PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG IKAN RUCAH NILA (Oreochromis niloticus) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BURAS



dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

EFFECT OF ADDITION PROBIOTICS Lactobacillus sp. POWDER IN FEED ON THE LAYING HENS PERFORMANCES.

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

PERFORMA AYAM SKRIPSI

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

Peubah yang diamati meliputi berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, feed convertion ratio (FCR), kecernaan

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

I. PENDAHULUAN. lkan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER. Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar**

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber penyedia daging dan telur telah dipopulerkan di Indonesia dan juga

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

Pos 35 Ciawi, Bogor ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

PEMANFAATAN BEKICOT SAWAH (TUTUT) SEBAGAI SUPLEMENTASI PAKAN ITIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK PETELUR DI DESA SIMOREJO-BOJONEGORO

PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI ASAM SITRAT DAN ASAM LAKTAT CAIR DAN TERENKAPSULASI SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Yosi Fenita, Irma Badarina, Basyarudin Zain, dan Teguh Rafian

Kususiyah, Urip Santoso, dan Rian Etrias

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM ARAB (Gallus turcicus)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

Pengaruh Penggantian Dedak Padi dengan Dedak Padi Terfermentasi Cairan Rumen Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging ABSTRAK

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

EFFECT OF FRESHWATER CRAB MEAL (Parathelphusa maculata) IN FEED ON BROILER PERFORMANCES

TINJAUAN PUSTAKA. (Gallus gallus gallus) dan Ayam Hutan Merah Jawa ( Gallus gallus javanicus).

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH ROTI TAWAR SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI ITIK HIBRIDA

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

MATERI DAN METODE. Materi

PEMANFAATAN TEPUNG PUPA ULAT SUTRERA (Bombyx mori) UNTUK PAKAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) JANTAN

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN CAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN ONGGOK TERFERMENTASI OLEH

PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH:

PENGARUH PEMBERIAN KULLIT KOPI TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN TERNAK BABI

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG JANGKRIK (Gryllus mitratus burm) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING RINGKASAN

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK

SUPLEMENTASI JAMU TERNAK PADA AYAM KAMPUNG DI PETERNAKAN UNGGAS SEKTOR 4

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH ROTI DALAM RANSUM AYAM BROILER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFISIENSI RANSUM SERTA

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

PERFORMAN PERTUMBUHAN AWAL AYAM BURAS PADA FASE STARTER YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL AYAM BROILER

Ali, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

EFFECT OF ADDITION OF Lactobacillus Plus PROBIOTIC POWDER AS FEED ADDITIVE ON QUAIL PRODUCTION PERFORMANCE ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam tipe petelur yang jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe medium,

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan

PERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA KOMBINASI PAKAN KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI, ONGGOK DAN POLLARD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar yang

Performa Produksi Telur Turunan Pertama (F1) Persilangan Ayam Arab dan Ayam Kampung yang Diberi Ransum dengan Level Protein Berbeda

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

EFEK PERBEDAAN JANGKA WAKTU AWAL PEMBERIAN RANSUM TERHADAP ANALISIS USAHA BROILER ROI IWAN G. MANURUNG

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

THE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) ABSTRACT

RESPON PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) PADA PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS TELUR

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

Perbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO DL-METIONIN DAN L-LISIN KADALUARSA DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

Kata kunci : Konsumsi, Konversi, Income Over Feed Cost (IOFC), Ayam Kampung, Enzim Papain

