PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI

dokumen-dokumen yang mirip
(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN. Fakultas TEKNIK. Ir. Agung Wahyudi B, MT., MM. Program Studi Teknik Mesin.

Perencanaan bisnis usaha laundry De Cuci

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB II LANDASAN TEORI. Kata kewirausahaan diambil dari kata wirausaha. Sebagian orang ada

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari sistem pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

MENGEMBANGKAN WIRAUSAHA DI PONDOK PESANTREN Endang Sudarsih

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

MATERI PENGABDIAN Hasnah Rimiyati,SE.,MSi Pembekalan KKN mahasiswa UMY, Rabu 2 Agustus 2017

Worksheet Karakter Pengusaha

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riyanti, 2003:21), kata entrepreneur berasal dari kata kerja entreprende. Kata

Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Jurnal Siliwangi Vol.2 No.2 Desember 2016 ISSN Seri Pengabdian Kepada Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB V PENUTUP. 1. Model Pengelolaan Wakaf Produktif dengan kerangka kerja yang professional merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada

Akbar et al., Strategi Pondok Pesantren...

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN:

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

Pertemuan 1. Wiraswasta dan Wirausaha

INSTRUMEN PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha 2 Materi kegiatan Semua bidang ilmu atau yang relevan

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN DIRI DAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMA HASYIM ASY ARI 2 GLAGAH LAMONGAN

3. Dibawah ini yang bukan merupakan karakteristik seorang wirausahawan adalah

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI ANAK ASUH PANTI ASUHAN PUTRI KHOIRUNNISA BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Modul ke: Kewirausahaan I

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang pasti akan dialami oleh setiap individu atau organisasi. Ketika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung, Indonesia ABSTRAK

FUNGSI WIRAUSAHA DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU PENDAHULUAN

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Wirausahawan Memulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI. b. Kebebasan (lebih menyukai pekerjaan yang berdiri sendiri /

DEVELOPMENT OF INDUSTRY PRACTICE MODEL IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL BASED ENTREPRENEURSHIP

Dr. Sri wahyu Lelly Hana Setyanti, SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. orang tua sejak anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMBUAT NUGGED SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

Pertemuan 1. Wiraswasta dan Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

KOMPETENSI DASAR DARI MK. KEWIRAUSAHAAN SISTEMIK DAN ILMIAH 2). MENJADI WIRAUSAHAWAN YANG BERBASIS ILMU PENGETAHUAN, DENGAN MODAL BISNIS.

Transkripsi:

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI Mohamamd Ghofirin Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ghofie@unusa.ac.id Yunia Insanatul Karimah Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya nia.ahmad@unusa.ac.id Abstrak Kegiatan pengabdian masyarakat dilatarbelakangi dari pemikiran bahwa perlunya kewirausahaan yang ditunjukkan melalui sifat dan watak berwirausaha dalam mewujudkan gagasan inovatif menjadi kreatif yang ditanamkan kepada santri di pondok pesantren. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan motivasi tentang kewirausahaan kepada para santri Pondok Pesantren Qomaruddin Desa Bungah Gresik dalam mempersiapkan kemandirian santri di masa mendatang. Manfaat dari pengabdian masyarakat adalah memberikan wawasan tentang kewirausahaan, menjelaskan gambaran dan perbandingan antara wirausahawan dan karyawan serta menumbuhkan semangat dalam mempelajari ilmu kewirausahaan bagi para santri. Target pengabdian masyarakat ini adalah para santri Pondok Pesantren Qomaruddin Desa Bungah Gresik. Luaran pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan santri tentang kewirausahaan. Metode yang digunakan adalah berupa penyuluhan dengan penjelasan tentang kewirausahaan yang mudah dipahami oleh santri. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung, diperoleh beberapa hasil yang positif yaitu para santri menunjukkan perhatian yang sangat tinggi terhadap materi pengabdian yang disampaikan oleh tim pengabdian serta para santri aktif bertanya dan mengungkapkan masalah-masalah yang dialaminya selama ini dan mereka bersemangat untuk dapat menerapkan ilmu kewirausahaan. Kata Kunci: Kewirausahaan, santri, pondok pesantren. 56

Abstract The community of development was thinking by need for entrepreneurship shown through the nature and character in achieving the idea innovative be creative that implanted to students in Islamic Boarding School. The purpose of this public development to motivate students in Qomaruddin Islamic Boarding School Bungah Gresik about entrepreneurship in preparing independence students in the future. The benefit of development community is giving knowledge about entrepreneurship, explain the illustration, description and comparison between entrepreneurs and employees and to cultivate spirit in studying the science entrepreneurship for the students. The target of these development are students in Qomaruddin Islamic Boarding School Bungah Gresik. Output the community of development is to improve knowledge about entrepreneurship. The methods using explanation of information about entrepreneurship comprehensively. Based on observations during the development, obtained some positive results the students concern to the show and the students active asked and express experienced so far and they eager to apply the science entrepreneurship. Keywords: entrepreneurship, students, Islamic Boarding School. 57

PENDAHULUAN Jiwa kewirausahaan ditunjukkan melalui sifat dan watak berwirausaha dalam mewujudkan gagasan inovatif menjadi kreatif yang ditanamkan di pondok pesantren kepada santri. Santri dituntut untuk pandai berusaha mandiri dan percaya dengan kemampuan yang ia miliki. Dengan sifat mandiri yang ada dalam diri santri, maka dengan sendirinya mereka akan membentuk terobosan baru berdasarkan keterampilan dalam diri mereka. Seorang santri bisa mengalokasikan hidup di lingkungan pesantren dengan berwirausaha kecil-kecilan, yang tentunya tak perlu repot-repot menghabiskan banyak waktu. Hal itu bisa menambah pemasukan bulanan santri. Bermula dari hal yang kecil maka akan tumbuh suatu kesuksesan dalam berwirausaha. Tentu hal itu pula bisa dijadikan sebagai latihan kita berwirausaha sebelum kita terjun langsung di dunia wirausaha yang nyata. Mengapa harus santri yang diprioritaskan? Karena santri adalah aset penting bagi kemajuan bangsa. Maka suatu kewajiban bagi santri adalah mempersiapkan dirinya untuk mandiri dan menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. Santri berwirausaha memiliki kelebihan dalam menghadapi kehidupan. Ia lebih cenderung kuat karena dituntut untuk mandiri dari awal dan berpikir kreatif. Terlebih lagi jika wirausaha ini didukung oleh satu bakat yang dimiliki oleh santri. Hasilnya kemungkinan besar akan melebihi targetnya, baik dalam hal material ataupun finansial. Namun, sebagai umat Islam, tentunya segala aspek kehidupan kita harus didukung penuh oleh syari at Islam dan rohani Islam yang kuat. Seyogyanya bagi kita untuk menerapkan nilai-nilai Islam yang berakar di kehidupan kita, termasuk dalam hal wirausaha. Akan lebih menenangkan dan mendamaikan ketika kita bisa menerapkan nilai-nilai islam tersebut. Didukung bakat dan agama, hampir tak diragukan lagi jika wirausaha yang kelak dilakukan santri akan meraih keberhasilan. Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan dan pejuang dan kata usaha yang berarti penciptaan kegiatan, dan atau berbagai aktivitas bisnis. Seorang wirausaha dapat diartikan sebagai orang yang memulai dan/atau mengoperasikan sebuah usaha/bisnis. Wirausahawan juga merupakan individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Wirausaha sebagai padan dari entrepreneur adalah orang-orang yang berani mengambil resiko yang mampu memberikan daya dorong bagi perubahan, inovasi dan kemajuan. 58

Beberapa manfaat wirausaha yaitu: 1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri. 2. Memberi peluang melakukan perubahan. 3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. 4. Memiliki peluang untuk meraih minat atau hobinya sendiri. 5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya. 6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya Nilai yang didapat dari berwirausaha antara lain kita dapat memprediksi berapa keuntungan yang ingin kita capai. Selain itu kita memiliki kebebasan mengatur waktu, bebas dari supervise, bebas aturan main yang menekan, bebas dari aturan atau budaya organisasi. Nilai selanjutnya adalah kita dapat bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas kerja yang membosankan. Nilai berikutnya yaitu memiliki rasa kebanggaan karena dapat mandiri dalam segala hal. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Pondok Qomaruddin bisa dikatakan sudah sangat lama berdiri tepatnya pada tahun 1775 atau sekitar dua abad lebih lamanya dalam perkembangannya selalu dipimpin langsung oleh keturunan Kyai Qomaruddin selaku pendiri pondok. Hingga sekarang diteruskan oleh KH Iklil yang mulai memangku pondok sejak 2013 yang lalu. Tentunya melalui mekanisme musyawarah dengan menggunakan kriteria pertimbangan antara lain memiliki hubungan kekerabatan, kemampuan membaca kitab, penguasaan terhadap ilmu agama, pengabdian di pesantren dan dikenal oleh masyarakat luas seperti dikutip dari website Qomaruddin.com. Pondok yang sudah menampung 7000 santri ini bisa kita kunjungi tepatnya berada di Dusun Sampurnan, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Dari pusat kota Gresik lebih kurang 17 km menuju ke utara. Tepatnya 200 m sebelah barat Kantor Kecamatan Bungah Gresik. Wilayah Kecamatan Bungah merupakan daerah konsentrasi pondok pesantren dan pendidikan umum di wilayah kabupaten Gresik belahan utara. METODE Metode pelaksanaan dalam program pengabdian kepada masyarakat tentang Kewirausahaan dilaksanakan melalui penyuluhan. Secara garis besar ada dua tahap yaitu : 1. Pra Kegiatan 59

a. Rapat strategi pelaksanaan Rapat strategi pelaksanaan akan dipimpin oleh ketua pelaksana untuk membahas mengenai strategi dan perencanaan program pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan. b. Survei lokasi Survei di lakukan beberapi hari sebelum dilaksanakan kegiatan untuk mengatur tata letak perlengkapan dan bentuk kegiatan. c. Persiapan sarana dan prasarana Tahap ini yaitu mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan ini, mengenai tempat dan lokasi yang akan digunakan serta apa saja yang dibutuhkan. 2. Pelaksanaan Kegiatan Tahap pelaksanaan kegiatan adalah tahap utama dari program pengabdian pada masyarakat. Kegiatan ini perlu diberikan, untuk membuka wawasan santri melalui penyuluhan tentang kewirausahaan. Diharapkan dengan penyuluhan maka santri dapat menerapkan ilmu kewirausahaan dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi serta dapat menumbuhkan semangat dan dapat memiliki gambaran tentang perbandingan antara seorang wirausahawan dan karyawan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dimaksud berupa tahap Penyuluhan yaitu penyampaian materi oleh narasumber disertai dengan contoh-contoh penerapan kewirausahaan. Ringkasan materi yang diberikan oleh narasumber meliputi tinjauan umum tentang kewirausahaan. Materi ini berisi pendahuluan tentang kemampuan dan potensi sebagai bekal diri sebagai wirausaha, selanjutnya penjelasan mengenai definisi wirausaha, manfaat berwirausaha, nilai-nilai yang didapat dengan wirausaha serta perbedaan seorang wirausaha dan karyawan. Narasumber menyampaikan materi menggunakan power point. Peserta mendengarkan penjelasan narasumber yang kemudian melakukan tanya jawab baik dengan narasumber maupun dengan sesama peserta dalam bentuk diskusi kelompok. Peran serta peserta pelatihan sangat baik, ini terlihat dari interaksi dalam diskusi yang berjalan baik, lancar dan bersemangat. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlangsung, diperoleh beberapa hasil yang positif diantaranya adalah : a. Para santri menunjukkan perhatian yang sangat tinggi terhadap materi pengabdian yang disampaikan oleh narasumber 60

b. Para santri menunjukkan reaksi yang positif terhadap cara menerapkan kewirausahaan. c. Para santri terlihat kompak dan menjalin kerjasama yang cukup baik dalam latihan tentang penerapan kewirausahaan. REFERENSI Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan Teori, Praktik dan Kasus-Kasus. Jakarta: Salemba Empat. www.qomaruddin.com KESIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan penyuluhan Kewirausahaan bagi santri pondok pesantren Qomaruddin Bungah Gresik dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para santri pomdok pesantren Qomaruddin Bungah Gresik terhadap kewirausahaan. b. Pengaruh penerapan kewirausahaan dalam upaya meningkatkan kemandirian santri sangat baik karena dapat meningkatkan motivasi berwirausaha yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan santri. c. Pengaruh penerapan kewirausahaan terhadap kesejahteraan santri sangat baik karena akan memacu kreativitas dan inovasi santri dalam mengembangkan minat dan bakat yang dapat dituangkan dalam kegiatan kewirausahaan. 61