BAB I PENDAHULUAN. Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangmya kemajuan teknologi dewasa ini, telah banyak jenis

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan melaksanakan survey penelitian tanah (Soil investigation). Pada

BAB I PENDAHULUAN. langsung kebutuhan akan lahan sebagai penunjang kehidupan pun semakin besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap konstruksi terdiri dari 2 bagian, yaitu konstruksi atas (upper structure) dan

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf pembangunan,

BAB III DATA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian dari struktur bawah kontruksi yang memiliki

BAB I P E N D A H U L U A N

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

Analisis Kinerja Fondasi Kelompok Tiang Bor Gedung Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

BAB I PENDAHULUAN. aspek keamanan. Struktur bangunan yang ada di atas tanah didukung oleh sistem

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN TIANG TEKAN HIDROLIS PRESTRESSED CONCRETE SQUARE PILE 45X45 CM 2 PADA PROYEK PODOMORO CITY DELI MEDAN TESIS OLEH

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pondasi tiang adalah salah satu bagian dari struktur yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI. pondasi tiang mencangkup beberapa tahapan pekerjaan, sebagai tahapan awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR MENGGUNAKAN METODE REESE, PILE DRIVING ANALYZER TEST, DAN PERANGKAT LUNAK NPILE

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONDOMINIUM NORTHCOTE GRAHA METROPOLITAN, HELVETIA, MEDAN

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI JACK PILE MENGGUNAKAN DATA N-SPT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG U-CITY di JL. BRIGJEND KATAMSO MEDAN

PENDAHULUAN BAB. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang

JURNAL EDUCATION BUILDING Volume 3, Nomor 1, Juni 2017: 84-92, ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,

PRE-DRIVING ANALYSIS MENGGUNAKAN TEORI GELOMBANG UNTUK PEMANCANGAN OPTIMAL. David E. Pasaribu, ST Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc

BAB I PENDAHULUAN. pondasi pada bangunan gedung, jalan dan konstruksi-konstruksi lainnya, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembangunan bangunan rumah susun sewa. Adapun data-data yang diketahui. 1. Nama Proyek : Rusunawa Jatinegara Jakarta

EVALUASI DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TERHADAP UJI PEMBEBANAN LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN AEON MALL MIXED USE SENTUL CITY BOGOR

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PLTU 2 SUMATERA UTARA 2 X 200 MW PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh : DWI DEDY ARIYANTO ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Untung

TEKNIK PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

TUGAS AKHIR KAPASITAS DAYA DUKUNG VERTIKAL DAN LATERAL PONDASI TIANG BOR (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN APARTEMEN THE WINDSOR PURI INDAH)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS AXIAL LOADING TEST DAN PILE DRIVING ANALYZER

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN TIANG. Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani,M.T

BAB I PENDAHULUAN. kelapisan tanah di bawahnya. Ditinjau dari segi pelaksanaan, ada beberapa. kondisi tanah pondasi dan batasan batasan struktur.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN SAP2000

BAB V HASIL ANALISA DATA

DESAIN PONDASI TIANG TANKI LIQUID NITROGEN PADA TANAH LEMPUNG. Muhammad D. Farda NIM :

STUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL MINI PILE UKURAN 20X20 CM MENGGUNAKAN BERBAGAI FORMULA DINAMIK BERDASARKAN DATA PEMANCANGAN TIANG

SI-40Z1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL BARANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT BAB III METODOLOGI

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TUNGGAL DIAMETER 100 cm PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRANDHIKA, MEDAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sering mengalami gempa bumi dikarenakan letak geografisnya. Dalam segi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proyek pembangunan gedung berlantai banyak ini adalah pembangunan gedung

BAB III DASAR PERENCANAAN. Martadinata perhitungan berdasarkan spesifikasi pembebanan dibawah ini. Dan data pembebanan dapat dilihat pada lampiran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini sistem pondasi tiang bor (bored pile) banyak digunakan pada

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi tersebut dapat dibuat dalam suatu bagan alir sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi pada tahun 2018.