Perbandingan Performans Dua Strain Broiler Yang Mengonsumsi Air Kunyit

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG IKAN RUCAH NILA (Oreochromis niloticus) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BURAS Firman Nur Hidayatullah 1 ; Irfan H. Djunaidi 2, and M. Halim Natsir 2 1) Graduate Students, Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University. 2) Lecturer Animal Nutrition Departement, Animal Husbandry Faculty, Brawijaya University. Email: Firmannurhidayatullah@yahoo.co.id ABSTRACT The research was to evaluate the effect utilization of Oreochromis niloticus trash fish meal level a feed of native chicken performance. A total of 100 hens of native chicken 18 month old were randomly allocated to 5 dietary treatments with 5 replication each of 4 hens. Dietary treatments were: basal diet (P 0 ), Oreochromis niloticus trash fish flour 2% (P 1 ), Oreochromis niloticus trash fish flour 4% (P 2 ), Oreochromis niloticus trash fish flour 6% (P 3 ), and Oreochromis niloticus trash fish flour 8% (P 4 ). The variables observed were feed intake (g/bird/day), Hen Day Production (%), Egg Mass (g/bird/day), feed convertion ratio and Income Over Feed Cost (Rp). Data collected were subjected to analysis of variance in completely Randomized Design, if there was significant influence, it was followed by Duncan s Multiple Range Test. The result of this research showed that utilization Oreochromis niloticus trash fish meal level as feed with percentage 2-8% effected significant (P<0,01) on the feed intake (g/bird/day), feed convertion ratio and Income Over Feed Cost (Rp), significant (P<0,05) to Hen Day Production (%), and Egg Mass (g/bird/day),. The conclusion in this research is Oreochromis niloticus trash fish flour level to 8% as feed on the native chicken give the best effect. Key words: trash fish, native chicken, egg. PENDAHULUAN Latar Belakang Ayam buras merupakan salah satu unggas lokal yang umumnya dipelihara petani di pedesaan sebagai penghasil telur tetas, telur konsumsi, dan daging. Selain dapat diusahakan secara sambilan, mudah dipelihara dengan teknonogi sederhana, dan sewaktu-waktu dapat dijual untuk keperluan mendesak (Mardiningsih et al, 2004). Produktivitas ayam buras yang dipelihara secara tradisional masih rendah, antara lain karena tingkat mortalitas tinggi, pertumbuhan lambat, produksi telur rendah, dan biaya pakan tinggi (Zakaria, 2004). Ikan rucah adalah ikan-ikan semacam limbah atau hasil perikanan lainnya yang tidak dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi manusia. Ikan rucah dapat dijadikan alternatif bahan baku dalam komposisi pakan yang jumlahnya tersedia cukup banyak. Hasil uji proksimat yang telah dilakukan didapat kandungan protein tepung ikan rucah sebanyak 44% (Yolanda et al, 2013). Produksi telur ayam buras yang dipelihara secara tradisional berkisar antara 40-45 butir/ekor/tahun, karena adanya aktivitas mengeram dan mengasuh anak yang lama, yakni 107 hari (Sulandari et al, 2007). Produktivitas telur ayam buras masih rendah disebabkan karena pertumbuhan yang lambat, mortalitas yang tinggi serta biaya pakan yang mahal dan kandungan nutrisi yang kurang memadai (Gunawan, 2002). Usaha pemanfaatan limbah pada saat sekarang dan mendatang diharapkan dapat membantu meningkatkan diversifikasi bahan pakan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satu caranya melalui pengolahan bahan limbah menjadi produk baru melalui beberapa proses sederhana. Ikan rucah memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan Pakan dalam memenuhi kebutuhan protein bagi ternak karena produksi ikan rucah yang tinggi dan mempunyai nilai ekonomis rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007 menunjukkan bahwa di Tempat Pelelangann Ikan (TPI) hasil tangkapan ikan sebanyak 325,8 ton. Produksi ikan rucah sebesar 5% dari total tangkapan atau sekitar 16,28 ton. Tepung ikan adalah salah satu produk alternatif yang dapat dikembangkan dalam mengolah ikan rucah guna memenuhi kebutuhan tepung ikan di

