WALIKOTA BANJARMASIN

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

B U P A T I S R A G E N

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tam

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 89 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA CIMAHI

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH. Sekretaris Daerah. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI. NOMOR : 115 TAHUN : 2011 SERI : D aa PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANJARMASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin, dan setelah satu tahun pelaksanaannya berdasarkan hasil evaluasi ada beberapa materi yang perlu dilakukan peninjauan untuk diadakan perubahan; b. bahwa dalam rangka memperlancar koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi antara pusat dan daerah perlu penyesuaian nomenklatur sesuai ketentuan yang berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamomg Praja Kota Banjarmasin; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) Sebagai Undang- Undang; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9); Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Kota BanjarmasinTahun 2008 Nomor 10 ); Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 11 );

dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARMASIN dan WALIKOTA BANJARMASIN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANJARMASIN. Pasal I Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 11) di ubah dan berbunyi sebagai 1. Ketentuan Pasal 2 ayat (2) huruf c nomor 7 dihapus, huruf b nomor 4, 5, 11, dan serta huruf c nomor 3 diubah, huruf e ditambah 2 (dua) nomor yakni nomor 51 dan 52, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai Pasal 2 (1) (2) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja. Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah : a. Sekretariat yang terdiri dari : 1. Sekretariat Daerah; 2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. b. Dinas Daerah yang terdiri dari : 1. Dinas Pendidikan; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Pertanian dan Perikanan; 4. Dinas Bina Marga; 5. Dinas Sumber Daya Air dan Drainase; 6. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja; 7. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 9. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 10. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga; 11. Dinas Tata Ruang, Cipta Karya dan Perumahan; 12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah; 13. Dinas Kebersihan dan Pertamanan;

14. Dinas Pengelolaan Pasar; 15. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. c. Lembaga Teknis Daerah yang terdiri dari : 1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan; 3. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; 4. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan; 5. Badan Lingkungan hidup; 6. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal; 7. dihapus 8. Inspektorat; 9. Kantor Arsip, Perpustakaan dan Dokumentasi. d. Kecamatan yang meliputi : 1. Kecamatan Banjarmasin Timur; 2. Kecamatan Banjarmasin Barat; 3. Kecamatan Banjarmasin Utara; 4. Kecamatan Banjarmasin Selatan; 5. Kecamatan Banjarmasin Tengah; e. Kelurahan yang meliputi : 1. Kelurahan Kuripan; 2. Kelurahan Kebun Bunga; 3. Kelurahan Karang Mekar; 4. Kelurahan Sungai Bilu; 5. Kelurahan Sungai Lulut; 6. Kelurahan Benua Anyar; 7. Kelurahan Pengambangan; 8. Kelurahan Pekapuran Raya; 9. Kelurahan Pemurus Luar; 10. Kelurahan Belitung Selatan; 11. Kelurahan Belitung Utara; 12. Kelurahan Pelambuan; 13. Kelurahan Telaga Biru; 14. Kelurahan Telawang; 15. Kelurahan Teluk Tiram; 16. Kelurahan Kuin Selatan; 17. Kelurahan Kuin Cerucuk; 18. Kelurahan Basirih; 19. Kelurahan Alalak Tengah; 20. Kelurahan Alalak Utara; 21. Kelurahan Alalak Selatan; 22. Kelurahan Sungai Jingah; 23. Kelurahan Sungai Miai; 24. Kelurahan Surgi Mufti; 25. Kelurahan Pangeran; 26. Kelurahan Antasan Kecil Timur; 27. Kelurahan Kuin Utara; 28. Kelurahan Kelayan Selatan; 29. Kelurahan Kelayan Barat; 30. Kelurahan Kelayan Tengah; 31. Kelurahan Kelayan Timur; 32. Kelurahan Kelayan Dalam; 33. Kelurahan Pekauman;

