PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA ( BPD ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

1 of 5 02/09/09 11:52

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2001 PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2001 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2001 PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 7 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KOTA BATU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURANN DESA PARAKANMUNCANG KECAMATAN NANGGUNG KABUPATEN BOGOR NOMOR : 4 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2001 T E N T A N G TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2007 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR : 03 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA HIMPUN PEMEKON BUPATI LAMPUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI CIAMIS

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 6 TAHUN 2008

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2007 WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 09 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6

BUPATI LOMBOK TENGAH

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 01 TAHUN 2008 T E N T A N G BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG (BPK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 13 SERI E NOMOR SERI 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI,

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN LEMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I M A G E L A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 42 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa dipandang perlu untuk Peraturan Daerah tentang Badan Perwakilan Desa ; b. bahwa untuk maksud huruf a konsideran ini perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1957 Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan Sebagai Undang- Undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomr 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848) ; 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851) ; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang Undangan Dan Bentuk Rancangan Undang Undang Rancangan Peraturan Pemerintah, Dan Rancangan Keputusan Presiden ; 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 Tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Mengenai Pelaksanaan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa ; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan ; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa : 1

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Banjar; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banjar; c. Kepala Daerah adalah Bupati Banjar; d. DPRD adalah Badan Legislative Daerah Kabupaten Banjar; e. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat; f. BPD adalah suatu Badan Perwakilan Desa yang merupakan wahana untuk melaksanakan Demokrasi berdasarkan Pancasila; g. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa; h. Pemerintah Desa adalah Pambakal dan Perangkat Desa; i. Rukun Tetangga adalah bagian wilayah Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksana Pemerintahan Desa ; BAB II PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN Bagian Pertama Pembentukan dan Kedudukan Pasal 2 (1) Disetiap Desa dibentuk BPD yang merupakan wahana untuk melaksanakan Demokrasi berdasarkan Pancasila ; (2) BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra Pemerintahan Desa. Bagian Kedua Susunan Keanggotaan Pasal 3 Keanggotaan BPD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk Desa yang bersangkutan, dengan ketentuan : 2

a. jumlah penduduk sampai dengan 1500 jiwa, 5 orang anggota ; b. 1501 jiwa sampai dengan 2000 jiwa, 7 orang anggota ; c. 2001 jiwa sampai dengan 2500 jiwa, 9 orang anggota ; d. 2500 jiwa sampai dengan 3000 jiwa, 11 orang anggota ; e. lebih dari 3000 jiwa, 13 orang anggota. Pasal 4 Perda no 11 th 2000 (dicabut) Anggota BPD dipilih dari calon-calon yang diajukan oleh kalangan adapt, agama, organisasi sosial politik, golongan profesi dan unsur pemuka masyarakat lainnya yang memenuhi persyaratan. Pasal 5 (1) Pimpinan BPD terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua ; (2) Wakil Ketua sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, sebanyakbanyaknya 2 (dua) orang sesuai dengan jumlah anggota BPD ; (3) Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, dipilih dari, untuk dan oleh anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD yang dilaksanakan secara khusus ; (4) Rapat pemilihan Pimpinan BPD untuk pertama kalinya dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda. Pasal 6 (1) Dalam pelaksanaan tugasnya pipinan BPD dibantu oleh Sekretariat BPD ; (2) Sekretariat BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Sekretaris BPD dan dibantu oleh staf sesuai kebutuhan yang diangkat oleh Pambakal atas Persetujuan Pimpinan BPD dan bukan dari Perangkat Desa. Pasal 7 Persyaratan Keanggotaan BPD Yang dapat dipilih menjadi anggota BPD adalah penduduk Desa Warga Negara Indonesia yang mempunyai persyaratan sebagai berikut : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ; b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ; c. tidak pernah terlibat langsung maupun tidak langsung dalam suatu kegiatan yang mengkhianati Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, G.30.S/PKI dan/atau kegiatan organisasi terlarang lainnya ; d. berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjuan Tingkat Pertama dan/atau berpengetahuan yang sederajat ; e. berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun ; f. sehat jasmani dan rohani ; g. berkelakuan baik, jujur dan adil ; h. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana ; i. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap ; 3

