A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pilan tersebut saling berhubungan dan menjadi acuan dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran kemana pendidikan itu di arahkan. Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan baik di jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan pendidikan yaitu, kompetensi siswa, sifat dan bakat peserta didik, lingkungan di mana peserta didik memperoleh pengalaman, dan kesanggupan peserta didik. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum berbasis kompetensi adalah Kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajar yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Tarigan (2008, hlm. 7) mengatakan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Kebanyakan peserta didik sangat malas untuk membaca. Kegiatan pembelajaran tersebut dianggap bosan oleh peserta didik, karena hanya terdiri dari cetakan huruf dan tidak adanya warna warni dalam suatu bacaan yang menarik untuk peserta didiknya sendiri. Hambatan dapat muncul di dalam proses pembelajaran. Mulai dari kesiapan belajar peserta didik, penguasaan materi dan kelas pendidik, metode pembelajaran, hingga sarana dan prasarana kelas. Kosasih (2016, hlm. 36) mengatakan tentang pengertian teks eksposisi sebagai berikut. Teks Eksposisi adalah teks yang bersifat argumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan diperkuat pula oleh fakta-fakta sehingga bisa meyakinkan khalayak. Teks eksposisi banyak mengunakan fakta dan argumentasi-argumentasi berdasarkan pendirian dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya. 1

2 Pembelajaran bahasa Indonesia menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik. Menulis adalah keterampilan menyampaikan gagasan, perasaan dan informasi melalui bahasa tulis kepada orang lain. Dengan menguasai keterampilan menulis dapat melatih peserta didik untuk berpikir secara kritis, selain itu keterampilan menulis dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik. Tarigan (2008, hlm. 3) menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak melalui tatap muka dengan pihak lain. Pembelajaran yang efektif menumbuhkan minat belajar terdidik yang lebih bermanfaat, seperti fakta, ketrampilan, nilai konsep dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan berhasil dalam mengidentifikasi materi pembelajaran yang disampaikan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Butir 1, pendidikan mengemukakan sebagai berikut. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Setiap warga dapat belajar tanpa harus bersekolah bahwa masyarakat bisa mendapatkan pendidikan dari perpustakaan kelurahan untuk membaca buku. Masyarakat juga dapat pergi ke bengkel dekat dengan rumah untuk belajar mesin atau apapun, sementara bengkel terseut bisa mengajukan dana bantuan magang dari Dinas Pendidikan setempat. Examples dari segi konsep bisa berarti gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh suatu materi yang sedang dibahas. Paparan di atas menyimpulkan bahwa pendidikan dapat dimaknai seagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik ataupun buruknya, memelihara kebaikan, dan menebar kebaikan dikehidupan sehari-hari. Pendidikan memberikan bekal kepada peserta didik untuk dimasa yang akan datang. Kesadaran keagamaan dan kebangsaan menjadi pintu keluar atas semua masalah kebangsaan saat ini. Kesediaan untuk mengkritisi dan mencari solusi

3 untuk mendapat pendidikan menjadi faktor penting untuk menata bangsa pada saat ini. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru mungkin membosankan bagi peserta didik, sehingga tidak ada ketertarikan dalam pembelajaran. Guru seharusnya mampu memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Guru harus mengetahui setiap karakter peserta didiknya sehingga terjalin komunikasi yang baik dan mampu mendekatkan peserta didik dengan gurunya. Guru harus mengapresiasi hasil karya dari peserta didiknya, karena dengan mengapresiasi dapat memunculkan kepercayaan dalam diri peserta didik tersebut. Komalasari (2012, hlm. 4) mengemukakan tentang pengertian model Exampple Non Example sebagai berikut. Model Examples Non Examples merupakan rangkaian penyampaian materi ajar kepada peserta didik dengan menunjukkan contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana bisa berupa kasus, cerita, isu-isu yang berkembang di masyarakat atau media seperti gambar-gambar dan lain sebagainya yang tentunya tetap relevan dengan bobot materi yang akan diberikan. Model Examples Non Examples dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi, dengan menggunakan model ini peserta didik dapat mengambangkan konsep-konsep yang diilustrasikan melalui gambar dan beberapa contoh mengenai teks eksposisi. Karena pembelajaran menulis bersifat produktif dan aktif. Menulis sering dianggap pembelajaran yang paling sulit dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa yang lainnya, yaitu berbicara, menyimak dan membaca. Dalam pembelajaran menulis peserta didik tidak hanya dituntut untuk menuliskan huruf-huruf yang akhirnya menjadi kalimat atau paragraf saja, tetapi peserta didik juga harus mampu menyampaikan ide dan gagasannya secara sistematis dan logis dengan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah berbahasa Indonesia. Permasalahan yang sekarang terjadi kurangnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran karena mereka tidak percaya diri dengan hasil mereka dan mereka beranggapan kalau menjawab dengan hasil yang salah itu akan ditegur oleh gurunya, salah satunya adalah mengeluarkan suatu gagasan yang ada di pikiran mereka. Dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example diharapkan peserta didik mampu mengeluarkan gagasannya.