34. Kelurahan Tanjung Pagar; 35. Kelurahan Murung Raya; 36. Kelurahan Pemurus Dalam; 37. Kelurahan Pemurus Baru; 38. Kelurahan Mantuil; 39. Kelurahan Kertak Baru Ilir; 40. Kelurahan Kertak Baru Ulu; 41. Kelurahan Mawar; 42. Kelurahan Teluk Dalam; 43. Kelurahan Antasan Besar; 44. Kelurahan Pasar Lama; 45. Kelurahan Seberang Mesjid; 46. Kelurahan Gadang; 47. Kelurahan Melayu; 48. Kelurahan Sungai Baru; 49. Kelurahan Pekapuran Laut; 50. Kelurahan Kelayan Luar; 51. Kelurahan Sungai Andai; 52. Kelurahan Basirih Selatan. 2. Ketentuan Pasal 7 huruf j dihapus, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : a. penyusunan dan perumusan kebijakan Pemerintah Kota; b. pengkoordinasian staf dan kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan; c. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan, pengumpulan data, analisa data, perumusan program, petunjuk teknis serta pemantauan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan; d. pembinaan pembangunan, masyarakat, pengumpulan data, analisa data, perumusan program, petunjuk teknis dan pemantauan perkembangan penyelenggaraan pembangunan dan kemasyarakatan; e. pembinaan administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta penyelenggaraan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat daerah; f. pengkoordinasian perumusan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan tugas pokok pemerintahan di daerah; g. pengkoordinasian penyusunan anggaran, pengelolaan keuangan Sekretariat Daerah; h. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Kota;

i. pengkoordinasian penyelenggaraan kerjasama antara Pemerintah dan swasta; j. dihapus; k. penyelenggaraan tugas hubungan masyarakat, informasi, pers, pemberitaan dan dokumentasi; l. penyelenggaraan urusan rumah tangga pimpinan; m. penyelenggaraan urusan ketatausahaan. 3. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 10 Asisten Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas pokok membina dan mengkoordinasikan kegiatan perekonomian, pengendalian pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. 4. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Asisten Ekonomi dan Pembangunan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasisi penyelenggaraan perekonomian, pengendalian pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat; b. pemantauan pelaksanaan kegiatan perekonomian, pengendalian pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat; c. pelaksanaan evaluasi kegiatan perekonomian, pengendalian pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. 5. Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 12 Asisten Administrasi mempunyai tugas pokok membina kegiatan ketatausahaan, urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan pengelolaan keuangan sekretariat daerah. 6. Ketentuan pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Asisten Administrasi mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pengelolaan keuangan sekretariat daerah, umum dan hubungan masyarakat; b. pemantauan pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan sekretariat daerah, umum dan hubungan masyarakat; c. pelaksanaan evaluasi kegiatan pengelolaan keuangan sekretariat daerah, umum dan hubungan masyarakat. 7. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 17 a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang pendidikan sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Walikota; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pendidikan dasar; e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pendidikan menengah; f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengembangan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan; g. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pendidikan usia dini dan pendidikan non formal dan informal; h. pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; i. pengelolaan urusan kesekretariatan. 8. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 22 Dinas Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dalam bidang bina program, pembangunan jalan dan jembatan serta penerangan jalan umum dan reklame.

9. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Dinas Bina Marga mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang bina marga sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh walikota; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang bina marga; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, terhadap hal-hal yang berkaitan dengan bina program; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengaturan, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pengawasan, preservasi dan pembangunan jalan; e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengaturan, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pengawasan, preservasi dan pembangunan jembatan; f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengaturan, pengendalian, evaluasi perencanaan dan pengawasan penerangan jalan umum dan reklame; g. pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; h. pengelolaan urusan kesekretariatan. 10. Ketentuan pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 24 Dinas Sumber Daya Air dan Drainase mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dalam bidang pengelolaan sumber daya air dan drainase. 11. Ketentuan pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Dinas Sumber Daya Air dan Drainase mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan sumber daya air dan drainase sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Walikota;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pengelolaan sumber daya air dan drainase; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, perumusan program pengelolaan sumber daya air dan drainase; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengaturan, pengendalian dan evaluasi penataan dan pengelolaan sungai besar; e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengaturan, pengendalian dan evaluasi penataan dan pengelolaan sungai kecil; f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengaturan, pengendalian dan evaluasi penataan, pembangunan dan pengelolaan drainase; g. pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; h. pengelolaan urusan kesekretariatan. 12. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 36 Dinas Tata Ruang, Cipta Karya dan Perumahan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan dalam bidang penataan ruang, cipta karya, perumahan dan pengawasan bangunan. 13. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 37 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 Dinas Tata Ruang, Cipta Karya dan Perumahan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang tata ruang, cipta karya dan perumahan sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Walikota; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang tata ruang, cipta karya dan perumahan; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, perencanaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi penataan ruang; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, perencanaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi keciptakaryaan;

