Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya insan yang terbentuk dari bagian yang

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemukul, melainkan dengan digoyang-goyangkan. Selain itu, Angklung berperan dalam perkembangan karakter anak, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

KURIKULUM ANAK USIA DINI /PRA SEKOLAH/TK. Oleh : Dra. Masitoh, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

ASPEK KUNCI PERKEMBANGAN ANAK UNTUK ANAK USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

Berbagai Macam Teknik yang dapat dilakukan Pendidik Untuk Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Transkripsi:

C. Hakikat Seni Anak Usia Dini Seni mewakili perasaan dan persepsi tentang dunia anak. Seorang anak menggambar dan menulis untuk mengatur gagasan dan membangun makna dari pengalamannya (Baghban, 2007). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009), seni diartikan sebagai elok, indah, kecakapan, membuat, menciptakan sesuatu yang indah-indah, suatu karya yang diciptakan dengan kecakapan luar biasa. Anak menciptakan apa yang penting baginya. Seorang anak menggunakan warna yang menyenangkan hatinya, dan warna-warna ini mungkin sedikit berhubungan dengan warna sebenarnya dari benda yang dibuat. Seorang anak prasekolah yang lebih tua menciptakan bentuk, memilih bahan dengan hati-hati, dan melihat materi dengan cara baru. Rasa hormat terhadap sifat pribadi karya seni anak berarti guru tidak mengarahkan prosesnya, namun memungkinkan anak tersebut untuk melanjutkan dan bereksperimen sesuai dengan cara yang dianggapnya tepat. Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

Kegiatan seni merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Kegiatan seni memberikan kesempatan bagi anak untuk mampu menciptakan dan menggabungkan materi dengan cara yang mungkin tidak pernah dibayangkan guru. Pemenuhan kebutuhan anak untuk berekspresi itu mendapat bimbingan dan pembinaan secara sistematis dan terencana agar kesempatan berekspresi yang diberikan kepada anak benar-benar mempunyai arti dan bermanfaat baginya. Jika mulai sejak dini anak diberikan bimbingan dan pembinaan yang sebaikbaiknya untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif dan menghayati emosi yang di dalam dirinya, maka daya fantasi atau imajinasi, daya kreasi dan perasaan estetis, anak memperoleh rangsangan untuk berkembang dengan anak. Setiap anak mempunyai keinginan untuk menciptakan sesuatu. Dalam berkegiatan seni, anak dapat mengekspresikan diri melalui berbagai cara baik dalam bentuk gerakan, gambar, maupun berbagai peran. Kegiatan seni memiliki banyak manfaat bagi anak dalam perkembangannya, antara lain : 1. Anak dapat menyalurkan ekstra tenaganya melalui kegiatan bernyanyi, menggerakkan badan mengikuti irama, membuat gambar, dan memainkan peran. 2. Anak dapat mengekspresikan dirinya secara bebas, menghubungkan apa yang ada dalam pikiran mereka dalam bentuk hasil karya. 3. Anak juga dapat mengungkapkan ide dan gagasan tentang suatu hal melalui kegiatan seni. Hasil karya seni nya pun terkadang di luar dugaan kita sebagai guru. 4. Kegiatan seni juga menjadi sarana komunikasi bagi anak untuk melakukan interaksi sosial, misalnya memuji hasil karya orang lain dan berani menunjukkan hasil karyanya pada orang lain. 5. Kegiatan seni juga akan menstimulus semua aspek perkembangan anak secara menyeluruh, baik perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik motoric, serta nilai moral dan agama. Pembelajaran seni anak usia dini diarahkan sebagai bentuk ekspresi dari apa yang anak rasakan. Anak diberikan kesempatan untuk menuangkan ide, imajinasi, dan kreativitasnya dalam bentuk kegiatan seni. Dalam panduan pengembangan seni untuk anak Taman Kanak-Kanak Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 2

(Depdikbud, 2007) dijelaskan bahwa Pembelajaran seni dan kreativitas menekankan pada aspek eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi. 1. Eksplorasi Secara umum, eksplorasi bertujuan agar anak dapat: a. Melakukan observasi dan mengeksplorasi alam semesta dan diri manusia. b. Mengeksplorasi elemen-lemen dari seni dan musik. c. Mengeksplorasi tubuh mereka apakah sanggup dalam mengerjakan sesuatu yang kreatif. 2. Ekspresi Secara umum, ekspresi bertujuan agar anak dapat: a. Mengekspresikan dan menggambarkan benda, ide, dan pengalaman menggunakan jenis media seni instrumen musik, dan gerak. b. Menambah percaya diri dalam mengekspresikan kreasi mereka sendiri. 3. Apresiasi Apresiasi bertujuan agar anak dapat menilai dan menanggapi ragam seni dan produksi kerajinan serta pengalaman seni. Bagaimana seni diajarkan dan dikembangkan pada anak usia dini? Pembelajaran seni meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya. Oleh karena itu secara garis besar, kegiatan seni meliputi 3 (tiga) hal yaitu seni rupa atau visual art, music dan gerak, serta drama atau bermain peran. Berikut penjelasan tentang kegiatan seni yang dapat dikembangkan pada anak usia dini : 1. Seni rupa atau Visual Art Kegitan seni rupa meliputi kegiatan membuat garis, mewarnai, menggambar, melukis, membuat coretan, kolase, atau menciptakan suatu karya dari bahan-bahan tertentu. Melalui kegiatan seni rupa, anak akan memiliki kesempatan luas untuk membuat suatu karya berdasarkan ide dan gagasan mereka. Anak diberikan kesempatan untuk bereskperimen melalui coretan, warna, berbagai macam alat tulis, dan kertas. Dalam kegiatan menggambar, ada beberapa tahapan yang ditunjukkan oleh anak (Brewer, 2007) yaitu : Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 3

