WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANGKA TENGAH

FORMULIR PERMOHONAN IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL / PUSAT PERBELANJAAN / TOKO MODERN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA TOKO SWALAYAN KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

Salinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PANGKALPINANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

LAMPIRAN. (Contoh Surat Peringatan yang diberikan oleh Pemda Sleman Kepada Toko. Modern yang Melakukan Pelanggaran)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG. perbelanjaan modern di Kota. berdasarkan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 108 TAHUN 2015 SERI E.102 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 10 Tahun 2017 Seri E Nomor 6 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 4 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

TENTANG. Luwu Utara dipandang belum menjamin terselenggaranya kemitraan antara pelaku usaha

OLEH : AKBP RADIANT, S.I.K., M.HUM. KASUBDIT I / INDAGSI DITresKRIMSUS POLDA JATIM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 8

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Nomor :... Tahun... Lampiran :... Kepada Yth Perihal : Permohonan Daftar Ulang Ijin Ka. Dinas Penanaman Modal dan

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL,PUSAT PERBELANJAAN, DAN TOKO MODERN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Peraturan...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BELITUNG TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISONAL, PUSAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Surat Izin Usaha Perdagangan. Perubahan.

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WBAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN, DAN TOKO MODERN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2016

Nomor :... Tahun... Lampiran :... Kepada Yth Perihal : Permohonan Ijin Usaha Ka. Dinas Penanaman

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

FORMULIR PERMOHONAN IJIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN (IUPP), IJIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL (IUP2T)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

FORMULIR PERMOHONAN IJIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN (IUPP), IJIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL (IUP2T)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

WALIKOTA PEKALONGAN,

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 12 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/M-DAG/PER/8/2012 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

2016, No. -2- Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indones

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

y WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 40 TAHUN2013 TENTANG IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISONAL (IUP2T), IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN (IUPP) DAN IZIN USAHA TOKO MODERN (IUTM) _ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang: a. Bahwa dalam rangka tindak lanjut dari pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, perlu disusun ketentuan tentang Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T), Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) dan Izin Usaha Toko Modern (IUTM); b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Banjarmasin. _ Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817); 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaga Negara Nomor 3821); Kasuhl'.;yr.J't-rrnKj*.''.. Kabae. liukwin Ki p.il.i SKI'I), / 1 i.

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); <J 6. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 7. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 91, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3718); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 46, Tambahan lembaran Negara Nomor 3743); ^J 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Kasubbafr Perundangan 12. 13. Kabae. Hukiim Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4742); Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, pp«flt Pprhf1mrift«" Han Tnfo Modern; L Kep.il.iSM>!) \

14. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 53/M.DAG/PER/12/2008 Tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern; 15. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10); 16. Peraturan Daerah Kota Banjaramsin Nomor 22 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2010 Nomor 22); 17. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern (Lembaran Daerah kota \^j Banjarmasin tahun 2012 Nomor 20); 18. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 28 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2011 Nomor 28, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 23); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA TENTANG IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISONAL (IUP2T), IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN (IUPP) DAN IZIN USAHA TOKO MODERN (IUTM). \J BAB I KETENTUAN UMUM Pasall Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Banjarmasin. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Banjarmasin. 3. Walikota adalah Walikota Banjarmasin. 4. Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin. 5. Dinas Pengelolaan Pasar adalah Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin. 6. Pasar adalah area tempat jual beli barang dan atau tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan jumlah penjual lebih dari satu, baik yang disebut sebagai pasar tradisional maupun pasar modern dan/atau pusat perbelanjaan, pertokoan, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Kasubbag. Perundang^n 4 Kabafr Hutaim Kypala SKPP i hl

7. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk kerja sama dengan swasta dengan tempat usaha berupa, Toko, Kios Los dan Tenda yang dimiliki atau dikelola oleh Pedagang Kecil, Menengah, Swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan dengan tawar menawar. 8. Pusat Perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertical maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. 9. Toko adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang digunakan untuk menjual barang dan terdiri dari hanya satu penjual. 10. Toko Modern adalah toko dengan system pelayanan mandiri (swalayan), menjual berbagai jenis barang secara eceran baik yang berbentuk Minimarket, Supermaket, Departement Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk perkulakan. 11. Pemasok adalah pelaku usaha yang secara teratur memasok barang kepada Toko Modern dengan tujuan untuk dijual kembali melalui ^ kerjasama usaha. 12. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selanjutnya di sebut UMKM adalah kegiatan ekonomi yang berskala Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 13. Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan usaha besar disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang Kemitraan. 14. Syarat Perdagangan {trading terms) adalah syarat-syarat dalam perjanjian kerjasama antara Pemasok dan Toko Modern/ Pengelola Jaringan Minimarket yang berhubungan dengan pemasokan produk-produk yang diperdagangkan dalam Toko Modern yang bersangkutan. 15. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional selanjutnya disebut IUP2T i; diterbitkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin. 16. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan selanjutnya disebut IUPP dan Izin Usaha Toko Modern selanjutnya disebut IUTM adalah Izin untuk dapat melaksanakan usaha pengelolaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang diterbitkan oleh Dinas Prindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin. # 17. Peraturan Zonasi adalah ketentuan - ketentuan Pemerintah Kota Banjarmasin yang mengatur Pemanfaatan Ruang dan Unsur - unsur pengendalian yang di susun untuk setiap Zona sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin. BAB II JENIS DAN KEWENANGAN PENERBITAN IZIN Pasal2 Pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan usaha di bidang Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, wajib untuk memiliki: a. IUP2T untuk Pasar Tradisional; b. IUPP untuk Pertokoan, Mall, Plasa dan Pusat Perdagangan; rs ttttm m*»»»tv M?m'm/7rW guri^rmrrrfr^ Department Store, Hypermarket dan Kasubbag. Peru^^t^^ Kabag. Hukum Ki-p.ilj SM'D / dui ' it»*rilli

Pasal 3 (1) Izin Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diterbitkan oleh Walikota (2) Walikota melimpahkan kewenangan penerbitan: a. IUP2T kepada Kepala Dinas Pengelolaan Pasar; b. IUPP atau IUTM kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pasal 4 (1) Pelaku usaha yang ingin memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus melakukan permohonan dan diajukan kepada Pejabat Penerbit Izin usaha. K^J (2) Persyaratan untuk memperoleh IUP2T bagi Pasar Tradisional yang berdiri sendiri atau IUTM bagi Toko Modern yang berdiri sendiri atau IUPP bagi Pusat Perbelanjaan meliputi: a. Persyaratan IUP2T melampirkan dokumen: 1) Copy KTP Penanggung Jawab; 2) CopyNPWP Badan Hukum; 3) Copy Surat Izin Prinsip dari Walikota; 4) Hasil Analisa Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat serta rekomendasi dari instansi yang berwenang; 5) Copy Surat Izin Gangguan (HO); 6) Copy Surat Izin Mendirikan Bangunan (1MB); 7) Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Pengesahannya; dan 8) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan dan mematuhi ketentuan yang berlaku b. Persyaratan IUPPdan IUTM melampirkan dokumen: 1) Copy KTP Penanggung Jawab; 2) Copy NPWP Badan Hukum; 3) Copy Surat izin prinsip dari Walikota; (j 4) Hasil analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat serta rekomendasi dari instansi yang berwenang; 5) Copy Surat Izin Gangguan (HO); 6) Copy Surat Izin Mendirikan Bangunan (1MB); 7) Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Pengesahannya; 8) Rencana kemitraan dengan Usaha Mikro dan Usaha Kecil; dan 9) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan dan mematuhi ketentuan yang berlaku. c. Khusus untuk minimarket persyaratan untuk memperoleh IUTM melampirkan dokumen : 1) Copy KTP penanggung jawab; 2) Copy NPWP penanggung jawab dan atau badan usaha; 3) Copy Surat Izin Gangguan (HO); 4) Copy Surat Izin Mendirikan Bangunan (1MB); 5) Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Pengesahannya dan atau pendaftaran; 6) Rencana kemitraan dengan UsahaMikro dan UsahaKecil; dan 7) Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan dan mematuhi ketentuan yang berlaku. Kasubbag. Perundang^n i^j. Kabaa. Hukum Jbatah hepnl.i SK f':'

N, (3) Persyaratan untuk memperoleh IUP2T bagi Pasar Tradisional atau IUTM bagi Toko Modern yang terintegrasi dengan Pusat Perbelanjaan atau bangunan lain terdiri dari: a. Hasil analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat serta rekomendasi dari instansi yang berwenang; b. Copy IUPP Pusat Perbelanjaan atau bangunan lainnya tempat berdirinya Pasar Tradisional atau Toko Modern; c. Copy Akte Pendirian Perusahaan dan pengesahannya; d. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan dan mematuhi ketentuan yang berlaku; dan e. Rencana kemitraan dengan Usaha Mikro atau Usaha Kecil untuk Pusat Perbelanjaan atau Toko Modern. (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Pejabat Penerbit izin usaha dengan mengisi Formulir Surat Permohonan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Walikota ini, dengan melampirkan dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). {J (5) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh pemilik atau penanggungjawab atau pengelola perusahaan. (6) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang diajukan secara benar dan lengkap, maka Pejabat Penerbit izin usaha dapat menerbitkan Izin Usaha paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya Berita Acara Penilaian kebenaran dan kelengkapan berkas permohonan. (7) Apabila Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai belum benar dan lengkap, maka Pejabat Penerbit izin usaha memberitahukan penolakan secara tertulis disertai dengan alasan-alasannya kepada pemohon paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya Berita Acara Penilaian kebenaran dan kelengkapan berkas permohonan. \^j (8) Perusahaan yang ditolak permohonannya dapat mengajukan kembali Surat Permohonan izin usahanya disertai kelengkapan dokumen persyaratan secara benar dan lengkap. (9) Rencana kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b angka 7 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Walikota ini. (10)Pengurusan permohonan izin usaha tidak dikenakan biaya. Pasal 5 (1) Apabila terjadi pemindahan lokasi usaha Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern, pengelola/penanggung jawab perusahaan wajib mengajukan permohonan izin baru. (2) Izin Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berlaku: a. Hanya untuk 1 (satu) lokasi usaha; b. Selama masih melakukan kegiatan usaha pada lokasi yang sama. (3) Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf b wajib dilakukan daftar ulang setiap 5 (lima) tahun. Kasubbag. Penindang. in Kabag. ag. tlukum Hukum j Kf Kepala j * Shl'D

BAB VI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 6 (1) Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) ini dikenakan sanksi administratif. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. Pembekuan Izin Usaha; b. Pencabutan Izin Usaha. (3) Pembekuan Izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a apabila telah dilakukan peringatan secara tertulis berturut - turut 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu paling lama 1 (satu) bulan. u (4) Pencabutan izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan apabila Pelaku Usaha tidak mematuhi peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3). BABV KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Banjarmasin. U Ditetapkan di Banjarmasin nada tanggal 4 Nopember 2013 ^ WALIKOTA BANJARMASIN,^- ^H DIN Diundangkan di Banjarmasin pada tanggal 6 Nopember 2013 CSEKRETARIS DAERAH KOTA BANJARMASIN H. ZULFADLI GAZALI BERITA DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 NOMOR 40 i \ Kasubbag. Penindangjn Kabafr Hokum, Li / itn't - «Kgp.'laSMM) rj

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Brigjend H. Hasan Basri Simp. Sei. Tangga Jalur II No.32 Telp. (0511) 3300709 Fax. (0511) 3300709 BANJARMASIN Kode Pos : 70125 SYARAT - SYARAT PERMOHONAN IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL, TOKO MODERN DAN PUSAT PERBELANJAAN Mengisi formulir yang disediakan dengan dilampiri: 1. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2. Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan Pengesahannya j, Foto copy Izin Prinsip dari Walikota Banjarmasin 3. Hasil Analisa kondisi sosial Ekonomi masyarakat serta rekomendasi dari SKPD yang berwenang bagi yang akan mendirikan baru / pindah. 4. Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (1MB) 5. Foto copy Izin Gangguan (HO) 6. Rencana kemitraan dengan Usaha Mikro dan Kecil, Menengah (UMKM) yang disetujiri oleh SKPD berwenang (kecuali untuk Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional) 7. Foto copy IUPP Pusat Perbelanjaan atau bangunan lainnya tempat berdirinya PasarTradisional atau Toko Modern (khusus untuk persyaratan IUP2T bagi Pasar Tradisional atau IUTM bagi toko modem yang i) terintegrasi dengan PusatPerbelanjaan) 8. Surat kuasa dari pemohon izin apabila tidak dapat mengurus sendiri. 9. Surat izin asli periode sebelumnya. 10. Berkas asli mohon ditunjukkan pada waktu penyerahan berkas. Catatan : Surat Permohonan dimasukkan dalam Stopmap Snelhecter. A(i WALIKOTA BANJARMASIN, I Kasubbafr Perundangi

Lampiran I : Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor :.4.QJEfcn...2013 Tanggal u«4j&&bftber 2013 SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN Lampiran Hal : 1 (satu) Bendel : Permohonan Izin Kepada Yth. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin Di- Banjarmasin ^J Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan kegiatan IUP2T/IUPP/IUTM.*): 1. Izin Barn 2. Pendaftaran Ulang Izin 3. Perubahan Izin 4. Penggantian Izin yang hilang atau rusak IDENTITAS 1. Pemohon a. Nama b. Jabatan c. Alamat d. Nomor KTP/Paspor e. Kewarganegaraan Kel Kota/Kab Telp. Kec.. Prop. <J 2. Perusahaan: a. Nama b. Alamat Telp c. Bentuk Badan Usaha d. No. Akte Pendirian e. Status Permodalan f. NPWP : g. Kegiatan Usaha Pokok: Kota/Kab Prop Perseorangan/CV/Firma/PT/Koperasi/Badan Usaha Lain*) -PMDN -PAAA - Non PMDN/Non PAAA KETERANGAN BANGUNAN 1. Alamat usaha 2. LuasTanah 3. Status Tanah 4. Luas Bangunan 5. Nomor 1MB 6. LuasLantai 7. LuasGudang 8. Khusus untuk IUP2T - Jumlah Kios - Jumlah Toko - JumlatLlfiL Kasubbag. Perundanft. n / «*» «i AA2 M2. Buah Buah Buah Repaid SKt'D %

9. Kriteria bentuk usaha : Minimarket/supermarket/hypermarket/department store lo.fasilitas dalam Bangunan a) Pendingin ruang (AC): Ya/Tidak *) Buah b) Eskalator : Ya/Tidak *) Buah c) Lift : Ya/Tidak *) Buah MODAL DAN SAHAM 1. Modal dan kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) : Rp 2. Saham (khusus tanah dan bangunan tempat usaha) a. Total nilai saham : Rp b. Komposisi kepemilikan saham: - Nasional : Rp atau % - Asing : Rp atau % Demikian Surat Permohonan Izin ini kami buat dengan sesungguhnya dan kami sampaikan untuk dapat diproses lebih lanjut. <J Banjarmasin, 2013 Pemohon, Keterangan: *) Coret yang tidak perlu ^J 4M WALIKOTA BANJARMASIN tfmuhidin Kasubbag. Perundang. n / Kabag. Huhmn Kepala SKI".) V

Lampiran II : Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor :..4.CLXfca...2013 Tanggal :4«&ti&$Rfe?r 2013 RENCANA KEMITRAAN DENGAN USAHA MIKRO DAN USAHA KECIL 1. Nama Dan Alamat Masing-Masing Pihak 2. Bentuk Dan Lingkup Kegiatan Usaha 3. Pola Kemitraan Yang Digunakan ««««"«««««««««««««*«««««««««««««««««««««««*«*«*«**««««««* ««*«K^J 4. Hak Dan Kewajiban Masing-Masing Pihak 5. Sanksi Apabila Isi Perjanjian Yang Telah DisepakatiTidak Dilaksanakan 6. Jangka Waktu Berlakunya Perjanjian 7. Cara Menyelesaikan Perselisihan O 10. Cara Pembayaran Banjarmasin, 2013 Penanggung Jawab Kemitraan 4ol WALIKOTA BANJARMASIN, fmuhidin

LAPORAN IZIN USAHA PENGELOLAAN PASARTRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN NO ^-^^^^ BULAN KEGIATAN ^^^--^ JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 1 Jumlah Kios/Etalasi 2 Jumlah Pedagang 3 Omset (dim rupiah) 4 Jem's Barang U 5 Jumlah Tenaga Kerja - Laki - Laki - Perempuan 6 Kemitraan (Berapa Banyak) a. b. c. d. e. f. g. h. 7 Dan Lain - Lain \J Catatan: 1. Laporan di sampaikan secara berkala 6 (enam) bulan sekali 2. Untuk 6 (enam) bulan pertama tanggal 31 Juli 3. Untuk 6 (enam) bulan kedua tanggal 31 Januari tahun berikutnya. 4 WALIKOTA BANJARMASIN, t t H/MUHIDIN