BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB I P E N D A H U L U A N. pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan laut ini. Tetapi karena

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. harga tanah dan bangunan yang terus naik dari tahun ke tahun. Tanah dan

Bab I. Pendahuluan. hukum tidak terkecuali kegiatan bisnis. 1. Buku Kesatu tentang Orang. 2. Buku Kedua tentang Kebendaan.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

III. METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 24

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat

PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN

ABSTRAK. Kata kunci: Perjanjian sewa-menyewa, akibat hukum, upaya hukum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempromosikan produknya. perjanjian itu sah, diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

BAB I PENDAHULUAN. saat ini mempermudah masyarakat untuk mengalihkan risiko yang kemungkinan. kemudian hari kepada lembaga pengasuransian.

I. PENDAHULUAN. Perasuransian mempunyai peran yang besar dan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Manusia selalu ingin bergaul bersama manusia lainnya dalam. tersebut manusia dikenal sebagai makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi merupakan salah satu jenis kegiatan pengangkutan. Dalam. membawa atau mengirimkan. Sedangkan pengangkutan dalam kamus

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan. Bank sebagai lembaga keuangan ternyata tidak cukup mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya di dunia. Naluri self preservasi selalu. mengatasi bahaya-bahaya yang dapat mengancam eksistensinya.

III. METODE PENELITIAN. dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah sangat cepat. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Modal yang bernilai besar dalam menjalankan usaha; baik dari modal harta

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat dan diikuti oleh majunya pemikiran masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang dalam usaha dan kehidupan sehari hari, baik kendaraan beroda dua dan kendaraan beroda empat. Dengan bertambahnya populasi kendaraan, menyebabkan sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan kerusakan fisik pada kendaraan tersebut. Padatnya jalur-jalur lalu lintas menyebabkan pemilik kendaraan tidak dapat memprediksikan atau mengetahui kapan akan datangnya resiko kecelakaan berat atau ringan yang dapat menimpa kendaraan. Kebutuhan terhadap perlindungan atau jaminan asuransi bersumber dari keinginan untuk mengatasi ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian mengandung risiko yang dapat menimbulkan ancaman bagi setiap pihak, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaku bisnis. Ketidakpastian tersebut melahirkan kebutuhan untuk mengatasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai konsekuensi dari ketidakpastian tersebut. Risiko yang timbul dapat bersumber dari bencana alam, kecelakaan, penyakit, kelalaian, ketidakmampuan, kesalahan, kegagalan, ataupun dari berbagai sebab-sebab lain yang tidak dapat diduga sebelumnya termasuk tindakan kerusuhan, sabotase, dan terorisme. Masing-masing risiko memerlukan bentuk penanganan yang berbeda. 1 Untuk menghindari resiko yang timbulnya tidak dapat diprediksi dan dapat timbul sewaktu-waktu diluar dugaan yang datangnya tiba-tiba. Maka banyak pemilik kendaraan bermotor mengansuransikan kendaraannya. Hal ini dilihat sebagai bentuk peluang bisnis oleh beberapa pihak, antara lain pihak 1 Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika, 2011, hal 22

asuransi dan bengkel. Didalam hal ini Perusahaan Asuransi melakukan kerjasama dengan Bengkel untuk menanggulangi atau memperbaiki kendaraan tertanggung yang rusak. Perjanjian kerjasama antara Perusahaan Asuransi dengan Bengkel dalam menanggulangi kendaraan milik tertanggung Perusahaan Asuransi dituangkan secara tertulis dan mengikat kedua belah pihak. Subekti mengatakan bahwa, Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana 2 (dua) orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. 2 Asuransi kendaraan bermotor masuk kedalam kategori asuransi kerugian. Asuransi kendaraan bermotor tidak mendapat pengaturan khusus didalam KUHD. Karena tidak mendapat pengaturan khusus, maka semua ketentuan umum asuransi kerugian dalam KUHD berlaku terhadap asuransi kendaraan bermotor. Risiko yang ditanggung oleh pihak asuransi kendaraan sebagai si penanggung yaitu kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor dan tanggung jawab hukum tertanggung terhadap pihak ketiga. Dari peristiwa tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua orang itu dinamakan perikatan sehingga dikatakan bahwa perjanjian menerbitkan dan menimbulkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. Perjanjian seperti yang telah ditulisakan didalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) tidak diatur secara kaku dan baku, bahkan bersifat terbuka. Maksudnya adalah dalam suatu perjanjian, para pihak dapat menyesuaikan dengan apa yang dipikirkan dan tersirat dihati masing-masing yang kemudian dimusyawarahkan untuk diwujudkan secara nyata dengan cara merangkumnya dalam klausula isi perjanjian oleh mereka yang mengadakan perjanjian. 2 R. Subekti. 1980. Hukum Perjanjian. Pembimbing Masa. Jakarta. Hal 1.