e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, perencanaan, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pengembangan perumahan; f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengawasan bangunan; g. pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; h. pengelolaan urusan kesekretariatan. 14. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 38 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga dan kebijakan daerah serta tugas pembantuan dalam bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan serta asset daerah. 15. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 39 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Walikota; b. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pendapatan daerah meliputi pendapatan asli daerah non pajak, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, penerimaan daerah sektor pajak meliputi pajak bumi dan bangunan, BPHTB dan pajak daerah lainnya; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pelaksanaan penyusunan dan pengendalian anggaran; e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional pengaturan, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan akuntansi daerah; f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, penyelenggaraan perbendaharaan;

g. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pengadaan dan pengelolaan asset daerah; h. pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; i. pengelolaan urusan kesekretariatan. 16. Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh walikota; b. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, terhadap pelaksanaan penelitian dan pengembangan; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, perencanaan dibidang ekonomi, sosial dan budaya; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, perencanaan pengembangan fisik dan prasarana; e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, penyusunan program; f. pengelolaan urusan kesekretariatan. 17. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 50 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dalam bidang pembinaan kesatuan bangsa, politik dan organisasi kemasyarakatan. 18. Ketentuan Pasal 51 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 51 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Walikota; b. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pelaksanaan pembinaan kesatuan bangsa; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pelaksanaan pembinaan politik; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pelaksanaan pembinaan organisasi kemasyarakatan; e. pengelolaan urusan kesekretariatan. 19. Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 56 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan, kepastian dan mengkoordinasikan pelaksanaan, pengawasan serta pengembangan dan pengendalian penanaman modal dengan sistem PTSP. 20. Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 57 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai fungsi : a. perumusan Kebijakan teknis dalam bidang pelayanan perijinan terpadu sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan Walikota; b. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan; c. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan; d. perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pelaksanaan administrasi pelayanan perijinan;

e. perumusan dan penetapan kebijakan operasional pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan; f. perumusan dan penetapan kebijakan operasional pengaturan, pengendalian dan evaluasi pengembangan sistem inforamsi dan teknologi perijinan serta layanan pengaduan masyarakat; g. perumusan dan penetapan kebijakan operasioal perencanaan, pengaturan, pengembangan, pengendalian dan evaluasi penanaman modal. h. pengelolaan urusan ketatausahaan. 21. 22. 23. Ketentuan Pasal 58 dihapus Ketentuan Pasal 59 dihapus Ketentuan Pasal 68 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 68 Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok menegakkan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. 24. Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 69 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 68 Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi : a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah; d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan/atau aparatur lainnya; f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah; h. pembinaan dan pengendalian unit pelaksana teknis; i. pengelolaan urusan kesekretariatan. 25. Ketentuan Pasal 71 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 71 Susunan Organisasi Sekretariat Daerah adalah sebagai a. Asisten Pemerintahan terdiri dari : 1. Bagian Tata Pemerintahan terdiri dari : 1.1 Sub Bagian Pemerintahan Umum; 1.2 Sub Bagian Pemerintahan Kelurahan; 1.3 Sub Bagian Pertanahan. 2. Bagian Organisasi terdiri dari : 2.1 Sub Bagian Kelembagaan; 2.2 Sub Bagian Ketatalaksanaan; 2.3 Sub Bagian Analisis Formasi Jabatan. 3. Bagian Hukum terdiri dari : 3.1 Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan; 3.2 Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM; 3.3 Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi Hukum. b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan terdiri dari : 1. Bagian Perekonomian terdiri dari : 1.1 Sub Bagian Bina Usaha Daerah / BUMD, Potensi, Sarana dan Prasarana Ekonomi Daerah; 1.2. Sub Bagian Pembinaan Produksi, Perdagangan dan Distribusi; 1.3. Sub Bagian Kerjasama. 2. Bagian Kesejahteraan Rakyat terdiri dari : 2.1 Sub Bagian Keagamaan; 2.2 Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat; 2.3 Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan dan Pemuda. 3. Bagian Pengendalian Pembangunan terdiri dari : 3.1 Sub Bagian Administrasi Pembangunan; 3.2 Sub Bagian Pengendalian Administrasi Pengadaan; 3.3 Sub Bagian Administrasi Sistem Elektronik.

