std. Deviatio n Paired Samples Test Paired Differences Std. Error Mean Tabel 24. Paired Samples Test 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 15,381 3,357-31,240-17,237-7,221 t df Sig. (2- tailed) 20,000 Berdasarkan hasil SPSS di atas, diperoleh signifikansi untuk uji dua sisi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji dua sisi ini lebih kecil dari α = 0,05. Karena signifikansi lebih kecil dari α maka H 0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. c. Uji Hipotesis 3 Setelah dilakukan uji pra syarat sebagaimana tersebut di atas maka dilakukan uji hipotesis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.uji hipotesis ini dilakukan untuk menjawab permasalahan apakah ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang memperoleh perlakuan dengan pendekatan RME dengan setting metode sosiodrama dengan siswa yang memperoleh pendekatan RME saja.uji hipotesis yang digunakan adalah uji parametrik yaitu Uji-T Sample Independent dengan bantuan SPSS 18 for windows.uji parametrikini digunakan karena data berdistribusi normal dan homogen.sedangkan data yang digunakan untuk mengolah uji ini adalah nilai posttest kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.berikut ini disajikan tabel keluaran hasil uji-t Sample Independent: Independent Samples Test Lev ene's Test for Equality of Variances t-test f or Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed) Std. Mean Error Dif f eren Dif f eren 95% Conf idence Interv al of the Dif f erence ce ce Lower Upper

35 NILAI_PO Equal STTEST v ariances assumed.189.666 2.18 8 40.035 8.238 3.764.630 15.846 Equal v ariances not assumed 2.18 39.6.035 8.238 3.764.628 15.848 8 81 Tabel 21. Independent Samples Test Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji-t Sample Independent di atas diperoleh informasi bahwa besar nilai signifikansi pada uji ini adalah 0,066. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari (α) = 0,05 maka dari itu H 0 ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh perlakuan dengan pendekatan RME dengan setting sosiodrama lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan RME saja. 4.3. Pembahasan Pada penelitian ini tedapat dua model pembelajaran yang peneliti berikan terhadap kelas sampel yang ditemui oleh peneliti yaitu menggunakan pendekatan RME setting sosiodrama dan kelas yang menggunakan pendekatan RME saja. Sebelum diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran di atas peneliti melaksanakan pretest kepada kedua kelas dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal komunikasi matematika siswa. Sedangkan posttest diberikan setelah kedua kelas diberikan perlakuan dengan tujuan untuk memperoleh informasi akhir kemampuan komunikasi matematis siswa dengan adanya perlakuan tersebut. Dari nilai pretest dan posttest akan dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendekatan RME setting sosiodrama dan pendekatan RME saja dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematik siswa. Nilai rata-rata dari kedua kelas juga mengalami peningkatan. Adapun hasil-hasil analisis tersebut akan dibahas sebagai berikut: 4.3.1. Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting Metode Sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan setting Sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP. Berdasarkan hasil uji T sampel berpasangan (Paired Samples T Test) untuk nilai pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematis siswa dengan taraf signifikansi 0,05 pada pendekatan Realistic Mathematic Education dengan setting Sosiodrama diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai P_value < α = 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan H 0 ditolak. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan yang sangat signifikan dari nilai rata-rata pretest dan posttest, dimana nilai rata-rata pretest diperoleh hasil sebesar 52,04 dan nilai ratarata posttest diperoleh hasil sebesar 76,66. Dari kedua nilai menunjukkan peningkatan

36 sebesar 24,61 %. Maka dari itu berdasarkan analisa data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan setting Sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP. Hal ini didukung dengan penelitian yang relevan milik Novia Solichah yang berjudul Pengaruh Kegiatan Sosiodrama Terhadap Peningkatan Kemampuan yang mengemukakan bahwa terdapat pengaruh kegiatan sosiodrama dengan peningkatan kemampuan bahasa lisan anak usia dini. 4.3.2. Pendekatan Realistic Mathematic Education berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa Pendekatan Realistic Mathematic Education berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP. Berdasarkan hasil uji T sampel berpasangan (Paired Samples T Test) untuk nilai pretest dan posttest kemampuan komunikasi matematik siswa dengan taraf signifikansi 0,05 pada pendekatan Realistic Mathematic Education diperoleh nilai signifikansi sebes 0,000. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai P_value< α = 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan H 0 ditolak. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan yang sangat signifikan dari nilai rata-rata pretest dan posttest, dimana nilai rata-rata pretest diperoleh hasil sebesar 44,71 dan nilai rata-rata post test diperoleh hasil sebesar 68,42. Dari kedua nilai menunjukkan peningkatan sebesar 23,71%. Maka dari itu berdasarkan analisa data di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan pendekatan Realistic Mathematic Education berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa diterima. Hal ini didukung dengan penelitian yang relevan dari Nety Andriani yang berjudul Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting Kooperatif Tipe Number Head (NHT) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII SMPN 1 Pulung yang diantara hasil penelitiannya mengemukakan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) saja ditinjau dari kondisi awal dan kondisi akhir kemampuan komunikassi matematis siswa. 4.3.3. Kemampuan Komunikasi Matematis siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting Sosiodrama terhadap kemampuan komunikasi matematis lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis siwa yang diajar dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) saja Kemampuan Komunikasi Matematis siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dengan setting Sosiodrama terhadap kemampuan komunikasi matematis lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematis siwa yang diajar dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) saja.hal ini bisa dilihat

37 dari hasil uji hipotesis untuk nilai posttest kemampuan komunikasi matematis siswa denganuji-t Sample Independent berbantuan SPSS 18 for windows yang menunjukkan nilai signifikansinya sebesar. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai P_value<α=0,035>0,05, maka dapat disimpulkan H 0 ditolak, artinya ada perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang memperoleh pendekatan RME dengan setting metode sosiodrama lebih baik dari pada siswa yang memperoleh perlakuan dengan pendekatan RME saja. 4.4. Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kecamatan Balong memiliki keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: 1. Eksperimen hanya dilakukan sebanyak lima kali pembelajaran. 2. Kesulitan mengajak siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. 3. Kesulitan memotivasi siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 4. Kesulitan dalam mengkonsidikan siswa yang tidak ikut melakukan pementasan untuk aktif terlibat. 5. Kesulitan dalam mengkondisikan siswa dalam proses pembelajaran sosiodrama 6. Kemampuan matematika yang diukur hanya kemampuan komunikasi matematika, dimana kemampuan ini belum menggambarkan kemampuan matematika yang lain. 7. Penggunaan metode serupa belum tentu dapat dilakukan dalam materi pembelajaran matematika yang lain hanya materi tertentu saja yang dapat diterapkan metode pembelajaan yang serupa. 8. ator ahli untuk menguji kevalidan instrumen hanya terdiri dari dua orang ahli. 9. Pengukuran kemampuan komunikasi matematika dalam penelitian ini hanya menggunakan tes komunikasi matematika.