Dalam suatu perjanjian tidak terdapat hubungan hukum yang timbul dengan sendirinya seperti yang dijumpai pada harta benda kekeluargaan. Hubungan hukum tercipta karena adanya tindakan hukum (rechtshandling). Didalam tindakan hukum itu salah satu pihak memperoleh hak (recht) dan pihak lain memikul kewajiban (plicht) untuk menyerahkan atau menuai prestasi. Hak dan kewajiban yang ada didasarkan pada sebab tertentu yang mebuat terjadinya kesepakatan kedua belah pihak atas semua syarat perjanjian. Hal ini sesuai dengan pasal 1337 KUHPerdata yang menyatakan bahwa: Suatu sebab terlarang, apabila dilarang oleh Undang-Undang atau apabila berlawan dengan kesusilaan atau ketertiban umum. Sehingga terdapat suatu keterikatan yang tidak dapat dilepaskarena didalam melakukan perjanjian dibutuhkan hukum untuk mengatur jalannya suatu perjanjian dengan baik antara hukum dan perjanjian. Didalam suatu perjanjian biasanya telah ditentukan segala sesuatu yang menyangkut dengan objek perjanjian tersebut. Yang menjadi objek perjanjian tersebut antara lain seperti jangka waktu kontrak, pembayaran jasa bengkel, penyelesaian masalah, dan lain-lain. Sesuai dengan asas kebebasan berkontrak yang dianut dalam hukum perjanjian. Hukum kontrak mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan dengan hukum perjanjian. 3 Kontrak merupakan suatu kesepakatan yang diperjanjikan (promissory agreement) diantara dua pihak atau lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau menghilangkan hubungan hukum. Tetapi KUHPerdata memberi pengertian pada kontrak sesuai dengan Pasal 1313 KUHPerdata yang berbunyi, yaitu: 3 Ibid, hlm 68

Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Dalam perjanjian kerjasama antara Perusahaan Asuransi dengan Bengkel Rekanannya ada kemungkinan bahwa perjanjian kerjasama tersebut tidak terlaksana karena suatu hal, yaitu pihak yang memiliki kewajiban tidak berbuat sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan dengan pihak lainnya, jika hal ini terjadi maka dapat dikatakan bahwa dia melakukan kelalaian atau wanprestasi. Suatu perjanjian tidak dapat dilepaskan dari asas kebebasan berkontrak. Asas kebebasan berkontrak mengartikan bahwa para pihak bebas mengadakan perjanjian apa saja dengan berbagai bentuk, dengan ketentuan kontrak yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang, kesusilaan, dan ketertiban umum. Asas kebebasan berkontrak ini dapat disimpulkan berdasarkan pada Pasal 1338 KUHPerdata, yang mengatakan bahwa segala perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Pasal ini dimaksudkan sebagai pernyataan bahwa setiap perjanjian bersifat mengikat kedua belah pihak, disertai adanya asas kebebasan berkontrak. Perjanjian kerjasama antara PT Asuransi Sinarmas dengan Bengkel Asokata Motor (Padang) Nomor 171/PKS-BK/AM-ASM/IV/2012 merupakan perjanjian kerjasama dalam memperbaiki kendaraan milik tertanggung Perusahaan Asuransi Sinarmas yang perbaikannya dilakukan oleh Bengel Asokatama Motor (Padang). Menurut Subekti bahwa, Perjanjian Kerjasama hanya mempunyai daya hukum intern (ke dalam) dan tidak mempunyai daya hukum ke luar. 4 4 R. Subekti. 1976. Aspek-Aspek Hukum Perikatan Nasional. Alumni. Bandung. Hal 53