4 Examples dari segi konsep bisa berarti gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan Example Non Examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Penggunaan model examples non examples ini lebih menekankan kepada konteks analisis peserta didik. Siswa akan menganalisis contoh-contoh yang akan diberikan yang nantinya akan menghasilkan sebuah tulisan. Dari uraian tersebut penulis bermaksud untuk melakukan tindakan peningkatan pembelajaran dengan melakukan penelitian yang berjudul Pembelajaran Menyajikan Gagasan ke dalam Bentuk Teks Artikel Ilmiah Populer tentang Kondisi Sosial dengan Model Example Non Example Di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Bandung Tahun pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Pada pembahasan ini penulis menjelaskan permasalahan-permasalahan yang lebih ringkas atau bisa disebut identifikasi masalah. Identifikasi masalah merupakan titik temu yang memperlihatkan adanya masalah penelitian oleh penulis ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk, serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi oleh penulis. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Kurangnya minat peserta didik dalam menulis sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, sedangkan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. 2. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menyajikan suatu gagasan ke dalam teks eksposisi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajran itu sendiri. Kebanyakan peserta didik masih kebingungan dalam pembelajarannya itu sendiri. 3. Kurangnya metode pembelajaran yang bervariasi sedangkan metode pembelajaran sangat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran. Medel yang dipilih untuk membantu peserta didik mencapai keberhasilan belajar yaitu model Example Non Example. Model Example Non Example diharapkan lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran teks artikel ilmiah populer terhadap

5 kondisi sosial dengan model Example Non Example di kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Bandung. Penelitian yang terarah akan memecahkan masalah secara teratur. Masalahmasaah tersebutlah yang menjadi patokan penulis untuk melakukan penelitian kepada peserta didik yang tentunya menjadi faktor utama penulis untuk mengembangkan rumusan masalah yang akan diteliti agar penelitian berjalan sesuai dengan masalah dan menjadi solusi yang tepat guna. Uraian tersebut merupakan gambaran dari permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan, penulis mencoba menerapkan model Example Non Example dalam pembelajaran menulis teks artikel ilmiah. Penerapan model di sekolah belum terlaksana dengan baik, sehingga mengurangi motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Penulis bermaksud memperkenalkan model Example Non Example dalam pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam teks eksposisi yang bertujuan agar peserta didik tertarik untuk menuliskan sebuah karya. Model tersebut mengajak peserta didik dalam berpikir secara luas. Karena model yang digunakan berbentuk gambar dan peserta didik dapat memperluas gambaran yang didapat atau yang dilihatnya. Penulis membuat pembelajaran yang berbeda sehingga peserta didik mampu menangkap informasi dan ilmu dengan mudah. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya. Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah. Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah. Suatu perumusan masalah yang telah dirumuskan dengan baik tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan caria berpikir kita, melainkan juga dapat mengarahkan cara berpikir kita terhadap suatu masalah.

