BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang jaringan komputer diskless. Nauri, Yogi Ichwan., Fadlillah, Umi., & Wantoro, Ian (2013) Analisis dan Perancangan Jaringan Komputer Tanpa Hardisk (Diskless) Menggunakan Linux Ubuntu 12.10. Penelitian tersebut berisi tentang perancangan dan analisis jaringan komputer diskless dengan menggunakan paket LTSP (Linux Terminal Server Project). Hasil akhir dari penelitian tersebut adalah jaringan komputer diskless, dengan server yang menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 12.10 dan client juga menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 12.10 yang juga digunakan pada server. Saat client menjalankan sistem operasi, maka sistem operasi tersebut adalah sistem operasi yang juga dijalankan di komputer server. Jadi kedua komputer menggunakan sistem operasi yang sama yaitu Linux Ubuntu 12.10. Penelitian Fajar Wahyu Jatmiko (2007) Analisa Sistem Diskless pada Windows 2000 Server dan Linux Red Hat 9.0, membahas tentang perancangan jaringan diskless menggunakan aplikasi Thinstation untuk sistem diskless dengan server sistem operasi windows dan LTSP (Linux Terminal Server Project) untuk sistem diskless server sistem 9
10 operasi linux. Jaringan ini menggunakan dua sistem operasi yaitu Windows Server 2000 dan Linux Red Hat 9.0. Perancangan jaringannya mengimplementasikan sebuah server Linux dengan memanfaatkan program Linux Terminal Server Project dan Windows 2000 Server dengan memanfaatkan program Thinstation. Jadi, hasil dari penelitian tersebut adalah membandingkan antara komputer server yang menggunakan Linux Red Hat 9.0 dengan aplikasi LTSP dengan komputer server yang menggunakan Windows 2000 Server dengan aplikasi Thinstation. Hasil penelitian-penelitian tedahulu di atas dapat disimpulkan bahwa ada persamaan penelitian yaitu membahas tentang jaringan diskless. Perbedaannya adalah aplikasi dan sistem operasi yang digunakan. Pada penleitian terdahulu sistem operasi yang digunakan adalah sistem operasi Linux, aplikasi yang digunakan juga berbeda, yaitu LTSP dan Thinstation. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sistem operasi yang dipakai dan aplikasi yang digunakan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2 untuk server, dan sistem operasi Windows 7 untuk client. Sedangkan untuk aplikasinya, peneliti menggunakan aplikasi CCBoot.
11 2.2 Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Jaringan Menurut Tanenbaum (2003, p10), jaringan adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masing-masing berdiri sendiri atau terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun juga bisa melalui fiber optic, gelombang microwave, infrared, bahkan melalui satelit. Tujuan dari penggunaan jaringan komputer adalah: Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memory, harddisk. Komunikasi: contohnya email, instant messaging, chatting. Akses informasi: contohnya web browsing. Jaringan komputer diartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat menggunakan serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi (M. Sarosa & S. Anggoro, 2000).
12 2.2.2. Klasifikasi Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Tipe Ttransmisinya Menurut Tanenbaum (2003, p15), berdasarkan tipe transmisinya, jaringan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: broadcast dan point to point. Dalam broadcast network, komunikasi terjadi dalam sebuah saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke tiap komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Paket data hanya akan diproses oleh komputer tujuan dan akan dibuang oleh komputer yang bukan tujuan paket tersebut. Sedangkan pada point to point network, komunikasi data terjadi melalui beberapa koneksi antar sepasang komputer, sehingga untuk mecapai tujuannya sebuah paket mungkin harus melalui beberapa komputer terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam tipe jaringan ini, pemilihan rute yang baik menentukan bagus tidaknya koneksi data yang berlangsung.