j. mengenal Desanya dan dikenal oleh masyarakat didesa setempat ; k. bersedia dicalonkan menjadi anggoat BPD. Perda no 11 th 2000 (dicabut) BAB III MEKANISME PELAKSANAAN PEMILIHAN, PENETAPAN CALON TERPILIH DAN PENGESAHAN HASIL PEMILIHAN ANGGOTA BPD Bagian Pertama Mekanisme Pelaksanaan Pemilihan Pasal 8 (1) Dalam rangka pelaksanaan pemilihan anggota BPD, dibentuk Panitia Pemilihan yang ditetapkan dengan Keputusan Pambakal ; (2) Panitia Pemilihan sebagaiman dimaksud ayat (1) Pasal ini, terdiri dari kalangan adat, agama, organisasi sosial politik, golongan profesi dan utusan pemuka masyarakat lainnya yang memenuhi persyaratan ; (3) Susunan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, terdiri dari : a. Ketua : 1 (satu) orang, merangkap anggota ; b. Sekretaris : 1 (satu) orang, merangkap anggota ; c. Anggota : 3 (tiga) orang. (1) Susunan Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, dipilih secara demokratis dari, untuk dan oleh mereka yang terpilih ; (2) Pambakal dan Perangkat Desa tidak boleh menjadi Panitia Pemilihan. Pasal 9 (1) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (10 Peraturan Daerah ini menetapkan tata cara pemilihan anggota BPD ; (2) Tata Cara pemilihan anggota BPD dilaksanakan secara langsung melalui Sistem perwakilan ; (3) Pemilihan langsung melalui Sistem perwakilan sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini, setiap Rukun Tetangga mengajukan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang dari hasil musyawarah Rukun Tetangga sebagai perwakilan warga untuk memilih calon anggota BPD ; Pasal 10 (1) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (1) Peraturan Daerah ini menetapkan tata pemilihan anggota BPD ; (2) Tata Cara pemilihan anggota BPD dilaksanakan secara langsung melalui sistem perwakilan; (3) Pemilihan langsung melalui sisitem perwakilan sebagaimana dimaksud dimaksud Ayat (2) Pasal ini, setiap Rukun Tetangga mengajukan sebanyakbanyaknya 5 (lima) orang dari hasil musyawarah Rukun Tetangga sebagai perwakilan warga untuk memilih calon anggoat BPD. 4

Pasal 10 (1) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud Pasal 7 ayat (2) Peraturan Daerah ini, melaksanakan penyaringan bakal calon Anggota BPD yang memenuhi persyaratan ; (2) Hasil penyaringan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud (1) Pasal ini, diumumkan pada warga desa sebagai bakal calon anggota BPD ; (3) Panitia Pemilihan melaksanakan Pemilihan Anggota BPD. Penetapan dan Pengesahan Calon Terpilih Pasal 11 (1) Penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak dari hasil pemilihan ; (2) Panitia Pemilihan menyampaikan hasil hsil pemilihan anggota BPD kepada Pambakal dengan Berita Acara Peimilihan. Pasal 12 Pambakal menyampaikan hasil penetapan anggota BPD dari calon terpilih kepada Kepala Daerah untuk mendapat pengesahan. BAB IV TUGAS, WEWENANG, FUNGSI, HAK DAN KEWAJIBAN BPD Bagian Pertama Tugas dan Wewenang Pasal 13 BPD mempunyai Tugas dan Wewenang : a. melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Desa ; b. bersama-sama dengan Pambakal menetapkan Peraturan Desa ; c. bersama-sama dengan Pambakal menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ; d. melaksanakan pengawasan terhadap : - pelaksanaan Peraturan Desa dan peraturan perundang-undangan lainnya ; - kebijakan Pemerintahan Desa ; - melaksanakan kerjasama antara Desa. e. menampung dan menyalurakan aspirasi masyarakat ; f. membentuk Panitia Pemilihan Pambakal ; g. memberiakn persetujuan terhadap calon perangkap Desa ; h. memberitahukan kepada Pambakal mengenai akan berakhirnya masa jabatan Pambakal secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa jabatannya ; i. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Pambakal kepada Kepala Daerah; j. memberikan persetujuan terhadap Keputusan Pambakal dalam hal pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa; k. menilai / mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Pambakal setiap akhir tahun melalui rapat BPD. 5