Indonesia. Penggunaan tepung ikan rucah dianggap sangat menguntungkan, karena harganya relatif murah dan kandungan protein yang cukup tinggi (Selpiana, 2013). Mempertimbangkan potensi itu, perlu diupayakan jalan keluar untuk meningkatkan populasi dan produktivitasnya, perlu dilakukan penelitian pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan rucah pada ransum ayam buras. Salah satu produktifitas ternak dapat dilihat dari pengamatan penampilan produksi telur ayam buras. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam buras. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam buras. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peternak dan dapat mendukung konsep nutrisi dalam peternakan tentang pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan rucah terhadap penampilan produksi ayam buras. dengan penggunaan tepung ikan rucah sebesar 4%, P3= Pakan basal dengan penggunaan tepung ikan rucah sebesar 6%, dan P4= Pakan basal dengan penggunaan tepung ikan rucah sebesar 8% Variabel Pengamatan Konsumsi pakan (g/ekor/hari), Hen day production (%), Egg Mass (g/ekor/hari), Konversi pakan, Income Over Feed Cost (Rp). Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terjadi perbedaan diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan s. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap ayam buras umur 18 bulan diperoleh hasil analisis statistk ternyata menunjukan bahwa penggunaan tepung ikan rucah nila sebesar 2%, 4%, 6% dan 8% sebagai pengaruh tingkat penggunaan dalam pakan terdapat perbedaan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan (g/ekor/hari), berbeda nyata (P<0,05) terhadap Hen Day Production (%), berbeda nyata (P<0,05) terhadap egg mass (g/ekor/hari), berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konversi pakan, dan berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap Income Over Feed Cost (Rp). MATERI DAN METODE Materi Penelitian Materi yang digunakan penelitian ini adalah ayam buras umur 18 bulan sebanyak 100 ekor di peternakan ayam buras milik Bapak Raolan di desa Gemining kecamatan tikung kabupaten Lamongan. Kandang yang digunakan berupa kandang battrey individual. Setiap kandang dengan ukuran 40 x 35 x 20 cm 3 dan dilengkapi seperangkat alat tempat makan serta minum. Perlakuan yang digunakan adalah 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan berupa P0=: Pakan basal tanpa penggunaan tepung ikan rucah, P1= Pakan basal dengan penggunaan tepung ikan rucah sebesar 2%, P2= Pakan basal

Tabel 1. Pengaruh penggunaan tepung ikan rucah nila dalam pakan terhadap konsumsi pakan (g/ekor/hari), Hen Day Production (%), egg mass (g/ekor/hari), konversi pakan, dan Income Over Feed Cost (Rp). Perlakuan Konsumsi HDP * Egg mass * Konversi IOFC** pakan** pakan** P 0 90,73 ± 1,22 c 51,77 ± 2,08 a 22,61 ± 1,29 a 4,02 ± 0,24 c 356,24 ± 31,86 a P 1 88,12 ± 3,44 bc 51,96 ± 1,93 a 23,42 ± 1,28 a 3,77 ± 0,25 bc 377,48 ± 22,23 a P 2 85,77 ± 3,03 abc 52,32 ± 1,35 a 22,99 ± 0.73 ab 3,73 ± 0,24 abc 399,67 ± 23,20 ab P 3 83,80 ± 2,68 ab 54,99 ± 1,19 ab 23,91 ± 0,83 ab 3,50 ± 0,16 ab 452,50 ± 18,57 bc P 4 82,85 ± 2,27 a 56,43 ± 4,29 b 24,71 ± 0,83 b 3,35± 0,17 a 483,73 ± 66,09 c 1. Pengaruh Perlakuan Terhadap Konsumsi Pakan Tabel 1. dapat dilihat rataan konsumsi terendah (82,85 ± 2,27) adalah P 4 yaitu perlakuan dengan penambahan tepung ikan rucah nila 8% sedangkan konsumsi tertinggi (90,73 ± 1,22) adalah pada P 0 yaitu perlakuan pakan basal atau tanpa penggunaan tepung ikan rucah nila. Guna mengetahui lebih lanjut pengaruh perlakuan terhadap konsumsi pakan, maka dilakukan analisis statistik. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penambahan tepung ikan rucah nila terdapat perbedaan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh penggunaan tepung ikan rucah nila dalam pakan dimana pada perlakuan P 4 tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila lebih tinggi dibandingkan perlakuan P 0, P 1, P 2, dan P 3 sehingga pada perlakuan P 4 energi metabolisme lebih tinggi. Energi metabolisme sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumsi pakan karena energi dalam pakan adalah salah satu faktor pembatas konsumsi. Semakin tinggi energi dalam pakan akan menyebabkan semakin rendah konsumsi pakan. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat North (1992) bahwa kandungan energi dalam pakan adalah salah satu faktor pembatas konsumsi. 2. Pengaruh Perlakuan Terhadap Hen Day Production (HDP) Tabel 1. dapat dilihat bahwa penambahan tepung ikan rucah nila menunjukan rataan persentase Hen Day Production tertinggi adalah pada perlakuan dengan penggunaan tepung ikan rucah nila 8% atau pada P 4 (56,43 ± 4,29). Sedangkan produksi telur yang lebih rendah adalah P 0 (pakan basal tanpa perlakuan) yaitu (51,77 ± 2,08). Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan tepung ikan rucah nila memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap Hen Day Production. Guna mengetahui lebih lanjut pengaruh perlakuan terhadap Hen Day Production, maka dilakukan analisis statistik. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penggunakan tepung ikan rucah pada P 4 memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap Hen Day Production. Hal ini disebabkan pada perlakuan P 4 presentase tepung ikan rucah Nila lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, sehingga kandungan protein pada P 4 lebih tinggi pula. Hal ini sesuai dengan hasil uji proksimat yang telah dilakukan Yolanda (2013) didapat kandungan protein tepung ikan rucah sebanyak 44%. Hen Day Production merupakan salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap kebutuhan zat makanan ayam petelur. Semakin tinggi kandungan protein dalam pakan maka semakin tinggi pula produksi telur ayam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wahyu (2004) bahwa ayam mengkonsumsi pakan dengan kandungan protein yang tinggi untuk mendukung produksi telur. Sebagian besar zat makanan yang dikonsumsi ayam petelur digunakan untuk mendukung produksi telur. 3. Pengaruh Perlakuan Terhadap Egg Mass Tabel 1. dapat dilihat bahwa penggunaan tepung ikan rucah Nila terhadap egg mass meningkatkan egg mass dengan nilai tertinggi (24,71 ± 0,83 g/ekor) adalah pada P 4 atau perlakuan dengan penggunaan tepung ikan rucah nila 8%, terendah pada P 0 (22,61 ± 1,29 g/ekor) yaitu perlakuan dengan pakan basal atau tanpa penggunaan tepung ikan rucah nila. Hasil ini senada dengan hasil rataan Hen Day Production yang mengalami peningkatan. Ini mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi Hen Day Production semakin besar egg mass. Guna mengetahui lebih lanjut pengaruh pengaruh perlakuan terhadap egg mass, maka dilakukan analisis statistik. Hasil analisis statistik menunjukan perbedaan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05)

