Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

Tugas I Teknik Pondasi Perbandingan konstruksi pondasi sarang laba-laba dengan mat/raft foundation

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

BAB V PONDASI TELAPAK

DINDING DINDING BATU BUATAN

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

KATA PENGANTAR. Sumur Gali

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PELAKSANAAN FILE CONTOH, TIDAK DAPAT DI EDIT

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

STUDI TATA LAKSANA DAN ANALISIS BIAYA PEMBANGUNAN KOLAM PENAMPUNGAN PENCAMPUR AIR TAWAR DAN AIR LAUT UNTUK TAMBAK UDANG WINDU

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

ADDENDUM I. Nomor : 02/Pokja-KK.2/DPKP/2017 Tanggal : 12 Mei atas STANDAR DOKUMEN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Formulir Standar Untuk Perekaman Analisa Masing - Masing Harga Satuan

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

D O K U M E N P E N G A D A A N

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.


Revisi SNI T C. Daftar isi

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

BAB I KONSEP PENILAIAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pemberdayaan Masyarakat

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

Revisi SNI Daftar isi

BAB IV ANALISA KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN BETON. genangan air laut karena pasang dengan ketinggian sekitar 30 cm. Hal ini mungkin

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

BAB VII METODE PELAKSANAAN

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

Lampiran A...15 Bibliografi...16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

B-Q. URAIAN PEKERJAAN VOLUME ANALISA SATUAN (Rp)

DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN

Bimtek Masyarakat Jasa Konstruksi- Kab. Bantul 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerbitkan buku panduan sederhana berjudul Lantai Jemuran Gabah dengan tujuan untuk membantu pelaksana pembangunan lantai untuk menjemur gabah bagi penduduk perdesaan dalam merencanakan dan melaksanakan pekerjaan konstruksi lantai jemuran gabah. Dalam buku Panduan ini dibahas bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam pembuatan lantai jemuran gabah serta tahapan dalam pelaksanaan pembuatan lantai jemuran gabah. Materi dalam Buku Panduan ini telah diuji penerapannya di Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Namun demikian kami tetap mengharapkan masukan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan pihak lainnya untuk menyempurnakan buku panduan ini. Jakarta, Oktober 2016 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dr. Ir. M Basuki Hadimoeljono, MSc 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 DAFTAR TABEL... 4 A. Pendahuluan... 5 1. Latar Belakang... 5 2. Maksud dan Tujuan... 5 B. Gambaran Teknologi... 5 1. Konsep dasar dalam membangun lantai pengering gabah... 5 C. Bahan... 7 D. Peralatan... 8 E. Pelaksanaan... 8 F. Perkiraan Biaya... 13 2

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Disain lantai penjemuran gabah... 6 Gambar 2.2 Penampang melintang lantai penjemuran gabah... 7 Gambar 2.3 Detail penampang lantai penjemuran gabah... 7 Gambar 2.4 Detail penampang saluran air hujan... 7 Gambar 5.1 Pengukuran dan pasang bowplank (untuk 1 bidang jemuran)... 9 Gambar 5.2 Detail penampang pondasi batu kali... 9 Gambar 5.3 Pematokan penentuan tinggi urugan... 10 Gambar 5.4 Alat pemadat tanah/pasir manual... 11 Gambar 5.5 Contoh pemasangan tulangan susut... 11 Gambar 5.6 Pencampuran material beton... 12 3

DAFTAR TABEL Tabel 6.1... 13 4

A. Pendahuluan 1. Latar Belakang a. Pengeringan hasil panen merupakan proses yang sangat penting dari suatu usaha pertanian padi. Pilihan menjual hasil panen dengan harga murah terjadi karena proses pengeringan yang tidak maksimal. b. Proses pengeringan dimaksudkan untuk mendapatkan gabah dengan kadar air kurang lebih 14% c. Pengeringan dengan sinar matahari merupakan cara yang paling sedehana dan murah, sehingga teknik inilah yang paling banyak digunakan di Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan salah satu sumberdaya alam tersebut. d. Bagi petani tradisional kebutuhan akan lantai penjemuran/pengering merupakan salah satu hal yang cukup vital. 2. Maksud dan Tujuan Menjadi pedoman dalam pembangunan lantai jemuran gabah dengan menggunakan lantai rabat beton sebagai sarana untuk penjemuran/pengering gabah. B. Gambaran Teknologi 1. Konsep dasar dalam membangun lantai pengering gabah a. Dipilih lokasi yang minim penghalang, sehingga sinar matahari dapat menyinari secara penuh dan lebih lama. b. Lantai pengering sebaiknya dibuat memanjang, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengumpulan gabah. c. Disain lantai pengering dibuat dengan kemiringan 2% s.d 5%. Bagian tengah lebih tinggi terhadap bagian tepi lantai, sehingga ketika terjadi hujan air tidak menggenangi gabah yang telah dikumpulkan pada bagian tengah lantai. SNI Terkait : SNI 03-2834-2000 (Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal) 5