Mengingat kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu PT Asuransi Sinarmas dengan Bengkel Asokatama yang kemudian melatarbelakangi penulisan skripsi ini, maka untuk itu penulis memilih judul: PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. ASURANSI SINARMAS (CABANG PADANG) DENGAN REKANANNYA DALAM ASURANSI KENDARAAN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan mengenai perjanjian kerjasama Asuransi Kendaraan dengan Bengkel Rekanannya, yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan dari perjanjian kerjasama antara PT. Asuransi Sinarmas (Cabang Padang) dengan rekanannya dalam asuransi kendaraan. 2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama antara PT. Asuransi Sinarmas (Cabang Padang) dengan rekanannya dalam asuransi kendaraan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang penulis uraikan, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dari perjanjian kerjasama antara PT. Asuransi Sinarmas (Cabang Padang) dengan rekanannya dalam asuransi kendaraan. 2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama antara PT. Asuransi Sinarmas dengan rekanannya dalam asuransi kendaraan. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis

a. Untuk menambah ilmu pengetahuan, dan memperluas cakrawala berpikir penulis serta melatih kemampuan dalam melakukan penelitian secara ilmiah dan merumuskan hasil penelitian dalam bentuk lisan. b. Untuk melihat sejauh mana perjanjian kerjasama ini dilaksanakan didalam prakteknya. c. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan suatu sumbangan pemikiran dalam bidang ilmu hukum khususnya dalam pembuatan perjanjian asuransi dengan rekanannya untuk bekerjasama. Selain itu, penelitian ini secara khusus bermanfaat bagi penulis dalam menjawab keingintahuan penulis terhadap perumusan masalah dalam penelitian. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian yang dilakukan penulis juga mampu memberikan sumbangan praktis, yaitu memberikan manfaat bagi pembaca atau untuk bahan penelitian lanjutan atau memberi manfaat bagi yang membutuhkan. Dan juga dapat member gambaran bagi khalayak umum mengenai kerjasama bengkel dengan asuransi dalam proses perbaikan kendaraan. D. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah merupakan proses pemecahan atau penyelesaian masalah melalui tahaptahap yang telah ditentukan sehingga mencapai tujuan penelitian. 5 Untuk membahas permasalahan yang terdapat dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris adalah prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer dilapangan. Penggunaan dari pendekatan yuridis empiris dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data dilapangan yaitu di Bengkel Asokatama Motor yang merupakan rekanan dari PT. Asuransi Sinar Mas. 5 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hal 114

2. Jenis dan sumber Data Dalam penulisan ini sumber data yang di gunakan adalah: a. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama. 6 Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari akta PT. Asuransi Sinarmas dengan bengkel rekanannya dalam menanggulangi kendaraan tertanggung. b. Data Sekunder Yaitu data yang mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. 7 Data sekunder merupakan data yang telah dibukukan dalam literatur yang dapat diperoleh dengan melakukan studi pustaka dari bahan kepustakaan hukum. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: a) Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. 8 b) Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. 9 Bahan hukum sekunder dapat memberikan bantuan dalam menganalisa dan memahami bahan hukum primer, seperti: 1. Akta perjanjian antara perusahaan asuransi dan bengkel rekanannya 2. Buku-buku 3. Jurnal penelitian 4. Teori-teori dan karya tulis dari kalangan hukum lain. c) Bahan Hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder. 10 Seperti : 36 6 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2O12, hal 7 Ibid, hlm106 8 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum,PT Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2012, hlm 113 9 Ibid,hlm114

1. Kamus hukum 2. Bahan-bahan hukum yang didapatkan di internet c. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan pencatatn data-data yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti. Dilakukan terhadap data sekunder yaitu dengan mempelajari dan membahas bahan-bahan kepustakaan hukum, literature (buku-buku), peraturanperaturan mengenai perjanjian antara perusahaan asuransi dengan bengkel terkait dalam menanggulangi kendaraan tertanggung. b. Wawancara Wawancara denganm cara tanya jawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematis, jelas dan terarah, serta ditujukan kepada pihak yang berkaitan dengan objek penelitian. d. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini; a. Editing data Merupakan proses penelitian kembali terhadap catatan, berkas-berkas, dan informasi yang dikumpulkan, serta memeriksa dan memperbaiki jika terdapat kesalahan dalam pengisian daftar wawancara terstruktur, memilah data yang dianggap perlu untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. 11 e. Sistematika Penulisan 10 Ibid. 11 Amirudin dan Zainal Asikin, Op.Cit, hlm 168

Untuk lebih jelasnya penulisan proposal ini dan agar pembahasan yang akan di bicarakan semakin terfokus,maka sistematika penulisan ini tergambar dalam kerangka sebagai berikut yang terdiri dari 4 bab,yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah,perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,metode penelitian,dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan pustaka yang terdiri dari tinjauan umum dan tinjauan khusus. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Merupakan bab yang berisi hasil penelitian dan pembahasan BAB IV PENUTUP Berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah di uraikan dan di sertai pula saran-saran sebagai rekomendasi berdasarkan temuan-temuan yang di peroleh dari penelitian.