BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran


BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan. Sedangkan pendidikan dalam arti. kemampuan dan keterampilan. Sementara Lembaga Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-Qur an diturunkan kepada

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kebahagian di akhirat. Bagi orang Islam tentunya wajib mempelajari kitab

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah Kalam Allah SWT yang tiada tertandingi Mukjizat-Nya,

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA AL-QUR AN PADA PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan. kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab, di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. I, Pasal 1, Ayat 1. 3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. 5 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21.

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

PENERAPAN METODE MURAJA AH PADA HAFALAN SURAH-SURAH PENDEK DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MUHAJIRIN BANJARMASIN OLEH ANITA

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Al quran. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama Islam bertugas mempertahankan, menanamkan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

ABSTRAK. Kata Kunci: Kemampuan, Membaca, Menulis.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M/1438 H

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. SAW dengan perantara Malaikat Jibril as., yang ditulis dalam suhuf-suhuf dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan ini, disamping itu Al-Quran memiliki sejarah otentik dibandingkan dengan kitab-kitab samawi lainnya. Menurut Syeikh Muhammad (1992:13) Al-Quran adalah kitab Allah Azzwajalla yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Dengan lafadz dan makna dari Allah. Al-Quran di transformasikan secara mutawir- yang memberikan kepastian dan keyakinan serta tertulis dalam mushaf yang dimulai dari Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas. Al Qur an adalah satu-satunya literatur pelajaran yang harus tetap terjaga otentitasnya, oleh karena itu bila ada yang salah dalam menafsirkan maknanya atau ada yang keliru dalam membacanya, maka akan banyak orang yang akan mengoreksi kesalahan dan kekeliruan itu. Apa yang dilakukan manusia itu, tidak lepas dari taufik dan bantuan A llah Swt, guna pemeliharaan kitab suci umat Islam itu. Al-Quran adalah firman Allah, dengan membaca Al-Quran banyak keutamaan yang kita dapatkan bahkan membaca merupakan sesuatu hal yang sangat penting didalam Al-Quran, bahkan ayat yang diturunkan untuk pertama kali dalam Al-Quran ialah perintah untuk membaca yang tercantum dalam Al-Quran surat Al Alaq ayat 1. Al-Quran merupakan salah satu pondasi islam, yang mana dalam agama islam telah menyerukan kepada umat islam untuk membaca. Sebab dengan 1

2 membaca akan mendapatkan informasi yang dapat memahami isi dari makna bacaan tersebut. Agar umat islam dapat mampu untuk membaca Al- Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah atau aturan yang baik dan benar, maka perlu bagi umat islam untuk belajar membaca Al-Quran. Mengingat pentingnya Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat islam, maka dari itu umat Islam harus mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar dengan sesuai kaidah atau aturan bacaannya. Bahkan Wahyu yang pertamakali Allah turunkan kepada Nabi Muhammad ialah perintah untuk membaca. Perintah tersebut terdapat dalam Quran surat Al- Alaq ayat 1-5 Artinya: Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu Yang menciptakan.(1). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah(2). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah(3). Yang mengajar [manusia] dengan perantaraan kalam(4). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Tujuan dari belajar membaca Al-Quran ialah dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan Tajwid dan Qira ah (membaca secara fasih). Apabila dalam membaca Al-Quran salah dalam membaca Harokatnya saja dapat merubah dari arti dalam ayat Al-Quran itu sendiri, maka penting penting sekali untuk belajar membaca Al-Quran agar dalam membaca Al- Quan tidak mengalami kesalahan dalam membaca. Dalam Al-Quran setiap hurufnya memiliki kaidah bacaan panjang dan pendeknya masing-masing. Maka dari itu adanya anjuran untuk membaca Al- Quran secara Tartil, dalam membaca Al-Quran sudah ditetapkan panjang pendeknya. Hal itu berbeda dengan kita mengucapkan dalam Bahasa

3 Indonesia dan Bahasa lainnya, bahkan dengan Bahasa Arabpun berbeda dalam percakapan yang diucapkan seperti percakapanbahasa umumnya yang mana ini berbeda dengan membaca Al-Quran. Aturan dalam membaca Al-Quran harus diperhatikan juga, di dalam Al- Quran memliki kaidah dalam membacaanya antara lain : makhrijul huruf, ilmu tajwid dan mampu mengucapkan Panjang dan pendek yang benar.aturan lainnya yang harus diperhatikan juga ialah membaca Al-Quran secara Tartil.sebagai mana yang tercantum dalam Al-Quran dalam surah Al- Muzammil ayat 4: ا و ز د عل ي ه ور ت ل ال ق ر ان ت ر ت ي ل ) 4 ) Artinya : atau lebih dari (seperdua)itu, dan bacalah Al-Qur an secara perlahanlahan (tartil) Sebagai mana yang dimaksud dengan membaca Al-Quran dengan Tartil ialah membaca Al-Quran yang sesuai dengan kaidah atau aturan-aturan tajwid yang benar.mempelajari ilmu Tajwid itu hukumnya Fardu Khifayah dan membaca dengan baik sesuai ilmu Tajwid hukumnya Fardlu Ain. Namun kenyataannya, pada saat ini banyak umat islam yang meniggalkan Al-Quran, tidak membaca dan mempelajarinya lagi. Bahkan banyak diantara umat islam mengingkari dan tidak beriman kepada Al-Quran. Padahal banyak keutamaan ketika membaca atau mempelajari Al-Quran, memberikan pengaruh yang baik terhadap diri seseorang baik secara mental psikologi dan juga dalam perilaku hidup. Dengan membaca Al-Quran begitu