KEHANDALAN DAYA DUKUNGAKSIAL TIANG PANCANG BETON SEGI EMPAT BERDASARKAN HASIL SPT DAN PDA. Yusti Yudiawati

ANALISIS DAYA DUKUNG SISTEM PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN ITC POLONIA MEDAN)

LOKASI BH 140 (35+782)

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

VERIFIKASI PENYEBAB RETAK PADA PEMANCANGAN TIANG PIPA MENGGUNAKAN HYDRAULIC JACK

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH PADA PONDASI V PILE (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Medan)

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

BAB 4 ANALISA DATA DAN HASIL

STUDI PRILAKU KELOMPOK TIANG MIRING PADA TANAH LUNAK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA AKIBAT BEBAN AXIAL DAN LATERAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH

Angel Refanie NRP : Pembimbing: Andrias Suhendra Nugraha, S.T., M.T. ABSTRAK

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS BEBAN LATERAL TIANG PANCANG BETON ABSTRAK

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DIAMETER 0,6 METER DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA INTERCHANGE

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu pondasi. Pondasi adalah bagian dari suatu sistem desain yang bertugas untuk meneruskan beban dari bangunan di atasnya ke struktur tanah dan batuan di bawah bangunan tersebut. Tanah yang menopang pondasi bangunan akan mengalami tegangan-tegangan yang menambah tegangan yang sudah ada pada tanah baik akibat massa tanah maupun sejarah geologis tanah sebelumnya. Desain pondasi harus memenuhi 2 kriteria, yaitu : daya dukung yang cukup dan penurunan (settlement) yang masih dalam batas izin agar tidak membahayakan bangunan yang dipikulnya. Pemilihan jenis pondasi yang digunakan tergantung pada dua kriteria yang disebutkan di atas. Namun mengingat bangunan yang dibangun umumnya bangunan bertingkat tinggi, maka pada umumnya digunakan pondasi Tiang Tekan Hidrolis, karena memiliki kapasitas daya dukung dan penurunan yang lebih baik daripada pondasi dangkal pada umumnya. 1

2 Berbagai jenis pondasi Tiang Tekan Hidrolis yang digunakan di lapangan biasanya disesuaikan dengan kondisi tanah dan situasi setempat, misalnya pondasi bored pile kurang cocok digunakan pada tanah yang level air tanahnya dekat dengan permukaan tanah, sedangkan pondasi Tiang Tekan Hidrolis lain dapat diaplikasikan pada beberapa kondisi air tanah yang cukup dekat dengan permukaan tanah. Pemilihan jenis pondasi Tiang Tekan Hidrolis biasanya juga dilihat dari aspek biaya atau anggaran yang tersedia dari pemilik proyek. Ditinjau dari cara pelaksanaan pondasi Tiang Tekan Hidrolis, pondasi Tiang Tekan Hidrolis dapat dikelompokkan atas 2 jenis, yaitu: Pondasi yang dimasukkan ke dalam tanah dengan menggunakan mesin pemancang (pile driving machine). Mesin pemancang ini dahulu bertipe Jack Hammer (dipukul), sedangkan sekarang ada mesin yang bertipe Hydraulic Jack (ditekan dengan sebuah dongkrak hidrolik). Pondasi ini lebih banyak digunakan pada zaman sekarang karena lebih mudah dalam pelaksanaan, tidak menimbulkan getaran yang besar dan biayanya lebih murah. Pondasi ini disebut juga Pondasi Tiang Tekan Hidrolis. Pondasi yang dimasukkan dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian dimasukkan besi tulangan dan beton hingga mengeras menjadi tiang. Pondasi jenis ini disebut Pondasi Bored Pile. Pondasi ini jauh lebih sulit dalam pengerjaannya sehingga biaya yang dibutuhkan juga jauh lebih mahal daripada pondasi Tiang Tekan Hidrolis pada umumnya.

3 Daya dukung suatu pondasi Tiang Tekan Hidrolis ditentukan oleh besarnya gaya tahanan ujung tiang (End Bearing force) dan gaya tahanan permukaan tiang (skin friction force). Salah satu cara yang teliti dalam memeriksa daya dukung dan penurunan Tiang Tekan Hidrolis adalah dengan Uji Beban Vertikal atau biasa disebut Loading Test. Biaya yang diperlukan untuk pengetesan ini relatif mahal, namun hasil yang diperoleh dapat menunjukkan perilaku sesungguhnya dari pondasi Tiang Tekan Hidrolis tunggal dalam hal daya dukung dan penurunan (settlement) nya. 1.2. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan berbagai ide dan gagasan untuk kemajuan peradaban umat manusia. Zaman akan terus berkembang mengikuti pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didorong oleh kemajuan dalam sumber daya manusia. Hal ini tampak dalam berkembangnya bangunan-bangunan sebagai tempat beraktivitas manusia. Tidak heran kebutuhan akan bangunan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Fungsi bangunan tidak lagi hanya sebagai tempat hunian, melainkan sudah berkembang menjadi tempat bisnis dan rekreasi, khususnya bagi masyarakat perkotaan. Namun disisi lain ketersediaan lahan untuk bangunan juga semakin terbatas, terutama di kotakota besar yang sering disebut sebagai kota metropolitan atau kota megapolitan. Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia atau kota yang paling maju di luar pulau Jawa terus menunjukkan kebutuhan akan bangunan khususnya

4 bangunan bertingkat tinggi. Terlebih sejak kepindahan Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Kualanamu sejak bulan Agustus 2013 yang lalu. Banyak bangunan bertingkat tinggi yang diizinkan untuk dibangun di kawasan kota Medan khususnya di inti kota. Salah satu alasan dibangunnya bangunan bertingkat tinggi adalah kebutuhan akan tempat tinggal, lokasi bisnis dan hiburan. Banyak warga Kota Medan yang memanfaatkan hari libur untuk mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan hiburan sehingga dibutuhkan lokasi untuk tempat parkir kendaraan yang memadai dan aman. Beberapa pengembang (developer) besar di Indonesia mulai banyak yang melirik Kota Medan sebagai tujuan investasi hunian yang cukup menjanjikan. Salah satunya adalah Agung Podomoro Land. Agung Podomoro Land sudah kaya akan pengalaman dan prestasi yang sudah dikenal baik di Indonesia maupun di luar negeri. Konsep hunian yang ditawarkan oleh Agung Podomoro Land adalah One Stop Living, Working and Shopping yang artinya membangun suatu hunian yang dipadukan dengan pusat bisnis, hiburan, dan pendidikan dalam satu lokasi atau yang lebih dikenal dengan istilah super blok. Sebagai orang Medan, kita seharusnya menyambut baik maksud dan ide pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi namun tetap ramah lingkungan. Sumber daya manusia di Kota Medan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain dan melaksanakan pembangunan bangunan bertingkat tinggi masih cukup terbatas. Loading Test sebagai suatu pengujian pembebanan langsung pada pondasi semakin banyak diminati sebagai langkah awal untuk mendapatkan informasi tentang daya dukung dan penurunan yang mungkin

5 terjadi pada pondasi. Bangunan dengan beban tinggi membutuhkan kepastian mengenai ketahanan pondasi dalam yang digunakan. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengadakan studi parameter tanah yang digunakan pada simulasi program metode elemen hingga sehingga didapatkan hasil estimasi yang sedekat mungkin dengan hasil pengujian pembebanan di lapangan (Loading Test). Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh parameter tanah di lokasi yang diuji mempengaruhi daya dukung dan penurunan Tiang Tekan Hidrolis dengan cara membandingkan hasil daya dukung dan penurunan Tiang Tekan Hidrolis yang didapat di lapangan dengan hasil dari pengoperasian Program Finite Element Method. Perhitungan besarnya daya dukung Tiang Tekan Hidrolis didasarkan atas datadata yang diperoleh di lapangan berupa data SPT (Standard Penetration Test), data Sondir, data Kalendering, data boring, dan data hasil uji pembebanan di lapangan (Loading Test). Dari data yang diperoleh, analisis dilakukan untuk mendapatkan: 1. Memperoleh kapasitas daya dukung Ultimate tiang tekan hidrolis tunggal berdasarkan hasil interpretasi Loading Test yang paling mendekati dengan beban yang direncanakan. 2. Mengetahui kapasitas daya dukung Ultimate tiang tekan hidrolis tunggal berdasarkan data-data yang tersedia, seperti data SPT, data laboratorium, data Sondir, dan Loading Test.

6 3. Mengetahui hasil analisis penurunan pondasi tiang tekan hidrolis tunggal berdasarkan beberapa jenis metode dan program komputer agar dapat memastikan penurunan yang terjadi masih dalam batas aman. 4. Membandingkan hasil penurunan maksimum yang terjadi di lapangan dengan yang terjadi dalam program metode elemen hingga. 5. Mendapatkan hasil analisis daya dukung Ultimate kelompok tiang (pile groups). 6. Mendapatkan hasil analisis penurunan elastis kelompok tiang secara empiris dan program AllPile. 7. Memperoleh besar daya dukung lateral Ultimate tiang tekan hidrolis tunggal. 8. Menelaah alasan digunakannya Square Pile daripada Spun Pile pada Proyek Podomoro City Deli Medan dari sisi karakteristik tiang tekan hidrolisnya. 9. Mengkaji pengaruh jaring elemen (Mesh) pada hasil analisis program Finite Element Method. 1.4. Manfaat Penelitian Secara ringkas manfaat penelitian dimaksudkan sebagai sumber referensi bagi para perencana khususnya perencana pondasi (Foundation Engineer) dan perencana geoteknik (Geotechnical Engineer) yang berkaitan dengan pengujian pembebanan (Loading Test). Penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai aspekaspek daya dukung dan penurunan pondasi Tiang Tekan Hidrolis dalam hubungannya dengan parameter tanah sehingga dalam menganalisa kekuatan dan penurunan pada Tiang Tekan Hidrolis dapat lebih komprehensif. Di samping itu, dengan