6 Penulis akhirnya merencanakan dan merasa tertantang untuk melakukan sebuah penelitian yang mengharapkan akan membawakan dampak yang baik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial dengan model Example Non Example di kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Bandung? 2. Mampukah peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial dengan model Example Non Example? 3. Efektifkah model Example Non Example dalam menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial? Penulis dapat menyimpulkan dari uraian di atas dan mendapatkan jawaban efektif dalam pembelajaran yang menggunakan model Example Non Example. Mampu meningatkan motivasi belajar peeserta didik karena pembelajarannya yang menarik. Rumusan masalah tersebut akan dijawab dalam hipotesis. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini diharapkan membawa dambak yang baik dalam prestasi dan perkembangan peserta didik. Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan penulis untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena, tujuan penelitian harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian. Tujuan penelitian berfungsi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, maka penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran yaitu: 1. untuk mengetahui keberhasilan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks eksposisi

7 tentang kondisi sosial dengan model Example Non Example pada kelas VIII SMP Muhammdiyah 8 Bandung; 2. kemampuan peserta didik kelas VIII SMP Muhammdiyah 8 Bandung dalam pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial dengan model Example Non Example; 3. untuk mengetahui keefektifan penggunaan model Example Non Example dalam menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial pada kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Bandung. Tujuan penelitian yang dipaparkan tersebut dapat memperlihatkan hasil yang ingin dicapai penulis setelah melakukan penelitian. Dengan demikian, tujuan penelitian merupakan petunjuk arah bagi penulis untuk menilai dan mengevaluasi pada akhir penelitian. Tujuan ini agar penulis tidak keluar dari arah topik yang akan dibahas maupun diteliti. E. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan setelah melakukan penelitian ini adanya pengaruh dan manfaat yang positif bagi pesera didik, penulis, dan guru. Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Laporan skripsi ini selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan memiliki manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pendidik, peserta didik, penulis lanjutan dan lembaga. Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis. Manfaat penelitian adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori dan pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan

8 kualitas hasil pembelajaran. Penggunaan metode Example Non Example dalam pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial, dapat membantu meningkatkan peerta didik dalam keterampilan menulis. Selain itu peserta didik secara tidak langsung dituntut untuk aktif dalam pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman yang berharga dan saran upaya meningkatkan kemampuan penulis dalam melaksanakan praktik penelitian di lapangan karena harus melihat keadaan secara langsung mengenai laporan pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer tentang kondisi sosial dengan model Example Non Example pada peserta didik kelas VIII. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi peserta didik, menjadi bahan masukan dan acuan bagi pendidik bahasa Indonesia terutama di SMP Muhammadiyah 8 Bandung. Penelitian ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pengajaran bahasa Indonesia. Menciptakan kegiatan belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan berbobot sehingga dapat meningkatkan kualitas karakter peserta didik. Membuat guru selalu melakukan hal baru dalam dunia pendidikan. c. Bagi Siswa 1) Membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan menyajikan suatu gagasan ke dalam bentuk artikel teks eksposisi artikel ilmiah. 2) Meningkatkan kereativitas menulis peserta didik dan motivasi belajar peserta didik. 3) Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif. 4) Menghargai pendapat teman, orang lain dan berlatih dalam kerjasama. d. Bagi penulis lanjutan Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi penulis lanjutan adalah sebagai dasar pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran untuk

9 melanjutkan penelitian dalam meningkatkan pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks artikel ilmiah populer terntang kondisi sosial dengan model Example Non Example atau dengan materi yang berbeda. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penulis lanjutan apabila akan meneliti suatu pembelajaran. e. Bagi Lembaga atau Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan arsip pada lembaga serta dapat membantu meningkatkan kualitas hasil pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu dapat menjadi bahan reverensi bagi sekolah atau institut lain dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, manfaat yang dijelaskan merupakan salah satu pedoman penulis dalam melaksanakan penelitian. Hasil akhir penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi pendidik bahasa dan sastra Indonesia, peserta didik, bagi penulis lanjutan, dan bagi lembaga pendidikan. Memberikan bekal kepada penulis dalam dunia pendidikan yang akan datang. F. Definisi Operasional Definisi oprasional dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul pembelajaran menyajikan gagasan ke dalam bentuk teks eksposisi tentang kondisi sosial dengan model Example Non Example pada kelas VIII SMP Muhammdiyah 8 Bandung Tahun Pelajaran 2017/2018. Ketika melakukan sebuah penelitian ilmiah bahwa penulis harus dapat memilih dan menemukan metode penelitian yang tepat dan mungkin dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian. Definisi operasional atau mengoperasionalisasi variabel adalah petunjuk bagaimana suatu variabel diukur dengan membaca definisi operasional dalam penelitian maka diketahui buruknya variabel tersebut. Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi operasional merupakan penjelasan dari variabel yang terdapat di dalam judul penelitian. Dalam definisi operasional terdapat beberapa pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam judul penelitian sehingga tercipta