c. Asisten Administrasi terdiri dari : 1. Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari : 1.1 Sub Bagian Informasi; 1.2 Sub Bagian Pers dan Pemberitaan; 1.3 Sub Bagian Dokumentasi. dan Publikasa 2. Bagian Umum terdiri dari : 2.1 Sub Bagian Kepegawaian; 2.2 Sub Bagian Rumah Tangga; 2.3 Sub Bagian Tata Usaha dan Protokol. 3. Bagian Keuangan Sekretariat Daerah terdiri dari : 3.1 Sub Bagian Verifikasi; 3.2 Sub Bagian Perbendaharaan; 3.3 Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan. d. Kelompok Jabatan Fungsional. 26. Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 73 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang PAUD dan PNFI : 1. Seksi PAUD; 2. Seksi Dikmas, Kursus dan Kelembagaan; 3. Seksi Ketenagaan. c. Bidang Pendidikan Dasar terdiri dari : 1. Seksi Kurikulum dan Kelembagaan; 2. Seksi Sarana Prasarana dan Perpustakaan; 3. Seksi Kesiswaan dan Prestasi. d. Bidang Pendidikan Menengah : 1. Seksi Kurikulum dan Kelembagaan; 2. Seksi Sarana Prasarana dan Perpustakaan; 3. Seksi Kesiswaan dan Prestasi. e. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan : 1. Seksi Pengembangan Profesi; 2. Seksi Pembinaan TK dan SD; 3. Seksi Pembinaan SMP, SMA dan SMK.

f. Unit Pelaksana Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional. 27. Ketentuan Pasal 76 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 76 Susunan Organisasi Dinas Bina Marga terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Program terdiri dari : 1. Seksi Penyusunan Program; 2. Seksi Sistem Informasi; 3. Seksi Monitoring Dan Evaluasi. c. Bidang Jalan terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Jalan; 2. Seksi Preservasi Jalan; 3. Seksi Pembangunan Jalan. d. Bidang Jembatan terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Jembatan; 2. Seksi Preservasi Jembatan; 3. Seksi Pembangunan Jembatan e. Bidang PJU dan Reklame terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan PJU dan Reklame; 2. Seksi PJU; 3. Seksi Reklame. f. Unit Pelaksana Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional. 28. Ketentuan Pasal 77 diubah sehingga berbunyi sebagai "Pasal 77 Susunan Organisasi Dinas Sumber Daya Air Dan Drainase terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan.

b. Bidang Bina Program terdiri dari : 1. Seksi Sistem Informasi; 2. Seksi Penyusunan Program; 3. Seksi Monitoring dan Evaluasi. c. Bidang Pengelolaan Sungai Besar terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan Pengelolaan Sungai Besar; 2. Seksi Pengembangan Sungai Besar; 3. Seksi Pemeliharaan Sungai Besar. d. Bidang Pengelolaan Sungai Kecil terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan Pengelolaan Sungai Kecil; 2. Seksi Pengembangan Sungai Kecil; 3. Seksi Pemeliharaan Sungai Kecil. e. Bidang Pengelolaan Drainase terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan Pengelolaan Drainase; 2. Seksi Pengembangan Drainase; 3. Seksi Pemeliharaan Drainase. f. Unit Pelaksana Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional. 29. Ketentuan Pasal 78 huruf d angka 2 dihapus, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai Pasal 78 Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Pembinaan Kesejahteraan Sosial terdiri dari : 1. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Sosial; 2. Seksi Bina Swadaya Organisasi Sosial; 3. Seksi Kepahlawanan. c. Bidang Rehabilitasi Sosial terdiri dari : 1. Seksi Rehabilitasi Tuna Wisma, Tuna Karya, dan Tuna Susila; 2. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat; 3. Seksi Rehabilitasi Anak Nakal Korban Narkoba. d. Bidang Bantuan Kesejahteraan Sosial terdiri dari :