Pasal 14 (1) BPD mempunyai fungsi : a. mengayomi yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan; b. legislasi yaitu merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersamasama Pemerintahan Desa; c. pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta Keputusan Kepala Desa; d. menampung aspirasi masyarakat yaitu menangani dan menyalurkan aspirasi yang diterima dari masyarakat kepada pejabat atau instansi yang berwenang. (2) Pelaksanaan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, ditetapkan dalam Peraturan Tata Tertib BPD; (3) Penetapan Tata Tertib BPD akan diatur dengan Keputusan BPD. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pasal 15 (1) BPD mempunyai Hak: a. mengajukan dan / atau mengadakan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; b. mengajukan rancangan Peraturan Desa; c. mengadakan perubahan atas rancangan Peraturan Desa; d. meminta keterangan kepada Pemerintahan Desa; e. meminta, menilai, menerima dan/atau menolak pertanggungjawaban Pambakal; f. mengusulkan pemberhentian Pambakal kepada Kepala Daerah bila pertanggungjawaban Pambakal ditolak untuk yang kedua kalinya; g. mengajukan pertanyaan kepada Pemerintah Desa; h. menentukan anggaran BPD. (2) BPD mempunyai kewajiban : a. mempertahankan dan memelihara keutuhan Pemerintahan Desa; b. mengamalkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, serta mentaati segala Peraturan Perundang-undangan; c. membina demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa; d. meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa berdasarkan demokrasi ekonomi kerakyatan; e. memperhatikan dan menyalurkan aspirasi, menerima keluhan dan pengaduan masyarakat serta memfasilitasi tindak lanjut penyelesaiannya. 6

BAB V HAK DAN LARANGAN ANGGOTA BPD Bagian Pertama Hak dan Anggota BPD Pasal 16 (1) Anggota BPD berhak menerima uang sidang sesuai dengan kemampuan keuangan Desa; (2) Untuk keperluan kegiatan BPD disediakan biaya sesuai dengan kemampuan keuangan Desa yang dikelola oleh Sekretariat BPD; (3) Biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) Pasal ini, ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Bagian Kedua Larangan Anggota BPD Pasal 17 Setiap anggota BPD dilarang: a. melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah dan Desa; b. menyalahgunakan wewenang; c. menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik Desa; d. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat-surat berharga milik Desa secara tidak sah; e. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Desa; f. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau mungkin berangkutan dengan jabatan atau pekerjaan anggota BPD yang bersangkutan; g. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan dan/atau martabat Pemerintahan Desa, kecuali untuk kepentingan kedinasan; h. Menghalangi jalanya tugas kedinasan; i. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia desa yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain; j. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain; k. Melakukan pekerjaan/usaha yang biayanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 7

BAB VI MEKANISME RAPAT BPD Pasal 18 (1) Rapat BPD dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun; (2) Rapat BPD sebagaimana ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh Ketua BPD dengan dihadiri oleh seluruh anggota BPD; (3) Rapat BPD dapat dilaksanakan setelah 2/3 anggota BPD berhadir; (4) Pimpinan BPD mengumumkan kesimpulan hasil rapat kepada peserta BPD dan menyampaikan kepada Pambakal untuk ditindaklanjuti. Pasal 19 (1) Dalam pelaksanaan rapat BPD, Pimpinan dibantu oleh Sekretaris BPD; (2) Sekretaris BPD sebagaimana ayat (1) Pasal ini, bertanggungjawab terhadap kelengkapan Rapat BPD yang terdiri dari : a. susunan acara; b. daftar hadir; c. berita acara rapat. BAB VII PEMBERHENTIAN DAN MASA KEANGGOTAAN Pasal 20 (1) Anggota BPD berhenti antar waktu sebagai anggota karena; a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri secara tertulis kepada Ketua BPD; c. bertempat tinggal diluar Desa yang bersangkutan; d. tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksud Pasal 7 dan Pasal 18 Peraturan Daerah ini; e. terkena larangan perangkapan jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (2) Pemberhentian anggota BPD antar waktu diresmikan secara administratif dengan keputusan Kepala Daerah. Pasal 21 Masa keanggotaan BPD adalah 5 (lima) tahun yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 8