4 beasar pahala bagi yang membaca Al-Quran yang mana sesuai dengan dengan Hadist Nabi: Artinya : Barang siapa yag membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan dan aku akan mengatakan Aliff_lam satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dam Miim satu huruf. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami, no.6469) Di Indonesia pembelajaran Al-Quran sudah banyak berkembang, baik melalui TPA dan sekolah formal atau lembaga Quran lainnya. Banyak strategi atau metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-Quran. Metode memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran Al-Quran, karena dengan menggunakan metode yang tepat akan memudahkan membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Sebagai umat muslim patut lah untuk menjaga Al-Quran, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengenalkan Al-Quran kepada anak sejak dini, karena pada saat dewasa anak-anak merupakan harapan bangsa, anak-anak juga sudah sejak dini diberikan materi-materi ilmu yang bersifat kaagamaan. Oleh karena itu baik-nya mengajarkan tentang Al-Quran kepada anak sejak dini, anak bukan hanya dibekali dengan pendidikan ilmu duniawi tetapi juga mengajarkan membaca Al-Quran yang mana tidak kalah penting dengan ilmu duniawi. Hal tersebut dapat diterapkan melalui pendidikan yang sejak dini yang diberikan orang tua kepada anaknya. Metode pembelajaran Al-Quran di Indonesia banyak mengalami perkembangan dan sangat beragam. Metode pembelajaran Al-Quran sangat banyak yaitu metode iqro, metode nadhliyah, metode qiroati dan metode

5 UMMI yang sedang berkembang saat ini. Metode Ummi adalah metode pembelajaran Al-Quran yang mana mengenalkan membaca Al-Quran secara Tartil. Metode ini mampu mengantarkan anak-anak untuk dapat membaca Al- Quran secara Tartil. Metode Ummi merupakan metode baru yang di kembangkan oleh Masruri dan A.Yusuf MS. Berasal dari daerah Surabaya, Jawa Timur. Dengan memiliki naungan yaitu Ummi Foundation dan sekarang sudah berkembang di 28 provinsi se-indonesia. Setiap daerah memiliki cabang Ummi Foundation dengan nama Ummi daerah, yang bertugas mengelola seluruh lembagalembaga yang menggunakan Metode Ummi di daerah tersebut. Salah satunya Ummi daerah yang ada adalah Ummi daerah Madiun, yang mengelola Madiun dan sekitarnya. Dalam metode Ummi memiliki beberapa cara dalam system pembelajarannya seperti, klasikan individu, klasikal baca simak dan klasikal baca simak murni. Dari system pembalajaran yang telah dirancang tidak lepas dari media pebelajaran ataupun alat peraga yang memiliki peranan dalam menunjang materi yang disampaikan agar siswa dapat mudah menerima atau memahami ketika guru mengenalkan huruf-huruf Hijaiyah. Metode Ummi menekankan cara membaca sesuai dengan kaidah Tajwid, juga dengan tartil sekaligus di terapkan metode membaca Al-Quran dengan cepat. Madrasah Ibtidaiyah Kresna merupakan salah satu lembaga pendidikan islam swasta favorit di daerah Madiun dan mengutamakan pembelajaran Al- Quran. Di MI Kresna merupakan lembaga pendidikan yang menggunakan

6 Metode Ummi dalam Pendidikan Al-Quran. Sehingga membuat MI Kresna banyak diminati oleh masyarakat untuk mendidik anak-anaknya. Melihat hal tersebut nampaknya kurikulum yang diterapkan di MI Kresna cukup efisien dalam pelajaran membaca Al-Qur an yang merupakan upaya nyata dilakukan oleh sebuahlembaga yang mana mengedepankan ajaran Islam. Berdasarkan dari keberhasilan MI Kresna menjadi sekolah favorit di kabupaten Madiun maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut di MI Kresna dengan judul PELAKSANAAN METODE UMMI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN SISWA MI KRESNA DOLOPO MADIUN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang peneliti terangkan, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, seperti berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan Metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa MI Kresna, Dolopo, Madiun? 2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa MI Kresna, Delopo, Madiun? C. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pelaksanaan metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa MI Kresna, Dolopo, Madiun.

7 2. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa MI Kresna, Dolopo, Madiun? D. Sistematika Pembahasan Pembahasan dalam skripsi ini terdapat lima bab. Pada bagian awal terdapat halaman sampul, halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik, Abstrak. Sedangkan pembahasan selanjutnya adalah sebagai berikut. Bab 1 (Pendahuluan) Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan sistematika pembahasan. Bab II (Tinjauan Puastaka dan Kerangka Teori) Bab ini memaparkan tentang tinjauan pustaka dan kerangka teori yang memuat tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori relevan dan terkait dengan tema skripsi. Bab III (Metode Penelitian) Bab ini memuat secara rinci metode penelitian yang digunakan peneliti beserta justifikasi/alasannya: jenis penelitian,lokasi,metode pengumpulan data,serta analisis datayang digunakan.

8 Bab IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan) Bab ini memuat hasil dan pembahasan yang berisi uraian mengenai hasil penelitian dan pembahasan : 1. Hasil Penelitian menunjukkan informasi mengenai gambaran umum lokasi penelitian, menggambarkan umum responden, dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan aspek-aspek variabel yang diteliti. 2. Pembahasan menunjukkan tinjauan kritis penelitian/penulisan skripsi terhadap hasil-hasil penelitian yang telah diungkapkan pada bagian di atas. Bab V (Penutup) Bab ini merupakan penutup yang terdiri atas kesimpulan, saran, atau rekomendasi. Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil analisis interprestasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Pada bagian akhir skripsi ini dicantumkan pula daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.