1. Seksi Pembinaan dan Bantuan Fakir Miskin dan Lanjut Usia; 2. dihapus 3. Seksi Pembinaan Sumbangan Sosial. e. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja terdiri dari : 1. Seksi Perijinan dan Sertifikasi; 2. Seksi Pelatihan dan Pemagangan; 3. Seksi Produktivitas Tenaga Kerja. f. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja terdiri dari : 1. Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja; 2. Seksi Informasi Pasar Kerja dan Bursa Kerja; 3. Seksi Pengembangan dan Perluasan Kerja. g. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan terdiri dari : 1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Norma Kerja; 2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Norma Keselamatan Kerja; 3. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Norma Kesehatan Kerja. h. Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja terdiri dari : 1. Seksi Hubungan Industrial dan Kelembagaan Ketenagakerjaan; 2. Seksi Perselisihan Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja. i. Unit Pelaksana Teknis; j. Kelompok Jabatan Fungsional. 30. Ketentuan Pasal 83 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 83 Susunan Organisasi Dinas Tata Ruang, Cipta Karya Dan Perumahan terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Penataan Ruang terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Program; 2. Seksi Tata Ruang; 3. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi.

c. Bidang Cipta Karya terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Program; 2. Seksi Bangunan dan Kawasan; 3. Seksi Prasarana Dasar Permukiman. d. Bidang Perumahan terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Program; 2. Seksi Penataan Kawasan; 3. Seksi Sewa Menyewa Pengelolaan Fasum / Fasus e. Bidang Pengawasan Bangunan terdiri dari : 1. Seksi Pembinaan dan Pemetaan; 2. Seksi Pengawasan; 3. Seksi Penyelesaian Sengketa Bangunan. f. Unit Pelaksana Teknis; g. Kelompok Jabatan Fungsional. 31. Ketentuan Pasal 84 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 84 Susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Laporan; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Pendapatan terdiri dari : 1. Seksi Pendapatan Asli Daerah Non Pajak; 2. Seksi Dana Perimbangan; 3. Seksi Lain Lain Pendapatan. c. Bidang Pajak Daerah terdiri dari : 1. Seksi Pajak Bumi dan Bangunan; 2. Seksi BPHTB; 3. Seksi Pajak Daerah lainnya. d. Bidang Anggaran terdiri dari : 1. Seksi Penyusunan Anggaran; 2. Seksi Pengendalian Anggaran. e. Bidang Akuntansi terdiri dari : 1. Seksi Pelaporan; 2. Seksi Pembukuan.

f. Bidang Perbendaharaan terdiri dari : 1. Seksi Verifikasi; 2. Seksi Perbendaharaan. g. Bidang Asset Daerah terdiri dari : 1. Seksi Analisis Kebutuhan dan Pengadaan Asset Daerah; 2. Seksi Inventarisasi dan Pengelolaan Asset Daerah. h. Unit Pelaksana Teknis; i. Kelompok Jabatan Fungsional. 32. Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 88 Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : a. Sekretariat tediri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari : 1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan; 2. Sub Bidang Data dan Statistik. c. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri dari : 1. Sub Bidang Ekonomi; 2. Sub Bidang Sosial dan Budaya. d. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari : 1. Sub Bidang Perhubungan, Pariwisata dan Lingkungan Hidup; 2. Sub Bidang Prasarana Wilayah. e. Bidang Penyusunan Program terdiri dari: 1. Sub Bidang Program Kerja; 2. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. f. Kelompok Jabatan Fungsional. 33. Ketentuan Pasal 90 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 90 Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terdiri dari :