13 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Skalanya Kriteria untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya (M. Sanrosa & S. Anggoro, 2000). Tabel 2.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi menurut jarak Jarak antar prosesor Prosesor di tempat yang sama 0,1 m Papan rangkaian Contoh Data flow machine 1 m Sistem Multicomputer 10 m Ruangan 100 m Gedung 1 km Kampus 10 km Kota Local Area Network Metrropolitan Area Network 100 km Negara Wide Area 1.000 km Benua Network 10.000 km Planet The Internet Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine, komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui bus
14 pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data atau pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi: - LAN (Local Area Network) Menurut Stallings (2000, p425), LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer yang dibatasi oleh area geografis yang relatif kecil dan umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran atau sekolahan dan biasanya ruang lingkup yang dicakupnya tidak lebih dari dua kilometer persegi. Gambar 2.1 LAN (Local Area Nerwork)
15 Ciri-ciri LAN adalah sebagai berikut: a. Beroperasi pada area terbatas b. Memiliki kecepatan transfer data tinggi c. Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal d. Menghubungkan peralatan yang berdekatan - WAN (Wide Area Network) Menurut Stallings (2000, p9), WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang ruang lingkupnya sudah terpisahkan oleh batas geografis dan biasanya sebagai penghubungnya sudah menggunakan media satelit ataupun kabel bawah laut. Gambar 2.2 WAN (Wide Area Nerwork)
16 Ciri-ciri WAN adalah sebagai berikut: a. Beroperasi di wilayah geografis yang sangat luas b. Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN c. Menghubungkan peralatan yang dipisahkan oleh wilayah yang luas, bahkan secara global Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Fungsinya a. Client-server Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah server dapat berupa sebuah komputer atau lebih. b. Peer-to-Peer Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. 2.2.3. Komponen jaringan komputer a. Kabel Kabel adalah komponen utama sebagai penghubung antara satu komputer dengan komputer lain agar bisa saling terhubung dan membentuk suatu jaringan komputer. Berikut beberapa jenis kabel yang sering digunakan dalam jaringan komputer:
17 - Kabel Coaxial Kabel coaxial adalah jenis kabel yang terdiri atas dua penghantar yang salah satu penghantarnya berada di tengah kabel dan dikeliling oleh penghantar satunya lagi dengan pola melingkar. Prinsip kerja coaxial dengan cara menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan. Gambar 2.3 Kabel coaxial - Kabel Twisted Pair Kabel twisted pair merupakan kabel yang digunakan pada jaringan komputer. Kabel ini terdiri dari beberapa kabel yang saling berpasangan. Sama seperti kabel coaxial, cara kerja dari kabel twisted pair adalah dengan mengahantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan. Kabel twisted pair ini terbagi atas dua jenis, yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP (Unshielded Twisted Pair).
18 Gambar 2.4 Kabel twisted pair - Kabel fiber optik Kabel ini terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis sehingga sinyal yang dikirimkan berupa cahaya dari sumber ke tujuan. Transmisi kabel ini lebih cepat dibandingkan dengan dua kabel sebelumnya di atas. Namun, kabel ini memiliki kelemahan pada gangguan (noise) yang sering terjadi saat kabel terlipat walaupun hanya sedikit. Gambar 2.5 Kabel fiber optik
19 b. Ethernet Card Ethernet Card berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa jenis port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk kabel jenis coaxial maka konektor yang dipakai adalah konektor BNC (Barrel nut Connector atau Bayonet Net Connector). Sementara jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah konektor RJ-45 (Herlambang & Azis, 2008). Gambar 2.6 Ethernet card 2.2.4. Topologi jaringan Topologi atau arsitektur jaringan merupakan pola hubungan antar terminal dalam suatu system jaringan komputer. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan (Herlambang & Azis, 2008).
20 Menurut Cisco System Inc. (2001, CCNA1: Modul 2.1.4), topologi jaringan dibagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Topologi Fisik, yaitu gambaran jaringan secara fisik seperti penempatan perangkat dan media yang akan digunakan. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan (Herlambang & Aziz, 2008). Macam-macam topologi jaringan fisik antara lain: 1. Topologi Bus atau Linear Topologi Bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial. Karakteristik topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat nodes, paling prevalent karena sederhana dalam instalasi, sinyal melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision (Herlambang & Azis, 2008).
