ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman, berat

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENGARUH TAKARAN PUPUK NPK DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.

2015 KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-03

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang digunakan untuk menyusun berbagai komponen sel selama

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

PENGARUH PUPUK ORGANIK SUPERNASA PADA BERBAGAI DOSIS DAN FREKWENSI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

RESPON TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP APLIKASI PUPUK YANG BERBEDA

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

II. TINJAUAN PUSTAKA

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) The Addition of Anorganic and Liquid Organic Fertilizer to the Growth and Yield of Tomato (Lycopersicum esculentum Mill) Vega Dorthea Rumbarak 1, Bagyono 1, Margo Yuwono 2*, F. H. Listyorini 2 1 Alumni Fakultas Pertanian UNIPA 1 Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNIPA Jl. Gunung Salju, Amban Manokwari Papua Barat, 98314 * ) e-mail korespondensi: margo_yuwono60@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan percobaan di pot yang dirancang dengan Rancangan Petak Terbagi (split plot design) menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan ini terdiri dari 2 faktor, yaitu pupuk anorganik sebagai petak utama dan pupuk organik sebagai anak petak dengan 10 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair hanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat buah per tanaman dan berat ratarata per buah. Pupuk organik Biolef memberikan hasil terbaik pada penelitian ini. Kata Kunci: pupuk organik, pupuk anorganik, L. esculentum Abstract The study was aimed to identify the effect of anorganic and liquid organic fertiizer addition to the growth and yield of tomato. Potted research was conducted in split plot design which is based in completely randomized designed. There were 2 treatment factors being used, namely anorganic fertilizer as the main plot while the sub plot was organic fertilizer. The results revealed that the organich fertilizer only significantly affected plant s fruit weight and average fruit weight. Bioleaf was found to be the best liquid organic fertilizer. Keywords : organic fertilizer, anorganic fertilizer, L. esculentum PENDAHULUAN Tomat (L. esculentum Mill) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan (Cahyono, 2005). Tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan. Untuk mencapai hasil yang tinggi, selain dengan menggunakan varietas tahan terhadap hama dan penyakit juga perlu diperhatikan teknik budidaya yang tepat dan benar. Tanaman tomat memerlukan unsur hara makro N, P, K, Ca dan Mg serta unsur hara mikro Mn, Zn dan B (Koswara, 2006). Dalam upaya untuk mencapai teknik budidaya yang tepat Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 81

dapat dilakukan melalui pemupukan yang baik dan benar, yakni pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tersebut. Menurut Kiswondo (2011), pemupukan sebagai salah satu bagian usaha intensifikasi pertanian merupakan usaha yang bertujuan menambah persediaan usur hara tanaman untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman. Seiring perkembangan pertanian saat ini untuk menuju pertanian berkelanjutan, maka salah satu alternatif adalah penggunaan bahan organik dan anorganik sebagai sumber hara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tomat. Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika tidak ada upaya untuk mengatasinya, maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. Penggunaan pupuk organik yang dipadukan dengan penggunaan pupuk kimia dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan pengurangan penggunaan pupuk kimia, baik pada lahan sawah maupun lahan kering. Menurut Ogbomo (2011) dalam Susila et al (2013), pemberian pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk organik akan lebih baik dibandingkan hanya pemberian salah satu pupuk organik; atau pupuk anorganik dan organik merupakan perlakuan yang paling efektif untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang optimal dalam budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pupuk anorganik dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan di Amban, Manokwari pada ketinggian 110 m dpl selama 4 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan percobaan pot/polibag. Rancangan petak terbagi (spliy plot design) dengan menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk anorganik sebagai petak utama yang terdiri dari perlakuan tanpa pupuk anorganik (P 0 ) dan pupuk anorganik (P 1 ) yang terdiri dari campuran 1,11 g Urea, 1,04 g TSP, dan 0,415 g KCl. Faktor kedua adalah pupuk organik sebagai anak petak yang terdiri dari perlakukan tanpa pupuk organik cair (A 0 ), pupuk Bioleaf 2,5 ml/l air (A 1 ), pupuk Seprint 2,5 ml/l air (A 2 ), pupuk Super ACI 2,5 ml/l air (A 3 ) dan pupuk Bio Nutrisi 2,5 ml/l air (A 4 ). Dalam penelitian ini diamati tinggi tanaman 2 9 Minggu Setelah Tanam (MST), jumlah cabang, umur mulai berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, dan Fruit Set (%), berat buah panen per tanaman, jumlah buah panen per tanaman dan berat rata-rata buah. Data yang diperoleh dianalisis diolah secara statistik dengan menggunakan analisis ragam, dan jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik cair hanya memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap berat buah panen per tanaman dan berat rata-rata per buah. Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman 2 9 MST disajikan pada Gambar 1. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 82

Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Tinggi Tanaman Tomat Akibat Pemberian pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Pola pertumbuhan tinggi tanaman akibat pemberian pupuk anorganik dan tidak diberi pupuk anorganik mempunya laju pertumbuhan relatif yang sama, walaupun demikian pertumbuhan tanaman tertinggi ditunjukkan pada tanaman yang diberi pupuk anorganik yaitu 103,34 cm pada minggu ke 9 MST, sedangkan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik yaitu 100,98 cm pada minggu ke 9 MST. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman akibat pemberian berbagai pupuk organik cair, terlihat bahwa pola pertumbuhan tinggi tanaman mampunyai laju pertumbuhan relatif yang sama, walaupun demikian pertumbuhan tanaman tertinggi ditunjukkan pada perlakuan pupuk organik cair Super ACI yaitu 105,81 cm, tanpa pupuk organik cair 104,82 cm dan Bio Nutrisi 103,89 cm pada minggu ke 9 MST, sedangkan terendah pada perlakuan pupuk organik cair Bioleaf yaitu 96,64 cm dan Seprint 99,64 cm pada minggu ke 9 MST. Gambar 2. Diagram Jumlah Cabang per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Hasil analisis ragam jumlah cabang menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah cabang paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 2,23 cabang per tanaman, sedangkan tanaman yang tidak diberi anorganik menghasilkan 2,05 cabang per tanaman. Gambar 3 menunjukkan jumlah cabang paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan pupuk organik cair Bioleaf, Seprint dan Bio Nutrisi yaitu 2,19 cabang per tanaman, sedangkan jumlah cabang paling sedikit Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 83

pada perlakuan tanpa pupuk organik cair dan Super ACI yaitu 2,06 cabang per tanaman. Gambar 3. Diagram Umur Mulai Berbunga Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap umur mulai berbunga menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Pada Gambar 3 terlihat bahwa umur mulai berbunga paling cepat pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 31,80 HST, sedangkan tanpa pupuk anorganik lebih lambat yaitu 33,73 HST. Pada perlakuan pupuk organik cair umur berbunga tercepat ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Seprint yaitu 31,88, tanpa pupuk 32,50 dan Super ACI 32,69 HST. Umur berbunga paling lambat pada tanaman yang menggunakan pupuk Bio Nutrisi yaitu 33,00 dan Bioleaf 33,75 HST. Gambar 4. Diagram Jumlah Bunga per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap jumlah bunga per tanaman menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah bunga per tanaman paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 37,63 bunga, sedangkan tanaman yang tidak diberi anorganik menghasilkan 35,00 bunga. Pada perlakuan pemberian pupuk organik cair jumlah bunga terbanyak ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Super ACI yaitu 41,25 bunga dan paling sedikit pada perlakuan pupuk organik cair Bioleaf yaitu 32,44 bunga. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 84

Gambar 5. Diagram Jumlah Tandan Bunga per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap jumlah tandan bunga menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah tandan bunga paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan anorganik yaitu 7,55 tandan dan paling sedikit ada pada tanaman yang tidak diberi anorganik yaitu 6,58 tandan. Sedangkan jumlag tanda bunga per tanaman tomat paling banyak pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Super ACI yaitu 7,63 tandan dan yang paling sedikit menggunakan pupuk Seprint yaitu 6,75 tandan. Gambar 6. Diagram Jumlah Buah Jadi Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Analisis ragam terhadap jumlah buah jadi menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah buah jadi paling banyak terdapat pada tanaman yang menggunakan anorganik yaitu 8,83 buah. Jumlah buah jadi paling banyak pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ada pada taaman yang menggunakan pupuk Bioleaf yaitu 9,56 buah sedangkan jumlah buah jadi terendah ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Seprint yaitu 7,31 buah. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 85

Gambar 7. Diagram Fruit Set Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Hasil analisis ragam terhadap fruit set menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan pupuk organik cair tidak saling mempengaruhi. Fruit set paling tinggi ada pada tanaman yang diberi pupuk anorganik yaitu 24,03%, sedangkan tanaman dengan fruit set paling tinggi pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Bioleaf yaitu 30,63%. Tabel 1. Berat Buah Panen per Tanaman Akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Gambar 8. Diagram Berat Buah Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Berdasarkan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5% menunjukkan adanya pengaruh dan perbedaan yang nyata dari perlakuan pupuk terhadap berat buah panen per tanaman. Gambar 8 menunjukkan berat buah panen per tanaman paling banyak ada pada tanaman yang menggunakan pupuk anorganik yaitu 253,08 g, sedangkan berat buah panen per tanaman terendah ada pada tanaman yang tidak diberi anorganik yaitu 248,33 g. Pupuk Organik Cair Berat Buah Panen (g) Tanpa Pupuk Organik Cair 248,42 ab Bioleaf 324,23 a Seprint 194,52 b Super ACI 237,52 ab Bio Nutrisi 249,13 ab BNT 0,05 89,13 Dari Gambar 8 terlihat bahwa berat buah panen per tanaman yang diberi pupuk organik cair Bioleaf berbeda nyata dengan Seprint akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair, Super ACI dan Bio Nutrisi, sedangkan perlakuan pupuk organik cair Seprint berbeda nyata denganbioleaf dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pupuk organik cair, Super ACI dan Bio Nutrisi. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 86

Gambar 9. Diagram Jumlah Buah Panen Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pupuk anorganik dan organik cair tidak saling mempengaruhi. Jumlah buah panen per tanaman paling banyak pada perlakuan pupuk anorganik yaitu 8,68 buah, sedangkan jumlah buah panen per tanaman terendah ada pada yang tidak menggunakan pupuk yaitu 7,78 buah. Jumlah buah panen per tanaman paling banyak pada perlakuan pemberian pupuk organik cair Bioleaf yaitu 9,50 buah dan jumlah buah panen terendah ada pada tanaman yang menggunakan pupuk Seprint yaitu 6,94 buah. Tabel 2. Berat Rata-rata per Buah Akibat Pemberian Pupuk Organik Cair Gambar 10. Diagram Berat Buah Akibat Pemberian Pupuk Anorganik dan Berbagai Pupuk Organik Cair Berdasarkan analisis ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5% menunjukkan adanya pengaruh dan perbedaan yang nyata dari perlakuan pupuk terhadap berat rata-rata per buah. Pada Gambar 10 terlihat bahwa berat rata-rata per buah paling tinggi pada perlakuan anorganik yaitu 141,78 g, sedangkan berat rata-rata per buah terendah ada pada tanaman yang tidak menggunakan pupuk anorganik yaitu Pupuk Organik Cair Berat Rata-rata per Buah (g) Tanpa Pupuk Organik Cair 129,73 b Bioleaf 195,91 a Seprint 101,15 b Super ACI 138,94 b Bio Nutrisi 139,05 b BNT 0,05 55,13 139,97 g. Berat rata-rata per buah yang diberi pupuk organik cair Bioleaf nyata lebih tinggi dibangdingkan tanpa pupuk organik cair dan pupuk organik cair lainnya. Pembahasan Pemberian pupuk anorganik pada tanaman tomat cenderung dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 87

cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, fruit set, berat buah panen per tanaman, jumlah buah panen, dan berat rata-rata per buah, serta mempercepat umur mulai berbunga dibandingkan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik. Pemberian pupuk anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman dan memperbanyak jumlah cabang. Hal ini diduga karena kandungan unsur hara N tersedia pada media tanam hingga tanaman dapat menyerap secara optimal. Hal ini didukung oleh Lingga dan Marsono (2007) bahwa nitrogen memiliki peran penting bagi tanaman untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, terutama batang, cabang dan daun. Nitrogen juga berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun, yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Tanaman yang diberi pupuk anorganik pada penelitian ini terlihat menghasilkan umur mulai berbunga lebih cepat sebesar 31,80 HST, dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik. Hal ini diduga karena unsur hara P tersedia bagi tanaman, sehingga dapat mempercepat proses pembungaan dan proses pembuahan. Hal ini didukung oleh Lingga (2002) bahwa unsur hara P berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan akar, mempercepat proses pembungaan dan pembuahan. Pemberian pupuk anorganik dapat menghasilkan jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, fruit set dan jumlah buah panen yang banyak serta berat buah panen per tanaman dan rata-rata per buah yang baik. Diduga tanaman menyerap unsur hara P dan K secara optimal, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Menurut Redaksi Agromedia (2007) di antara 13 unsur hara yang ada, unsur hara N, P, dan K merupakan unsur hara pokok yang mutlak dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh. Rosmarkan dan Yuwono (2002) juga menyatakan bahwa dengan penambahan unsur hara khususnya unsur fosfor (P) dapat membantu mempercepat proses pembungaan tanaman, dan dengan didukung unsur nitrogen (N) serat kalium (K) dalam memperkuat jaringan tanaman maka tanaman semakin siap untuk memasuki fase produktif. Selanjutnya Novizan (2005) menambahkan bahwa tujuan pemberian pupuk ke dalam tanah adalah untuk menggantikan unsur hara yang telah diabsorbsi oleh tanaman sehingga unsur hara dalam tanah tetap tersedia. Respon positif tanaman tomat terhadap perlakuan pupuk organik cair Bioleaf sangat baik dalam penelitian ini, karena tanaman mampu menghasilkan berat buah panen per tanaman dan ratarata per buah lebih baik dibandingkan dengan perlakuan pupuk organik cair lainnya. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanaman tomat varietas Tombatu F1 dapat berproduksi tinggi apabila pupuk cair yang digunakan adalah pupuk organik cair Bioleaf. Kandungan pupuk Bioleaf terdiri dari kandungan total mineral (12,2%), bahan organik (11,26%) dan NPK (13,26%). Kandungan mineralnya terdiri dari Fe (0,6%), Mn (6,6%), Mg (1,0%), Zn (1,6%), Cu (0,1%), B (1,0%), dibandingkan dengan pupuk organik cair Seprint yang hanya mengandunng 1 unsur hara makro yaitu Mg dan 3 unsur hara mikro N, P, K, S, Ca, Mg serta 7 unsur hara mikro lainnya (Zn, Mn, Fe, Mo, Cu, Bo, C) dan pupuk organik cair Nio Nutrisi mengandung unsur hara makro yaitu N, P, K serta unsur hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, B, dan Co). Pupuk organik cair Super ACI dan Bio Nutrisi dilihat dari kandungan unsur haranya bisa dibilang sangat lengkap, namun dalam penelitian ini pupuk Bioleaf cenderung memberikan hasil yang lebih baik. Hal tersebut diduga disebabkan oleh dosis Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 88

aplikasi yang belum sesuai dengan kebutuhan tanaman tomat. Menurut Jones (2008), secara umum tanaman tomat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, tanah dengan kandungan hara makro P, K, Ca dan Mg sedang hingga tinggi. Tanaman tomat membutuhkan tanah yang mengandung mkro Fe, Mn dan Zn dalam jumlah tinggi; sedangkan hara makro N, Mg, S dan hara mikro B dan Cu dibutuhkan dalam jumlah sedang. Selain itu, Ogbomo (2011) dalam Susila et al (2013) menambahkan bahwa, kombinasi pupuk anorganik dan organik merupakan perlakuan yang paling efektif untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang optimal dalam budidaya tomat. Produksi tanaman yang diharapkan tercapai apabila jumlah dan macam unsur hara di dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman berada dalam keadaan cukup, seimbang, dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman Sarief (1989). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan pupuk anorganik dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. 2. Tidak terdapat pengaruh yang nyata akibat pemberian pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, namun cenderung dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga, jumlah buah jadi, fruit set, berat buah panen per tanaman, jumlah buah panen, dan berat rata-rata per buah, serta mempercepat umur mulai berbunga, dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk anorganik. 3. Perlakuan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah tandan bungam jumlah buah jadi, fruit set, jumlah buah panen, namun memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat buah per tanaman dan berat rata-rata per buah. 4. Pupuk organik Bioleaf memberikan hasil terbaik pada penelitian. DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B. 2005. Tomat, Budiday dan Analisis Usaha Tani. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Kiswondo, P. 2011. Penggunaan Abu Sekam dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan Tomat (Lycopersicum exculentum Mill). Embryo Vol 8 No 1. Koswara, E. 2006. Percobaan Beberapa Jenis Pupuk Majemuk NPK Pada Tanaman Tomat. Buletin Teknik Pertanian (11) 1. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Sarief, S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. Susila, A. D. Dan L. Haveel. 2013. Optimasi Dosis Pupuk Anorganik dan Pupuk Kandang Ayam Pada Budidaya Tomat Hibrida (Lycopersicum esculentum Mill L.) Bul. Agrohorti 1 (1) : 119 : 126. Pengaruh pemberian pupuk (Rumbarak, dkk) 89