BAB VIII PENGGANTIAN ANGGOTA DAN PIMPINAN BPD Bagian Pertama Penggantian Anggota BPD Pasal 22 (1) Anggota BPD yang berhenti antar waktu sebagaimana dimaksud Pasal 20 ayat (1) Peraturan Daerah ini, digantikan oleh calon yang diusulkan oleh Ketua BPD yang diambil dari calon anggota BPD yang memperoleh suara terbanyak; (2) Anggota pengganti antar waktu menyelesaikan masa kerja anggota yang digantikannya; (3) Pengangkatan Anggota BPD antar waktu diresmikan secara administratif dengan Keputusan Kepala Daerah. Bagian Kedua Penggantian Pimpinan BPD Pasal 23 Penggantian Pimpinan BPD dikarenakan tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur pada pasal 7 dan pasal 19 Peraturan Daerah ini, maka penggantian Pimpinan BPD berlaku Pasal 5 ayat (3) Peraturan Daerah ini. BAB IX TINDAKAN PENYIDIKAN Pasal 24 Dalam hal seorang anggota BPD patut disangka telah melakukan perbuatan pidana, maka pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikan harus mendapat persetujuan tertulis Kepala Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Keputusan Bupati Nomor 59 Tahun 2000 tentang Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Banjar merupakan lampiran yang tak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. Pasal 26 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah; (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Dearah ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. 9

Pasal 27 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten. Disahkan di Martapura pada tanggal 22 Juni 2000 BUPATI BANJAR ttd Diundangkan di Martapura Pada tanggal 18 Juli 2000 H.RUDY ARIFFIN Pgs. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANJAR, ttd FAKHRIAN HIFNI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2000 NOMOR 12 10

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA I. PENJELASAN Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Jo.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pemngaturan mengenai Desa, maka sebagai pedoman dalam pembentukan, pemekaran, penghapusan dan/atau penggabungan Desa perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar tentang Badan Perwakilan Desa. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Huruf a Jumlah penduduk yang kurang dari 1500 jiwa ; keanggotaan BPD berjumlah 5 orang. Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Huruf d Berpengetahuan sederajat dengan SLTP yaitu berijazah SD namun memiliki wawasan tentang Pemerintahan Desa yang didapatkan dari pengalan sebagai aparat Pemerintahan Desa dibuktikan dengan keputusan pengangkatan. Pasal 8 11

Pasal 9 Pasal 10 Ayat (1) Ayat (2) Bakal calon BPD hasil penyaringan Panitia Pemilihan diumumkan agar masyarakat Desa dapat mengetahui dan apabila bakal calon yang diumumkan tidak disertai masyarakat, maka dapat melakukan protes secara lisan, atau tertulis kepada Panitia Pemilihan BPD. Selanjutnya Panitia Pemilihan meneliti kembali bakal calon tersebut untuk perbaikan atau dicoret dari bakal calon BPD. Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasl 18 Pasal 19 Pasal 20 Ayat (1) Huruf e Anggota dan Pimpinan BPD tidak dibenarkan rangkap jabatan sebagai Pambakal atau Perangkat Desa; untuk memberikan kebebasan bagi BPD dalam melaksanakan tugas, wewenang, fungsi, hak dan kewajiban BPD. Ayat (2) Pasal 21 Pasal 22 12

Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 08 Salinan sesuai dengan aslinya : KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd Hj. SITI MAHMUDAH, SH. MH. NIP.19751108.199903.2.005 13

14