7 menggunakan program metode elemen hingga, dapat diperoleh pendekatan yang paling sesuai agar diperoleh hasil estimasi dan perhitungan yang sedekat mungkin dengan hasil pengujian pembebanan aktual di lapangan. Dengan penelitian ini, dapat diaplikasikan prinsip-prinsip ilmu Mekanika Tanah dalam pekerjaan pondasi dan pemodelan metode elemen hingga yang paling sesuai dengan kondisi tanah dan jenis pondasi yang digunakan dalam struktur bangunan, khususnya pondasi Tiang Tekan Hidrolis. 1.5. Batasan Masalah Mengingat terlalu luas dan begitu kompleksnya permasalahan pada pondasi Tiang Tekan Hidrolis tunggal ataupun grup dan keterbatasan data yang ada, maka dalam penulisan tesis ini masalah yang dibahas memiliki batasan-batasan sebagai berikut: 1. Lokasi yang diteliti adalah lokasi Proyek Pembangunan Podomoro City Deli Medan yang berlokasi di Jalan Putri Hijau, Medan. 2. Menggunakan 2 metode analisis, yaitu: a. Metode analisis untuk mendapatkan estimasi daya dukung pondasi tunggal dan penurunan (settlement) berdasarkan teori daya dukung pondasi tiang tunggal dan penurunan (settlement). b. Metode elemen hingga, dengan menggunakan program komputer yaitu program Finite Element Method. 3. Model tanah yang digunakan adalah model tanah Mohr Coulomb dan model tanah Soft Soil sebagai pendekatan dalam penelitian.

8 4. Elemen yang digunakan dalam penelitian ini adalah axysimetris berbentuk segitiga dengan 15 (lima belas) titik nodal. 5. Menganalisa besarnya daya dukung aksial pondasi Tiang Tekan Hidrolis beton (prestressed concrete Square Pile) yang berukuran 45 cm 45 cm dari Wika Beton, dan penurunannya (settlement) berdasarkan rumusan dari beberapa metode, kemudian hasilnya dibandingkan dengan perhitungan menggunakan Program Finite Element Method. 6. Dalam menganalisis daya dukung pondasi kelompok Tiang Tekan Hidrolis, yang ditinjau hanya efek geometrik tiang-tiang misalnya jarak dan sudut yang dibentuk oleh tiang. Efek dari kondisi tanah dan sistem pembebanan saat ini belum dapat diperoleh secara empiris. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penulisan tesis ini terdiri dari beberapa bab dan diuraikan lagi menjadi sub-sub bab: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas dan menerangkan pandangan umum, latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang penjelasan teori-teori pondasi dan mekanika tanah dari beberapa sumber yang berhubungan dengan pembahasan masalah dan sebagai pedoman perhitungan.

9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terdiri dari uraian lokasi pengambilan data, metode pengumpulan dan pengolahan data, deskripsi proyek, data teknis pondasi Tiang Tekan Hidrolis, diagram alir penelitian, dan denah lokasi penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang perhitungan daya dukung Tiang Tekan Hidrolis berdasarkan data penyelidikan tanah serta uji pembebanan (Loading Test), membandingkan daya dukung dan penurunan yang terjadi antara hasil uji Loading Test dengan program Finite Element Method. BAB V PEMODELAN ELEMEN HINGGA Bab ini membahas tentang langkah-langkah pemodelan tanah, pembebanan, gambar Mesh metode elemen hingga untuk model Tiang Tekan Hidrolis dan gambar kurva hubungan beban dengan penurunan antara hasil Loading Test dengan metode elemen hingga. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis dikaitkan dengan tujuan penulisan dan memberikan saran-saran terhadap hal-hal yang telah dilakukan dalam penelitian. LAMPIRAN