Scribbling, anak akan mulai membuat coretan yang tak beraturan. Umumnya muncul pada saat anak usia 2 tahun. Preschematic, anak mencoba menggambar apa yang pernah mereka lihat dan apa yang ada di dalam pikirannya. Terkadang gambar yang mereka buat belumu sesuai dengan bentuk nyatanya, tetapi akan terus berkembang sesuai dengan usia anak. Tahapan ini muncul pada anak usia 3- tahun. Schematic, anak mulai menggambar lebih detail sesuai dengan hasil pengamatan mereka terhadap suatu objek. Tahapan ini terlihat pada anak usia 6-7 tahun. Kegiatan visual art lainnya yang dapat dilakukan oleh anak usia dini berkaitan erat dengan keterampilan motorik halus. Kegiatan seperti menggunting berbagai bentuk, membuat pola, membuat dan mengikuti berbagai bentuk garis (lurus, zigzag, bergelombang), dan membuat kolase dari berbagai bahan. 2. Musik dan Gerak Musik dan gerak pada anak usia dini berkaitan dengan aktivitas menggerakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan, merespon musik, dan mencurahkan perasaan. Musik secara alami bersifat menyenangkan dan dapat membuat anak bergerak dan menari. Melalui musik dan gerak anak dapat mendemonstrasikan ketrampilan (berlari, melompat, meloncat dll), melatih keseimbangan saat bergerak, memahami dan mengikuti instruksi, memahami dan mengulang pola, menunjukkan kesadaran akan konsep dan urutan, memahami angka dan hitungan, dan menyimak dan membedakan suara. Dalam mengajarkan musik dan gerak ada beberapa elemen yang harus dipahami oleh guru (Feeney et al, 2006), yaitu : Elemen Musik Ritme Karakteristik musik yang berhubungan dengan gerakan dan waktu Elemen Gerak Kesadaran akan tubuh Gerakan dan kontrol tubuh Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 4

Tone Karakteristik musik yang berhubungan dengan nada Form/ bentuk Struktur dari musik Space/ruang Area yang digunakan untuk melakukan gerakan Time/waktu Kaitannya dengan tempo atau kecepatan Force/Kekuatan Energi yang digunakan untuk melakukan gerakan Pemahaman tentang tahapan perkembangan seni ini akan membantu guru dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anak. Begitupula dalam mengembangkan kemampuan dalam musik dan gerak. Guru perlu memahami ketertarikan anak tentang musik. In the early years, music and movement is a social activity. In order to plan and implement appropriate music and movement activities for children, it is important for teachers to have an understanding of both early musical and physical development, and know how children respond to music and movement (NEL 2013). Gerak dan music bagi anak usia merupakan aktivitas sosial yang menjadi sarana bagi anak untuk mengekpresikan emosinya. Penting bagi guru untuk memahami tahapan perkembangan ketertarikan anak pada musik dan gerakan. 3. Drama atau Bermain Peran Drama atau bermain peran pada anak usia dini merupakan kegiatan bermain pura-pura, dimana anak akan memainkan peran atau menjadi seseorang yang sering mereka jumpai. Kegiatan bermain peran ini dapat dilakukan anak secara spontan tanpa harus dilatih terlebih dahulu. Anak dapat mengeskpresikan diri melalui berbagai peran yang merekan mainkan. Melalui bermain peran, anak juga dapat belajar memahami tentang tugas dan aktivitas yang dilakukan oleh orang yang ada di lingkungannya. Bermain peran memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan semua aspek perkembangannya. Contohnya, ketika bermain peran, anak akan Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 5

mencoba membuat percakapan dan berbicara sesuai dengan peran, situasi dan teman mainnya. Pada kegiatan bermain peran, guru perlu menyediakan material pendukung untuk anak memainkan perannya. Guru misalnya dapat menyediakan pakaian dan aksesories lainnya, menyediakan balok untuk membangun tempat dan menyediakan boneka untuk berperan dalam drama. Bermain peran juga membantu anak untuk belajar memahami dan memanage perasaan diri, memahami dan merespon perasaan orang lain, menempatkan diri dalam peran dan situasi tertentu, dan mengekspresikan kata-kata. Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 6