terhadap egg mass. Hal ini disebabkan tepung ikan rucah nila memberikan perbedaan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan dan Hen Day Production. Egg mass merupakan rataan berat telur harian sehingga persentase Hen Day Production akan mempengaruhi egg mass. Egg mass dipengaruhi oleh HDP dan berat telur, jika salah satu atau kedua faktor semakin tinggi egg mass juga semakin meningkat dan sebaliknya. Perlakuan P 4 nilai energi metabolisme dan kandungan protein kasar lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini menyebabkan egg mass meningkat sebanding dengan tinggi nya protein dan energi metabolisme dalam pakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Amrullah (2003), ayam petelur dengan bobot badan 2 kg dan menghasilkan telur 55 g membutuhkan 298 kkal energi metabolis, dimana 26,79 5 dialokasikan untuk produksi telur. 72% protein akan dimanfaatkan untuk proses pembentukan telur, sedangkan sisanya untuk metabolisme basal, pertumbuhan badan dan bulu. 4. Pengaruh Perlakuan Terhadap Konversi Pakan Tabel 1. Dapat dilihat bahwa nilai konversi pakan menunjukan adanya hubungan yang positif, dimana semakin besar tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila semakin kecil angka konversi pakan. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi penggunaan tepung ikan rucah nila, semakin rendah konsumsi pakan, namun semakin tinggi tingkat produksi telur. Sehingga tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila 8 % pada perlakuan P 4 dalam pakan mempunyai angka konversi pakan yang paling efisien dibanding tingkat penggunaan tepung ikan rucah 2%, 4%, dan 6%, Selanjutnya angka konversi pakan disini diukur berdasarkan jumlah pakan yang dikonsumsi ayam dibagi dengan jumlah telur yang dihasilkan dalam gram selama penelitian. Semakin besar angka konversi pakan makin rendah keefisien pakan tersebut dan sebaliknya. Hal ini berarti semakin efisien ayam mengkonsumsi pakan untuk produksi telur yang baik. Mengetahui lebih lanjut pengaruh perlakuan terhadap konversi pakan maka dilakukan analisis statistik. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01). Hal ini terjadi karena penurunan jumlah konsumsi pakan,namun diikuti dengan peningkatan produksi yang lebih tinggi pada satuan gram dari masing-masing perlakuan. dilihat rataan Hen Day Production (%) P 1, P 2, P 3, dan P 4 menunjukan berbeda nyata akan tetapi pada konversi pakan menunjukan berbeda sangat nyata. Konversi pakan tersebut menunjukan lebih kecil sebab produksi telur lebih tinggi dengan konsumsi pakan yang lebih rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Iskandar (2004) bahwa kecepatan pertumbuhan merupakan faktor penting yang mempengaruhi konversi pakan. Semakin rendah produksi telur akan dapat meningkatkan konversi pakan. Konversi pakan dipengaruhi oleh konsumsi pakan dan produksi telur. Konversi pakan dari P 0 sampai P 4 mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena energi metabolisme dan protein kasar pada perlakuan P 4 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Meningkatnya energi metabolisme dan kandungan protein akan menyebabkan semakin tinggi protein yang dapat dicerna dan meningkatkan retensi protein sehingga akan mempercepat produksi telur. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soeharsono (1976) bahwa pakan dengan energi dan protein yang tinggi cenderung mempercepat pertumbuhan dan memperbaiki konversi pakan. Tepung ikan rucah nila yang ditambahkan dalam pakan adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan pada ayam petelur. Tepung ikan rucah dapat meningkatkan efisiensi pakan dan kesehatan ayam petelur (Anonimus, 2003). 5. Pengaruh Perlakuan Terhadap Income Over Feed Cost (IOFC) Tabel 1. dapat dilihat rataan Income Over Feed Cost pada masing-masing perlakuan. Income Over Feed Cost tertinggi yaitu pada P 4 (perlakuan dengan penggunaan tepung ikan rucah nila sebesar 8%). Hal ini terlihat dari hasil perhitungan bahwa nilai Income Over Feed Cost tertinggi adalah (483,73 ± 66,09 Rp/ekor/hari), dibandingkan dengan perlakuan P 0, P 1, P 2, dan P 3. Jika dibandingkan dengan P 3, perbedaan tersebut sangat kecil. Hal ini disebabkan karena tingkat produksi telur pada perlakuan P 2, P 3, dan P 4 tidak berbeda nyata (P>0,05) meskipun pada angka konversi pakan menunjukan berbeda sangat nyata (P <0,01). Hal ini terjadi karena satuan penjualan telur digunakan pada ayam buras bukan kilogram sebagaimana pada ayam ras petelur akan tetapi satuan yang digunakan adalah butiran. Dengan demikian pakan percobaan pada perlakuan P 4 merupakan pakan percobaan yang paling Income

Over Feed Cost tertinggi kemudian disusul dengan P 3 dan P 2 dengan catatan harga pakan sebagaimana pada saat penelitian dilakukan. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penggunaan tepung ikan rucah nila memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap Income Over Feed Cost ini disebabkan oleh nilai konversi pakan yang mengalami penurunan, dimana nilai Income Over Feed Cost dihitung berdasarkan besarnya biaya konsumsi pakan dan harga jual tiap butir telur. Rendahnya nilai konversi pakan maka akan menurunkan biaya produksi dengan demikian maka akan meningkatkan nilai Income Over Feed Cost, selain itu juga dipengaruhi oleh harga telur di pasaran. Tidak diketahui apakah peningkatan pengaruh penggunaan tepung ikan rucah nila akan efektif untuk meningkatkan penampilan produksi ayam buras yang dipelihara dengan manajemen dan iklim Indonesia. Nilai ekonomis dihitung dari biaya rata-rata konsumsi pakan setiap perlakuan dan tingkat produksi telur yang dihasilkan. Nilai ekonomis pakan dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar biaya pakan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu butir telur dari masing-masing perlakuan. Harga pakan percobaan berdasarkan harga bahan pakan yang berlaku pada saat penelitian dilakukan. Dengan demikian akan diketahui harga per kilogram pakan percobaaan tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung biaya pakan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu butir telur dari masing-masing perlakuan. Memperoleh nilai ekonomis pakian percobaan pada ayam buras maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus Income Over Feed Cost yaitu jumlah baiaya pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu butir telur ayam buras (butir merupakan satuan penjualan telur ayam buras). Menekan biaya pakan diperlukan bahan baku alternatif yang mudah diperoleh, harganya lebih murah dan memiliki kandungan protein yang tinggi sesuai dengan kebutuhan ayam buras. Guna mengganti tepung ikan impor yang mahal sebagai sumber protein hewani, dapat diberikan solusi dengan memanfaatkan ikan rucah yang diolah terlebih dahulu. Persentase protein tepung ikan rucah berkisar antara 40-65% (Subagio et al., 2003). Salah satu bahan baku alternatifnya adalah memanfaatkan ikan rucah atau limbah ikan yang jumlahnya cukup banyak. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan yang mudah disajikan dan mudah didapatkan di pasaran (Yans, 2005). Perluasan usaha budidaya meningkat karena permintaan pasar untuk ikan nila terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (Suria et al., 2006). Ikan rucah merupakan ikan berukuran kecil-kecil dan merupakan hasil tangkapan sampingan oleh nelayan antara lain ikan tawar dan laut maupun sejenisnya yang memiliki nilai ekonomis sangat rendah pernyataan ini sesuai dengan pernyataan Subagio, et al.,(2003). Kandungan gizi ikan rucah cukup lengkap sehingga ikan rucah dapat dimanfaatkan dengan cara dijadikan produk olahan yang dapat meningkatkan nilai jualnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penggunaan tepung ikan rucah Nila 2% sampai 8% dalam pakan ayam buras dapat meningkatkan penampilan produksi ayam buras dan menurunkan konversi pakan pada ayam buras p. Penggunaan tepung ikan rucah Nila sebesar 8% dalam pakan ayam buras memberikan efek terbaik terhadap Konsumsi pakan (g/ekor/hari), Hen day production (%), Egg Mass (g/ekor/hari), Konversi pakan, Income Over Feed Cost (Rp). Saran Berdasarkan hasil penelitian ini perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh tingkat penggunaan tepung ikan rucah nila dalam pakan dengan presentase tepung ikan rucah yang lebih tinggi terhadap konsumsi pakan, Hen Day Production, Egg Mass, konversi pakan, dan Income Over Feed Cost. DAFTAR PUSTAKA Mardiningsih, Rahayuning, Roesali, W. & Sriyanto, D.J., 2004. Tingkat Produktivitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita pada Peternakan Ayam Lokal Intensif di Kecamatan Ampal Gading, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004, II, pp.548-54. Zakaria, 2004. Pengaruh Luas Kandang Terhadap Produksi dan Kualiatas Telur Ayam Buras yang Dipelihara dengan Sistem Litter. Bulletin Nutrisi dan Makanan Ternak, I,1-11.

Yolanda, S., Santoso, L. dan Harpeni, E., 2013. Pengaruh Substitusi Tepung Ikan Rucah Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Gesit. e- Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perikanan, I,.95-100. Selpiana, 2013. Kajian Tingkat Kencernaan Pakan Buatan yang Berbasis Tepung Ikan Rucah Pada Ikan Nila Merah. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 1,.101-08. Gunawan, 2002. Evaluasi Model Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras dan Upaya Perbaikannya. Disertasi. Bogor. Iskandar, 2004. Respon Pertumbuhan Ayam Kampung dan Ayam Silangan-Pelung Terhadap Ransum Berbeda Kandungan Protein. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 3, hal.8-14. Amrullah, I.K., 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Bogor: Satu Gunung Budi. Sulandari, Sartika dan Astuti, 2007. Sumber Agro Ekosistem yang Berbeda di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peternakan, 2(24),.34-37.