21 Gambar 2.7 Topologi Bus atau Linear 2. Topologi Ring Pada topologi ring, komputer dihubungkan secara seri antara satu komputer dengan komputer yang lain, kemudian ujung komputer dari jaringan ini terhubung dengan komputer pertama, sehingga jaringan ini tertutup berbentuk lingkaran atau cincin. Kelemahan jaringan ini adalah ketika satu komputer mengalami kerusakan, maka akan berdampak pada komputer lainnya di dalam jaringan tersebut. Gambar 2.8 Topologi Ring
22 3. Topologi Star Topologi ini sering digunakan di berbagai tempat, baik di sekolah, perkantoran, warung internet, maupun di laboratorium. Topologi ini memudahkan pengelola jaringan saat terjadi masalah pada jaringan tersebut. Karakteristik topologi ini yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi. Gambar 2.9 Topologi Star 4. Topologi Tree Topologi ini merupakan gabungan dari topologi bus, topologi ring, dan topologi star.
23 Gambar 2.10 Topologi Tree 5. Topologi Mesh Topologi ini adalah suatu topologi yang memang dirancang untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. Gambar 2.11 Topologi Mesh
24 b. Topologi Logikal, yaitu metode yang digunakan oleh host untuk mengakses media perangkat untuk mengirimkan data. 1. Ethernet Ethernet adalah perangkat komputer yang berfungsi sebagai media penghubung anta komputer. Pada ethernet terdapat port sebagai penghubung kabel yang nantinya akan menjadi jaringan dengann komputer lain. 2. Token Ring Teknologi ini merupakan sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring hasil pengembangan dari IBM (International Business Machines Corp.). Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri proprietary dengan menggunakan kabel twisted pair dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan.
25 Gambar 2.12 Token Ring 3. Local Talk Local talk Merupakan jaringan yang dikembangkan pertama kali oleh Apple Computer Inc. untuk komputer macintos. Local talk menggunakan kabel twisted pair khusus yang digunakan untuk menghubungkan sederetan komputer melalui port serial dengan kecepatan yang bisa didapat hanya 230 Kbps. 4. FDDI (Fiber Distributed Data Interface) FDDI Adalah sebuah jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh. Metodenya menggunakan Token Ring. Kecepatan FDDI dengan menggunakan fiber optik mencapai 100Mbps. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum dua kilometer.
26 Gambar 2.13 FDDI (Fiber Distributed Data Interface) 5. ATM (Asynchronous Transfer Mode) ATM merupakan sebuah jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155Mbps atau lebih. ATM mentransmisikan data satu paket, sedangkan yang lain mentransfer pada besar kecilnya paket. ATM bekerja pada topologi star dengan kabel fiber optik atau twisted pair. ATM digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan LAN dan sering dipakai oleh ISP (Internet Service Provider) untuk meningkatkan kecepatan akses internet.
27 2.2.5. Konsep Jaringan Diskless Menurut Wahana (2005:2) diskless node dapat diibaratkan seperti gabungan antara client dan server yang menggunakan penyimpanan data terpusat agar efisien, tetapi proses dilakukkan tetap pada komputer client. Hasil akhir dari tugas akhir ini juga menghasilkan jaringan diskless dengan menggunakan penyimpanan data terpusat, namun sistem operasi yang digunakan antara client dan server berbeda. 2.2.6. Pengertian Sistem Operasi Sistem operasi adalah program yang mengendalikan eksekusi dari program-program atau perangkat lunak yang ada di komputer, sistem operasi juga berperan sebagai antamuka antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer (Dhotre, I.A, 2009). 2.2.7. Pengetian aplikasi CCBoot CCBoot adalah aplikasi buatan YoungZsoft Company yang berfungsi untuk membuat sebuah jaringan tanpa media penyimpanan (diskless). Aplikasi ini membuat sebuah jaringan menggunakan media penyimpanan terpusat, sehingga client tidak perlu menggunakan media penyimpanan di setiap perangkat komputernya. Server atau client pada jaringan diskless harus melakukan instalasi aplikasi ini agar bisa menjalankan sebuah sistem jaringan diskless.