10 makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan. Menjelaskan suatu permasalahan agar diteliti, selain itu memungkinkan penulis lanjutan atau penulis yang lain dapat untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang baik. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan idividu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman pribadi dalam interaksi dengan lingkungannya. Teks Eksposisi adalah teks yang bersifat argumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan diperkuat pula oleh fakta-fakta sehingga bisa meyakinkan khalayak. Teks eksposisi banyak mengunakan fakta dan argumentasiargumentasi berdasarkan pendirian dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya. Model Examples Non Examples merupakan rangkaian penyampaian materi ajar kepada peserta didik dengan menunjukkan contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana bisa berupa kasus, cerita, isu-isu yang berkembang di masyarakat. Media seperti gambar-gambar dan lain sebagainya yang tentunya tetap relevan dengan bobot materi yang akan diberikan. Berdasarkan uraian tersebut penulis menyimpulkan bahwa, pembelajaran meningkatkan kemampuan dalam meyajika suatu gagasan ke dalam bentuk teks ekspoosisi artikel ilmiah dengan menggunakan model Example Non Example merupakan kegiatan yang mengarahkan pendidik sebagai fasilitator, motivator dan komunikator untuk membangun suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif serta berbobot sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan pemahaman materi pada peserta didik di dalam kelas baik secara lisan maupun tulisan. G. Sistematika Skripsi Pada bagian awal format sistematika penulisan skripsi ini berisikan beberapa unsur yang mengandung gambaran dari isi karya tulis, kemudian untuk bagian isi merupakan bagian penjelas detail mengenai isi dari karya tulis dan untuk bagian akhir merupakan data-data pelengkap dan pendukung pembuatan skripsi. Struktur organisasi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I sampai bab V.

11 Bab I memuat pendahuluan, dalam tersebut tersebut merupakan bagian awal dari skripsi yang menggambakan latar belakang penelitian berkaitan dengan kesenjangan harapan dan fakta di lapangan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika skripsi. Bab II memuat kajian teori, dan analisis pengembangan materi pelajaran diteliti. Bab ini berisi tentang kajian teori-teori yang terdiri dari pembelajaran bahasa Indonesia di SMP (mencakup tentang kedudukan materi terhadap Kurikulum 2013, serta Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Alokasi Waktu dan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP), keterampilan menyajikan (mencakup langkah-langkah menyajikan), menyajikan teks, teks cerita eksposisi, struktur teks eksposisi, ciri-ciri teks eksposisi, dan kaidah teks eksposisi. Media pembelajaran menyajikan penelitian yang relevan, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis. Bab III memuat metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data dan instrumen penelitian teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV memuat hasil penelitian yang telah dicapai meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya. pembahasan yang terdiri atas deskripsi data hasil tes, deskripsi pengolahan data dan pembahasan hasi penelitian mengenai terjadi peningkatan atau tidaknya keterampilan menyajikan teks eksposisi dengan menggunakan model Examples Non Examples. Bab V memuat kesimpulan dan saran yang terdiri atas penafsiran penulis terhadap hasil peningkatan dan tidaknya keterampilan menulis teks eksposisi dengan model pembelajaran Examples Non Examples. Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistematika skripsi merupakan suatu penjabaran secara deskriptif tentang hal-hal yang akan ditulis, hal tersebut diantaranya; pendahuluan, kajian teori dan kerangka pemikiran, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, yang terakhir merupakan simpulan dan saran. Secara garis besar terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Apabila ada bagian yang kurang dalam penulisan skripsi dari tiga bagian tersebut makan hal itu tidak termasuk kedalam atau yang dinamai skripsi, karena ada bagian yang hilang dan tidak komplit.