Kumpulkan gabah Untuk aliran air hujan Permukaan tengah lantai dibuat melengkung Hamparan Gabah Kemiringan lantai 2% s.d 5% L L L b a a a a b Penampang lantai jemuran Penampang lantai jemuran Penampang lantai jemuran Ketarangan : L : Lebar penampang jemuran a : Lebar pondasi pingiran lantai jemur b : Lebar penahan/tanggul gabah Gambar 2.1 Disain lantai penjemuran gabah 6

Gambar 2.2 Penampang melintang lantai penjemuran gabah Gambar 2.3 Detail penampang lantai penjemuran gabah Gambar 2.4 Detail penampang saluran air hujan C. Bahan a. Tanah Urug b. Batu Kali c. Pasir d. Semen e. Kerikil f. Besi (jika diperlukan tergantung kondisi tanah) 7

D. Peralatan a. Cangkul b. Sekop c. Kereta dorong d. Mixer beton e. Ember f. Kasutan g. Cetok h. Meteran i. Benang j. Alat pemadat tanah E. Pelaksanaan 1. Pemilihan lahan a. Dipilih lokasi yang bebas penghalang sinar matahari, sehingga memaksimalkan upaya pengeringan b. Dipilih lahan yang datar, padat dan kering sehingga memudahkan dalam proses konstruksi pembuatan lantai penjemur gabah 2. Pengukuran dan pasang bowplank a. Tahapan pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran lantai penjemur gabah yang dapat dibangun di lokasi terpilih b. Dari hasil pengukuran dapat ditentukan berapa panjang, lebar serta berapa jumlah bidang jemuran yang bisa dibangun 3. Pembersihan dan Perataan tanah/lahan a. Pembersihan dan perataan tanah dimaksudkan untuk mendapat lahan yang siap untuk dibangun lantai penjemur gabah melalui kegiatan membersihkan dan meratakan lahan yang akan dibangun 4. Pemasangan pondasi batu kali keliling Pemasangan pondasi batu kali dilakukan pada bagian terluar lantai jemuran dan pada setiap kaki dari bidang lantai jemuran yang akan dibangun (lihat gambar 5) Tahapan yang dilakukan meliputi c. Dilakukan penggalian tanah dengan dimensi 35 cm x 25 cm a. Pemasangan batu kali 1pc : 5ps dengan dimensi 25 cm x 30 cm b. Plesteran 1pc : 2ps pada bagian sisi atas dan samping luar pondasi batu kali 8

Bidang jemuran Pondasi batu kali 1:5 Bowplank kayu Gambar 5.1 Pengukuran dan pasang bowplank (untuk 1 bidang jemuran) Gambar 5.2 Detail penampang pondasi batu kali 9

5. Pengurugan dan pemadatan tanah/lahan Pengurugan tanah ini dimaksudkan untuk membuat kemiringan lantai penjemur gabah, tinggi di bagian tengah dan rendah di bagian tepi. Pada bagian yang lebih tinggi untuk nantinya tempat mengumpulkan gabah dan bagian yang rendah untuk aliran air. Tahapan yang dilakukan adalah: a. Tentukan lebar ( L ) lantai jemuran yang akan dibuat. b. Pasang patok dari bahan kayu pada tengah-tengah lebar lantai jemuran (½ L) c. Tentukan tinggi rencana lantai jemuran pada bagian tengah dengan cara : ½ L x % kemiringan rencana lantai (Kemiringan lantai ditentukan 2% s.d 5%). d. Setelah didapat tinggi rencana lantai pada bagian tengah, kemudian tarik mengunakan benang ke kaki pondasi, bagian yang ada di bawah benang tersebut menjadi bidang yang harus dilakukan pengurugan dan pemadatan sehingga akan didapat bidang yang nantinya akan menjadi dasar untuk pemasangan lantai beton rabat e. Setelah didapat bidang tadi maka dilakukan pengurugan dan pemadatan tanah sesuai dengan ketinggian yang direncanakan. Gambar 5.3 Pematokan penentuan tinggi urugan 10

Gambar 5.4 Alat pemadat tanah/pasir manual 6. Pengurugan dengan pasir urug di atas lapisan tanah urug setebal 5 cm, dengan tujuan membantu perataan bidang tanah yang akan dilakukan pengecoran beton. 7. Pemasangan tulangan susut satu lapis 200 mm x 200 mm 4 mm (bila diperlukan, tergantung kondisi tanah) Pemasangan tulangan susut ini dimaksudkan untuk menghindari penyusutan beton dan retaknya beton akibat pergerakan tanah. Gambar 5.5 Contoh pemasangan tulangan susut 11

8. Pengecoran beton rabat 1pc : 3ps : 5kr, tebal 50 mm Tahapan selanjutnya adalah pemasangan beton rabat dengan tahapan sebagai berikut Gambar 5.6 Pencampuran material beton a. Lakukan penakaran bahan untuk pembuatan beton rabat dengan formulasi: 1 pc : 3 ps : 5 kr (misalkan dengan menggunakan ember berarti 1 ember semen berbanding dengan 3 ember pasir dan 5 ember kerikil. b. Lakukan pengadukan. c. Lakukan penyiraman dengan air pada permukaan pasir yang akan dilakukan pengecoran, dengan tujuan agar permukaan pasir basah sehingga terjati kontak antara pasir dan campuran beton. d. Hamparkan campuran beton di atas pasir yang sudah dipadatkan dan tulangan susut (jika ada) dengan ketebalan 50 mm e. Lakukan perataan dengan alat kasutan, sehingga didapat bidang yang rata dengan puncak dibuat berbentuk elips (tidak runcing) f. Diamkan sampai dengan kering selama kurang lebih 3 hari dan dilakukan perawatan dengan disiram air. 9. Finishing lantai dengan acian pc Setelah berselang 3 hari, kemudian lakukan penyiraman permukaan beton dengan air terlebih dahulu sebelum dilakukan pelapisan permukaan beton dengan acian PC, dengan tebal ± 3 mm. 10. Perawatan Sebelum masa penggunaan, diamkan sampai kering selama ± 12 hari setelah selesai pengerjaan finishing acian pc dan dilakukan perawatan dengan disiram air, sehingga didapat lantai pengering gabah berbahan beton yang keras, stabil, dan siap dimanfaatkan sebagai tempat untuk penjemuran gabah. Pada saat penggunaan, lantai penjemuran yang dibuat tidak diperbolehkan dilewati oleh kendaraan roda empat. 12

F. Perkiraan Biaya Contoh pembuatan satu bidang penjemuran gabah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Panjang = 15 M b. Lebar = 5 M c. Pondasi batu kali = 25 cm x 30 cm d. Tinggi puncak pada tengah lantai = 12,5 cm e. Tebal urugan pasir = 5 cm f. Tebal beton rabat 1pc : 3ps : 5kr = 5 cm g. Tulangan susut 4 mm, jarak tulangan = 200 cm h. Kemiringan lantai = 5% Daftar kuantitas pekerjaan: Tabel 6.1 No Uraian Pekerjaan Spesifikasi Volume Sat 1 2 3 4 5 I Pekerjaan Persiapan 1 Pengukuran dan Pasang bow plank Kayu Bakal 8.00 M 2 II Pekerjaan Tanah 1 Peralatan tanah, skrap tanah (asuransi 25%) Manual 18.75 M 2 2 Galian pondasi keliling Manual 3.50 M 3 3 Urugan tanah dipadatkan (kemiringan 5%) Manual 0.94 M 3 4 Urugan pasir Tebal 5 cm 3.75 M 3 III Pekerjaan Pasangan, Besi dan Beban 1 Pondasi batu kali 1 pc : 5 ps 3.00 M 3 2 Plesteran 1 pc : 2 pc 12.00 M 2 3 Pembesian 4 Cor Rabatan beton Besipobs 4-200mm 1 pc : 3 ps (tebal 5 cm) 75.03 Kg 3.75 M 3 5 Acian lantai jemur Pc 75.09 M 2 13