a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Kesatuan Bangsa terdiri dari : 1. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan; 2. Sub Bidang Ketahanan Bangsa. c. Bidang Politik terdiri dari : 1. Sub Bidang Partai Politik; 2. Sub Bidang Pemberdayaan Politik Masyarakat. d. Bidang Organisasi terdiri dari : 1. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan; 2. Sub Bidang Organisasi Keagamaan dan Profesi. e. Kelompok Jabatan Fungsional. 34. Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 93 Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program, Pelaporan dan Evaluasi; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Perijinan Jasa Usaha; c. Bidang Perijinan Tertentu; d. Bidang Pendataan dan Peninjauan Lapangan; e. Bidang Layanan Informasi, Informasi Teknologi dan Pengaduan Masyarakat. 1. Sub Bidang Layanan Informasi; 2. Sub Bidang Penanganan Pengaduan Masyarakat; f. Bidang Penanaman Modal terdiri dari : 1. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Investasi; 2. Sub Bidang Promosi. g. Tim Teknis. 35. Ketentuan Pasal 94 dihapus

36. Ketentuan Pasal 99 diubah sehingga berbunyi sebagai Pasal 99 Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari : a. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Program; 3. Sub Bagian Keuangan. b. Bidang Penegakkan Perundang-Undangan Daerah terdiri dari : 1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan; 2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan. c. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri dari : 1. Seksi Operasi dan Pengendalian; 2. Seksi Kerjasama. d. Bidang Sumber Daya Aparatur terdiri dari : 1. Seksi Pelatihan Dasar; 2. Seksi Teknis Fungsional. e. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari : 1. Seksi Satuan Linmas; 2. Seksi Bina Potensi Masyarakat. f. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan; g. Kelompok Jabatan Fungsional. 37. Diantara Pasal 105 dan 106 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 105 A sehingga berbunyi sebagai Pasal 105 A Bagan susunan Organisasi Sekretariat Daerah, Dinas Pendidikan; Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pengelolaan Sungai dan Drainase, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Dinas Tata Kota dan Perumahan, Dinas Pendapatan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal, Badan Keuangan Daerah, dan Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Banjarmasin. Disahkan di Banjarmasin pada tanggal WALIKOTA BANJARMASIN, TTD H. MUHIDIN Diundangkan di Banjarmasin pada tanggal Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJARMASIN, TTD H. ZULFADLI GAZALI Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2010 Nomor

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANJARMASIN I. PENJELASAN UMUM Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan dan keadilan demokratisasi dan penghormatan budaya lokal dengan memperhatikan potensi dan keragaman budaya daerah. Penyelenggaraan Otonomi Daerah Kota Banjarmasin dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, melibatkan peran serta masyarakat, keanekaragaman budaya setempat, pemerataan dan keadilan Dalam rangka Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan umum kepada masyarakat maka perlu dibentuk perangkat daerah yang diaktualisasikan dalam bentuk organisasi, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Badan, Inspektorat, Kantor, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan dan Kelurahan. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Banjarmasin tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin, diharapkan nantinya kinerja perangkat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin kepada masyarakat akan semakin meningkat. Oleh Karena itulah maka Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin merasa sangat perlu untuk menetapkan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 18 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 7

Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 17 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 47 Pasal 50 Pasal 51 Pasal 56 Pasal 57 Pasal 58 Dihapus

Pasal 59 Dihapus Pasal 68 Pasal 69 Pasal 71 Pasal 73 Pasal 76 Pasal 77 Pasal 78 Pasal 83 Pasal 84 Pasal 88 Pasal 90 Pasal 93 Huruf g Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ketentuan nomor 34 terdiri dari Pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. Tim Teknis memiliki kewenangan untuk memberikan saran pertimbangan dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan perijinan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara teknis terkait dengan Unit Pelayanan Perijinan Terpadu dan kepada Kepala Badan yang bersangkutan. Tim Teknis sebagiamana dimaksud bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui bidang yang bersesuaian. Pasal 94 Dihapus Pasal 99 Huruf f Unit Pelaksanaan Satuan Polisi Pamong Praja Kota di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ketentuan nomor 36 huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Satuan. Kepala Satuan sebagaimana dimaksud secara ex officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban umum pada Kecamatan.

Pasal 105 A TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR